Mahasiswa UAD Gelar Sekolah Perempuan “Poetri Mardika” di Bantul, Angkat Isu Gender hingga Ekonomi Kreatif

Mahasiswa UAD Gelar Sekolah Perempuan “Putri Mardika” di Bantul, Angkat Isu Gender hingga Ekonomi Kreatif

Yogyakarta – Puluhan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi yang mengikuti program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPKO) mengadakan Sekolah Perempuan Poetri Mardika di Desa Temuwuh, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Program ini telah berlangsung sejak Agustus 2025 dan menyasar kelompok perempuan usia 20 hingga 50 tahun dengan tujuan meningkatkan kapasitas diri, kemandirian, serta kesadaran gender.

Para mahasiswa tinggal dan berbaur dengan warga setiap minggunya untuk mendampingi peserta melalui rangkaian kelas teori dan praktik. Nama Poetri Mardika sendiri dipilih karena terinspirasi dari organisasi perempuan pertama di Indonesia yang berdiri pada 1911. “Program ini kami beri nama Poetri Mardika, terinspirasi dari organisasi perempuan pertama di Indonesia pada 1911 yang juga bernama sama,” jelas Ahzad dari tim PPKO BEM Psikologi UAD, Sabtu (28/9/2025).

Sepanjang program, peserta mendapatkan sepuluh sesi pembelajaran dengan materi beragam, mulai dari kesetaraan gender bersama Himpunan Psikologi Indonesia, manajemen rumah tangga bersama Family Learning Center Muhammadiyah, hingga parenting oleh P2TPAKK Rekso Dyah Utami. Selain itu, mereka juga dibekali keterampilan ekonomi kreatif bersama pelaku usaha, seperti pemilik restoran Layah Kembar. Produk yang dikembangkan pun beragam, antara lain dodol terong, corn ribs, chili oil, cabai kriuk, serta produk souvenir berupa makrame dan lilin aroma.

Program ini disambut positif oleh pemerintah desa dan masyarakat setempat. Kepala Desa Temuwuh, Suratno, menyampaikan apresiasi dan menilai kehadiran mahasiswa UAD membawa dampak besar bagi pemberdayaan perempuan. “Kami berterima kasih kepada UAD dan mahasiswa yang sudah konsisten mendampingi ibu-ibu. Mudah-mudahan kerja sama ini bisa terus berlanjut, tidak hanya selama program PPKO berlangsung,” ujar Suratno.

Antusiasme warga juga terlihat dari partisipasi peserta. Dari target awal 40 orang, rata-rata 35 peserta aktif mengikuti delapan pertemuan yang telah berlangsung hingga September 2025. Ahzad menambahkan, pihaknya berharap program ini dapat berlanjut melalui organisasi yang dibentuk sendiri oleh para peserta setelah program selesai.

Keberhasilan BEM Psikologi UAD menjalankan program ini juga menorehkan prestasi tersendiri. Program Sekolah Perempuan Poetri Mardika berhasil lolos seleksi nasional PPK Ormawa, bersaing dengan ratusan organisasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. “Ini pencapaian luar biasa karena UAD sudah empat tahun berturut-turut meloloskan Ormawanya dalam program ini. Kami berharap mahasiswa bisa menjaga semangat hingga program tuntas dan pelaporannya rapi,” ujar Danang Sukantar, M. Pd., Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Mahasiswa dan Ormawa UAD.

Program ini dijadwalkan berlangsung hingga 25 Oktober 2025 dan akan ditutup dengan sebuah acara besar yang menampilkan hasil karya peserta. Acara puncak tersebut sekaligus menjadi ajang pertanggungjawaban sekaligus perayaan keberhasilan program pemberdayaan perempuan yang digagas mahasiswa UAD.

P2K 2025 Resmi Ditutup, Rektor UAD Ajak Mahasiswa Baru Berprestasi Lewat 122 Ormawa

P2K 2025 Resmi Ditutup, Rektor UAD Ajak Mahasiswa Baru Berprestasi Lewat 122 Ormawa

Yogyakarta,Universitas Ahmad Dahlan (UAD) resmi menutup Program Pengenalan Kampus (P2K) 2025 dengan Closing Ceremony di Jogja Expo Center (JEC), Kamis (25/9/2025). Acara ini bukan hanya menampilkan hiburan, tetapi juga dipenuhi pesan inspiratif dari pimpinan kampus untuk ribuan mahasiswa baru atau Dahlan Muda yang hadir.

Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD dalam laporannya menyampaikan bahwa P2K 2025 mengusung tema “Berdaya untuk Meningkatkan Daya Saing dengan Kompetensi yang Dimiliki”. Ia menekankan pentingnya mahasiswa mengembangkan diri di luar kelas. “Mari kembangkan minatmu bersama 122 ormawa di UAD. Ormawa UAD adalah yang terbesar di perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa UAD telah memetakan minat dan bakat mahasiswa baru sejak awal, sekaligus menyediakan kompetisi untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka. “Hal ini membuktikan bahwa UAD adalah kampus untuk mahasiswa berprestasi. We are UAD, prestasi adalah tradisi kami,” tegasnya.

Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., dalam sambutannya mengajak mahasiswa baru memanfaatkan waktu empat tahun di kampus untuk mengukir prestasi. “Kami berharap mahasiswa tidak hanya aktif di kelas, tetapi juga mengasah soft skill melalui 122 ormawa. Semoga empat tahun ke depan, adik-adik diwisuda dengan berbagai prestasi membanggakan,” ungkapnya sebelum secara resmi menutup P2K 2025.

Acara juga diwarnai dengan penyerahan apresiasi, mulai dari tab dan pena Samsung untuk mahasiswa baru yang pertama registrasi, penghargaan bagi mahasiswa termuda, hingga penyerahan sertifikat sponsor dari Biro Kemahasiswaan dan Rektor UAD kepada sejumlah mitra, termasuk Bank Syariah Indonesia (BSI), RS UAD, dan PT Hana Integrasi Solusi.

Puncak acara makin berkesan dengan penampilan Band Rektor UAD. Membawakan lagu “Separuh Nafas” (Dewa 19) dan “Pergilah Kasih” (Chrisye), band ini sukses membuat ribuan mahasiswa baru bernyanyi bersama. Riuh tepuk tangan dan sorakan terdengar memenuhi JEC, menutup rangkaian P2K 2025 dengan suasana penuh kebersamaan dan harapan baru.

Rektor dan Pimpinan UAD Hadiri Closing Ceremony P2K 2025, Good Morning Everyone Jadi Penutup Panggung

Rektor dan Pimpinan UAD Hadiri Closing Ceremony P2K 2025, Good Morning Everyone Jadi Penutup Panggung

Yogyakarta, – Closing Ceremony Program Pengenalan Kampus (P2K) 2025 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berlangsung semarak di Jogja Expo Center (JEC), Kamis (25/9/2025). Acara yang menjadi puncak rangkaian orientasi mahasiswa baru itu dihadiri langsung oleh Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., beserta jajaran wakil rektor, dekan, hingga kepala program studi. Kehadiran jajaran pimpinan kampus ini sekaligus menegaskan dukungan penuh terhadap perjalanan awal para mahasiswa baru di UAD.

Sejak siang, panggung JEC dipenuhi berbagai penampilan yang menampilkan talenta mahasiswa baru 2025. Mulai dari musik, tari, hingga band mahasiswa baru yang menjadi pemenang Kompetisi MABA (Mahasiswa Baru) ikut mengisi kemeriahan. Salah satunya, band mahasiswa baru sukses memikat penonton dengan membawakan lagu “Beraksi” yang penuh semangat.

Bagi para mahasiswa baru, momen ini memberikan kesan yang tak terlupakan. Varel Ali Arasya, mahasiswa Program Studi Gizi, mengaku sangat menikmati acara. “P2K ini menyenangkan, seru banget, dan menghibur. Apalagi tadi saat UKM Mabes Musik tampil, semua ikut joget, meriah banget,” ucapnya dengan antusias.

Tak hanya mahasiswa baru, UKM dan komunitas UAD juga turut serta memberikan persembahan yang memperkaya ragam acara. Namun, yang paling ditunggu-tunggu adalah penampilan guest star, band nasional Good Morning Everyone. Kehadiran band tersebut sebagai penutup acara menjadi momen puncak yang mengundang sorakan meriah dari ribuan mahasiswa. Lagu-lagu yang mereka bawakan mampu menciptakan suasana penuh energi sekaligus menjadi perpisahan manis dari seluruh rangkaian P2K 2025.

Dengan semarak musik dan sorak gembira mahasiswa, Closing Ceremony P2K UAD 2025 berakhir dengan kesan mendalam. Tidak hanya sebagai penutup orientasi, tetapi juga sebagai awal dari perjalanan akademik ribuan Dahlan Muda di kampus UAD.

Closing Ceremony P2K 2025 UAD Meriahkan Jogja Expo Center dengan Seni dan Parade Ormawa

Closing Ceremony P2K 2025 UAD Meriahkan Jogja Expo Center dengan Seni dan Parade Ormawa

Yogyakarta, – Rangkaian Program Pengenalan Kampus (P2K) 2025 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) resmi berakhir dengan gelaran Closing Ceremony di Jogja Expo Center (JEC), Kamis (25/9/2025). Acara yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB itu berlangsung meriah, diikuti ribuan mahasiswa baru atau Dahlan Muda yang memenuhi gedung untuk merayakan penutup rangkaian orientasi kampus mereka.

Sejak awal, suasana semarak langsung terasa ketika para pemenang Kompetisi MABA 2025 tampil di panggung utama. Mereka mempersembahkan beragam penampilan mulai dari nyanyian hingga tarian tradisional. Sorak riuh penonton mengiringi setiap gerakan tari Jaipong khas Jawa Barat, hingga lantunan musik tradisional Kalimantan yang energik. Penampilan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa UAD memberi ruang luas bagi mahasiswanya untuk menyalurkan bakat, sekaligus berperan aktif dalam pelestarian budaya Nusantara.

“Penampilan ini membuktikan bahwa UAD tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga mendukung penuh ekspresi seni, kreativitas, dan potensi mahasiswa baru,” ujar salah satu panitia P2K.

Tak hanya seni pertunjukan, parade organisasi mahasiswa (ormawa) menjadi daya tarik tersendiri. Perwakilan dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), hingga himpunan mahasiswa fakultas tampil dengan penuh semangat. Mereka mengenakan kostum khas, membawa bendera, serta menampilkan maskot unik yang mewakili identitas masing-masing fakultas. Di hadapan mahasiswa baru, setiap perwakilan menyampaikan orasi yang sarat pesan moral, motivasi, hingga opini tentang peran mahasiswa di masyarakat.

Perwakilan Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) menegaskan pentingnya mahasiswa berani bersuara terhadap keresahan sosial yang ditemui sehari-hari. Sementara itu, perwakilan Fakultas Agama Islam (FAI) mengingatkan mahasiswa untuk menjunjung nilai-nilai keislaman dalam setiap aktivitas akademik maupun organisasi.

Parade ini dilanjutkan dengan penampilan dari berbagai komunitas mahasiswa UAD. Suasana semakin meriah ketika Syafira, salah satu MC, memberikan pesan kepada seluruh Dahlan Muda. “Semoga mahasiswa terus mengembangkan minat dan bakatnya, dan terus menjadi pribadi yang berprestasi,” ucapnya.

Menjelang akhir, Mabes Musik tampil di panggung dengan membawakan sejumlah lagu populer. Ribuan mahasiswa baru ikut maju ke depan panggung, bernyanyi, dan berjoget bersama, menciptakan momen kebersamaan yang penuh keceriaan. Closing Ceremony P2K 2025 pun menjadi ajang perayaan yang tidak hanya menyatukan mahasiswa baru, tetapi juga memperlihatkan wajah UAD sebagai kampus yang mendukung pengembangan diri, kreativitas, dan jiwa kritis mahasiswanya.

 

Hari Masta Fakultas Kedokteran UAD 2025 Kenalkan Nilai Kemuhammadiyahan dan Ortom kepada Mahasiswa Baru

Hari Masta Fakultas Kedokteran UAD 2025 Kenalkan Nilai Kemuhammadiyahan dan Ortom kepada Mahasiswa Baru

Yogyakarta – Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Hari Masta (Masa Ta’aruf) pada tanggal 19 september 2025 di ruang miniteater Gedung Kedokteran, Kampus 4 UAD, sebagai bagian dari rangkaian P2K (Program Pengenalan Kampus) 2025. Kegiatan ini mengangkat tema “Ortom Berdaya Bersinergi Membentuk Kader Berkemajuan” yang bermakna bahwa organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah di UAD diharapkan mampu bersinergi dalam mencetak kader tangguh yang siap menghadapi tantangan zaman.

Sejak pagi, acara dimulai dengan pembacaan Taders, menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, serta pemaparan Roadmap Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Setelah itu, mahasiswa baru diperkenalkan lebih dekat dengan organisasi otonom Muhammadiyah, di antaranya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Hizbul Wathan, dan Tapak Suci. Menurut Afif Hanifuddin salah satu mahasiswa FK UAD selaku ketua Masta Fakultas Kedokteran, tujuan utama penyelenggaraan Hari Masta adalah agar mahasiswa baru dapat memahami nilai-nilai kemuhammadiyahan sekaligus mengenal ortom yang dapat mendukung pengembangan diri mereka di masa depan.

“Harapannya, setelah mengikuti kegiatan ini, mahasiswa baru bisa lebih mengenal nilai-nilai kemuhammadiyahan dan tertarik untuk bergabung dalam ortom sebagai wadah pengembangan diri,” ujar Afif.

Kesan positif juga disampaikan oleh mahasiswa baru, Nabila Adawiyah Tilome. Ia mengaku materi AIK menjadi bagian paling berkesan karena menjelaskan tujuan dan fungsi pendidikan Islam di UAD, lengkap dengan pemaparan ayat Al-Qur’an, salah satunya Surat Ali Imran ayat 104. “Ayat itu menjelaskan bahwa Muhammadiyah adalah wadah untuk melakukan kebaikan dan perubahan positif. Dari situ saya merasa lebih termotivasi untuk memahami literasi kemuhammadiyahan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Abdul Faiz Zidan Putra, mahasiswa baru lainnya, menuturkan ketertarikannya pada IMM. “Saya suka organisasi sejak SMA, jadi ketika dijelaskan tentang IMM, saya merasa tertarik untuk bergabung. IMM bukan sekadar organisasi, tapi juga wadah yang bisa memberi dampak nyata di masyarakat,” katanya.

Bagi mahasiswa baru Fakultas Kedokteran UAD, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk lebih memahami karakter pendidikan kedokteran di UAD yang berpadu dengan nilai-nilai Islam. “Saya memilih kedokteran UAD karena ingin menjadi dokter yang bukan hanya berpengetahuan luas, tetapi juga menjunjung tinggi nilai keislaman. Apalagi UAD punya spesifikasi di bidang kebencanaan yang jarang dimiliki fakultas kedokteran lain,” ungkap Faiz.

Kegiatan Hari Masta Fakultas Kedokteran berlangsung lancar dengan antusiasme tinggi dari para mahasiswa baru. Acara ditutup dengan harapan agar seluruh peserta P2K semakin siap memasuki dunia perkuliahan, tidak hanya sebagai calon tenaga medis, tetapi juga sebagai kader Muhammadiyah yang berkemajuan.

 

Hari Fakultas FEB UAD 2025: Paper Mob Perdana hingga Stadium Generale tentang Transformasi Mindset Gen Z

Hari Fakultas FEB UAD 2025

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Hari Fakultas pada Sabtu, 20 September 2025, di Auditorium Kampus 1A. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 07.00 WIB itu menghadirkan berbagai rangkaian acara, mulai dari paper mob, penyambutan mahasiswa baru (maba), orasi organisasi mahasiswa, hingga stadium generale bersama Prof. Dr. Dra. Ch Whidya Utami, MM., CLC., CPM (Asia) pukul 14.00 WIB dengan tema “Transformation of Mindset to Inspires Innovation for Gen Z.”

Ketua Panitia Hari Fakultas FEB 2025, Hanif Rahmat Fauzan, menjelaskan bahwa tahun ini pihaknya mengangkat dua tema besar, yakni teknologi dan nusantara. Tema tersebut dipilih dengan harapan dapat mendorong mahasiswa baru FEB menjadi pribadi yang kreatif, adaptif, dan inovatif dalam menghadapi era digital maupun menjaga nilai budaya lokal. “Kami ingin mahasiswa baru cepat beradaptasi, merasa disambut, dan bisa membangun relasi dengan kakak tingkat maupun sesama angkatan,” ujar Hanif.

Salah satu daya tarik utama dalam kegiatan ini adalah paper mob yang kembali digelar setelah vakum lebih dari tiga tahun. Hanif menyebut momen tersebut menjadi highlight tersendiri bagi FEB, mengingat belum ada fakultas lain di UAD yang menyelenggarakan kegiatan serupa. Meski sempat khawatir akibat hujan pada malam sebelumnya, ia mengaku bangga dengan antusiasme mahasiswa baru yang mencapai 496 orang. “Luar biasa sekali, hanya dalam waktu setengah jam mereka sudah bisa kompak menguasai pola paper mob,” tambahnya.

Selain paper mob, mahasiswa baru juga disuguhkan orasi dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB. Ketua DPM FEB dalam orasinya menekankan bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai agent of change dan agent of control dalam dinamika bangsa. Ia bahkan menyinggung sejarah peran gerakan mahasiswa dalam perubahan politik Indonesia, mulai dari 1966 hingga 1998, untuk menggugah kesadaran kritis mahasiswa baru.

Puncak acara berlangsung pada sesi stadium generale bersama Prof. Whidya Utami. Dalam paparannya, ia mengajak mahasiswa baru untuk memahami pentingnya transformasi pola pikir sebagai kunci melahirkan inovasi. Prof. Utami juga menekankan konsep self-identification dan design thinking sebagai dasar agar generasi Z mampu menjadi problem solver. “Inovasi bukan hanya untuk bisnis, tetapi juga bisa menjadi solusi dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa.

Ketua panitia menambahkan, stadium generale tahun ini mengangkat isu kesehatan mental, mengingat banyak mahasiswa Gen Z yang rentan mengalami tekanan psikologis. Menurutnya, penyampaian materi dalam bentuk stadium generale lebih relevan dan segar dibandingkan sekadar kesan-pesan alumni. “Kami ingin mahasiswa baru sadar pentingnya menjaga kesehatan mental sejak awal masuk kuliah,” jelasnya.

Respon positif juga datang dari mahasiswa baru. Sky Faras Pratama, salah seorang peserta, mengaku antusias mengikuti rangkaian kegiatan, terutama saat paper mob. “Seru sekali, rasanya seperti jadi supporter yang punya yel-yel sendiri. Kami diajarkan kekompakan dan kebersamaan,” katanya. Sementara itu, Marwa Jamilatul Zazkia, mahasiswa baru penerima beasiswa program studi Manajemen, mengungkapkan kebanggaannya menjadi bagian dari FEB UAD. “Menurut saya FEB itu unik karena punya paper mob dan stadium generale. Dosen-dosennya juga ramah, panitianya humble, dan saya semakin yakin dengan pilihan saya untuk mendalami dunia bisnis di sini,” ujarnya.

Dengan rangkaian kegiatan yang penuh kreativitas dan kekompakan, Hari Fakultas FEB 2025 bukan sekadar seremoni penyambutan, melainkan juga momentum membangun identitas, membekali mahasiswa baru dengan wawasan, serta menumbuhkan semangat inovasi sejak dini. Acara ditutup dengan flash mob bersama panitia yang menambah keceriaan di penghujung kegiatan.

 

Hari Fakultas FKM UAD Angkat Tema “Berdaya dengan Mengasah Intelektual”

Hari Fakultas FKM UAD Angkat Tema “Berdaya dengan Mengasah Intelektual”

Yogyakarta – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Hari Fakultas sebagai bagian dari rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus (P2K) 2025 pada tanggal 20 september 2025 yang dilaksanakan di Kampus 3. Acara berlangsung di ruang Auditorium Kampus 3 UAD dengan menghadirkan dosen, panitia, serta mahasiswa baru. Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan lingkungan akademik FKM sekaligus menumbuhkan semangat kebersamaan di antara mahasiswa.

Salah satu mahasiswa baru, Kenzie Anatole Nararia Syanto, mengungkapkan bahwa banyak hal berkesan yang ia dapatkan selama kegiatan berlangsung. Menurutnya, cara para dosen menyampaikan materi menjadi poin penting yang membekas di benak mahasiswa. “Salah satu yang menarik adalah penjelasan tentang cara belajar yang baik, informasi beasiswa, dan juga seputar Fakultas Kesehatan Masyarakat itu sendiri,” ujar Kenzie. Ia menambahkan, melalui kegiatan ini dirinya lebih memahami apa saja yang dipelajari di FKM, mulai dari ilmu kesehatan, pencegahan penyakit, hingga keterampilan pertolongan pertama.

Hal serupa diungkapkan oleh Ayuniar Puspita Sari, mahasiswa baru yang akrab disapa Niar. Ia menilai Hari Fakultas FKM berlangsung seru dan penuh manfaat. “Kita jadi lebih tahu isi fakultas, metode pembelajaran, serta mengenal lebih dekat para dosen. Selain itu, ada juga pembahasan tentang cara menjaga diri, yang sangat berguna bagi mahasiswa baru seperti saya,” kata Niar. Ia berharap seluruh mahasiswa baru semakin bersemangat dalam menempuh perkuliahan setelah mengikuti P2K.

Sementara itu, Najma Ayu Sadida, mahasiswa program studi Gizi yang juga bertugas sebagai core acara, menjelaskan bahwa Hari Fakultas FKM tahun ini mengusung tema “Berdaya dengan Mengasah Intelektual, serta Menggerakkan Aksi untuk Menata Masa Depan.” Tema tersebut sejalan dengan tema pusat P2K UAD 2025. “Kami ingin mahasiswa baru lebih mencintai budaya, mengenal satu sama lain, serta membangun intelektualitas yang bermanfaat untuk masa depan,” jelas Najma.

Rangkaian kegiatan diawali dengan perkenalan dosen dan materi dari Biro Dekanat, dilanjutkan penyampaian Satgas PPKS tentang pencegahan kekerasan seksual di lingkungan kampus. Pada sesi siang, mahasiswa mengikuti lomba Yel-Yel antar kelompok, lalu ditutup dengan penampilan flashmob panitia dan acara penutupan resmi dari fakultas. Najma menambahkan bahwa tahun ini terdapat hal baru dibandingkan tahun sebelumnya, yakni kehadiran maskot berbentuk rajawali yang menjadi simbol semangat FKM UAD.

Melalui kegiatan Hari Fakultas ini, FKM UAD berharap mahasiswa baru dapat lebih mengenal fakultas sekaligus siap menghadapi perkuliahan. “Semoga tahun depan kegiatan ini bisa lebih meriah dan semakin bermanfaat bagi seluruh mahasiswa,” pungkas Najma.

 

Hari Fakultas FTI UAD 2025, Ajang Kreativitas Mahasiswa Baru dan Tradisi Fakultaria

Hari Fakultas FTI UAD 2025, Ajang Kreativitas Mahasiswa Baru dan Tradisi Fakultaria

Yogyakarta – Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Hari Fakultas pada Kamis, 18 September 2025, di lantai 4 gedung utama Kampus 4 UAD. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian P2K (Pengenalan Kehidupan Kampus) yang bertujuan menyambut mahasiswa baru sekaligus memperkenalkan tradisi akademik dan budaya organisasi di lingkungan FTI.

Mengusung tema Dignity yang merupakan akronim dari Dignity, Integrity, and Solidarity, Hari Fakultas FTI tahun ini dirancang untuk menanamkan nilai martabat, kejujuran, dan solidaritas di kalangan mahasiswa baru. Aufa Jihadan Pratama, mahasiswa Informatika sekaligus panitia, menjelaskan bahwa tema tersebut sejalan dengan semangat P2K UAD 2025 yang mengusung jargon Berdaya. “FTI adalah fakultas dengan jumlah mahasiswa terbanyak, jadi kami ingin menekankan bahwa mahasiswa FTI punya martabat dan kekuatan berdiri di atas kakinya sendiri,” ujar Aufa.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara dimulai dengan pembukaan resmi dan sambutan dari pimpinan fakultas. Agenda dilanjutkan dengan talkshow bersama dekanat dan tenaga kependidikan untuk memperkenalkan alur akademik, administrasi, serta visi misi fakultas. Tak hanya itu, panitia juga menghadirkan alumni FTI sebagai narasumber inspiratif agar mahasiswa baru mendapat motivasi dari pengalaman nyata di dunia kerja.

Salah satu tradisi yang menjadi ciri khas FTI adalah fakultaria, yaitu penyambutan mahasiswa baru oleh kakak tingkat dalam suasana meriah dan penuh semangat. Aufa menekankan bahwa fakultaria selalu menjadi highlight dalam rangkaian P2K FTI. “Ini adalah simbol kesolidaritasan keluarga besar mahasiswa FTI, sekaligus cara kami menunjukkan kebersamaan kepada adik-adik baru,” katanya.

Selain materi akademik, mahasiswa baru juga mendapat kesempatan tampil dalam pentas seni untuk mengekspresikan diri. Menurut Aufa, konsep ini dihadirkan agar maba tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga terlibat aktif dan bisa menunjukkan kreativitas sejak awal masuk kuliah.

Kesan positif datang dari mahasiswa baru. Satrio Baguslegowo, mahasiswa Teknik Elektro, menilai kegiatan ini jauh lebih seru dibandingkan acara P2K umum. Ia menyebut fakultaria sebagai momen paling berkesan karena bisa bertemu langsung dengan pimpinan fakultas sekaligus mendapatkan pemaparan visi misi secara jelas. “Seru banget, apalagi bisa tahu arah kuliah ke depan dan ketemu Bu Dekan langsung,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Mega Triana, mahasiswa baru asal Jambi. Ia mengaku terinspirasi dengan paparan tentang prestasi mahasiswa FTI yang dipresentasikan dalam salah satu sesi talkshow. “Itu bukan pamer, tapi justru memotivasi kami untuk ikut berprestasi. Saya jadi semakin semangat ikut lomba dan aktif di organisasi,” katanya.

Bagi Mega, fasilitas kampus dan suasana belajar di UAD menjadi alasan kuat memilih kuliah di Yogyakarta, meski harus menempuh perjalanan jauh dari kampung halamannya. “Fasilitasnya lengkap dan kampusnya bagus. Dari awal lihat di TikTok, saya sudah tertarik,” ungkapnya.

Melalui Hari Fakultas FTI 2025, panitia berharap mahasiswa baru bisa segera beradaptasi, membangun solidaritas, dan mengembangkan potensi diri. “Kami ingin mahasiswa baru merasa diterima sebagai keluarga besar FTI, menjaga kekompakan, dan tumbuh bersama hingga lulus nanti,” tutup Aufa.

 

Semarak Hari Fakultas Farmasi P2K UAD 2025, Mahasiswa Baru Tunjukkan Kreativitas dengan Headpiece Unik

Semarak Hari Fakultas Farmasi P2K UAD 2025, Mahasiswa Baru Tunjukkan Kreativitas dengan Headpiece Unik

Yogyakarta – Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Hari Fakultas sebagai bagian dari rangkaian Pengenalan Program Studi dan Kehidupan Kampus (P2K) tahun 2025. Acara ini dilaksanakan pada Kamis, 18 September 2025, di Kampus 3 UAD, ruang Auditorium, dan berlangsung meriah dengan menampilkan berbagai kegiatan pengenalan, motivasi, hingga kreativitas mahasiswa baru (maba) yang terlihat dari penggunaan headpiece hasil karya mereka sendiri.

Muhammad Teguh Ferdiansyah, mahasiswa Farmasi yang didapuk sebagai Ketua Pelaksana P2K Fakultas Farmasi 2025, menyampaikan bahwa tema tahun ini mengadopsi gagasan dari pusat dengan menitikberatkan pada empat pilar, yakni Feature, Action, Intellectual, dan Future. “Kalau tahun kemarin fokusnya lingkungan, tahun ini ada empat pilar yang jadi dasar. Khusus Farmasi, kami condong ke pilar Intellectual, karena erat kaitannya dengan dunia kefarmasian yang menuntut intelektualitas,” jelas Teguh.

Teguh menambahkan, Hari Fakultas kali ini sedikit berbeda dibanding tahun sebelumnya. Selain pengenalan lembaga internal fakultas, panitia menghadirkan perwakilan organisasi mahasiswa (ormawa) seperti BEM dan DPM untuk memberikan orasi dan motivasi kepada mahasiswa baru. “Harapannya, semangat orasi dari kakak-kakak pengurus bisa menular ke maba, agar mereka merasa lebih siap menjadi bagian dari dunia kemahasiswaan, bukan lagi siswa SMA,” imbuhnya.

Salah satu inovasi yang menjadi daya tarik acara tahun ini adalah penggunaan headpiece kreatif oleh mahasiswa baru. Menurut Teguh, ide ini muncul dari panitia untuk mendorong kreativitas dan antusiasme peserta. “Kalau tahun lalu hanya pakai ikat kepala dengan logo, sekarang kami coba dorong kreativitas lewat headpiece. Ternyata respons maba positif, bahkan banyak yang membuatnya sejak dua hari sebelum acara. Hasilnya keren dan unik-unik,” ungkapnya.

Keseruan Hari Fakultas juga dirasakan oleh mahasiswa baru. Sela Malayasari, salah satu maba Farmasi, mengaku terkesan dengan suasana yang hangat dan penuh semangat. “Kesannya seru banget. Dari pagi kita baris, bikin yel-yel bareng, terus ada ice breaking. Ditambah pakai headpiece hasil karya sendiri, rasanya makin kompak dengan teman baru,” ujarnya.

Sela juga mengapresiasi sesi materi yang disampaikan dosen maupun pemateri. Baginya, penjelasan terkait prospek studi dan lapangan kerja Farmasi menjadi hal yang paling berkesan. “Saya jadi lebih yakin memilih Farmasi UAD karena sudah tahu arah dan peluang ke depan,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan oleh Dava Islami, maba Farmasi lainnya. Ia menyebut salah satu momen paling menarik adalah saat ice breaking berupa “joget bebek” yang membuat suasana semakin cair. “Seru banget, materinya juga masuk. Saya juga senang bisa bikin headpiece sendiri, awalnya mau bentuk ular Farmasi, tapi malah jadi mirip bebek,” candanya.

Dava mengaku memilih Farmasi UAD bukan tanpa alasan. Selain dorongan orang tua yang merupakan alumni angkatan pertama, ia merasa dunia kesehatan memang sudah mendarah daging di keluarganya. “Jadi semakin mantap untuk melanjutkan di sini,” katanya.

Bagi panitia, tujuan utama Hari Fakultas adalah memberikan pengenalan mendalam tentang karakter Fakultas Farmasi kepada mahasiswa baru. “Supaya mereka tidak kaget atau culture shock, dan bisa lebih enjoy menjalani masa perkuliahan,” tegas Teguh. Ia juga berharap ke depan kegiatan ini bisa semakin berkembang dengan dukungan fasilitas dan ide dari pusat maupun fakultas, sehingga maba lebih excited mengikuti seluruh rangkaian acara.

Dengan semangat kebersamaan, kreativitas, dan pengenalan yang komprehensif, Hari Fakultas Farmasi UAD 2025 yang digelar di Kampus 3 UAD Auditorium ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa baru untuk menapaki awal perjalanan akademik sekaligus menumbuhkan rasa bangga sebagai bagian dari keluarga besar Farmasi UAD.

 

Hari Prodi FSBK 2025: Perkuat Karakter dan Kreativitas Mahasiswa Baru UAD

Hari prodi FSBK

Yogyakarta – Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar kegiatan Hari Program Studi (Prodi) pada 17 september 2025 di Kampus 2 sebagai bagian dari rangkaian Pekan Ta’aruf Kampus (P2K) Berdaya 2025. Acara ini diadakan untuk memperkenalkan lebih dekat berbagai program studi di lingkungan FSBK kepada mahasiswa baru, sekaligus memberikan pemahaman awal tentang dunia akademik dan atmosfer perkuliahan.

Ketua Panitia Fakultas FSBK, Bambang Yudhistira dari Prodi Ilmu Komunikasi, menjelaskan bahwa logo Hari Prodi tahun ini mengusung filosofi yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. “Logo kami terinspirasi dari Sawerigading, tokoh dari Sulawesi, yang kemudian dipadukan dengan budaya Jawa. Di dalamnya juga terdapat elemen tarian Serimpi yang menggambarkan empat unsur api, air, tanah, dan angin yang saling melengkapi. Filosofi ini merepresentasikan kebutuhan manusia, termasuk mahasiswa, untuk saling membutuhkan dan melengkapi satu sama lain,” ungkapnya.

Selain logo, tema yang diusung pada Hari Prodi FSBK tahun ini juga menekankan pentingnya keseimbangan antara intelektual dan moral. Bambang menuturkan, tema tersebut sejalan dengan tagline P2K Berdaya yang diusung secara pusat. “Kami percaya bahwa keseluruhan tanpa karakter tidaklah optimal. Karena itu, melalui tema ini, kami ingin membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan memiliki pemikiran panjang untuk masa depan,” katanya.

Dalam segi kegiatan, Bambang menyebut bahwa penyelenggaraan Hari Prodi FSBK tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, meski terdapat beberapa tambahan menarik. “Kalau di Sastra Inggris, tahun ini ada penampilan minidrama yang sebelumnya belum ada. Inovasi seperti ini kami hadirkan agar mahasiswa baru semakin kreatif dan termotivasi untuk mengembangkan diri,” jelasnya.

Bambang juga menegaskan tujuan utama dari diselenggarakannya Hari Prodi adalah untuk membantu mahasiswa baru mengenal lebih dekat program studi yang mereka pilih. Menurutnya, kegiatan ini memberikan gambaran penting tentang dosen, Dosen Pembimbing Akademik (DPA), mata kuliah, hingga peluang penjurusan. “Mahasiswa baru pasti bertanya-tanya, di prodi ini ada apa saja, siapa saja dosennya, dan arah ke depan seperti apa. Hari Prodi menjadi sarana penting agar mereka lebih siap dan tidak salah langkah dalam menempuh perkuliahan selama empat tahun ke depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bambang berharap agar mahasiswa baru FSBK tidak salah mengambil keputusan dalam perjalanan akademiknya. “Harus matang dari awal, tahu arah yang dituju, dan tidak menyesal di tengah jalan. Dari prodi, semua fasilitas dan arahan sudah diberikan. Tinggal bagaimana mahasiswa memanfaatkannya dengan baik agar lebih mudah beradaptasi,” tambahnya.

Sebagai penutup, Bambang memberikan pesan khusus kepada mahasiswa baru FSBK 2025 agar senantiasa berpikir matang, berani berkembang, dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan. “Harapannya mahasiswa bisa jauh lebih berkembang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Mereka harus mempunyai pemikiran yang cerdas, jangka panjang, dan tidak terburu-buru. Dengan begitu, culture shock dari SMA ke perguruan tinggi bisa diatasi dengan baik,” pungkasnya.