BIMAWA Sukses Menyelenggarakan Pelatihan Konseling Sebaya se-DIY
Dokumentasi kegiatan Pelatihan Konseling Sebaya se-DIY
Pada hari Sabtu, 5 Juli 2025, pukul 12.30 hingga 16.00 WIB, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Biro Kemahasiswaan dan Alumni telah menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Konseling Sebaya se-DIY. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang-ruang kelas lantai 4 Gedung Utama Kampus 4 UAD dan diikuti oleh sebanyak 200 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelatihan ini terbagi menjadi 10 kelas, dengan masing-masing kelas terdiri dari 20 mahasiswa dan didampingi oleh 1 orang mentor yang berpengalaman di bidang konseling.
Leli Fatmawati, salah satu mentor dalam pelatihan Konseling Sebaya se-DIY, memaparkan pentingnya peran konseling sebaya, terutama dalam lingkup pertemanan. Ia menekankan pelatihan yang telah dilaksanakan sangat penting agar peserta memahami bagaimana menjadi teman curhat yang baik, serta mampu menerapkan keterampilan konseling secara tepat “sehingga curhat tidak dilakukan secara asal, melainkan dengan kesadaran dan kepekaan yang mendukung” ujarnya.
Pada sesi materi kedua yang membahas tentang Time Management, Leli menambahkan “ketika kita memiliki waktu, maka kitalah yang seharusnya mengatur waktu tersebut—bukan sebaliknya, kita yang diatur oleh waktu” ujarnya. Ia mengajak peserta untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, salah satunya dengan menentukan skala prioritas, membuat daftar jadwal kegiatan harian, serta melakukan evaluasi mingguan terhadap kendala-kendala dalam pengelolaan waktu. Dengan begitu, setiap hambatan yang muncul dapat diperbaiki dan dikelola lebih baik di minggu berikutnya.
Rizki Adisyaputri selaku penanggung jawab kegiatan menyampaikan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan dasar konseling secara praktis serta meningkatkan kemampuan dasar dalam time management. Hal ini dianggap sebagai fondasi penting dalam mengelola peran, tanggung jawab akademik, serta proses pendampingan terhadap teman sebaya. Beliau juga menambahkan bahwa manfaat pelatihan ini sangat besar, khususnya bagi mahasiswa yang tidak memiliki latar belakang pendidikan Bimbingan Konseling (BK) atau Psikologi. Melalui kegiatan ini, peserta dapat memahami prinsip dasar konseling, meningkatkan empati dan keterampilan komunikasi, serta menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan sosial di sekitarnya.
Diharapkan dari pelatihan ini akan terbentuk jaringan mahasiswa yang mampu berperan aktif sebagai konselor sebaya, siap memberikan bantuan awal secara tepat, serta mampu menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan suportif secara mental dan sosial.
Dokumentasi Role Play Konseling
Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang sangat antusias dari para peserta. Salah satu peserta dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Hedi Ghozi Al Ghifari menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat menyenangkan, “karena selain dapat bertemu dengan teman-teman baru, peserta juga memperoleh banyak pembelajaran tentang konselor sebaya, manajemen waktu, serta kesempatan untuk langsung mempraktikkan ilmu yang didapat melalui sesi role play konseling” ujarnya. Dengan diselenggarakannya pelatihan ini, diharapkan mahasiswa mampu menerapkan keterampilan yang diperoleh dalam kehidupan kampus sehari-hari dan menjadi pendukung utama dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis bagi komunitasnya