Mahasiswa Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Berinisiatif Mencegah Child Maltreatment pada Anak Berkebutuhan Khusus

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang telah dinyatakan lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) tahun 2024 melaksanakan intervensi bagi para orang tua, guru, dan caregiver anak berkebutuhan khusus. Tim Romans merancang kegiatan Psikoedukasi ROMANTIQ dan melaksanakan praktik kegiatan di salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) di Yogyakarta dengan melibatkan 15-20 subjek.

ROMANTIQ merupakan gabungan dari tiga aspek psikologis yaitu Regulasi Emosi, Komunikasi Empatik, dan Quranic Parenting yang digunakan sebagai upaya preventif untuk mencegah perilaku child maltreatment yang terjadi pada anak-anak berkebutuhan khusus, dimana kasusnya seringkali disembunyikan bahkan kurang mendapatkan dukungan maupun bantuan dari tenaga professional. Tim Romans yang terdiri atas Luthfia Noorlatifah Utami, Aliyya Rahma Septiarini, Nur Afiah Arifini, Reiska Varadela, dan Salsabilla Nuranisa Wahyudi dengan dosen pendamping yaitu Ibu Sri Kushartati, S.Psi., M.A., Psikolog.

Pelaksanaan psikoedukasi ini dilakukan selama 2 hari dalam kurun waktu 1 minggu. Hari pertama pada Jum’at, 12 Juli 2024 dilaksanakan sebanyak dua sesi. Adapun pada sesi pertama ini Psikoedukasi Quranic Parenting yang dibawakan oleh Ibu Fuadah Fakhruddiana, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan dipandu oleh Tim Romans. Pada sesi ini Tim Romans memandu para subjek untuk bermain “Lambar Asa” dan “Langit Harapan”. Adapun tujuan dari Psikoedukasi Quranic Parenting yaitu untuk mengetahui parenting yang baik sesuai dengan ajaran Rasulullah yang berpedoman pada Al-Qur’an agar menambah insight serta membuka pikiran dan hati agar dapat mengasuh anak berkebutuhan khusus menjadi lebih baik lagi sesuai dengan tuntunan syariat. Adapun pada sesi kedua ini merupakan Psikoedukasi Regulasi Emosi yang dibawakan oleh Ibu Erny Hidayati, S.Psi., M.A., Psikolog dan dipandu oleh tim Romans. Pada sesi ini dilakukan relaksasi pernapasan dan relaksasi otot yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan lebih lanjut mengenai Regulasi Emosi yang bertujuan untuk melatih cara relaksasi yang dapat dilakukan secara mandiri agar dapat meminimalisir emosi negatif pada anak berkebutuhan khusus yang nantinya dapat di terapkan oleh orang tua atau wali dari anak berkebutuhan khusus untuk mengelola atau meregulasi emosi.

Intervensi hari kedua pada Sabtu, 13 Juli 2024. Adapun pada sesi kedua ini merupakan Psikoedukasi Komunikasi Empatik yang dibawakan oleh Ibu Dra. Mutingatu Sholichah M.Si., Psikolog.dan dipandu oleh Tim Romans. Pada sesi ini dilakukan pelatihan mengenai cara-cara berkomunikasi dengan rasa empati kepada anak berkebutuhan khusus melalu games. Selain itu, para orang tua atau wali dari anak berkebutuhan khusus juga diberikan pemahaman serta sharing session terkait permasalahan komunikasi terhadap anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus. Kemudian pada sesi ini yang tak kalah serunya, para subjek diminta dan dibimbing untuk berkomunikasi melalui metode menggambar dan mewarnai dengan penuh rasa tulus serta empati, tujuannya agar para anak berkebutuhan khusus dapat lebih mudah memahami perkataan para subjek saat berkomunikasi, sehingga hal ini dapat minimalisir kekerasan verbal pada anak berkebutuhan khusus.

Diadakannya intervensi psikologis ini diharapkan para orang tua, guru atau wali (caregiver) yang memegang peran sentral dalam hidup mereka dapat memberikan kesejahteraan mental bagi ABK. Tidak hanya itu, berangkat dari niat Tim Romans dikarenakan kasus-kasus kekerasan atau child maltreatment pada anak-anak berkebutuhan khusus seringkali disembunyikan atau bahkan tidak nampak sama sekali, bahkan masih terbilang kurang mendapatkan awareness dan rasa peduli dari masyarakat sendiri. Maka Tim Romans, menggabungkan psikoedukasi ini yaitu “Regulasi Emosi, Komunikasi Empatik, dan Quranic Parenting” untuk mencegah terjadinya child maltreatment pada anak berkebutuhan khusus, karena setiap anak-anak berhak mendapatkan perhatian dari masyarakat mengenai kekerasan meskipun dengan kondisi fisik maupun psikis yang berbeda-beda. Sebelum pelatihan, Tim Romans telah melakukan preliminary dan penyebaran skala pre-test terlebih dahulu. Kemudian beberapa hari setelah pelatihan akan diadakan post-test dan juga wawancara.

(Luthfia, Aliyya, Afiah, Reiska, Salsa – Tim Romans PKM-RSH UAD 2024)

UAD Kirim 31 Atlet pada Everest Taekwondo Championship Piala Menpora 2023

Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM) Taekwondo Universitas Ahmad Dahlan (UAD) akan mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Everest Taekwondo Championship Piala Menpora 2023. Kejurnas akan diselenggarakan di GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur pada 14-20 Desember 2023.

Abdul Rozaq sebagai mahasiswa Fakultas Hukum yang menjabat sebagai Ketua UKM Taekwondo UAD, melaporkan bahwa pada even tahun ini UAD mengirimkan 31 atlet yang terdiri dari 18 atlet putra dan 13 atlet putri, didampingi 4 official dan 2 pelatih yakni Sabeum-nim Kholid Wahyudi dan Sabeum Belvi Lorenzo. Atlet dibagi menjadi kelas senior dan kelas yunior. Kelas senior khusus mengikuti Kyorugi, sedang kelas yunior mengikuti Kyorugi maupun Poomse. Diantara atlet yang dikirim terdapat 5 atlet dari mahasiswa Angkatan 2023 yakni Dani, Dinda, Mega, Talia, dan Tristan.

Kontingen UAD dilepas oleh Danang Sukantar Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswan dan Prestasi Mahasiswa Bimawa UAD pada Senin (11/12/2023) di Hall of Fame Bimawa Lantai 9 Kampus 4, UAD. Dalam sambutannya, Danang berpesan agar seluruh kontingen untuk fokus pada tiap pertandingan, menjaga hubungan baik dengan siapa saja, khususnya pada sesama kontingen.

“Pertama dan utama, kalian harus minta doa restu kepada orang tua baik sebelum berangkat maupun menjelang pertandingan. Berdoa dan fokus pada tiap pertandingan, mengindahkan arahan pelatih”, pintanya.

Selain itu, Danang juga mengatakan bahwa hasil dari pertandingan adalah buah dari latihan yang selama ini sudah dilakukan. Apapun hasilnya, syukuri karena itu adalah hasil usahamu. Jika kalah, jangan patah semangat, namun jadikan pelajaran agar kedepan makin baik lagi persiapannya. Jika menang, jangan pongah karena akan membuat kalian lengah. Itu bisa jadi menjadi awal kekalahan. Fokus. Hormati lawan-lawanmu.

Terakhir danang menyampaikan bahwa pada Jumat (15/12/2023) nanti akan hadir dan membersamai di GOR POPKI Cibubur Bersama Pembina UKM Taekwondo UAD Dr. Hadi Suyono, M.Psi.

Penulis : Danang Sukantar,M.Pd (Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Bimawa UAD)

TIM PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UAD LOLOS PIMNAS KE-36 TAHUN 2023 DI UNPAD

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) adalah kompetisi paling bergengsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemdikbud Ristek Dikti). Kehadirannya selalu ditunggu-tunggu oleh ribuan tim mahasiswa dari ratusan perguruan tinggi negeri maupun swasta. Kompetisi ini merupakan lanjutan dari Program Kreativitas Mahasiswa pendanaan Kemdikbud Ristek tahun 2023.

Sebelum mencapai tahap lolos Pimnas, tim mahasiswa mengikuti berbagai tahap seleksi yang berjenjang, mulai dari seleksi proposal di perguruan tinggi masing-masing, sampai seleksi proposal di Kemdikbud Ristek untuk memperoleh pendanaan. Setelah lolos pendanaan, tim PKM wajib melaksanakan program sesuai skim yang diikuti selama 4 bulan (Juni-September). Sebelum program selesai, dilaksanakan Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2) oleh tim Kemdikbud Ristek untuk memantau hasil pelaksanaan kegiatan, apakah sesuai dengan proposal atau tidak. Pada saat PKP2 tim wajib untuk mempresentasikan hasil pelaksanaan program, menyerahkan laporan kemajuan, mengisi logbook, menyerahkan luaran wajib, serta luaran tambahan. Hasil dari PKP2 dijadikan salah satu dasar apakah tim tersebut lolos atau tidak ke Pimnas.

Alhamdulillah dari 44 tim yang memperoleh pendanaan proposal dari Kemdikbud Ristek, sebanyak 4 tim lolos ke PIMNAS XXXVI yang akan dilaksanakan pada 26 November-1 Desember 2023 di Universitas Padjadjaran Bandung.

Tim yang lolos PIMNAS adalah tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PM), bidang Riset Eksakta (RE), bidang Riset Sosial Humaniora (RSH), dan bidang Video Gagasan Konstruktif (VGK).

Tim Pertama adalah Tim PKM-PM  AVOID Game dari program studi Pendidikan Guru PAUD FKIP dengan Ketua Mita Nurpitasari (PG PAUD), anggota Shalma Risanangta (PG PAUD), Mariana Wahyu Listyati (PG PAUD), Yulia Gesti Merkuri (PPKn), Diah Ayu Praharani (PG PAUD) dengan dosen pendamping Avanti Vera Risti Pramudyani, M.Pd.

Tim Kedua adalah Tim PKM-RE Songgolangit dari program studi Biologi FAST dengan Ketua Aulia Syafadilla Azali, anggota Diah Kartika Wardani, Intan Faya Nurazizah, Annisa Nurrohim dibimbing oleh Haris Setiawan, S.Pd., M.Sc.

Tim Ketiga adalah Tim PKM-RSH Serat Panitisastra dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP dengan Ketua Tim Annisa Fatati Rahmah, anggota Muhammad Khoirun Nashruddin, Reki Kusuma Wardana, Nafisatul Faridah, dengan dosen pendamping Yosi Wulandari, M.Pd.

Sedangkan Tim Keempat adalah Tim PKM-VGK ENZA CARD dengan Ketua Tim Dwi Herdila Cahyani Putri (Hukum), anggota Hidayah Ramadani (Sistem Informasi), Raeyvaldo Dwi Hendriyanto (Teknik Elektro), Muhammad Faiz Irsyad dn Diva Tia Ataya keduanya dari prodi Ilmu Komunikasi serta dosen pendamping Arif Ardy Wibowo, S.Sn, M.Sn.

STRATEGI KAMPUS BERKELANJUTAN PADA SEKTOR TRANSPORTASI DALAM MENDUKUNG NET ZERO EMISSION

Indonesia menjadi salah satu dari 20 negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia (BP Statistical Review of World Energy, 2019). Menurut Air Quality Live Index (AQLI), 91% penduduk Indonesia tinggal di wilayah dengan tingkat polusi udara melebihi batas aman yang ditetapkan World Health Organization (WHO). Urgensi ini harus dipandang serius melihat kondisi kualitas udara di Indonesia memiliki catatan buruk dalam dua dekade terakhir. Kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor, komponen suspended particulate matter (SPM). Kendaraan bermotor menyumbang hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara. Menurut laporan terbaru dari Badan Energi Internasional (IEA), transportasi bertanggung jawab atas sekitar 24% dari emisi gas rumah kaca global. Hal ini selaras dengan data Climate Watch yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara peringkat ke-11 penghasil emisi karbon terbesar pada sektor transportasi.

Perilaku transportasi (transportation behavior) yang mencakup keinginan untuk menggunakan transportasi umum dibandingkan dengan kendaraan pribadi, melibatkan pilihan terhadap jenis layanan atau model transportasi yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Dalam konteks perilaku transportasi, individu membuat keputusan mengenai langkah-langkah yang perlu diambil. Peningkatan perhatian terhadap masalah lingkungan yang timbul akibat transportasi telah memicu perkembangan gerakan untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Transportasi berkelanjutan adalah konsep yang pertama kali muncul dalam pembangunan berkelanjutan pada tahun 1987. Ini mengacu pada jenis transportasi yang tidak berdampak negatif pada kesehatan masyarakat atau ekosistem, serta tetap memenuhi kebutuhan mobilitas dan perpindahan. Kesadaran masyarakat terhadap perlindungan lingkungan hidup semakin meningkat seiring dengan komitmen bersama melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SGDs). Salah satu dimensi penting dalam tujuan pembangunan berkelanjutan adalah kelestarian lingkungan hidup. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya kontribusi mereka terhadap upaya pelestarian lingkungan. Termasuk perguruan tinggi yang hingga saat ini saling berlomba untuk mengagas dan mengimplementasikan upaya-upaya kampus berkelanjutan. Perguruan tinggi dengan segala aspek stakeholder dan komponen pendukungan tentu memiliki kendala dan hambatan yang kompleks. Menurut data yang dihimpun dari laporan UIGreenMetric dalam skala kampus-kampus, ditemukan bahwa mahasiswa masih minim dalam penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Kendaraan bermotor menjadi transportasi alternatif utama yang mendominasi. Beberapa faktor yang mendorong minimnya penggunaan kendaraan ramah lingkungan diantaranya; jarak tempuh yang terbatas, membutuhkan tenaga yang lebih banyak, keterbatasan sarana prasarana transportasi publik, dan waktu yang relatif lama dalam penggunaan kendaraan ramah lingkungan.

Dalam hal pencemaran udara, upaya peningkatan pejalan kaki dan pesepeda menjadi perlu dalam menciptakan lingkungan yang bersih. Khususnya di lingkungan kampus yang dihuni oleh khalayak ramai para sivitas akademika setiap harinya. Penggunaan kendaraan bermotor yang menghasilkan emisi karbon di lingkungan kampus tentunya membutuhkan penanganan khusus dalam pembangunan berkelanjutan. Perlu sebuah stategi agar sivitas akademika khususnya mahasiswa dapat masif berjalan kaki dan bersepeda di lingkungan kampus, yakni:

  1. Menginternalisasikan konsep ramah lingkungan pada seluruh sivitas akademika
  2. Mengembangkan sistem pengendalian perilaku ramah lingkungan
  3. Mengembangkan transportasi internal kampus dan manajerial terpadu yang berkelanjutan (3E)
  4. Membangun keterlibatan kampus berkelanjutan

Empat strategi tersebut perlu dikembangkan dalam sebuah sistem yang mendukung sustainable development goals (SDGs). Oleh karena itu, diajukan rekomendasi sebagai berikut:

  1. Menyusun Road Map pengembangan inovasi ENZE Card sebagai pedoman dalam pelaksanaan inovasi kampus berkelanjutan pada sektor transportasi
    ENZE Card (Electronic Net Zero Emission Card) merupakan inovasi berbasis Walking and Cycling Priority System merupakan sebuah inovasi program dalam bentuk kartu khusus layanan apresiasi bagi pejalan kaki dan pesepeda di lingkungan kampus. ENZE Card dilengkapi dengan fasilitas Piezoelektrik penghasil energi listrik dari pijakan kaki dan mesin reader contactless berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dimana transaksi dapat dilakukan jarak jauh (contactless) seperti halnya E-Toll. Dengan layanan ini pejalan kaki dan pesepeda hanya perlu menempel kartu pada mesin reader contactless yang telah disediakan kemudian apresiasi berupa koin akan masuk ke dalam akun ENZE pengguna. Koin yang terkumpul dapat ditukarkan dan/atau dipergunakan untuk pembayaran administrasi perkuliahan. Sistem ini juga didukung oleh layanan aplikasi yang memudahkan pengguna untuk melihat koin yang terkumpul.
  2. Mensinkronisasikan substansi Road Map inovasi dengan kebijakan pelayanan kampus 
    ENZE Card pada dasarnya merupakan upaya meningkatkan partisipasi sivitas akademika untuk berjalan kaki dan bersepeda di lingkungan kampus melalui strategi pemberlakuan sistem yang mengutamakan pejalan kaki dan pesepeda. Sistem ini sangat berkaitan erat dengan kebijakan administrasi keuangan dalam penyelenggaraannya. Tentu hal ini tidak mudah apalagi menyangkut kebijakan administrasi keuangan kampus. Oleh karena perlu untuk sinkronisasi substansi inovasi dengan kebijakan pelayanan kampus pada setiap perguruan tingginya.
  3. Membangun kerjasama dengan beberapa mitra dalam pengembangan inovasi kampus berkelanjutan pada sektor transportasi
    Perguruan tinggi dapat mengikutsertakan diri di lembaga pemeringkatan keramahan lingkungan pada perguruan tinggi misalnya, The Sustainability Tracking, Assessment & Rating System, United Nation Environment Programme (UNEP), UIGreenMetric, maupun yang lainnya. Dalam penyediaannya, kampus dapat bermitra dengan BUMN (Misalnya, PT. Jasa Marga Persero Tbk) yang memproduksi Gate Reader Contactless dan yang mendukung perdagangan karbon untuk menurunkan emisi karbon (Misalnya; Perum Perhutani).

Referensi:

Defitri (2022) Net Zero Emission Indonesia 2060: Langkah Menuju Ekonomi Sirkular., https://wastedchange.com/blog/net-zero-emission-indonesia- 2060-menuju-ekonomi-sirkular/.
Fauzi, A. and Oxtavianus, A. (2014) ‘The Measurement of Sustainable Development in Indonesia’, Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan, 15(1), p. 68. Available at: https://doi.org/10.23917/jep.v15i1.124. Ferawati, R. (2018) ‘Sustainable Development Goals di Indonesia: Pengukuran dan Agenda
Mewujudkannya Dalam Perspektif Ekonomi Islam’, Kontekstualita, 33(02), Pp- 143-167. Available at: https://doi.org/10.30631/kontekstualita.v35102.512.
Sari, AM., Sari, D.F. and Wibawani, S. (2020) ‘Penerapan Konsep Walkability Dalam Mendukung Kota Surabaya Sebagai Kota Metropolitan Yang Produktif Dan Berkelanjutan, Public Administration Journal of Research, 2(3). Available at: https://doi.org/10.33005/paj.v213.58.
Sugiarto, A., & Gabriella, D. A. (2020). Kesadaran dan perilaku ramah lingkungan mahasiswa di kampus. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 9(2), 260-275.
Sugiarto, A., Lee, C. W., & Huruta, A. D. (2022). A systematic review of the sustainable campus concept. Behavioral Sciences, 12(5), 130.
Ul (2019) GreenMetric, https://greenmetric.ui.ac.id/wpcontent/uploads/2019/07/UI_GreenMetric_Guideline_2019 Indonesian.pdf.
Winoto, J. L., Widjaja, R. H., & Setiawan, R. (2014). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mahasiwa Menggunakan Jasa Antar Jemput Ke Kampus. Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil, 3(2)

Kegiatan Visitasi Lapangan Oleh Belmawa di Woman Skills Academy (WSA) Program Milik HMPS Biologi

Pada hari Senin, 30 Oktober 2023, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) bersama Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (Bimawa UAD) melangsungkan visitasi lapangan untuk kegiatan Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) tepatnya visitasi dilakukan di Desa Sidomulyo, Bantul, Yogyakarta. Visitasi yang dilakukan hari Senin, di siang hari, merupakan visitasi tim kedua yaitu untuk Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Biologi (HMPS Biologi).

Visitasi lapangan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) menghadirkan Dr. Ir. Miftahush Shirotul Haq S.Pt., IPP., selaku Reviewer Nasional dan didampingi oleh Gilang Ar Rasyid selaku pihak dari Belmawa. Tujuan visitasi lapangan itu sendiri adalah untuk melihat program yang dirancang oleh setiap Tim PPK Ormawa benar dijalankan sekaligus untuk mengetahui perkembangan dari program tersebut terhadap masyarakat yang terlibat.

Tim PPK Ormawa HMPS Biologi mendirikan Sekolah Perempuan atau yang diberi nama Woman Skills Academy (WSA) yang berlokasi di Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro, Kab. Bantul, Yogyakarta. Muhammad Rifky Raenaldi mengatakan, target dari program Sekolah Perempuan atau Woman Skills Academy (WSA) ini meliputi Padukuhan Ngireng-Ireng, Padukuhan Cangkring, dan Padukuhan Ngajaran. “Dalam Woman Skills Academy (WSA) terdapat beberapa pematerian dan pelatihan hardskills. Salah satunya adalah pembuatan eco-brin, dan untuk pematerian ada tentang kesetaraan gender. Masih banyak kegiatan total, ada 10 kegiatan untuk ibu-ibu dan 10 kegiatan untuk remaja.” ujar Rifky.

Rifky, selaku ketua tim PPK Ormawa HMPS Biologi menjabarkan program unggulan yang menunjang kegiatan PPK Ormawa HMPS Biologi dan menjadi salah satu tolak ukur menyukseskan kegiatan ini di antaranya adalah pemanfaatan sumber daya alam yang berada di Desa Sidomulyo. Salah satu contohnya adalah pelatihan pembuatan nugget jamur yang berasal dari kumbung jamur di Padukuhan Ngireng-Ireng, pelatihan pembuatan egg roll jagung, kemudian permen kembang telang, dan pembuatan brownies crispy dari pisang.

“Rencana selanjutnya kami akan melakukan sertifikasi halal dan BPPOM tentunya, kami juga akan memberitahukan pelatihan pembuatan kurikulum, cara administrasi yang menjadi salah satu kemandirian bagi masyarakat,” katanya. “Dan dampak dari visitasi yang dilakukan berdampak besar banget, karena masukan-masukan dari reviewer merupakan masukan yang memiliki guna yang tinggi.”

Sebelum sesi wawancara berakhir, Rifky juga mengutarakan harapan untuk ke depannya, ia berujar bahwa nantinya Sekolah Perempuan atau Woman Skills Academy (WSA) tidak hanya ada di Desa Sidomulyo, namun bisa meluas sampai ke desa-desa lain.

 

Oleh:

TIM P2MB UAD LATIH IBU-IBU PKK OLAH BIJI DURIAN MENJADI BERBAGAI JENIS MAKANAN

Universitas Ahmad Dahlan mengadakan monitoring dan evaluasi internal Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) Himpunan Mahasiswa Program Studi Bisnis Jasa Makanan (P2MD HMPS BISMA) yang mengangkat judul “Optimalisasi Durian Minor Berbasis Teknologi Zero Waste” di Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo pada Selasa, 24 Oktober 2023. Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan agenda pemaparan program kerja yang sudah terlaksana oleh ketua tim, sambutan-sambutan, wawancara pemonev UAD kepada peserta pendampingan Ibu-Ibu Kelompok Desa Prima termasuk tanggapan adanya program serta keterlibatan masyarakat.

Produk-produk hasil pelatihan dan pendampingan P2MD ditampilkan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut. Hasil kegiatan tersebut berupa tepung biji durian, dikombinasikan dengan daging buah durian menjadi produk pie susu durian dan dodol durian, dan dikemas menjadi produk siap jual. Pemanfaatan biji durian dan kulit durian sebagai pupuk tanaman untuk meningkatkan kesuburan tanah dilakukan dalam rangka penerapan teknologi zero waste.

Danang Sukantar M.Pd. selaku Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa UAD menuturkan bahwa monitoring dan evaluasi yang dilakukan UAD untuk mengetahui progress kinerja tim P2MD dan luaran dari program yang telah berjalan. “P2MD HMPS BISMA yang telah melakukan program di Kalurahan Banjarharjo Kulon Progo menghasilkan produk-produk dari durian dan membantu hingga ke pemasarannya. Biji durian atau pongge yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi produk yang baru dan memberikan manfaat yang luar biasa. Ibu-Ibu Desa Prima (peserta pelatihan dan pendampingan P2MD) memberikan apresiasi yang luar biasa, mereka akan melanjutkan program ini bahkan bersemangat untuk menjual produk (sebagai oleh-oleh khas Banjarharjo) di YIA (Yogyakarta International Airport).”

Retnosyari Septiyani S.T.P., M.Sc. selaku pemonev menyampaikan apresiasi serta rasa bangga terhadap tim P2MD HMPS BISMA yang telah menerapkan ilmu dari perkuliahan serta transfer knowledge ke masyarakat. Beliau mengatakan bahwa berdasarkan literatur, ternyata tepung biji durian yang tinggi akan fosfor dan kalsium sehingga sangat bagus untuk diolah kembali menjadi alternatif bagi pencegahan osteoporosis. Berkaitan dalam keberlanjutan program sampai kepada penjualan produk terdapat tiga faktor yaitu ketersediaan bahan (durian), proses pengolahannya (termasuk pada perhitungan harga pokok produksi yang tepat dengan pembagian hasil atau upah dari produksi yang dilakukan), serta pemasaran (menentukan target penyebaran produk di berbagai lokasi sesuai dengan target konsumen, seperti contohnya di pusat oleh-oleh). Inovasi pengembangan produk yang dihasilkan dari durian sangat beragam dan dapat diaplikasikan juga oleh ibu-ibu di Banjarharjo seperti egg roll durian, bolen durian, cookies durian, pancake durian, dan lain sebagainya.

Pemerintah Kalurahan Banjarharjo yang diwakili oleh sekretaris desa, Suwandi menyampaikan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa dari UAD karena masyarakat bisa terlibat langsung dalam produksi berbagai olahan dari durian yang pertama kali dilakukan melalui pengabdian ini. Selain itu, beliau berharap bahwa setelah kegiatan pelatihan dan pendampingan ini kolaborasi bersama tetap dapat dilakanakan untuk mengoptimalkan potensi pangan lokal di Banjarharjo sampai kepada pemasaran produk-produk unggulan sehingga dapat memajukan perekonomian masyarakat.

Oleh: Atika Silma Daima

Visitasi Lapangan Oleh Belmawa Dalam Rangka Meninjau Kegiatan PPK Ormawa BEM FAST

Pada hari Senin, 30 Oktober 2023, telah berlangsung visitasi lapangan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) dalam rangka evaluasi dan pemantauan pelaksanaan kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Kegiatan ini dilakukan guna memantau sejauh mana progress kinerja dan perkembangan program dari setiap tim PPK Ormawa, dan pada hari Senin tepatnya 30 Oktober, visitasi dilakukan di Selopamioro, Bantul, Yogyakarta. Visitasi kali ini melibatkan Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (Bimawa UAD), Dr. Ir. Miftahush Shirotul Haq S.Pt., IPP., selaku Reviewer Nasional, tim PPK Ormawa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (BEM FAST), masyarakat Selopamioro, dan banyak pihak lainnya.

Ketua Tim PPK Ormawa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (BEM FAST), ketika diwawancarai, Wulan Ajianti, menjelaskan. “Terdapat 4 program yang kami laksanakan di Desa Selopamioro, tepatnya Dusun Nogosari dan Nawungan 1. Yang pertama Climate Smart Agriculture meliputi climate smart, water and energy smart, carbon smart, soil and land smart, protection smart, dan farmer smart. Kemudian, perluasan irigasi tetes otomatis berbasis Internet of Things (IoT) dan perluasan pembuatan POC sebagaimana program PPK Ormawa BEM FAST tahun lalu. Lalu, pembuatan herbisida dan biopestisida dari bahan-bahan yang ada di desa.”

Selain itu, Wulan juga membicarakan mengenai program unggulan dari program PPK Ormawa BEM FAST adalah climate smart agriculture (pertanian cerdas iklim), ia menjabarkan dengan adanya program ini dapat melahirkan inovasi-inovasi lain seperti climate smart, water and energy smart, carbon smart, soil and land smart, protection smart, dan farmer smart.

Dr. Ir. Miftahush Shirotul Haq S.Pt., selaku reviewer nasional yang berkesempatan menjadi reviewer dari pelaksanaan program PPK Ormawa dan Gilang Ar Rasyid selaku pihak pendamping dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) juga melakukan visitasi ke lahan Nawungan 1 bersama dengan pihak Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (Bimawa UAD), dosen pendamping, dan serta teman-teman tim PPK Ormawa BEM FAST mengunjungi lahan tersebut.

“Dari visitasi kemarin, kami juga menjadi tahu apa saja yang perlu kami tingkatkan. Rencananya, setelah visitasi kemarin, kami ingin menyelesaikan program kami yang belum terselesaikan karena kondisi yang belum memungkinkan, serta akan mempersiapkan untuk abdidaya,” ucap Wulan, “Kami juga berharap untuk program ini semoga apa yang telah kami lakukan di Desa Selopamioro bersama masyarakat bisa bermanfaat untuk tim pelaksana, kelompok sasaran, dan seluruh elemen yang berperan dalam program ini. Kami juga sangat bersyukur karena masyarakat sangat antusias dalam mengikuti setiap kegiatan yang kami laksanakan. Masyarakat betul-betul berperan aktif dalam program kami.” lanjutnya.

 

Oleh:

ROBOT UAD: R-SCUAD HUMANOID ROBO SOCCER LOLOS ROBO CUP ASIA-PASIFIC DI KOREA SELATAN

Robot Sepakbola R-SCUAD Humanoid lolos pada event bergengsi Robo Cup Asia- Pasific (RCAP) yang akan diselenggarakan di Korea Selatan pada 5-9 Desember 2023. Tim terdiri dari Hamdandih (Ketua/Informatika), Ahmad  Rudiansyah (Teknik Industri/Anggota), Abdullah Fadli Yusuf (Teknik Elektro/Anggota), dan Nuryono Satya Widodo, ST, Meng (Dosen Pendamping).

Ketua Tim R-Scuad UAD Hamdandih menyampaikan bahwa pada lomba RCAP tersebut Tim R-SCUAD  akan rnengikuti salahsatu kategori  lomba  yaitu  kategori  RoboCupSoccer Humanoid  (Kid  Size) yang  akan diadakan di Apensia Convention Center, PyeongChang, South Korea.

Kategori  Robo Cup Soccer Humanoid (Kid Size) tim diharuskan untuk merancang robot dapat bermain bola sesuai dengan peraturan yang ditetapkan panitia. Robot harus bisa mengejar bola, menggiring, menendang, dan melempar bola, serta melakukan komunikasi baik antar robot maupun wasit serta melakukan positioning,” terang Hamdandih mahasiswa dari program studi Informatika.

Kegiatan lomba yang Tim R-SCUAD ikuti ini, terdiri dari kegiatan pendaftaran ulang, babak penyisihan grup serta pemenang dari grup yang ditentukan akan di head to head untuk ke babak selanjutnya, yaitu seperti permainan bola pada umumnya.

“Robot secara mandiri harus sebanyak-banyaknya membuat goal ke gawang tim lawan. Berbeda dengan kompetisi nasional, di kompetisi internasional robot harus benar-benar mandiri,” imbuhnya.

Sementara Nuryono Satya Widodo, M.Eng. sebagai dosen pendamping tim R-Scuad menyampaikan tentang tim yang diikutsertakan pada event ini adalah tim yang memang memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan juara. Tim R-Scuad secara konsisten dari tahun ke tahun menunjukkan performa yang baik dalam berbagai kompetisi. Sehingga robot ini sangat layak untuk dikompetisikan pada level internasional.

“Alhamdulillah R-Scuad lolos dari tahap-tahap yang diikuti. Kami berharap mahasiswa dapat mendapatkan banyak tambahan ilmu, pengalaman, dan informasi terkait perkembangan robotika di level internasional. Syukur jika berhasil meraih juara seperti tahun-tahun sebelumnya,”tambah Nuryono yang juga Ketua Tim Pembina RDC UAD.

KOPMA UAD PERSIAPKAN SEBAGAI TUAN RUMAH JAMKOPNAS TAHUN 2024

Pada 7 – 10 Agustus 2023, Unit Kegiatan Mahasiswa Koperasi Mahasiswa (UKM KOPMA) UAD mengikuti serangkaian kegiatan Jambore Kopma Nasional (JAMKOPNAS) yang diselenggarakan di Universitas Lampung, Kota Bandar Lampung. Dalam kegiatan tersebut Kopma UAD memperoleh beberapa penghargaan diantaranya Juara 2 Modern Business Plan, Juara 2 Dynamic Essay Competition, dan Juara 3 Intense Debate Challenge. Atas prestasi tersebut, menempatkan KOPMA UAD sebagai Juara Umum.

Selanjutnya, Kopma UAD mendapatkan Amanah untuk menjadi Tuan Rumah penyelenggaraan “JAMKOPNAS 2024”, sebagaimana disampaikan oleh Hisyam Agus Setiawan Direktur (Ketua Umum) Kopma UAD 2023.

Dalam pertemuan koordinasi dengan pimpinan Bimawa UAD Dr. Choirul Fajri, MA, Danang Sukantar, Rundra Jumiyanto Selasa (31/10/2023), Ketua Panitia Pelaksana Jamkopnas Tahun 2024 Muhammad Rafiq melaporkan tentang persiapan kegiatan Jamkopnas akan dilaksanakan pada 30 Juli sampai dengan 1 Agustus 2024 bertempat di Kampus 4 UAD, dengan kegiatan sebagai berikut:

Hari ke-1: Opening dan Seminar Nasional dengan menghadirkan pembicara dari Kementerian Koperasi
Hari ke-2: Perlombaan-perlombaan, FGD, melibatkan peserta minimal 150 peserta.
Hari ke-3: City Tour, Gala dinner dan Closing.

Panitia Jamkopnas juga akan menyelenggarakan lomba yang meliputi:
1. Cerdas cermat: 3 mahasiswa/tim
2. Business plan: 3 mahasiswa/tim
3. Essay: 3 mahasiswa/tim
4. Video krreatif: 3 mahasiswa/tim
5. Pemilihan koperasi Indonesia: putra putri (2)
6. Debat: 3 mahasiswa/tim
Tema yang akan diangkat meliputi kebudayan, lingkungan, dan teknologi. (Dsk)

Tim PPK Ormawa HMPS PGSD Bersama SPG Gunungkidul Jalin Kerjasama Dalam Menghidupkan Kembali Ketapel Sebagai Cabang Olahraga yang Diminati

Gunungkidul, 08 Juli 2023 – Tim PPK Ormawa HMPS PGSD Universitas Ahmad Dahlan menjalin kerjasama dengan Sedulur Plinteng Gunungkidul (SPG) terkait pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPK) di Dusun Tepus, Gunungkidul. Kerjasama ini bertujuan untuk menghidupkan kembali eksistensi ketapel sebagai cabang olahraga yang diminati oleh banyak masyarakat serta memperkenalkannya kepada generasi muda sebagai warisan budaya yang berharga. 

Ketapel merupakan salah satu senjata tradisional yang memiliki sejarah panjang di Gunungkidul. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, ketapel kini kurang diminati dan banyak yang menganggapnya sebagai bagian dari masa lalu yang terlupakan. Inilah yang mendasari Tim PPK Ormawa HMPS PGSD untuk mengambil langkah nyata dalam mengenalkan kembali ketapel kepada masyarakat setempat. 

Kerjasama ini dimulai dengan tim PPK Ormawa HMPS PGSD bersama SPG Gunungkidul mempelajari sejarah awal mula ketapel di wilayah tersebut. Dengan menggali informasi dari SPG dan sumber-sumber lokal lainnya, tim mendalami akar budaya dan warisan ketapel yang kaya di Gunungkidul. Melalui kegiatan ini, diharapkan generasi muda dapat menghargai dan memahami nilai sejarah serta kearifan lokal yang terkandung dalam senjata tradisional ini. 

Selanjutnya, tim PPK Ormawa HMPS PGSD bersama SPG juga belajar untuk membuat ketapel secara tradisional. Dengan bimbingan dari anggota SPG yang memiliki keahlian dalam membuat ketapel, anggota tim PPK Ormawa HMPS PGSD belajar proses pembuatan ketapel mulai dari pemilihan bahan hingga proses pembuatan alat ini. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan keterampilan tradisional sekaligus membuka peluang usaha kreatif di bidang kerajinan lokal. 

Berlatih menggunakan ketapel menjadi bagian selanjutnya dari kerjasama ini. SPG membimbing tim PPK Ormawa HMPS PGSD dalam memahami teknik-teknik dasar menggunakan ketapel dengan aman dan benar. Pelatihan ini juga mencakup nilai-nilai keselamatan dan etika dalam berolahraga dengan ketapel. 

Bapak Anton, salah satu anggota dari SPG Gunungkidul, menyampaikan harapan besar terhadap kerjasama ini. Ia berharap program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan membangkitkan kembali minat serta kebanggaan masyarakat setempat terhadap ketapel sebagai warisan budaya yang unik. “Kami berharap kerjasama ini dapat menghidupkan kembali eksistensi ketapel sebagai cabang olahraga yang diminati banyak masyarakat, terutama generasi muda. Melalui kegiatan ini, kami berharap ketapel dapat dikenal kembali dan diapresiasi sebagai bagian penting dari budaya lokal Gunungkidul,” ujar Pak Anton. 

Dengan semangat kolaborasi antara tim PPK Ormawa HMPS PGSD dan SPG Gunungkidul, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan memperkenalkan kembali ketapel sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Gunungkidul. Selain itu, kerjasama ini juga menjadi inspirasi bagi upaya pelestarian tradisi dan warisan budaya di daerah lain.