Pengembangan Media Pop Up Book Mitigasi Bencana Kekeringan Bagi Siswa Sekolah Dasar

Oleh Nindi Elisie dan Dholina Inang Pambudi

Abstract:

Indonesia is a country that has a high level of disaster prone to disaster mitigation. Disaster mitigation is an effort made to reduce the risk of natural disasters. Disaster mitigation needs to be instilled from an early age in elementary school through disaster education which has the aim of providing an overview in the learning process for disaster preparedness. This study aims to determine the steps, quality, and feasibility of drought mitigation pop up book media for elementary school students. This type of research is included in Research and Development (R&D) referring to the 4D model which has 4 stages, namely define, design, development and desimination. The data collection technique is in the form of an assessment sheet. Data analysis used qualitative and quantitative analysis.The results showed that the developed pop up book media received an assessment from media experts and obtained a score of 100 in the “Very Appropriate” category, material experts obtained a score of 97.92 in the “Very Appropriate” category, learning experts obtained a score of 78.85 in the category “Eligible “, The results of the student response questionnaire conducted at SD Negeri Kembangjitengan 2 in small group trials and large group trials obtained an average value of 100 in the” Very Appropriate “category, the results of the teacher’s response questionnaire assessment of the feasibility of pop up book media for drought mitigation. obtained a score of 95 in the category “Very Eligible”. So it can be concluded that the drought mitigation pop up book media is suitable for use in the learning process with a very good category.

Key Words: Pop Up Book, Disaster Mitigation,  and Drought

TRADISIONAL REVIEW ARTIKEL KADAR KAFEIN PADA PRODUK SEDIAAN MINUMAN KOPI SERBUK DENGAN METODE HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC)

Oleh: Siti Nur Anggraini

Abstrak:

Kopi dalam bentuk sediaan bubuk menjadi pilihan masyarakat karena memiliki rasa yang khas dibanding kopi dalam sediaan lainnya. Namun kebanyakan produk minuman kopi bubuk tidak mencantumkan kadar kafein pada kemasan, oleh karena itu perlu diketahui kadar kafein dalam kemasan kopi bubuk. Penetapan kadar kafein pada produk kopi bubuk dilakukan dengan metode HPLC karena memiliki kecepatan analisis dan sensitivitas yang tinggi. Tujuan dari Tradisional Review Artikel ini untuk mendapatkan informasi tentang kadar kafein dalam produk minuman kopi bubuk yang dijual di pasaran dan mengetahui kadar kafein sesuai atau tidak dengan persyaratan SNI. Sampel produk kopi yang diteliti dari 10 artikel mengandung kafein dengan kadar paling tinggi yaitu 71,2 % b/b dan kadar paling rendah yaitu 0,026 % b/b. Kadar kafein yang yang terkandung dalam produk minuman kopi bubuk berdasarkan metode HPLC ada yang melebihi dari kadar yang ditetapkan oleh SNI yaitu lebih dari 0,45 % b/b – 2 % b/b.

Kata Kunci: Kopi bubuk; HPLC; kadar kafein

Purwarupa Robot Pengangkut Barang dengan Pengendali Smartphone Android Berbasis WI-FI

Oleh Yuda Agung Ramdhan Syah dan Tole Sutikno

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk membuat purwarupa robot pengangkut barang dengan smartphone android berbasis wi-fi menggunakan 2 buah motor DC dan 3 buah motor servo yang diintregasikan dengan mikrokontroler Arduino Mega 2560. Modul wi- fi ESP8266 digunakan sebagai penghubung antara robot dan smartphone android, dengan jarak jangkauan maksimal 70 meter. Sistem ini dilengkapi LCD sebagai alat penampil mode remote saat robot terhubung dengan smartphone android. Arena robot berupa lintasan yang berbentuk persegi empat dengan empat titik koordinat A, B, C dan D dengan jarak antar bidang sepanjang 200 cm. Jadi total jarak didapat dari penjumlahan jarak A, B, C dan D sebesar 600 cm. Pengangkutan disimulasikan menggunakan barang dengan kapasitas beban 50 sampai 200 gram. Berdasarkan proses sistem yang telah dibuat dapat berfungsi dengan baik, yakni ditunjukkan oleh rata-rata lamanya waktu tempuh robot saat bergerak adalah 40,5 detik. Sedangkan untuk kecepatan robot diperoleh rata-rata waktu 15,46 detik per-satu kali fase gerak memindahkan barang.

Kata kunci: Arduino Mega 2560, modul wi-fi ESP8266, smartphone, android, robot.

Hubungan Antara Citra Raga dengan Perilaku Cyberbullying pada Remaja SMA X di Kota Yogyakarta

Oleh Kiki Anita Rahayu dan  Triantoro Safaria

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubunganantara citra raga dengan perilaku cyberbullying pada remaja SMA X di kota Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 57 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Skala yang digunakan dalam penelitian yaitu skala citra raga dan skala perilaku cyberbullying dengan teknik analisis korelasi product moment. Hasil analisis data penelitian pada subjek sebanyak 57 siswa menunjukan bahwa ada hubungan antara citra raga dengan perilaku cyberbullying dengan nilai F linieritas sebesar 1.616 dengan taraf signifikasi p=0,001 (p<0,05). Hasil analisis korelasi product moment sebesar 0,416 dengan taraf signifikasi 0,001 (p<0,01). Berdasarkan analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara citra raga dengan perilaku cyberbullying pada siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Semakin tinggi citra ragamaka akan semakin tinggi perilaku cyberbullying pada remaja, sebaliknya semakin rendah citra raga maka semakin rendah tingkat perilaku cyberbullying.

Kata kunci: Citra Raga, Perilaku cyberbullying

Hubungan Antara Keterampilan Sosial dengan Tingkat Adiksi Game Online pada Remaja Awal

Oleh Khaidir Ali dan Alfi Purnamasari

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterampilan sosial dengan tingkat adiksi game online pada remaja awal. Subjek penelitian yang digunakan adalah siswa kelas VIII di salah satu SMP Negeri di Yogyakarta dengan sampel sebanyak 68 orang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu Skala Adiksi Game Online dan Skala Keterampilan Sosial. Metode analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis product moment dan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling.  Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa adiksi game online masuk dalam kategori sedang dengan jumlah 55 siswa (80,9%) dan keterampilan sosial masuk pada ketegori sedang dengan jumlah 53 siswa (78%). Keterampilan Sosial memiliki sumbangan efektif sebesar 6,8% terhadap Adiksi Game Online. Hasil dari analisis data hipotesis menunjukan bahwa nilai koefisien R = -0,261 dengan nilai p = 0,032 (p< 0,05), Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa hipotesis dapat diterima. Hal ini menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan antara keterampilan sosial dengan tingkat adiksi game online pada remaja awal.

Kata kunci: Adiksi Game Online, Keterampilan Sosial

 

EFEKTIVITAS IKLAN RAMAYANA VERSI KASIDAH DI TELEVISI DALAM MENARIK MINAT PEMBELI (SURVEI PADA PEMBELI RAMAYANA DEPARTMENT STORE DI YOGYAKARTA)

Oleh: Zuna Mega Putriwati

Abstrak:

Kegiatan periklanan merupakan faktor yang sangat penting dan berpengaruh terhadap penjualan produk/jasa. Terlebih semakin meningkatnya persaingan antara bisnis online maupun offline. Dengan demikian, kemampuan mengelola   dan   menyampaikan   informasi   yang   tepat   sangat   penting   bagi perusahaan yang hendak unggul dalam persaingan. Seperti halnya Ramayana Department Store yang berinovasi dalam pengemasan iklan Ramadhan Ramayana 2018 versi kasidah “kerja lembur bagai kuda”.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas iklan tersebut dengan survei pada pembeli Ramayana Department Store di Yogyakarta. Dalam penelitian ini, alat ukur yang digunakan untuk mengetahui efektivitas iklan menggunakan EPIC Model (empathy, persuation, impact, dan communication). Populasi yang digunakan adalah pembeli Ramayana Department Store yang ada di Yogyakarta dan pernah melihat iklan Ramayana versi kasidah “kerja lembur bagai kuda”. Sedangkan sampel yang digunakan sejumlah 96 responden dengan pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan Ramayana versi kasidah “kerja lembur bagai kuda” cukup efektif dengan perolehan skor EPIC Model sebesar 3,39.   Dengan   perincian   dimensi   empathy   sebesar   3,59   (efektif),   dimensi persuation sebesar 3,01 (cukup efektif), dimensi impact sebesar 3,18 (cukup efektif), dan dimensi communication sebesar 3,77 (efektif). Dengan demikian, iklan Ramayana versi kasidah “kerja lembur bagai kuda” tergolong iklan yang cukup efektif dalam menarik minat pembeli.

Kata Kunci: iklan, EPIC Model, Ramayana Department Store

PRAKTIK JURNALISME WARGA DALAM GRUP FACEBOOK INFO CEGATAN JOGJA

Oleh: Risya Rizqiyah Haryati

Abstrak:

ICJ adalah singkatan dari Info Cegatan Jogja, merupakan komunitas yang memanfaatkan fitur grup pada media sosial facebook. Komunitas ini merupakan salah satu wadah bagi masyarakat Yogyakarta khususnya untuk saling membagikan informasi. Lingkup informasi yang dibagikan merupakan seputar kecelakaan, kehilangan, penemuan, kondisi lalu lintas, razia, dan sistem birokrasi pemerintah. Berdasarkan cerita Yanto Sumantri pada media Vice.com, grup (Info Cegatan Jogja) ini bukan lahir dari sebuah ide, melainkan karena kebutuhan untuk berbagi informasi. ICJ fokusnya lebih ke menggerakkan partisipasi publik. Berdasakan fenomena diatas, Peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai bagaimana praktik citizen journalism diterapkan dalam grup Info Cegatan Jogja. Penelitian ini berusaha menjelaskan realitas dengan menggunakan penjelasan deskriptif dalam bentuk kalimat. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif interaktif,  penelitian  ini ditandai dengan adanya interaksi antara peneliti dengan yang diteliti. Subjek penelitian ini adalah masyarakat  jogja yang tergabung dalam grup Facebook Info Cegatan Jogja. Objek  pada  penelitian  ini  adalah  akun  media  sosial  grup Facebook Info Cegatan Jogja. Waktu penelitian ini diperkirakan oleh peneliti selama empat bulan, terhitung dari bulan Oktober 2018 hingga bulan Januari 2019. Dalam mengumpulkan data untuk kepentingan ini, peneliti menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni observasi dan wawancara. Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai praktik  jurnalisme warga dalam grup ICJ, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa praktik jurnalisme dalam grup ICJ terjadi berkat informasi yang dialami dan disaksikan langsung oleh masyarakat. Teknis kerjanya semua tergantung pada kepekaan dari masyarakat selaku anggota grup itu sendiri, mulai dari pengolahan informasi dan koreksi.

Kata Kunci: Info Cegatan Jogja, Jurnalisme

REPRESENTASI MASKULINITAS TOKOH KANG MUS DALAM FILM PREMAN PENSIUN

Oleh: Nabila Dwi Melatisari

Abstrak:

Film merupakan sebuah media massa yang menjadi bagian terbesar dalam kehidupan masyarakat saat ini. Film sendiri menjadi salah satu lifestyle yang diyakini sampai sekarang akan selalu menjadi primadona dimana-mana. Meskipun kita tahu tidak semua film akan laris di pasaran. Masyarakat indonesia sendiri merupakan audience terbesar yang memiliki sikap aktif terhadap film dan media massa lainnya. Baik dari segi film maupun media massa lainnya masyarakat dapat memilih sendiri informasi apa yang merekabutuhkan. Dalam kehidupan media massa saat ini, pencitraan media dalam gender sering sekali kita dapati di dalam film, drama, acara televisi dan lain-lain. Namun saat ini pencitraan film sangat berpengaruh pada identitas gender, salah satunya maskulinitas. Maskulinitas sendiri merupakan identitas gender seorang pria atau laki-laki yang di gambarkan oleh masyarakat dari bagaimana cara berpakaiannya, kehidupannya, dan pekerjaannya. Maskulinitas sendiri merupakan tuntutan realitas sosial dalam sebuah budaya. Penelitian ini berfokus pada film preman pensiun yang sempat tayang di sinema atau bioskop januari 2019. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis semiotika charles sanders pierce. Analisis semiotika sendiri penulis pilih karena penelitian ini mengkaji tanda verbal, tanda non verbal, serta ikon, indeks dan simbol. Hasil yang penulis lihat bahwa, tokoh utama pria yang ada pada tayangan film preman pensiun lebih peduli terhadap bagaimana kelanjutan hidupnya sebagai lelaki penganut maskulinitas tradisional. Yang dimana harus mampu menerjang badai dikehidupannya setelah memutuskan pensiun sebagai preman dan masalah baru yang ia hadapi. Maskulinitas ini di representasikan melalui cara ia berpakaian, bertindak, dan bertutur kata dalam tayangan film tersebut. Dalam tayangan film ini, maskulinitas yang terlihat adalah maskulinitas yang lebih cenderung tradisional. yang dimana pria atau laki-laki diarahkan untuk menghadapi segala masalah, seperti perkataan dari Alm. Kang bahar bahwa setiap pertanyaan harus terjawab di kamu, setiap persoalan harus terjawab di kamu. Hal ini di jadikan arahan agar pria dapat menyelesaikan masalahnya secara mandiri.

Kata Kunci: Film, Maskulinitas, Representasi

KONSEP KOMUNIKASI INTERPERSONAL USTADZ UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SANTRI DALAM MENGHADAPI DAYA SAING DI PONDOK PESANTREN

Oleh: Muhammad Rozan Khairi

Abstrak:

Peneletian ini membahas tentang konsep komunikasi interpersonal ustadz untuk meningkatkan kesadaaran santri dalam menghadapi daya saing di pondok pesantren Al Munawwir Yogyakarta. Penelitian ini dilatar belakangi oleh Perubahan-perubahan dan perkembangan pesantren dengan berbagai   macam   metode,   pola   dan   konsep   senantiasa   bermunculan kapanpun  dan  di  manapun,  diantaranya pondok  pesantren  Al-Munawwir krapyak Yogyakarta. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsep komunikasi interpersonal ustadz untuk meningkatkan kesadaran santri dalam menghadapi daya saing pondok pesantren. Hasil dari penelitian ini didalam berkomunikasi ustadz-ustadz tersebut sering mengatakan lebih menjunjung tinggi akhlak sebagaimana para senior, ustadz dan pendahulunya mencontohkon, dalam   hal   formal seperti mengajar konsep komunikasi yang dipakai berkaitan dengan teori komunikasi aristoteles jika dilihat dari pemenuhan unsur-unsur, menurut aristoteles unsur-unsur komunikasi terdiri dari orang yang berbicara, hal yang dibicarakan dan orang yang mendengarkan. Kemudian dalam komunikasi non formal konsep yang dipakai lebih merujuk pada teori komunikasi intraksional, dalam hal ini komunikator dan komunikan bisa saling mengirim pesan, akan tetapi hal yang paling terpenting dalam komunikasi ini adanya umpan balik (feedback) dari lawan bicara baik tanggapan umpan balik tersebut dalam bentuk verbal maupun non verbal.

Kata Kunci: Konsep Komunikasi Interpersonal, Ustadz dan santri, PP Al Munawwir Yogyakarta

Hubungan Antara Perceived Organizational Support Dengan Work Engagement Pada Karyawan Generasi Millenial di Metro TV Jakarta

Oleh Nurhadi Subur dan Erita Yuliasesti 

Abstract:

This study aims to determine the relationship between Perceived Organizational Support to Work Engagement in millenial employee Metro TV Jakarta. Subjects numbered 50 people selected by purposive sampling with sample characteristics of employees who have worked more than one year and the age range of 23-38 years. he method used in this research is quantitative research methods. The collection of data taken using scale Perceived Organizational Support and Work Engagement scale with Likert scale models. Data analysis technique used is the product moment correlation analysis technique with the help of a computer program SPSS 16.0 for Windows.  correlation analysis product momentyield (r) of 0,532 with (p) signfikansi level of 0.000 (p <0.01), which means there is a significant relationship between Perceived Organizational Support to Work Engagement in millenial employee Metro TV Jakarta. means the positive Perceived Organizational Support the higher the Work Engagement, conversely the negative Perceived Organizational Support the lower the Work Engagement. Based on the results of this study concluded that there circuitedan between Perceived Organizational Support to Work Engagement. Perceived Organizational Support The more positive the higher the Work Engagement, conversely the negative Perceived Organizational Support the lower the Work Engagement.

Key Words: Perceived Organizational Support, Work Engagement