Posts

Happy Family Life Coaching Untuk Meningkatkan Subjective Well-Being Pada Perempuan Yang Menikah Diusia Dini

Oleh Jihan Shafira M.A Malik dan Nina Zulida Situmorang 

Abstract:

The difference between before and after condition on married women at an early age, will bring prosperous impact or not and positive and negative impact as well on the role of individu who experiencing this marriage. The aim of this research is to examine the influence of Happy Family Life Coaching in order to improving subjective well-being on married women at an early age. The research method used is experiment method with desain quasi eksperimental research by collecting data such as subjective well-being.The analysis technic used are wilcoxon and mann-whitney U. Wilcoxon analysis result is Z = -1.852 with score Sig.(2tailed) = 0,064 > 0,05, thus there is no significant differences of subjective well-being on after and before experiment group being treated. Mannwhitney Uanalysis result shows that Z = -2.549 with score Sig.(2-tailed) = 0,010 < 0,05, thus there is a difference of subjective well-being between experiment and control groups. Based on the result of this research, it can concludes that there is no influence of happy family life coaching method toward subjects who have been giving after and before treatment, while in comparison the subjects group who have been giving treatment get higher score than the subjects group who have not experiencing the treatment.

Key Words: happy family life coaching, subjective well-being

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DAENG GANDA RAHMATULLAH DALAM MEMBANGUN PERSONAL BRANDING PADA PEMILU LEGISLATIF DI KABUPATEN NATUNA

Oleh: Sirohudawi

Abstrak:

Pemahaman dan penekanan (personal branding) adalah bagaimana cara para politisi tersebut mampu “memasarkan diri sendiri”.   Daeng Ganda dalam membangun (branding), tentu tidak lepas dari citra politik (political brand) yang berkaitan dengan sosialisasi politik yang dibangun melalui pembelajaran langsung dari pengalaman empirik. Daeng Ganda pada pemilu legislatif di Kabupaten Natuna 2019 membuat sebuah turnamen sepakbola selama masa kampanye sebagai usaha membentuk personal branding. Turnamen sepakbola ini dinilai menjadi salah satu tonggak kesuksesan Daeng Ganda terpilih menjadi anggota legislatif di Kabupaten Natuna 2019-2023. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan deskriptif. Penggunaan metode deskriptif kualitatif dalam penelitian ini dengan mempertimbangkan tujuan penelitian yaitu mengetahui bentuk personal branding Daeng Ganda Rahmatullah melalui komunikasi politik yang dilakukan. Hasil dari penelitian ini mengambil studi kasus pada saudara Daeng Ganda Rahmatullah dalam pencalonannya sebagai calon legislatif di Kabupaten Natuna melalui delapan konsep pembentukan personal branding yaitu: spesialisasi, kepemimpinan, kepribadian, perbedaan, terlihat, kesatuan, keteguhan, dan nama baik.

Kata Kunci: Strategi, Komunikasi, Politik

KONSEP KONTEN INSTAGRAM SEBAGAI STRATEGI MARKETING KLINIK KOPI YOGYAKARTA

Oleh: Rizki Darmawan

Abstrak:

Semakin maraknya bisnis kopi di Yogyakarta membuat persaingan antar kedai kopi semakin ketat. Berbagai upaya dilakukan untuk menarik perhatian para calon pelanggan. Saat ini, promosi menggunakan sosial media semakin marak terutama pada sosial media Instagram. Klinik Kopi menyajikan konsep konten yang berbeda dengan coffeeshop lainnya yaitu dengan memberikan informasi dan edukasi pada setiap photo dan caption yang dipost. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep konten Instagram Klinik Kopi Yogyakarta sebagai strategi marketing. Penelitian ini adalah penelitian deskriptof kualitatif dengan subyek penelitian admin Instagram Klinik Kopi dan para pengunjung Klinik Kopi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep konten Instagram Klinik Kopi Yogyakarta adalah berfokus pada lima pola yaitu edukasi, sejarah kopi, sejarah Klinik Kopi, tips manajemen bisnis dan story telling yang memenuhi prinsip AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action).  Attention atau perhatian, ketertarikan, keinginan dan keputusan. Perhatian (attention) followers ditarik melalui konten edukasi atau pengetahuan tentang sejarah kopi dan sejarah Klinik Kopi yang secara tidak langsung menggambarkan pofesionalisme Klinik Kopi dalam mengolah dan menyajikan kopi. Adapun Interest adalah mempertahankan ketertarikan yang diciptakan Klinik Kopi adalah dengan menambahkan foto pada setiap postingan sedangkan untuk membangkitkan keinginan (desire) atau minat beli Klinik Kopi berupaya menceritakan sesuatu yang berbeda atau sesuatu yang baru misalkan konten menu kopi untuk anak. Untuk menggerakkan tindakan (action) para followers, Klinik Kopi memberikan pengetahuan seperti pengolahan kopi, pengolahan ampas kopi dan menu kopi ramah anak kepada setiap pembeli yang datang ke Klinik Kopi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa konsep konten instagram Klinik Kopi sangat baik digunakan sebagai strategi marketing apalagi didukung dengan lima pola konten yang menjadi konsep di postingan Klinik Kopi. Pada akhirnya, lima pola konten inilah yang sukses meningkatkan penjualan Klinik Kopi Yogyakarta.

Kata Kunci: Konsep Konten Instagram, Strategi Marketing

ANALISIS FEMINISME DALAM FILM “THE HUNTING GROUND” DITINJAU DARI SEMIOTIKA VERSI JOHN FISKE

Oleh: Rachmi Herdini Fabianti

Abstrak:

Film “The Hunting Ground” bercerita mengenai mahasiswa baru khususnya perempuan  yang  menjadi target  perkosaan  dan  kekerasan  seksual  di  Kampus Amerika Serikat. Namun yang menjadi perhatian adalah sikap pihak kampus sering mengabaikan dan tidak menanggapi laporan para korban. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menganalisis representasi feminisme dalam film “The Hunting Ground”. Sehingga penelitian ini berjudul “Analisis feminisme dalam film the hunting ground ditinjau dari semiotika versi John Fiske”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi feminisme dalam film “The Hunting Ground” melalui semiotika John Fiske. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika John Fiske. Objek dalam penelitian ini adalah kasus feminisme yang terdapat dalam film  “The Hunting  Ground” dengan teori The Codes Of  Television. Teori ini menggunakan tiga kode sosial yaitu level realitas, level, representasi, dan level ideologi. Hasil dari penelitian ini adalah, Pertama, pembentukan makna feminisme yang digambarkan dalam film “The Hunting Ground” melalui dialog, wawancara, narasi, dan konflik ditunjukkan dari proses perjuangan para penyintas untuk mendapatkan kesejahteraannya kembali. Kedua, melalui perilaku dan sikap para penyintas yang berani melawan kampusnya sendiri dengan mengajukan gugatan dan tuduhan atas kasus yang menimpa korban tersebut. Ketiga, terbentuknya feminisme liberal sebagai gerakan yang menggambarkan situasi tersebut.

Kata Kunci: Feminisme, Film “The Hunting Ground”, Semiotika

ANALISIS RESEPSI PEGIAT SENI MUSIK YOGYAKARTA TERHADAP LIRIK LAGU MAWANG KASIH SAYANG KEPADA ORANG TUA

Oleh: Muhammad Reksa Sandhika

Abstrak:

Lagu Kasih Sayang Kepada Orang Tua merupakan lagu yang viral di youtube karena keunikan lirik dan pembawaan si penyanyi. Lagu dari musisi asal Bandung bernama Ridwan Mawang Sanja Irawan ini pertama kali diunggah pada 30 Juli 2019 di akun pribadinya. Video ini mendapat 7 juta lebih penonton, 240 ribu like dan 52 ribu komentar dari warganet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resepsi pegiat seni musik Yogyakarta terhadap lirik lagu Kasih Sayang Kepada Orang Tua milik Mawang. Penelitian ini dikaji dengan analisis resepsi Stuart Hall dengan menggolongkan khalayak dalam tiga posisi penerimaan. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik penggumpulan data wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik validasi dalam penelitian ini menggunakan tringulasi data untuk mengecek keabsahan data dengan membandingkan hasil wawancara. Hasil dalam penelitian ini menunjukan empat informan berada pada posisi dominant hegemonic, dua dalam posisi negotiated hegemonic dan dua dalam posisi oppositional hegemonic. Tidak semua informan dapat menerima informasi dalam lirik lagu Kasih Sayang Kepada Orang Tua, tetapi memiliki kesamaan bahwa lagu tersebut tergantung kepada pemaknaan masing-masing pendengar.

Kata Kunci: analisis resepsi, pegiat seni musik, lagu kasih sayang kepada orang tua

MEDIA RELATIONS DI INSTANSI PEMERINTAH

Oleh: Gifari Rizqy

Abstrak:

Media bisa dikatakan sebagai salah satu alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan atau menyebarluaskan sesuatu, terutama pesan dan juga sebagai upaya menjalin hubungan antar lembaga secara efektif untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, Humas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya telah  membangun  relasi  yang  baik  dengan  lembaga-lembaga  yang  memiliki peran sebagai penyedia informasi  agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya dapat mempublikasikan informasi yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peran  media relations yang telah dilakukan dalam mempromosikan pariwisata dan juga kebudayaan yang ada di Kota Palangka Raya demi masifnya publisitas di lini media massa. Selain itu juga, menjelaskan tentang aktivitas apa saja yang telah dilakukan oleh Humas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya dalam membangun relasi yang baik dengan para pelaku media. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Kemudian diuji menggunakan uji validitas triangulasi sumber. Hasil  penelitian  ini  adalah,   pertama,  Humas  Dinas  Kebudayan  dan Pariwisata Kota Palangka Raya membuat beberapa program yang ditujukan kepada pelaku media dalam hal ini wartawan dan komunitas peduli pariwisata kota yang ada di Palangka Raya yaitu penyediaan wadah komunikasi via grup online, kunjungan media, publisitas, event, konferensi pers, dan pemanfaatan media komunikasi yang dimiliki dinas pariwisata. Kedua, program yang dijalankan oleh Humas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya dapat membuat pemberitaan yang positif yang diterbitkan di lini media media massa. Selain itu, penunjukkan spoken person yang mampu menjaga dengan baik arus informasi yang di konsumsi oleh para pelaku media baik masyarakat maupun  wartawan  yang  terlibat.  Ketiga,  Humas  Dinas  Kebudayaan  dan Pariwisata kota Palangka Raya membentuk komunitas dan juga tim kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka raya bertujuan memantau dan menekan   pemberitaan   negatif   kemudian   memproduksi   pemberitaan   yang memuat informasi positif, disebarluaskan di media- media sosial instansi. Keempat,  Humas  Dinas  Kebudayaan  dan  Pariwisata  Kota  Palangka  Raya memiliki ancaman dari wartawan yang mengedepankan urusan finansial dalam membangun relasi, dimana para wartawan masih menggunakan metode transaksi informasi dengan sejumlah uang.

Kata Kunci: Media Relations, Produksi Media kehumasan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Ray

ANALISIS IKONOLOGI IKLAN BILLBOARD GO-PAY DI YOGYAKARTA

Oleh: Dinda Destiana Fahma Ayu

Abstrak:

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal, hal tersebut dikarenakan oleh daya jangkau yang luas. Iklan juga dirasa memiliki kemampuan untuk menarik perhatian masyarakat terutama produk yang iklannya populer untuk dikenal di masyarakat. Billboard merupakan periklanan outdoor yang paling utama. Billboard adalah poster dalam ukuran besar. Poster berukuran besar ini didesain untuk dilihat orang-orang yang melakukan perjalanan menggunakan kendaraan dengan tujuan memperkenalkan merk. Tujuan dari penelitian ini untuk mengungkap pesan atau makna ideologi yang terkandung dalam iklan billboard Go- Pay. Dalam penelitian ini penulis memakai penelitian Deskriptif Kualitatif. Adapun subjek utama penelitian dan bahan utama yang akan dikaji dan dianalisa adalah iklan “Billboard Go-Pay” di Yogyakarta, sedangkan objek pada penelitian ini akan difokuskan pada ideologi yang terkandung pada pesan iklan billboard “Go- pay” di Yogyakarta dengan menggunakan analisis ikonologi oleh Gillian Dyer. Data diperoleh dari observasi dan dokumentasi. Berdasarkan analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa makna ideologi dalam iklan billboard Go-Pay adalah mudah, efisien dan aman. Artinya, Iklan billboard Go-Pay di Yogyakarta menawarkan   hal yang memberikan kemudahan melakukan berbagai pembayaran,  menawarkan efisiensi (mudah dan cepat) dan menjamin keamanan bertransaksi karena seluruh transaksi tercatat dalam sistem dan untuk dapat mengakses Go-Pay pelanggan harus memasukkan kata sandi dan memasukkan kode OTP yang dikirim Go-Jek melalui nomor yang terdaftar. Dengan demikian, pelanggan tidak perlu merasa takut kehilangan saldo apabila handphone hilang.

Kata Kunci: Iklan; Bilboard; GO-PAY; Yogyakarta

PEMANFAATAN SOCIAL MEDIA DALAM MENINGKATKAN MINAT WARGANET UNTUK BERWISATA KULINER DI YOGYAKARTA

Oleh: Dinanda Safila Swara Pradana

Abstract:

Social media is a new media that is now being favored by all groups so that it has great benefits for its users. There are also social media influencers that make it easier for netizens to use social media as a means of information to meet their needs. Social media accounts that contain information about culinary tourism or commonly referred to as foodgrammers are currently most popular with all people in Indonesia because of the diversity of their food and also the flavors that can arouse the tastes of the Indonesian people. This study uses a qualitative approach in which the researcher will also look for sources of information using observation, interviews and documentation. The data validation technique in this study used data triangulation, which was to validate the data or check the data by comparing the results of the interviews. The results of research on the use of social media are that social media can make it easier for netizens to find the information they are trying to find. With the foodgrammer, it is easier for netizens to find information about culinary in Yogyakarta. In addition, this can also increase UKM in Yogyakarta because these foodgrammers also help promote culinary from various circles.

Key Words: social media, social influencer, foodgrammer

Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Kepuasan Gaji Dengan Komitmen Organisasi Karyawan Dipt. Telekomunikasi Indonesia Witel Yogyakarta (Telkom)

Oleh Iasha Zihni Zakiah dan Erita Yuliasesti 

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara motivasi kerja dan kepuasan gaji dengan komitmen organisasi pada karyawan. Variabel tergantung penelitian ini adalah komitmen organisasi sedangkan variabel bebas adalah Motivasi kerja dan Kepuasan gaji. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala komitmen organisasi, motivasi kerja dan kepuasan gaji. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan bantuan program komputer SPSS Versi 16.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang sangat signifikan antara motivasi kerja dan kepuasan gaji dengan komitmen organisasi, dengan koefisien korelasi (R) yaitu 0,578 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0,000 (p<0,01), dan sumbangan efektif sebesar 57,8%. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara motivasi kerja dengan komitmen organisasi, hal ini ditunjukkan dengan nilai (r) sebesar 0,529 dengan taraf signifikansi p=0,000. Ada hubungan yang positif yang signifikan antara kepuasan gaji dengan komitmen organisasi, hal ini ditunjukkan dengn nilai (r) sebesar 0,348 dengan taraf signifikansi 0,014.Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara motivasi kerja dan kepuasan gaji dengan komitmen organisasi. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara motivasi kerja dengan komitmen organisasi, serta ada hubungan positif yang signifikan antara kepuasan gaji dengan komitmen organisasi.

Kata kunci: motivasi kerja, kepuasan gaji, komitmen organisasi

STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF JOGJA DIGITAL VALLEY DALAM MENINGKATKAN POTENSI INDUSTRI KREATIF DIGITAL DI KOTA YOGYAKARTA

Oleh: Aprilia Ayu Saputri

Abstrak:

Pemanfaatan teknologi digital pada masa sekarang ini sudah bukan lagi menjadi hal baru. Bukan hanya sebagai sarana komunikasi, tetapi juga mendukung  perkembangan  industri  kreatif  di  Indonesia  sehingga  muncul istilah industri kreatif digital. Industri kreatif digital adalah pemanfaatan kreativitas dan keterampilan individu dalam menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan teknologi digital dalam pelaksanaannya. Dengan berkembangnya industri kreatif digital tersebut, banyak perusahaan yang juga berlomba-lomba untuk mengoptimalkan potensi industri kreatif digital yang menjadi tujuan dari perusahaan tersebut, salah satunya TELKOM yang mendirikan Jogja Digital Valley sebagai fasilitator untuk  pengembangan industri  kreatif  digital  di Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan memaparkan fenomena yang terjadi dengan sedalam-dalamnya dan diperkuat dengan pendekatan studi kasus . Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah filling system yang mana data dipadukan dengan teori yang  ada  dan  validasi  data  dilakukan  dengan  teknik  triangulasi  yang dilakukan dengan pengecekan data dari berbagai sumber. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stratgei komunikasi persuasif  yang  dilakukan  oleh  Jogja  Digital  Valley  dalam  meningkatkan potensi industri kreatif digital di Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, Jogja Digital Valley melaksanakan strategi komunikasi persuasif dengan menggunakan unsur AIDDA. Dalam strategi komunikasi persuasif yang dilakukan, salah satu upayanya adalah dengan melaksanakan beberapa program yang target audiensnya adalah pelaku industri kreatif digital dengan memanfaatkan media dalam pelaksanaan strategi komunikasi persuasif tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jogja Digital Valley memang menggunakan strategi komunikasi persuasif yang efektif untuk meningkatkan potensi industri kreatif digital di Yogyakarta.

Kata Kunci: Strategi Komunikasi Persuasif, Industri Kreatif