PEMBUKAAN PROGRAM PENGENALAN KAMPUS (P2K) UAD 2013

Pembukaan Program Pengenalan Kampus (P2K) Tahun 2013 telah dilaksanakan di Gelanggang Olah Raga (GOR) Among Rogo pada tanggal 2 September 2013, dengan mengusung tema “ Bersama UAD kita Ciptakan Generasi Muda Pemimpin Bangsa yang Berprestasi dan Berbudaya”. P2K kali ini dibuka oleh Bapak Wakil Rektor I Dr. Muchlas, M.T. kemudian dilanjutkan oleh Prof. Dr. Amin Rais, M.A. yang mengisi Stadium General untuk Mahasiswa Baru Universitas Ahmad Dahlan.

]]>

PENGUMUMAN SELEKSI AKHIR BEASISWA UAD 2013

Seleksi Akhir Beasiswa UAD Tahun 2013 Selanjutnya bagi mahasiswa yang namanya tercantum dalam hasil seleksi tersebut, mohon hadir pada : Hari                        : Sabtu Tanggal                 : 11 Mei 2013 Pukul                     : 09.00 WIB – selesai Tempat                 : Auditorium Kampus I Acara                     : Pengarahan & Pembagian Beasiswa UAD 2013   TTD BIMAWA UAD]]>

Hasil Seleksi Kompetisi Muatan Roket Indonesia (KOMURINDO) 2013

Hasil Seleksi Proposal Calon Peserta Kompetisi Muatan Roket Indonesia (KOMURINDO) 2013 yang dinyatakan Lolos seleksi Tahap 1 (seleksi Administrasi) untuk mengikuti seleksi tahap 2 adalah sebanyak 33 Tim Kategori payload dan 35 Tim Kategori Roket EDF.

daftar seleksi silakan download disini Surat Pemberitahuan dari DIKTI silakan download disini]]>

Deklarasi Anti Kekerasan

Jakarta, 15 Oktober 2012–Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengajak seluruh pimpinan perguruan tinggi, baik negeri dan swasta untuk melakukan gerakan anti-kekerasan di lingkungan kampus. Hal tersebut diungkapkan Mendikbud dalam rapat koordinasi dengan Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) seluruh Indonesia yang dilaksanakan di Gedung D Kemdikbud.

Seusai kunjungan Mendikbud pasca-tawuran mahasiswa di Makassar, Mendikbud menilai penting untuk membangun komitmen yang sama pada semua pimpinan PTN dan PTS untuk melakukan upaya maksimal di masing-masing kampus dalam rangka mencegah tawuran. Pimpinan perguruan tinggi memiliki peran dan tanggung jawab langsung terhadap semua aspek yang terjadi di kampus masing-masing.

Pada kesempatan ini Mendikbud kembali menyatakan akan memberikan sanksi tegas bagi semua pihak yang terlibat dalam tawuran, mulai dari sanksi bagi institusi, pimpinan perguruan tinggi, maupun mahasiswa yang terlibat tawuran. ” Tidak ada toleransi”, tegas Mendikbud.

“Harus kita hentikan. Segala upaya harus kita lakukan untuk menghentikan tawuran dalam jangka pendek dan panjang,” pungkas Nuh.

Mendikbud meminta perguruan tinggi negeri dan swasta mulai serius menyelami dinamika kehidupan mahasiswa. Mahasiswa hendaknya diberikan ruang publik atau kegiatan yang luas untuk menyalurkan ekspresi positif mereka. Peran Pimpinan Perguruan Tinggi, terutama yang bertanggung jawab terhadap bidang kemahasiswaan sangat dituntut dalam hal ini.

Dalam pertemuan yang dimoderatori langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso tersebut juga dibacakan deklarasi anti-kekerasan di lingkungan perguruan tinggi, sebagai bentuk untuk komitmen pimpinan perguruan tinggi seluruh Indonesia dalam upaya mencegah terjadinya kekerasan di kampus. Pembacaan dan penandatangan deklarasi diwakili Sekretaris Jenderal Majelis Rektor Indonesia Herry Suhardiyanto dan Koordinator Kopertis Wilayah II Diah Natalisa.

Sumber : http://www.dikti.go.id

Informasi selengkapnya silakan lihat di http://www.dikti.go.id/?p=6341&lang=id

]]>

PANSER 32 BESUTAN MAHASISWA UAD TERABAS KONTES ROBOT

PANSER 32 BESUTAN MAHASISWA UAD TERABAS KONTES ROBOT

PANSER 32 BESUTAN MAHASISWA UAD TERABAS KONTES ROBOT

YOGYAKARTA – Pengembangan ilmu robotik dan perakitan robot sampai saat ini masih booming di kalangan mahasiswa. Berbagai kontes robot banyak digelar dan menghasilkan inovasi baru dalam perkembangan dunia robot di Indonesia, termasuk untuk kontes robot line follower. Dalam kontes tingkat nasional yang digelar Institut Teknologi Telkom pada 13 Oktober lalu, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih juara dua.

Mereka adalah Prima Artantio, Jehian Kamal dan Heri Santoso, mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri yang berhasil menyingkirkan 49 tim robot dari 51 tim peserta dalam ajang yang pertama kali digelar oleh IT Telkom Bandung tersebut. Robot sederhana yang diberi nama Panser 32 tersebut menduduki urutan kedua tercepat menyelesaikan halang rintang berupa garis hitam pada arena pertandingan.

 “Robot kami berhasil mencapai garis finish dalam waktu 34 detik untuk lintasan sejauh kurang lebih 7 m yang berliku-liku. Pencatatan waktu kami ternyata kalah dengan waktu yang dicetak oleh robot tim dari Politeknik Malang yang hanya 29 detik. Namun kami akui, robot lawan lebih baik dan pantas mengungguli robot kami,” ujar Prima.

Diungkapkan Prima, kemampuan lawan memang menjadi kendala utama mereka dalam upaya memenangkan kompetisi tersebut. Bagi UAD, Politeknik Malang menjadi lawan tangguh yang dinilai paling sukar dikalahkan, mengingat tim lawan tersebut telah menjuarai beberapa ajang kompetisi serupa, termasuk kompetisi yang diadakan satu bulan sebelumnya di Universitas Gadjah Mada (UGM). Kendala lain ialah mereka belum mengetahui arena pertandingan yang akan digelar.

“Meskipun kami telah diberi contoh lintasan pertandingan, kami tidak mengetahui bahan apa yang digunakan untuk arena pertandingan. Dan ternyata, bahan yang digunakan saat lomba sedikit lebih kasar dari yang kami gunakan selama ini untuk latihan. Perbedaan bahan inilah yang membuat robot banyak tim lainnya tergelincir atau tidak bisa mencapai finish. Untungnya, robot kami masih mampu mengatasi kendala tersebut,” imbuhnya. Prima menjelaskan, robot Panser 32 milik timnya bisa dikatakan cukup berbeda dari robot-robot buatan tim lain, termasuk tim lain dari UAD sendiri. Berkat pengetahuan mereka, Panser 32 dilengkapi dengan program robot yang lebih mudah mengikuti garis secara baik dan benar.

Robot berbentuk gepeng ini sudah mampu membuat peta jalanan yang akan dipilihnya dengan merekam sudut derajat dan perhitungan keadaan persimpangan. Sehingga sebanyak apapun cabang dan setajam apapun kelokan garis halang rintang pada arena pertandingan, mampu terbaca jelas oleh sensor Panser 32. Pada babak empat besar, Panser 32 berhasil menyingkirkan robot milik tim UGM dan maju ke babak final.

Robot line follower sendiri merupakan robot yang dirancang menyusuri jejak garis secara otomatis. Robot jenis ini dikendalikan oleh sensor, bukan melalui remote control. Robot line follower dapat dikatakan robot cerdas karena mampu melakukan penyusuran garis dengan sendirinya dan tetap stabil. Menurut Prima, kestabilan itulah yang dimiliki Panser 32 sehingga mampu menyelesaikan halang rintang dalam perlombaan.(Ratih Keswara/Koran SI/rfa)

Sumber : http://kampus.okezone.com/read/2012/10/23/373/708082/panser-32-besutan mahasiswa-uad-terabas-kontes-robot

ee.uad.ac.id blog.uad.ac.id/elektrouad blog.uad.ac.id/kartikaf

]]>

Sheila on 7 Menghibur Mahasiswa Baru pada P2K Tahun 2012

Sheila_On_7_di_UAD

Setelah berjalan selama satu minggu (3-8 September 2012, kegiatan Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berakhir. Untuk menutup perhelatan yang berjalan setahun sekali tersebut, pihak panitia P2K bekerjasama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) musik UAD) menghadirkan band terkemuka Indonesia. Tampilnya band berasal dari Yogyakarta ini dimaksudkan untuk menghibur mahasiswa baru (maba).

Kami ingin menampilkan yang terbaik buat mahasiswa baru. Kami tidak ingin mengecewakan mereka. Kami menyadari seminggu menjalani P2K bukanlah hal mudah. Semoga dengan adanya penampilan Sheila on 7 mampu menyegarkan kembali fisik dan pikiran sebelum memasuki kuliah,” tutupnya dengan senyuman yang mempesona.

“Acaranya asyik. Saya belum pernah melihat S07 secara langsung. Ini yang pertama. Dan sangat berkesan. Saya senang. Terimakasih kakak-kakak panitia,” ujar Zaitun, mahasiswa asla Bengkulu. (IHS)

 Sumber : http://uad.ac.id

]]>

Kampus V UAD Siap Ditempati

Kampus 5 UAD

 Ir. Tri Budiyanto,. M.T. salah satu Tim pengembang kampus V ini mengungkapkan bahwa adanya kampus lima ini dikarenakan kurangnya ruang di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan semakin banyaknya mahasiswa yang ada di UAD. Saat ini Mahasiswa Baru (MABA) sudah mencapai angka tiga ribu delapan ratus sembilan puluh satu (3.891) dari berbagai fakultas.

Ketika ditanya berapa harganya oleh para wartawan pada acara syawalan yang dihadiri oleh Rektor dan Wakil Rektor I, II, dan III Rabu (05/09/2012) di kampus V. “UAD mencapai kesepakatan dengan pemilik gedung yang dulunya bernama ABA YIPK (Akademi Bahasa Asing Yayasan Institut Pendidikan Kejuruan) seharga 7,5 M”, jawabnya.

Pak Tri begitu dia akrab dipanggil menambahkan. Saat ini kampus V UAD masih dalam proses pengecetan tentunya dengan ciri khas warna UAD dan pemasangan LCD dan proyektor untuk sarana perkuliahan, dan tidak ketinggalan inftrastruktur IT yang akan mengkolaborasikan antarkampus UAD lainnya.

“Kampus V UAD akan ditempati oleh mahasiswa Prodi PGSD, PGPAUD, Ilmu Komunikasi, dan S2 Pendidikan Fisika. Rencananya kampus V sudah bisa digunakan proses pembelajaran pada 10 September 2012, saat kuliah pertama berlangsung.” Ungkap pak Tri lagi yang juga kepala Biro Mahasiswa dan Alumni tersebut.

Kampus V bertempat di Nitikan Umbulharjo dekat Rumah Sakit Wirosaban Yogyakarta, yang sekarang lebih dikenal dengan nama RSJ (Rumah Sakit Jogja). Agak ke sebelah Selatan-timurnya kita akan melihat kampus IV yang rencananya akan dibangun gedung tambahan dalam dekat ini untuk melengkapi gedung rusunawa yang saat ini sudah menjulang 2 blok tersebut. (Sbwh)

 Sumber : http://uad.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=898%3Akampus-v-uad-siap-ditempati&catid=2%3Awarta-utama-uad&lang=in

]]>

Ucapan dari hati: “Terimakasih Panitia dan Tim Kesehatan”

Beginilah kondisi ruang kesehatan kampus 3 di siang hari, hari itu menurut sumber yang kami dapatkan, ada 6 orang maba FKM, dan 1 orang maba Farmasi yang dirawat di ruang kesehatan. Beberapa diantaranya pingsan saat di ruang kelas. Menurut tim KSR PMI yang kami wawancarai, maba-maba tersebut mengalami sakit maag, dikarenakan mereka tidak sarapan saat harus berangkat pagi-pagi sekali untuk mengikuti P2K, dan juga malamnya kurang makan atau bahkan hanya memakan roti saja karena disibukkan dengan tugas barang bawaan yang ditugaskan oleh panitia. “Terimakasih kakak-kakak panitia dan tim KSR yang telah menolong dan merawat saya”, mungkin itu kalimat yang diucapkan oleh para maba yang jatuh pingsan saat P2K berlangsung. Siang itu ada maba FKM yang terjatuh dan pingsan saat sedang melakukan penampilan di depan kelas 217 bersama kelompoknya, beberapa panitia dengan sigap membopong adik maba yang pingsan saat di kelas, bisa dibilang bobotnya cukup berat, sehingga tangan, dan kaki panitia kesakitan menanggung beban bobot maba yang pingsan tadi. Di ruang kesehatan rekan-rekan tim KSR PMI pun tidak kalah professionalnya dalam merawat maba-maba yang sakit. (Lafi Munira) Selasa, 4/9/2012

]]>

Maba yang pandai menyanyi

Saat sedang berkeliling, reporter menemukan sebuah ruangan di FKM dimana ada maba yang menyanyi sangat bagus untuk menghibur maba lainnya. Ilham Manafi namanya, maba asal Palembang ini ternyata memang memiliki banyak prestasi dalam dunia tarik suara, Ilham merupakan juara 1 lomba menyanyi se kabupaten Lahat, dan juara 2 lomba menyanyi yang diadakan oleh Pemkab Lahat. Ilham mengaku bahwa dia memang suka menyanyi sejak kecil dan tidak pernah mengikuti kursus menyanyi apapun selama ini. Selama P2K ini Ilham menjadi artis diantara maba-maba FKM, Ilham sering diminta menyanyi oleh para panitia yang kelelahan di ruang panitia, tentu saja untuk menghibur, panitia pun merasa terhibur sampai bertepuk tangan karena suara ilham benar-benar bagus, Ilham juga sering menghibur maba lainnya dengan menyanyi di depan kelas. “saya ingin masuk PSM UAD” ucap ilham. (Lafi Munira) Selasa, 4/9/2012

]]>

Susahnya jadi pendatang, kemana-mana nyasar

Inilah sepenggal kisah P2K di UAD, yang mungkin juga dialami oleh beberapa maba lainnya dari prodi lain. Sony Hendiyani, Kelompok 8 Maba FKM ini berasal dari Kepulauan Natuna. Reporter menemukan Sony sedang tertidur di ruang kelas, seketika reporte menghampiri dan menanyakan apakah maba tersebut sakit. Nyatanya sony sedang tidak sakit, namun mengantuk karena tidak tidur semalaman, “saya tidak tidur karena takut kesiangan” mengingat pengkondisian dimulai pukul 5 pagi. Selain itu Sony mengaku bahwa dia cukup kesusahan sebagai pendatang dari luar Jawa, dia tidak memiliki keluarga disini ataupun kenalan. “Kendaraan kurang, sehingga saya sering jalan kaki, saya bingung gak tahu jalan, sehingga saya nyasar saat mencari barang bawaan”. Saking bingungnya, maba ini hanya makan 2 kali sehari sejak pagi sampai malam hari selama P2K ini. (Lafi Munira) Selasa, 4/9/2012

]]>