Posts

AUTENTIKASI LEMAK TIKUS PUTIH GALUR SPRAGUE DAWLEY (Rattus norvegicus) DENGAN METODE GC-MS (GAS CHROMATOGRAPHY- MASS SPECTROMETRY) KOMBINASI KEMOMETRIKA

Oleh: Karina Primatyas Ningrum & Any Guntarti

Abstrak:

Penyalahgunaan daging tikus sebagai bahan pangan membuat khawatir masyarakat. Daging tikus dapat berasal dari limbah penelitian, salah satu tikus yang digunakan adalah tikus Sprague dawley. Analisis autentikasi tikus pada olahan pangan dapat dilakukan dengan menggunakan bagian lemak. Tujuan penelitian ini adalah untuk autentikasi lemak tikus dengan GC-MS yang dikombinasikan dengan kemometrika. Metode ekstraksi lemak menggunakan bagian lemak untuk tikus Sprague dawley, celeng, kambing, sapi serta olahan pangan bakso dengan oven pada suhu 90-100oC selama ± satu jam, kemudian lemak di derivatisasi dengan BF3 dan NaOH dalam metanol untuk mendapatkan metil ester yang diinjeksikan pada instrument GC-MS. Hasil analisis asam lemak tikus Sprague dawley dengan GC-MS diperoleh oleat, linoleat, palmitat, palmitoleat, stearat, miristat, margarat dan pentadekanoat. Hasil kemometrika PCA didapatkan tikus SD memiliki skor yang berdekatan dengan sapi yang berarti memiliki kemiripan komposisi asam lemak. Metode GC-MS yang dikombinasikan dengan kemometrika PCA mampu mengelompokkan lemak tikus SD dengan hewan lain dan sampel olahan pangan bakso di pasaran.

Kata Kunci: GC-MS, Kemometrika, Tikus Putih Galur Sprague Dawley, Asam lemak

KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIKA DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Oleh: Jenni Rizki Ramadhan

Abstrak:

Penyakit infeksi di Indonesia termasuk sepuluh penyakit terbanyak yang mendorong peresepan antibiotika cukup tinggi. Hal ini perlu diperhatikan karena penggunaan antibiotika yang kurang bijak akan meningkatkan kejadian resistensi antibiotika. Ketidakpatuhan penggunaan obat antibiotika adalah salah satu faktor penyebab resistensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepatuhan penggunaan antibiotika pada pasien di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik dan dilakukan dengan penyebaran lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 95 pasien (99%) patuh dan 1 pasien (1%) tidak patuh dalam penggunaan obat antibiotika. Uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan terhadap dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien (p = 0,479); tidak ada hubungan yang signifikan terhadap peran petugas kesehatan dengan kepatuhan pasien (p = 0,458); tidak ada hubungan yang signifikan terhadap keterjangkauan pelayanan kesehatan dengan kepatuhan pasien (p = 1,000); tidak ada hubungan yang signifikan terhadap status pekerjaan dengan kepatuhan pasien (p = 1,000); dan tidak ada hubungan yang signifikan terhadap dukungan sosial dengan kepatuhan pasien (p = 1,000).

Kata Kunci: Antibiotika; kepatuhan; faktor yang mempengaruhi kepatuhan

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAGUSIBU OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE CBIA PADA SISWA KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH NURUL UMMAH YOGYAKARTA

Oleh: Iska Azkah Azizah & Susan Fitria Candradewi

Abstrak:

Penyimpanan obat untuk swamedikasi oleh penduduk Indonesia sebanyak 61,05% (BPS, 2016). Banyak siswa SMA yang melakukan swamedikasi sehingga rentan untuk melakukan kesalahan. Sebagai pencegahan melakukan kesalahan swamedikasi, perlu ditanamkan informasi dasar tentang dapatkan, gunakan, simpan dan buang obat (DAGUSIBU) yang dapat diberikan menggunakan metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA). Studi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh edukasi dagusibu obat menggunakan metode Cara Belajar Insan Aktif terhadap tingkat pengetahuan dan perbedaan tingkat pengetahuan siswa SMA kelas XI sebelum dan setelah diberikan edukasi tentang dagusibu obat. Penelitian ini termasuk pre-experimental, dengan metode pre and post test design. Kesimpulan dari penelitian ini, metode Cara Belajar Insan Aktif berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan siswa, dan terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan (p<0,000) pada responden sebelum dan setelah mendapatkan edukasi tentang dagusibu.

Kata Kunci: Siswa SMA; Dagusibu; CBIA

 

HUBUNGAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI DENGAN PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG PENYAKIT DIARE DAN PENGETAHUAN SWAMEDIKASI DIARE PADA BALITA DI TIGA POSYANDU KABUPATEN BANTUL

Oleh: Intan Tin Sari & Faridah Baroroh

Abstrak:

Diare merupakan 18% penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada balita di dunia. Kejadian diare dapat disebabkan oleh faktor gizi, makanan, sosial ekonomi dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan orangtua dan hubungan sosial ekonomi dengan pengetahuan orangtua tentang penyakit diare dan pengetahuan swamedikasi diare pada. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian dilaksanakan di tiga posyandu di Kabupaten Bantul, hasil penelitian di analisis dengan uji chi square. Hasil penelitian dari 101 sampel, 91,1% orangtua balita berpengetahuan penyakit diare baik dan 39,6% berpengetahuan swamedikasi diare baik. Diperoleh nilai signifikansi antara sosial ekonomi orangtua (tingkat pendidikan ibu p=0,227, status bekerja ibu p=0,002, dan pendapatan p=0,196) dengan pengetahuan orangtua tentang penyakit diare. Kesimpulan penelitian pengetahuan orangtua tentang penyakit diare 91,9% baik dan pengetahuan orangtua tentang swamedikasi diare 39,6% baik. Terdapat hubungan signifikan (p<0,05) sosial ekonomi orangtua (status bekerja ibu) dengan pengetahuan orangtua tentang penyakit diare dan pengetahuan swamedikasi diare.

Kata Kunci: Sosial Ekonomi; Diare; Pengetahuan; Swamedikasi; Balita.

EFEK KOMBINASI EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) DAN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP KADAR ASAM URAT DAN BERAT BADAN TIKUS YANG DIINDUKSI GENTAMISIN

Oleh: Intan Kurnia Ratri & Endang Darmawan

Abstrak:

Meniran (Phyllanthus niruri L.) dan seledri (Apium graveolens L.) mengandung flavonoid sebagai antioksidan sehingga mampu mencegah terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif merupakan suatu kondisi dimana jumlah molekul radikal bebas yang dihasilkan dari metabolisme tubuh melebihi kapasitas tubuh dalam menetralisirnya. Penelitian ini berupa penelitian eksperimental dengan desain acak lengkap pola searah. Hewan uji berupa tikus sebanyak 30 ekor yang dibagi menjadi lima kelompok (n=6). Kelompok I merupakan kelompok normal yang diberi CMC Na 0,5%. Kelompok II adalah kelompok kontrol negatif yang diinduksi gentamisin 80 mg/KgBB secara intraperitonial pada enam hari terakhir masa uji. Kelompok III, IV, V diberikan suspensi kombinasi ekstrak serbuk meniran dan seledri dengan perbandingan dosis (100:50), dosis (100:100), dan dosis (50:100) mg/KgBB yang diberikan secara per oral selama 20 hari serta diinduksi dengan gentamisin 80 mg/KgBB selama enam hari terakhir. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi serbuk ekstrak meniran dan seledri dengan dosis (100:100), (100:50) dan (50:100) mg/KgBB dapat menurunkan kadar asam urat dan tidak mempengaruhi berat badan tikus yang diinduksi gentamisin.

Kata Kunci: Apium graveolens L.; Phyllanthus niruri L; asam urat; berat badan.

 

PENELUSURAN INFORMATIF KANDUNGAN PEWARNA RHODAMIN B PADAKOSMETIKA PERONA PIPI, LIPSTIK DAN PERONA MATA

Oleh: Husnul Haryati & Any Guntarti

Abstrak:

Kosmetik dekoratif merupakan sediaan yang digunakan untuk memperindah penampilan, dan menutupi kekurangan pada kulit seperti noda pada kulit, sehingga penggunanya terlihat lebih segar. Adapun contoh kosmetik dekoratif, antara lain lipstik, perona pipi, eye shadow dan lain sebagainya yang biasanya diberikan penambahan zat warna sintetis seperti rhodamin B. Penambahan zat warna rhodamin B pada kosmetik tidak diperbolehkan. Namun penggunaan zat warna masih banyak disalah gunakan, oleh oknum- oknum yang tidak bertanggung jawab. Tujuan review artikel ini untuk mengetahui ada atau tidaknya bahan pewarna rhodamin B pada kosmetika dekoratif seperti perona pipi, lipstik, dan perona mata. Review artikel dilakukan dengan pencarian menggunakan bantuan search angine yaitu Google Scholar, PubMed, dan Science Direct. Hasil yang diperoleh dalam pencarian artikel adalah 125 jurnal, kemudian dipilih berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan Hasil penelusuran menyimpulkan masih banyak zat pewarna rhodamin B pada kosmetik dekoratif yang beredar di Indonesia seperti perona pipi, lipstik, dan perona mata. Kadar Rhodamin B tertinggi didapatkan pada sampel perona pipi yaitu 776,98 μg/mg yang diambil dari Pasar Jatinegara, Jakarta.

Kata Kunci: Kosmetika dekoratif; Rhodamin B; Blush on; Lipstik, Perona mata

SWAMEDIKASI OBAT TRADISIONAL PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN WARUNGBOTO KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA

Oleh: Hesti Niarti & Lolita

Abstrak:

Saat ini, berkembangnya penyakit mendorong masyarakat untuk mencari alternatif pengobatan yang efektif dan efisien dalam hal biaya. Pengobatan sendiri menjadi alternatif yang diambil oleh masyarakat yang sering dikenal dengan istilah swamedikasi. Salah satu swamedikasi yang dilakukan oleh masyarakat adalah swamedikasi obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak masyarakat yang melakukan swamedikasi obat tradisional di Kelurahan Warungboto Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional dengan desain cross sectional dengan teknik pengambilan sampel insidental sampling. Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin sehingga besar sampel yang digunakan adalah 78 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner). Hasil penelitian ini membuktikan menunjukkan bahwa mayoritas responden melakukan swamedikasi obat tradisional dalam kategori cukup sebanyak 30 orang dengan persentase 38,5%. Urutan kedua dalam kategori baik sebanyak 28 orang dengan persentase 35,9% dan urutan terakhir dalam kategori kurang baik sebanyak 20 orang dengan persentase 25,6%. Ada keterkaitan antara umur dengan swamedikasi obat tradisional pada masyarakat Kelurahan Warungboto Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta.

Kata Kunci: Swamedikasi; Obat tradisional.

PENGARUH IKLAN OBAT DIARE DI TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN OBAT SERTA KETEPATAN TINDAKAN SWAMEDIKASI PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA

Oleh: Fitricia Febriyani

Abstrak:

Upaya pengobatan sendiri dikenal dengan istilah self medication atau swamedikasi. Swamedikasi merupakan salah satu upaya yang paling banyak dilakukan oleh seseorang dalam mengatasi gejala sakit yang sedang dideritanya sebelum melakukan konsultasi kepada tenaga kesehatan. Diare adalah penyakit yang sering muncul di DIY pada tahun 2018 berdasarkan data STP puskesmas. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh iklan obat terhadap keputusan pemilihan obat serta ketepatan Tindakan swamedikasi pada masyarakat di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectionl. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode insidental sampling. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh iklan obat terhadap keputusan pemilihan obat diare, dan tidak terdapat pengaruh iklan obat diare di televisi terhadap ketepatan tindakan swamedikasi diare pada masyarakat Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.

Kata Kunci: Iklan obat; Diare; Swamedikasi

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL TAHUN 2019

Oleh: Febrilla Ayu Larasati & Endang Darmawan

Abstrak:

Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Bantul tahun 2018, cakupan K4 ibu hamil di Puskesmas Sewon II hanya 95%, dan cukup rendah dibandingkan dengan Puskesmas lain di Kabupaten Bantul yaitu 100%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik sosio-demografi, kondisi kesehatan, status gizi, dan cara konsumsi tablet tambah darah ibu hamil di Puskesmas Sewon II Bantul. Metode penelitian adalah observasional deskriptif. Kriterian inklusi meliputi meliputi ibu hamil yang melakukan pemeriksaan, konsumsi tablet tambah darah, dan memiliki catatan rekam medik. Kriteria ekslusi meliputi ibu hamil yang melakukan pemeriksaan, namun tidak konsumsi tablet tambah darah. Hasil penelitian di analisis dengan deskriptif kategorik. Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil usia ideal 87.5%, pendidikan lanjut 83.3%, tidak bekerja 63.9%, suami berpendidikan lanjut 90.3%, dan bekerja 100%. Usia kehamilan trimester III 59.7%, kehamilan 2-3 43.1%, tidak pernah abortus 73.6%, tidak pernah anemia 83.3%, riwayat persalinan normal 56.9%, konsumsi pangan tidak seimbang 51.4%, BMI normal 62.5%, LILA normal 88.9%, dan tablet tambah darah dikonsumsi dengan benar 51.4%.

Kata Kunci: Ibu Hamil; Karakteristik; Sosio-Demografi; Kondisi Kesehatan; Status Gizi; Tablet Tambah Darah.

DESKRIPSI GENOTIP GEN KCNJ11 PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2: KAJIAN PUSTAKA

Oleh: Fathia Vikri Salsabila

Abstrak:

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi respon tubuh seseorang terhadap respon obat dalam tubuh manusia, salah satunya adalah faktor genetika. Genome Wide Association Study melaporkan lebih dari 20 gen sebagai faktor risiko penyakit DMT2, salah satunya adalah Gen KCNJ11. Review penelitian ini dilakukan untuk mengetahui deksripsi genotip gen KCNJ11 dan perannya pada penyakit Diabetes Melitus tipe 2. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Narrative Review dengan melakukan penelusuran pustaka menggunakan PubMed, Science Direct, BMC, DOAJ, Europe PMC. Penelusuran data berbasis elektronik menghasilkan 14 artikel nasional dan internasional. Hasil review artikel menunjukkan bahwa gen KCNJ11 genotip wild type memiliki respon tinggi terhadap obat golongan sulfonilurea, sehingga dapat disimpulkan bahwa polimorfisme gen KCNJ11 merupakan faktor risiko diabetes melitus tipe 2.

Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe 2; Genotip gen KCNJ11; Kajian Literatur.