Konferensi Mahasiswa Jenjang Sarjana Multidisplin Ilmu (Undergraduate Conference of Multidisciplinary Science)

IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR FUNDAMENTAL NEGARA DALAM KAITANTANNYA DENGAN NEGARA KESEJAHTERAAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Oleh: Rahmat Wijaya

Abstrak:

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui implementsai pancasila sebagai dasar fundamental negara dalam kaitannya dengan negara kesejahteraan di era revolusi industri 4.0. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif (normative legal research). Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis secara diskriptif dan dikumulkan dengan dihubungkan teori-teori yang diperoleh, sehingga didapatkan jawaban atas permasalahan penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka (literature research) studi pustaka dilakukan atas bahan- bahan hukum yang relevan dengan menelusuri referensi yang berupa buku, jurnal, laporan penelitian dan dokumen-dokumen pendukung lainya. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi Pancasila sebagai dasar fundamental negara dalam kaitanya dengan negara kesejahteraan di era revolusi industri 4.0 yaitu Pancasila masih relevan untuk menjadi sebuah dasar negara karena sifatnya yang terbuka, fleksibel dan mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman atau kemajuan teknologi. Pancasila harus diterapkan dan dipakai oleh setiap masyarakat maupun pejabat pemerintah sebagai tujuan dari cita-cita Pancasila agar tercipta sebuah kesejahteraan.

Kata Kunci: Pancasila, Negara kesejahteraan, revolusi industri 4.0.

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENIMBUNAN BARANG BERUPA MASKER BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN

Oleh: MAWADDAH WARAHMAH

Abstrak:

Adanya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia, mewajibkan semua masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan dan penyebaran virus tersebut, salah satunya dengan selalu menggunakan masker. Hal tersebut justru dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk melakukan penimbunan masker agar mendapatkan keuntungan yang berlimpah. Penimbunan barang berupa masker merupakan suatu kejahatan dan dapat ditindak secara hukum sesuai Undang-Undang No. 7 tahun 2014 tentang Perdagangan. Skripsi ini membahas rumusan masalah tentang kebijakan hukum pidana terhadaP penanggulanan tindak pidana penimbunan barang berupa masker berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan bentuk penanggulangan terhadap tindak pidana penimbunan barang berupa masker. Penelitian skripsi ini merupakan penelitian normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran terhadap peraturan- peraturan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Metode pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan yuridis, yaitu pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang- undangan yang berhubungan dengan penelitian ini. Penimbunan barang terhadap masker di tengah wabah virus Covid-19 saat inI merupakan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 29 ayat (1) juncto Pasal 107 Undang-Undang No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, dengan ancaman maksimal penjara 5 tahun dan denda Rp 50.000.000.000. Mengacu pada penjelasan asas kepentingan nasional dan asas kepastian hukum dalam Undang-Undang perdagangan, kemudian dihubungkan dengan Keputusan Presiden No. 12 tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang menyatakan bahwa penyebaran Covid-19 sebagai bencana nasional, maka Undang-Undang No. 7 tahun 2014 tentang perdagangan sudah sesuai dijadikan dasar hukum untuk penanggulangan tindak pidana penimbunan masker

Kata Kunci: Kebijakan Hukum Pidana, Penimbunan Masker, Undang- Undang Perdagangan

UPAYA HUKUM BANDING DALAM SENGKETA PAJAK SEBAGAI BENTUK PERWUJUDAN PRINSIP KEADILAN

Oleh: ZULKAIMAH

Abstrak:

Indonesia merupakan negara hukum dan bukan negara kekuasaan, hakikatnya adalah segala tindakan atau perbuatan tidak boleh bertentangan dengan hukum yang berlaku. Tugas utama negara adalah mensejahterakan rakyatnya dan kemajuan negara akan bisa di lihat dari seberapa besar pendapatan yang di hasilkan oleh suatu negara, salah satu sektor pendapatan negara adalah pajak. Pemungutan pajak oleh negara (fiksus) kepada rakyatnya (wajib pajak) memiliki hubungan hukum yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban. Sedangkan jika timbul permasalahan dari hak dan kewajiban tersebut dapat dikatakan sebagai sengketa pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur pengajuan banding atas putusan keberatan di pengadilan pajak dan untuk mengetahui apakah proses banding di pengadilan pajak sudah sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menganalisis tentang suatu manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. Data di dapatkan melalui wawancara. Penelitian ini juga menggunakan metode yuridis- normatif, yaitu penelitian yang di fokuskan untuk mengkaji penerapan prinsip-prinsip keadilan dalam proses banding di pengadilan pajak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prosedur pengajuan banding mengacu pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak harus memenuhi beberapa persyaratan : (1) Mengajukan surat banding berbahasa indonesia (2) surat banding di ajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) Bulan sejak di terimanya keputusan yang disbanding (3) setiap 1 (satu) keputusan diajukan 1 (satu) surat banding (4) Banding di ajukan di sertakan dengan disertai alasan-alasan yang jelas (5) banding hanya dapat diajukan apabila jumlah terutang telah di bayar terlebih dahulu sebesar 50% (lima puluh persen). Adapun keadilan pada upaya hukum banding adalah keadilan yang berdasarkan Undang-undang.

Kata Kunci: Banding, sengketa pajak, prinsip keadilan

Upaya Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Permainan Estafet Bola Modifikasi di KBIT Insan Mulia Bambanglipuro Bantul Yogyakarta

Oleh Susetya Diah Lestari

Abstract:

This research on modified ball relay game in KBIT Insan Mulia Bambanglipuro Bantul in the 2019/2020 school year aims to improve gross motor skills of children aged 3-4 years. The research was conducted based on the results of preliminary observations which showed that 17 out of 22 children who were present were still unable to make movements with the indicator of running while carrying light objects (ball). This type of classroom action research used collaborative methods with children aged 3-4 years as the research subjects carried out in two cycles consisting of planning, action, evaluation, and reflection. The object of the research was the indicator of running while carrying light objects like balls and flags. The data collection techniques were observation (checklist) and research instruments (observation sheet). The criteria for the success of the action in this study were 70% in the criteria of developed as expected. The results of pre-action observations obtained the data that 14% were in the criteria of developed as expected. Based on those results, the teacher then made improvements with the appropriate method that is the modified ball relay game activity. The results of the cycle I obtained the data that 50% of children’s gross motor skills increased. Based on the results of cycle I, the research continued in cycle II and the results showed that 72.72% were in the criteria of developed as expected and 18.18% were in the criteria of developed very well. The results of the data analysis showed that the modified ball relay game can improve the gross motor skills of children aged 3-4 years in KBIT Insan Mulia Bambanglipuro Bantul.

Key Words: gross motor skills, relay race, early childhood.

Hardiness Ibu Yang Memiliki Anak Down Syndrome

Oleh Tri Agustina dan Choirul Anam

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk-bentuk hardiness yang dilakukan orang tua yang memiliki anak down syndrome dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hardiness pada orang tua yang memiliki anak down syndrome. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang tua yang memiliki anak down syndrome. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan wawancara sebagai data yang utama dan observasi sebagai data pelengkap. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis isi (content analysis). Untuk memenuhi syarat validitas data, peneliti menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian ditemukan bahwa subjek I mampu menghadapi perkataan yang kurang menyenangkan dari lingkungan sekitar terhadap anaknya yang mengalami down syndrome dengan merasa bodo amat karena subjek lebih memilih fokus terhadap perkembangan anaknya, selain itu subjek tidak menghindar dan tetap berusaha menjelaskan kondisi anaknya kepada orang-orang yang menyakitinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hardiness subjek I adalah: penguasaan pengalaman, perasaan yang positif, pola asuh orang tua, hubungan yang hangat dan mendukung, kontribusi aktifitas, kemampuan sosial, serta kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Pada subjek II subjek mencoba menjelaskan kepada orang-orang saat anaknya dibanding-bandingkan tentang potensi yang dimiliki, sebab subjek tidak pernah memaksakan keahlian apa yang harus ada pada anaknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hardiness subjek II adalah: penguasaan pengalaman, perasaan yang positif, pola asuh orang tua, hubungan yang hangat dan mendukung, kontribusi aktifitas, kemampuan sosial, serta kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Kesimpulan dari penelitian ini subjek I menunjukkan bentuk hardiness, aspek komitmen bahwa subjek tetap menghadapi masalahnya dengan tidak menghiraukan perkataan dari lingkungan sekitar karena berfokus pada perkembangan anak. Subjek II menujukan bentuk hardiness dengan bersikap sabar dan menerima ketika potensi anaknya dibanding-bandingkan sebab subjek tidak memaksakan kemampuan yang harus dimiliki anaknya.

Kata kunci: anak down syndrome, hardiness, ibu

 

Mengapa Menjadi Relawan Siaga Bencana di Kabupaten Sleman Yogyakarta?

Oleh Tomy Anggriawan dan Sri Kushartati

Abstrak:

Subyek penelitian terdiri dari dua orang, keduanya sebagai relawan siaga bencana yang berdomisili di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Subyek menjadi anggota komunitas relawan dan memunyai pengalaman lebih dari dua tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa seseorang menjadi relawan siaga bencana di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan data yang dilakukan dengan metode wawancara. Penentuan subyek pada penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan melakuakan in depth interview untuk menggali secara mendalam mengenai kehidupan subyek sebelum menjadi relawan, saat menjadi relawan dan dampak dalam kehidupan subyek saat menjadi relawan. Hasil penelitian ini mendapatkan gambaran seseorang menjadi relawan siaga bencana. Pada relawan pertama proses pengambilan keputusan menjadi relawan yaitu dorongan dari dirinya sendiri, karena subyek pernah merasakan menjadi korban pengungsian. Subyek juga mendapatkan dorongan eksternal dari rekan relawan yang selalu semangat menjalankan tugasnya. Pertimbangan karena subyek sudah berkeluarga dapat diatasinya dengan membagi waktu anatara menjadi relawan atau bersama keluarga. Pengalaman menjadi relawan membuat subyek berkomitmen menjadi relawan selama masih bisa menolong dan bermanfaat buat orang lain. Pada relawan kedua, pengambilan keputusan menjadi relawan yaitu dari dorongan internal subyek saat melihat korban bencana gempa bumi Bantul. Pertimbangan subyek yang sudah menikah saat menjadi relawan didukung oleh istrinya, sebab saat berada di lokasi terdampak bencana subyek terus menginformasikan keadaan subyek. Keteguhan subyek menjadi relawan menjadikan subyek bersyukur dapat diperbantukan dan diangkat sebagai pegawai di Tim Reaksi Cepat BPBD DIY. Kesimpulannya adalah proses menjadi relawan dipengaruhi oleh motif internal dan eksternal. Menjadi relawan siaga bencana yang memiliki resiko tinggi mengharuskan seorang relawan mengetahui resiko yang akan dihadapi, memahami Standard Operating Prosedure saat berada di daerah terdampak bencana. Komunikasi dengan pihak keluarga harus selalu terjalin untuk mengabarkan kondisi relawan yang berada di daerah terdampak bencana, sehingga pihak keluarga tidak cemas dengan kondisi dan mendapatkan dukungan dari keluarga. Komitmen yang dipegang teguh dengan niat yang baik menjadikan relawan mendapatkan kepuasan tersendiri dan hal lain yang tidak terduga.

Kata kunci: Relawan, Siaga Bencana.

COST BENEFIT ANALYSIS (CBA) TERHADAP PROGRAM DOTS DI RS PKU MUHAMMADYAH KOTA YOGYAKARTA

Oleh: Novi Anggraini Ginting, Tri Ani Marwati

Abstract:

Cost Benefit Analysis (CBA) is a type of economic analysis that compares costs and benefits or benefits obtained from a program or project. This study aims to calculate the costs and benefits of the DOTS program from the perspective of the hospital as a program implementer. This research method is to use a qualitative approach with a case study design with three research subjects. Data analysis using the calculation of Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), Benefit Cost Rate (BCR). The result of calculating the PP value of the DOTS program is 0.3, which means that the DOTS program gets a return for 3 months. The result of the NPV calculation is Rp. 21,335,992, meaning that the DOTS program can be accepted as an investment Karen NPV> 0, and the PI and BCR calculation results are 1.94, meaning that the DOTS program is feasible to continue because BCR> 1. The DOTS program which is implemented at Pku Muhammadyah Hospital, Yogyakarta City provides benefits or advantages and is feasible to implement.

Key Words: Cost Benefit Analysis, DOTS, PP, NPV, BCR

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN STRES KERJA DENGAN PERASAAN KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PENGGILINGAN PT. MADUBARU PG-PS MADUKISMO KABUPATEN BANTUL

Oleh: Erlinda Lestari & Subhan Zul Ardi

Abstrak:

Kelelahan kerja adalah menurunnya efisiensi, performans kerja dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan yang harus dilakukan. Masalah yang ditemukan di PT. Madubaru Yogyakarta yaitu status gizi dan stres kerja pada pekerja. Status gizi dapat mempengaruhi kelelahan dalam bekerja, apabila kebutuhan asupan gizi seseorang terpenuhi dengan baik atau seimbang maka ketahanan tubuh seseorang akan terjaga dengan baik. Begitu juga denga stres kerja apabila seseorang mengalami kelelahan kerja biasanya disebabkan oleh beban kerja yang berlebih yang tidak sesuai dengan kapasitas kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dan stres kerja dengan perasaan kelelahan kerja di PT. Madubaru Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif observasional analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di PT. Madubaru PG-PS Madukismo Kabupaten Bantul, dengan jumlah responden sebanyak 60 orang. Analisis data menggunakan uji univariat dan uji bivariat. Alat yang digunakan yaitu kuisioner, timbangan dan meteran. Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja (p value 0,048 < 0,05). Tidak terdapat hubungan antara stres kerja dengan kelelahan kerja (p value 0,601 > 0,05).

Kata Kunci: Status gizi; stres kerja; kelelahan kerja.

DISTRIBUSI SPASIAL DAN FAKTOR RISIKO STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEPUS II GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA TAHUN 2018

Oleh: Elfri Ramandany & Sulistyawati

Abstrak:

Stunting menjadi masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia. Masalah stunting bukan hanya persoalan perawakan pendek, tetapi juga berhubungan dengan gangguan kognitif sehingga dapat menurunkan Intelligence Quotient (IQ) dan penurunan kekebalan tubuh pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial dan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Tepus II Gunungkidul Yogyakarta. Penelitian observasional analitik berdesain cross sectional dengan dukungan analisis deskriptif pendekatan Sistem Informasi Geografis. Sampel penelitian adalah balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tepus II Gunungkidul. Analisis data menggunakan analisis spasial, univariat dan bivariat. Variabel yang belum tentu menjadi faktor risiko stunting adalah sanitasi lingkungan (RP= 1,179;95%CI= 0,557-2,497), perilaku cuci tangan (RP= 1,103;95%CI= 0,613-1,987), riwayat penyakit infeksi (RP= 1,697;95%CI= 0,908-3,171) dan status ekonomi keluarga (RP= 1,292;95%CI= 0,638-2,615). Variabel yang belum tentu menjadi faktor protektif stunting adalah akses air bersih keperluan sehari-hari (RP= 0,745;95%CI= 0,448-1,240), riwayat ASI eksklusif (RP= 0,718;95%CI= 0,305-1,689), jumlah anggota rumah tangga (RP= 0,844;95%CI= 0,474-1,505) dan pendidikan terakhir ibu (RP= 0,982;95%CI= 0,564-1,710).

Kata Kunci: Spasial; faktor-faktor risiko; stunting

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIHIPERTENSI PASIEN PREEKLAMPSIA DENGAN MELIHAT PENURUNAN TEKANAN DARAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Oleh: Wisi Unggul Pertiwi & Andriana Sari

Abstrak: Preeklampsia masih menjadi masalah kebidanan yang belum dapat terpecahkan secara tuntas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas penggunaan antihipertensi pada pasien rawat inap preeklampsia di RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Januari-Juli 2019. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan studi cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medik. Jumlah responden yang memenuhi kriteria inklusi berupa tekanan darah >140/90 mmHg, terdapat nilai proteinuria, pemberian antihipertensi berupa nifedipin/ nifedipin + metildopa serta dengan kode ICD O14.0, O14.1, O14.9 dan kriteria eksklusi berupa rekam medik tidak jelas dan tidak lengkap adalah 46 responden. Analisa data menggunakan uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan efektivitas obat dan uji Fisher untuk mengetahui analisa hubungan. Hasil penelitian yang didapatkan tidak terdapat hubungan antara usia ibu, usia kandungan, status kehamilan, cara melahirkan dan lama rawat inap tetapi terdapat hubungan antara diagnosa klasifikasi preeklampsia dengan pencapaian target tekanan darah.

Kata Kunci: Preeklampsia; Efektivitas Obat; Antihipertensi; Monoterapi Nifedipin; Kombinasi Nifedipin dan Metildopa.