Posts

Hardiness Ibu Yang Memiliki Anak Down Syndrome

Oleh Tri Agustina dan Choirul Anam

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk-bentuk hardiness yang dilakukan orang tua yang memiliki anak down syndrome dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hardiness pada orang tua yang memiliki anak down syndrome. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang tua yang memiliki anak down syndrome. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan wawancara sebagai data yang utama dan observasi sebagai data pelengkap. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis isi (content analysis). Untuk memenuhi syarat validitas data, peneliti menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian ditemukan bahwa subjek I mampu menghadapi perkataan yang kurang menyenangkan dari lingkungan sekitar terhadap anaknya yang mengalami down syndrome dengan merasa bodo amat karena subjek lebih memilih fokus terhadap perkembangan anaknya, selain itu subjek tidak menghindar dan tetap berusaha menjelaskan kondisi anaknya kepada orang-orang yang menyakitinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hardiness subjek I adalah: penguasaan pengalaman, perasaan yang positif, pola asuh orang tua, hubungan yang hangat dan mendukung, kontribusi aktifitas, kemampuan sosial, serta kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Pada subjek II subjek mencoba menjelaskan kepada orang-orang saat anaknya dibanding-bandingkan tentang potensi yang dimiliki, sebab subjek tidak pernah memaksakan keahlian apa yang harus ada pada anaknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hardiness subjek II adalah: penguasaan pengalaman, perasaan yang positif, pola asuh orang tua, hubungan yang hangat dan mendukung, kontribusi aktifitas, kemampuan sosial, serta kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Kesimpulan dari penelitian ini subjek I menunjukkan bentuk hardiness, aspek komitmen bahwa subjek tetap menghadapi masalahnya dengan tidak menghiraukan perkataan dari lingkungan sekitar karena berfokus pada perkembangan anak. Subjek II menujukan bentuk hardiness dengan bersikap sabar dan menerima ketika potensi anaknya dibanding-bandingkan sebab subjek tidak memaksakan kemampuan yang harus dimiliki anaknya.

Kata kunci: anak down syndrome, hardiness, ibu

 

Mengapa Menjadi Relawan Siaga Bencana di Kabupaten Sleman Yogyakarta?

Oleh Tomy Anggriawan dan Sri Kushartati

Abstrak:

Subyek penelitian terdiri dari dua orang, keduanya sebagai relawan siaga bencana yang berdomisili di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Subyek menjadi anggota komunitas relawan dan memunyai pengalaman lebih dari dua tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa seseorang menjadi relawan siaga bencana di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan data yang dilakukan dengan metode wawancara. Penentuan subyek pada penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan melakuakan in depth interview untuk menggali secara mendalam mengenai kehidupan subyek sebelum menjadi relawan, saat menjadi relawan dan dampak dalam kehidupan subyek saat menjadi relawan. Hasil penelitian ini mendapatkan gambaran seseorang menjadi relawan siaga bencana. Pada relawan pertama proses pengambilan keputusan menjadi relawan yaitu dorongan dari dirinya sendiri, karena subyek pernah merasakan menjadi korban pengungsian. Subyek juga mendapatkan dorongan eksternal dari rekan relawan yang selalu semangat menjalankan tugasnya. Pertimbangan karena subyek sudah berkeluarga dapat diatasinya dengan membagi waktu anatara menjadi relawan atau bersama keluarga. Pengalaman menjadi relawan membuat subyek berkomitmen menjadi relawan selama masih bisa menolong dan bermanfaat buat orang lain. Pada relawan kedua, pengambilan keputusan menjadi relawan yaitu dari dorongan internal subyek saat melihat korban bencana gempa bumi Bantul. Pertimbangan subyek yang sudah menikah saat menjadi relawan didukung oleh istrinya, sebab saat berada di lokasi terdampak bencana subyek terus menginformasikan keadaan subyek. Keteguhan subyek menjadi relawan menjadikan subyek bersyukur dapat diperbantukan dan diangkat sebagai pegawai di Tim Reaksi Cepat BPBD DIY. Kesimpulannya adalah proses menjadi relawan dipengaruhi oleh motif internal dan eksternal. Menjadi relawan siaga bencana yang memiliki resiko tinggi mengharuskan seorang relawan mengetahui resiko yang akan dihadapi, memahami Standard Operating Prosedure saat berada di daerah terdampak bencana. Komunikasi dengan pihak keluarga harus selalu terjalin untuk mengabarkan kondisi relawan yang berada di daerah terdampak bencana, sehingga pihak keluarga tidak cemas dengan kondisi dan mendapatkan dukungan dari keluarga. Komitmen yang dipegang teguh dengan niat yang baik menjadikan relawan mendapatkan kepuasan tersendiri dan hal lain yang tidak terduga.

Kata kunci: Relawan, Siaga Bencana.

COST BENEFIT ANALYSIS (CBA) TERHADAP PROGRAM DOTS DI RS PKU MUHAMMADYAH KOTA YOGYAKARTA

Oleh: Novi Anggraini Ginting, Tri Ani Marwati

Abstract:

Cost Benefit Analysis (CBA) is a type of economic analysis that compares costs and benefits or benefits obtained from a program or project. This study aims to calculate the costs and benefits of the DOTS program from the perspective of the hospital as a program implementer. This research method is to use a qualitative approach with a case study design with three research subjects. Data analysis using the calculation of Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), Benefit Cost Rate (BCR). The result of calculating the PP value of the DOTS program is 0.3, which means that the DOTS program gets a return for 3 months. The result of the NPV calculation is Rp. 21,335,992, meaning that the DOTS program can be accepted as an investment Karen NPV> 0, and the PI and BCR calculation results are 1.94, meaning that the DOTS program is feasible to continue because BCR> 1. The DOTS program which is implemented at Pku Muhammadyah Hospital, Yogyakarta City provides benefits or advantages and is feasible to implement.

Key Words: Cost Benefit Analysis, DOTS, PP, NPV, BCR

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN STRES KERJA DENGAN PERASAAN KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PENGGILINGAN PT. MADUBARU PG-PS MADUKISMO KABUPATEN BANTUL

Oleh: Erlinda Lestari & Subhan Zul Ardi

Abstrak:

Kelelahan kerja adalah menurunnya efisiensi, performans kerja dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan yang harus dilakukan. Masalah yang ditemukan di PT. Madubaru Yogyakarta yaitu status gizi dan stres kerja pada pekerja. Status gizi dapat mempengaruhi kelelahan dalam bekerja, apabila kebutuhan asupan gizi seseorang terpenuhi dengan baik atau seimbang maka ketahanan tubuh seseorang akan terjaga dengan baik. Begitu juga denga stres kerja apabila seseorang mengalami kelelahan kerja biasanya disebabkan oleh beban kerja yang berlebih yang tidak sesuai dengan kapasitas kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dan stres kerja dengan perasaan kelelahan kerja di PT. Madubaru Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif observasional analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di PT. Madubaru PG-PS Madukismo Kabupaten Bantul, dengan jumlah responden sebanyak 60 orang. Analisis data menggunakan uji univariat dan uji bivariat. Alat yang digunakan yaitu kuisioner, timbangan dan meteran. Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja (p value 0,048 < 0,05). Tidak terdapat hubungan antara stres kerja dengan kelelahan kerja (p value 0,601 > 0,05).

Kata Kunci: Status gizi; stres kerja; kelelahan kerja.

DISTRIBUSI SPASIAL DAN FAKTOR RISIKO STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEPUS II GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA TAHUN 2018

Oleh: Elfri Ramandany & Sulistyawati

Abstrak:

Stunting menjadi masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia. Masalah stunting bukan hanya persoalan perawakan pendek, tetapi juga berhubungan dengan gangguan kognitif sehingga dapat menurunkan Intelligence Quotient (IQ) dan penurunan kekebalan tubuh pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial dan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Tepus II Gunungkidul Yogyakarta. Penelitian observasional analitik berdesain cross sectional dengan dukungan analisis deskriptif pendekatan Sistem Informasi Geografis. Sampel penelitian adalah balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tepus II Gunungkidul. Analisis data menggunakan analisis spasial, univariat dan bivariat. Variabel yang belum tentu menjadi faktor risiko stunting adalah sanitasi lingkungan (RP= 1,179;95%CI= 0,557-2,497), perilaku cuci tangan (RP= 1,103;95%CI= 0,613-1,987), riwayat penyakit infeksi (RP= 1,697;95%CI= 0,908-3,171) dan status ekonomi keluarga (RP= 1,292;95%CI= 0,638-2,615). Variabel yang belum tentu menjadi faktor protektif stunting adalah akses air bersih keperluan sehari-hari (RP= 0,745;95%CI= 0,448-1,240), riwayat ASI eksklusif (RP= 0,718;95%CI= 0,305-1,689), jumlah anggota rumah tangga (RP= 0,844;95%CI= 0,474-1,505) dan pendidikan terakhir ibu (RP= 0,982;95%CI= 0,564-1,710).

Kata Kunci: Spasial; faktor-faktor risiko; stunting

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIHIPERTENSI PASIEN PREEKLAMPSIA DENGAN MELIHAT PENURUNAN TEKANAN DARAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Oleh: Wisi Unggul Pertiwi & Andriana Sari

Abstrak: Preeklampsia masih menjadi masalah kebidanan yang belum dapat terpecahkan secara tuntas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas penggunaan antihipertensi pada pasien rawat inap preeklampsia di RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Januari-Juli 2019. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan studi cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medik. Jumlah responden yang memenuhi kriteria inklusi berupa tekanan darah >140/90 mmHg, terdapat nilai proteinuria, pemberian antihipertensi berupa nifedipin/ nifedipin + metildopa serta dengan kode ICD O14.0, O14.1, O14.9 dan kriteria eksklusi berupa rekam medik tidak jelas dan tidak lengkap adalah 46 responden. Analisa data menggunakan uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan efektivitas obat dan uji Fisher untuk mengetahui analisa hubungan. Hasil penelitian yang didapatkan tidak terdapat hubungan antara usia ibu, usia kandungan, status kehamilan, cara melahirkan dan lama rawat inap tetapi terdapat hubungan antara diagnosa klasifikasi preeklampsia dengan pencapaian target tekanan darah.

Kata Kunci: Preeklampsia; Efektivitas Obat; Antihipertensi; Monoterapi Nifedipin; Kombinasi Nifedipin dan Metildopa.

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI MINYAK ATSIRI Citrus aurantifolia Swingle DAN Alpinia galanga Willd TERHADAP Staphylococcus epidermidis

Oleh: Vani Destiana Fatikasari & Sri Mulyaningsih

Abstrak:

Staphylococcus epidermidis merupakan suatu bakteri yang dapat menginfeksi permukaan kulit. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan minyak atsiri C. aurantifolia dan A. galanga memiliki aktivitas antibakteri. Dilakukan uji kombinasi dari kedua minyak atsiri karena dugaan kandungan terpenoid dari kedua minyak atsiri dapat saling meningkatkan efektivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi minyak atsiri C. aurantifolia dan A. galanga terhadap S. epidermidis yang dilihat dari Fractional Inhibitory Concentration Index (FICI). Metode yang digunakan untuk mengetahui aktivitas kombinasi minyak atsiri terhadap S. epidermidis adalah metode checkerboard. Penentuan MIC (Minimum Inhibitory Concentration) minyak atsiri C. aurantifolia dan A. galanga secara tunggal, maupun kombinasi diketahui dengan melihat kekeruhan, yang selanjutnya diamati dengan indikator 3-(4,5-Dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide (MTT). Penentuan aktivitas antibakteri kombinasi minyak atsiri C. aurantifolia dan A. galanga dilakukan dengan perhitungan FICI. Hasil uji checkerboard menunjukan nilai minyak atsiri kombinasi C. aurantifolia dan A. galanga berturut-turut sebesar 0,039 % b/v dan 5% b/v dengan nilai FICI sebesar 1,0312. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri kombinasi dari C. aurantifolia dan A. galanga menghasilkan efek indiferen dalam menghambat S. epidermidis.

Kata Kunci: Antibakteri; Citrus aurantifolia, Alpinia galanga; Staphylococcus epidermidis; checkerboard.

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO 53/PUU-XV/2017 TENTANG KETENTUAN PRESIDENTIAL THRESHOLD SEBAGAI OPEN LEGAL POLICY

Oleh: Banar Bagoes Satrio

Abstract:

Purpose of this study is to determine constitutionality of the presidential threshold provisons in Law 7 of year 2017 based on the Constitutional Court Verdict number 53/PUU-XV/2017 and to find out the constitutional interpretation of the presidential threshold provisions in Law 7 of year 2017 as an open legal policy according to the court. The method used in writing this thesis is a normative legal research in the form of a literature review conducted by searching primary and secondary legal materials, which is carried out through a review of laws and regulations and other legal materials. The results of this study indicate that the provisions of the presidential thereshold are constitutional, or do not conflict with the contitution if judged as an open legal policy, if a legal norm is categorized as an open legal policy meaning it is given entirely to the legislators to regulate such matters as long as the constitution gives an order to regulate the matter and is considered not to be in conflict with the Constitution. However, it can be said to be irrelevant if it is used in the 2019 election because 2019 election was held simultaneously while the threshold used was the 2014 election threshold.

Key Words: Analisis, Yuridis, Putusan, Presidential Threshold, Open Legal Policy

PERANAN ILMU DIGITAL FORENSIK DALAM UPAYA PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK DI INDONESIA

Oleh: ZULAFIFF SENEN

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan dari ilmu digital forensik dalam membuktikan tindak pidana pencemaran nama baik yang terjadi di Indonesia. fokus utama dari penelitian ini yakni pada peranan ilmu digital forensik dan sudah sejauh mana ilmu digital forensik dalam mengungkapkan kasus pencemaran nama baik di indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peranan ilmu digital forensik sangatlah membantu pihak penyidik dalam hal ini pihak kepolisian guna mengetahui kebenaran atas tindak pidana pencemaran nama baik yang dilakukan melalui media elektronik, namun disisi lain peranannya belum berjalan maksimal untuk wilayah wilayah yang lain yakni belum adanya laboratorium forensik didaerah-daerah lain sehingga seringkali terjadi keterlambatan dalam mengungkapkan kebenaran atas tindak pidana pencemaran nama baik yang di lakukan serta kurangnya fasilitas berupa alat yang digunakan oleh pihak laboratorium forensik itu sendiri serta kekurangan SDM yang seringkali menjadi kendala.

Kata Kunci: Peranan,implementasi, digital forensic dan pencemaran nama baik

TRADISIONAL REVIEW ARTIKEL KADAR KAFEIN PADA PRODUK SEDIAAN MINUMAN KOPI SERBUK DENGAN METODE HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC)

Oleh: Siti Nur Anggraini

Abstrak:

Kopi dalam bentuk sediaan bubuk menjadi pilihan masyarakat karena memiliki rasa yang khas dibanding kopi dalam sediaan lainnya. Namun kebanyakan produk minuman kopi bubuk tidak mencantumkan kadar kafein pada kemasan, oleh karena itu perlu diketahui kadar kafein dalam kemasan kopi bubuk. Penetapan kadar kafein pada produk kopi bubuk dilakukan dengan metode HPLC karena memiliki kecepatan analisis dan sensitivitas yang tinggi. Tujuan dari Tradisional Review Artikel ini untuk mendapatkan informasi tentang kadar kafein dalam produk minuman kopi bubuk yang dijual di pasaran dan mengetahui kadar kafein sesuai atau tidak dengan persyaratan SNI. Sampel produk kopi yang diteliti dari 10 artikel mengandung kafein dengan kadar paling tinggi yaitu 71,2 % b/b dan kadar paling rendah yaitu 0,026 % b/b. Kadar kafein yang yang terkandung dalam produk minuman kopi bubuk berdasarkan metode HPLC ada yang melebihi dari kadar yang ditetapkan oleh SNI yaitu lebih dari 0,45 % b/b – 2 % b/b.

Kata Kunci: Kopi bubuk; HPLC; kadar kafein