Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Teorema Phytagoras Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Pleret Bantul Tahun Pelajaran 2019/2020

Oleh Annisa Gustiani dan Romelan Hamzah

Abstrak

Kurangnya pemahaman konsep matematika siswa dalam menyatakan ulang suatu konsep, mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk repsentasi matematis, mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep, serta mengaplikasikan konsep atau logaritma pemecahan masalah adalah suatu permasalahan yang sering ditemui pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep teorema Phytagoras siswa kelas VIII D semester genap di SMP Negeri 1 Pleret Kabupaten Bantul. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Setting penelitian adalah setting kelas VIII D SMP Negeri 1 Pleret Kabupaten Bantul tahun pelajaran 2019/2020, dangan jumlah siswa 31 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, tes, wawancara, dan catatan lapangan. Instrumen yang digunakan meliputi lembar observasi, soal-soal tes pemahaman konsep Phytagoras, pedoman wawancara, dan catatan lapangan. Uji instrument yang digunakan adalah uji validitas isi. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan meggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan rata-rata persentase pemahamahaman konsep sebagai berikut: (1) rata-rata persentase pemahamahaman konsep berdasarkan observasi pada siklus I sebesar 87,50% dengan kriteria sedang, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 93,75% dengan kategori tinggi. (2) rata-rata persentase pemahaman konsep berdasarkan tes pemahaman konsep pada siklus I sebesar 59,34% kemudian mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 74,13%. Dari hasil wawancara dengan siswa menununjukkan bahwa siswa senang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Kata Kunci: peningkatan, pemahaman konsep, Jigsaw

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan Menanamkan Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Materi Himpunan Kelas VII Di SMP Muhammadiyah 4 Depok Sleman Tahun Ajaran 2019/2020

Oleh Anggraeni Arum Solikhah dan Suparman

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD dan mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektidan LKPD dengan menanamkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik SMP yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan mengetahui kefektifan LKPD yang dikembangkan terhadap kemampuan komunikassi peserta didik SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman Tahun Ajaran 2020/2021.Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model ADDIE ( analysis, Design, Development, Implementation, Evalution). Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman dengan terbagi menjadi dua uji coba yaitu uji coba skala kecil yang berjulah 5 peserta didik dan sekala besar yang berjumlah 28 peserta didik dalam penelitian ini yaitu dengan pengumpulan data angket uji validasi ahli materi dan ahli media, angket respon peserta didik, dan lembar uji komunikasi matematis pesertadidik. Untuk teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis evalidan, kepraktisan dan keefektifan.Hasil penelitian dari hasil uji validasi LKPD termasuk dalam kriteria valid dari segi presentase rata-rata, penilaian ahli materi adalah 4,5 dengan kategori baik(?̅ > 4,2) dan ahli media 4,2 dengan kategori baik (3,4 < ?̅ < 4,2), sedangkan dari respon peserta didik LKPD adalah 2,9dengan kriteria praktis dan dari kefektifan presentase belajar klasikan peserta didik adalah 71,4 dengan kategori baik. Sehingga LKPD dengan menanamkan kemampuan komunikasi matemtais ini valid, praktis, dan efektif sebagai bahan ajar.

Kata Kunci: Pengembangan, Lembar Kerja Peserta Dididk, Kemampuan Komunikasi matemati

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Interaksi Belajar Matematika Siswa SMP

Oleh Aldianto Tobing, Sumargiyani, dan Nida Yusrina

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan interaksi belajar matematika siswa kelas VII B di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 15 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa 35 siswa. Dari hasil penelitian dan pembahasan, terlihat adanya peningkatan interaksi belajar siswa pada pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat diketahui dari peningkatan persentase ketiga indikator interaksi belajar siswa yaitu interaksi siswa dengan guru meningkat sebesar 17,14%, interaksi antar siswa meningkat sebesar 23,93%, dan interaksi siswa dengan sumber belajar meningkat sebesar 33,57%. Selain itu peningkatan persentase rata-rata interaksi belajar siswa sebesar 36,19% menjadi 61,07% serta 35 siswa mengalami peningkatan interaksi belajar. Hasil wawancara dari siswa juga menunjukkan adanya respon positif tentang pembelajaran kooperatif tipe TPS.

Kata Kunci: Think Pair Share, Interaksi belajar, Matematika

Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Kritis Matematik dan Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta Tahun Ajaran 2020/2021

Oleh Abhaya Laras Semesta dan Uus Kusdinar

Abstrak

Hasil belajar matematika siswa yang rendah berhubungan dengan beberapa faktor, baik faktor dari luar maupun faktor dari dalam. Kemampuan berfikir kritis dan kemandirian belajar menjadi salah satu faktor yang kemungkinan berhubungan dengan hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan berfikir kritis dan kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII semester gasal SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta tahun ajaran 2020/2021. Sampel yang diambil dari kelas VIIID sebagai kelas sampel penelitian dengan teknik random sampling terhadap kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan tes uraian untuk memperoleh data kemampuan berfikir kritis dan angket untuk memperoleh data kemandirian belajar serta hasil belajar didapatkan dari data sekunder. Uji Instrumen penelitian: uji validitas dan uji reabilitas. Uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas, uji linieritas, dan uji independensi. Analisis data menggunakan analisi product moment dan analisis regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan berfikir kritis matematik dan kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2020/2021. Hal ini ditunjukkan oleh ?ℎ????? > ?????? yaitu 3,7389 > 3,47 dengan ? = 0,5124 dan ?2 = 0,2626 dengan ?̂ = 4,6212 + 0,2622 ?1 + 0,2664 ?2 , dengan ?? ?1 = 58,4448 % dan ?? ?2 = 41,5552 %. Sedangkan ?? ?1 = 15,3466 % dan ?? ?2 = 10,9116 %.

Kata Kunci: Berfikir Kritis, Kemandirian Belajar, Hasil Belajar.

Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Tuna Grahita Ringan pada Materi Cahaya di SLBC Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta

Oleh Wiwik Hasmurah dan Widodo

Abstrak

Kurangnya minat dan rendahnya hasil belajar siswa tuna grahita rigan di SLBC Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta pada materi cahaya dkarenakan karakter siswa yang tidak dapat berpikir secara abstrak, model pembelajaran yang digunakan kurang variatif dan penggunaan alat peraga yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan minat dan hasil belajar siswa tunagrahita ringan pada materi cahaya di SLBC Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan jenis penelitian Pre-Experimental menggunakan rancangan penelitian one group pretest-postest design. Tekhnik pengumpulan data menggunakan metode tes dan angket. Instrumen penelitian yaitu soal pre-test dan post-test, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan angket minat belajar siswa. Tekhnik analisis data menggunakan T-test dan uji gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kontekstual meningkatkan minat belajar dengan persentase sebesar 86,39%. Berdasarkan T-test diperoleh nilai thitung sebesar 5,711 dan ttabel sebesar 2,306. Karena thitung>ttabel maka H0 ditolak sedangkan Ha diterima yang berarti ada peningkatan hasil belajar siswa tunagrahita ringan pada materi cahaya di SLBC Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta.

Kata Kunci : Kontekstual, tunagrahita, minat belajar, hasil belajar

Pengembangan KIT Praktikum Gerak Melingkar Beraturan Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Turi

Oleh Rica Waldiati dan Okimustava

Abstrak

Telah dikembangkan media KIT praktikum gerak melingkar beraturan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematic) untuk siswa kelas X SMA Negeri 1 Turi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan respon siswa terhadap media KIT praktikum ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan. Hasil analisis data diperoleh rata-rata penilaian: (1) Ahli materi sebesar 3,63, (2) Ahli media sebesar 3,56, (3) Guru fisika sebesar 3,52, (4) Respon siswa sebesar 89,17%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang telah dibuat dinyatakan layak digunakan dengan kategori sangat baik.

Kata Kunci : pengembangan, KIT praktikum, gerak melingkar beraturan, STEM

Pengembangan Aparatus untuk Eksperimen Osilasi Mekanik Terpaksa

Oleh Puteri Hayati dan Ishafit

Abstrak

Fisika merupakan ilmu yang mempelajari sifat dan gejala benda-benda di alam. Peristiwa osilasi sering sekali dijumpai didalam kehidupan. Pada umumnya osilasi terbagi menjadi 3 yaitu, osilasi harmonik, osilasi teredam dan osilasi paksa. Dari ketiga jenis osilasi tersebut, yang cukup jarang dikembangkan ialah osilasi paksa. Eksperimen sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman terhadap konsep fisika. Selain itu, penelitian mengenai osilasi paksa biasanya hanya memanfaatkan sebuah pegas koil biasa yang bergerak pada sumbu y (vertikal). Pada penelitian kali ini peneliti akan menggunakan sebuah pegas spiral dalam pengembangan aparatus. Beberapa hal itulah yang menjadi latar belakang peneliti untuk mengembangkan aparatus untuk eksperimen osilasi mekanik terpaksa ini. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui nilai frekuensi resonansi dari osilasi paksa dan menguji kelayakan aparatus yang dikembangkan. Metode penelitian yang digunakan adalah Research & Development menggunakan model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Hasil analisis data frekuensi resonansi diperoleh dengan memanfaatkan software tracker dan logger pro. Setelah memperoleh data yang baik, aparatus akan diuji kelayakannya oleh 2 validator. Hasil validator inilah yang akan menjadi penentu tingkat kelayakan dari aparatus yang dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aparatus yang dikembangkan layak untuk digunakan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan %ralat relatif sebesar 3.96% dan aparatus mampu menunjukkan nilai frekuensi resonansi sebesar 0.892 Hz.

Kata Kunci : osilasi, frekuensi, resonansi, treacker dan logger pro

Pelatihan Mindfulness untuk Meningkatkan Subjective Well-Being pada Single Mother

Oleh Maisi Yantina dan Nina Zulida Situmorang

Abstract:

The changes of marriage life circumtances, while a couple still together until they finally have to separate, usually bring psychological impact to single mother, which also influences the single mother in managing feelings and interpreting the life to find subjective well-being. The aim of this study was to find out the effect of mindfulness training in order to increase single mother’s subjective well-being. The method used in this study was preexperimental design with one group pre and post test. The subjects involved in this study were five single mother who had moderate level of subjective well-being criteria, single mothers with a divorce period of 1—11 years, the age 20—45 years, and having a child. The method of collecting data was subjective well-being scale. The method of data analysis used nonparametric statistical tests with Wilcoxon obtained a score of Z = -2.023 with p = 0.043 (p <0.05). Therefore, it can be concluded that the result score, before and after the given training, is different. The post test score is higher than pre score. Based on these results, mindfulness training can be given to increase single mother’s subjective well-being.

Key Words: mindfulness, single mother, subjective well-being

Analisis Koefisien Viskositas Zat Cair dalam Minuman Isotonik Menggunakan Metode Bola Jatuh Berbasis Video Based Laboratory (VBL)

Oleh Purnomo Hadi Santoso dan Eko Nursulistyo

Abstrak

Pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit dikalangan peserta didik karena pelajaran fisika memerlukan pembuktian dalam memahami gejala-gejala yang terjadi di dalamnya, terlebih pelajaran fisika yang berkaitan dengan viskositas. Peneliti telah melakukan percobaan dalam menganalisis koefisien viskositas zat cair dalam minuman isotonik yaitu isotonik alami dan buatan. Isotonik alami terdiri dari air kelapa muda dan kelapa tua sedangkan isotonik buatan terdiri dari minuman mizone dan pocari sweat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kecepatan terminal dan koefisien viskositas dalam minuman isotonik alami dan buatan. Dalam penelitian ini menggunakan metode bola jatuh (falling ball method) yang berbasis Video Based Laboratory (VBL). Analisis yang digunakan adalah analisis tracker dan analisis matematis. Peneliti melakukan percobaan menggunakan kamera untuk menghasilkan sebuah video percobaan. Kemudian hasilnya dianalisis menggunakan software tracker 5.0.6. Data dari hasil tracker digunakan untuk menentukan grafik hubungan kecepatan terhadap waktu. Penentuan kecepatan terminal dilakukan dengan menghitung kecepatan rata-rata dari data grafik, yaitu diambil secara berurut kecepatan (v) yang terlihat konstan. Untuk menentukan nilai dari koefisien viskositas dalam minuman isotonik alami dan buatan menggunakan persamaan. Hasil dari penelitian analisis koefisien viskositas zat cair dalam minuman isotonik alami dan buatan, diperoleh nilai kecepatan terminal untuk isotonik alami yaitu kelapa muda (Vkm) (0,660±0,046) m/s dan kelapa tua (Vkt) (0,668±0,042) m/s, sedangkan isotonik buatan yaitu mizone (Vmz) (0,707±0,043) m/s dan pocari sweat (Vpc) (0,677±0,046) m/s. Kemudian nilai koefisien viskositas minuman isotonik alami yaitu kelapa muda (ƞkm) (0,395±0,028) Pa.s dan kelapa tua (ƞkt) (0,391±0,027) Pa.s, sedangkan isotonik buatan yaitu mizone (ƞmz) (0,365±0,022) Pa.s dan pocari sweat (ƞpc) (0,376±0,026) Pa.s.

Kata Kunci: Koefisien viskositas, tracker, minuman isotonik, kecepatan terminal

Pengembangan Perangkat Pengukuran Variabel Cuaca Berbasis Internet Of Things Sebagai Peraga Mata Kuliah Fisika Instrumentasi

Oleh Nanang Suwondo dan Neneng Triyunita

Abstrak

Pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini mendukung sistem alat ukur dan kendali yang sederhana dan kompleks, sistem tersebut telah dibangun menggunakan sistem elektronik, optik, dan mekanik. Teknologi yang telah berkembang dapat dijadikan sebagai perantara dalam pembelajaran. Pengajaran yang baik membutuhkan media pembelajaran yang menarik, sehingga mampu meningkatkan rasa ingin tahu mahasiswa. Media pembelajaran yang digunakan untuk demonstrasi pengukuran variabel cuaca berbasis Internet of Things (IoT) belum ada pada mata kuliah fisika instrumentasi. Tahapan yang diterapkan pada penelitian ini adalah model ADDIE yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Data yang diperoleh melalui aplikasi Blynk telah dihubungkan menggunakan software Arduino IDE untuk memprogram Arduino dan ESP-01 sebagai Internet of Things. Alat peraga dan buku panduan yang dibuat sudah melalui tahap uji kelayakan media, uji kelayakan materi, dan uji kelayakan pengguna. Penelitian ini menunjukkan bahwa alat peraga dapat mengukur variabel cuaca menggunakan Arduino UNO dan ESP-01 serta aplikasi Blynk sebagai visualisasi data. Pengambilan data dilakukan selama 2 hari, saat penelitian tidak terjadi hujan sehingga alat ketinggian air hujan tidak bisa menangkap perubahan data. Penilaian dari ahli media dan materi memperoleh tingkat kelayakan alat peraga stasiun cuaca sebesar 91,4% dan tingkat kelayakan buku panduan sebesar 85,9%. Sedangkan, respon pengguna (mahasiswa) diperoleh tingkat kelayakan sebesar 87,4%. Berdasarkan hasil validasi dari ahli media dan ahli materi, maka alat peraga dan buku panduan stasiun cuaca berbasis Internet of Things dikategorikan baik dan layak digunakan sebagai media pembelajaran fisika instrumentasi.

Kata Kunci : Alat peraga, Internet of Things, ESP-01, cuaca, Arduino UNO