Mahasiswa UAD Gelar Sekolah Perempuan “Poetri Mardika” di Bantul, Angkat Isu Gender hingga Ekonomi Kreatif

Mahasiswa UAD Gelar Sekolah Perempuan “Putri Mardika” di Bantul, Angkat Isu Gender hingga Ekonomi Kreatif

Yogyakarta – Puluhan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi yang mengikuti program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPKO) mengadakan Sekolah Perempuan Poetri Mardika di Desa Temuwuh, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Program ini telah berlangsung sejak Agustus 2025 dan menyasar kelompok perempuan usia 20 hingga 50 tahun dengan tujuan meningkatkan kapasitas diri, kemandirian, serta kesadaran gender.

Para mahasiswa tinggal dan berbaur dengan warga setiap minggunya untuk mendampingi peserta melalui rangkaian kelas teori dan praktik. Nama Poetri Mardika sendiri dipilih karena terinspirasi dari organisasi perempuan pertama di Indonesia yang berdiri pada 1911. “Program ini kami beri nama Poetri Mardika, terinspirasi dari organisasi perempuan pertama di Indonesia pada 1911 yang juga bernama sama,” jelas Ahzad dari tim PPKO BEM Psikologi UAD, Sabtu (28/9/2025).

Sepanjang program, peserta mendapatkan sepuluh sesi pembelajaran dengan materi beragam, mulai dari kesetaraan gender bersama Himpunan Psikologi Indonesia, manajemen rumah tangga bersama Family Learning Center Muhammadiyah, hingga parenting oleh P2TPAKK Rekso Dyah Utami. Selain itu, mereka juga dibekali keterampilan ekonomi kreatif bersama pelaku usaha, seperti pemilik restoran Layah Kembar. Produk yang dikembangkan pun beragam, antara lain dodol terong, corn ribs, chili oil, cabai kriuk, serta produk souvenir berupa makrame dan lilin aroma.

Program ini disambut positif oleh pemerintah desa dan masyarakat setempat. Kepala Desa Temuwuh, Suratno, menyampaikan apresiasi dan menilai kehadiran mahasiswa UAD membawa dampak besar bagi pemberdayaan perempuan. “Kami berterima kasih kepada UAD dan mahasiswa yang sudah konsisten mendampingi ibu-ibu. Mudah-mudahan kerja sama ini bisa terus berlanjut, tidak hanya selama program PPKO berlangsung,” ujar Suratno.

Antusiasme warga juga terlihat dari partisipasi peserta. Dari target awal 40 orang, rata-rata 35 peserta aktif mengikuti delapan pertemuan yang telah berlangsung hingga September 2025. Ahzad menambahkan, pihaknya berharap program ini dapat berlanjut melalui organisasi yang dibentuk sendiri oleh para peserta setelah program selesai.

Keberhasilan BEM Psikologi UAD menjalankan program ini juga menorehkan prestasi tersendiri. Program Sekolah Perempuan Poetri Mardika berhasil lolos seleksi nasional PPK Ormawa, bersaing dengan ratusan organisasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. “Ini pencapaian luar biasa karena UAD sudah empat tahun berturut-turut meloloskan Ormawanya dalam program ini. Kami berharap mahasiswa bisa menjaga semangat hingga program tuntas dan pelaporannya rapi,” ujar Danang Sukantar, M. Pd., Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Mahasiswa dan Ormawa UAD.

Program ini dijadwalkan berlangsung hingga 25 Oktober 2025 dan akan ditutup dengan sebuah acara besar yang menampilkan hasil karya peserta. Acara puncak tersebut sekaligus menjadi ajang pertanggungjawaban sekaligus perayaan keberhasilan program pemberdayaan perempuan yang digagas mahasiswa UAD.