Yogyakarta- Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (Bimawa UAD) salah satu tugas pokok fungsinya adalah peningkatan kesejahteraan mahasiswa. Salah satu aktivitasnya berupa Pelatihan Konseling untuk Konselor Sebaya bagi Mahasiswa Angkatan 2023. Acara ini diselenggarakan secara tatap muka, tepatnya berlangsung berlangsung di Ruang Serbaguna Lt. 10 Kampus 4 UAD. Dilaksanakan pada hari Ahad, 12 Mei 2024 acara ini dimoderatori oleh Adinda Rima Melati Putih yang merupakan Konselor Sebaya Universitas Ahmad Dahlan.
Konselor sebaya yang dilatih berjumlah 80 orang yang berasal perwakilan dari program studi yang telah terseleksi yang mengikuti kegiatan ini. Acara ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertam menghadirkan empat narasumber, yaitu Dr. Caraka Putra Bhakti, M.Pd, Dr. Dody Hartanto, M.Pd, Dr. Wahyu Nanda Eka Saputra, M.Pd., Kons. dan Dr Suwarjo, M.Si dari Universitas Negeri Yogyakarta. Materi pertama disampaikan oleh Dr. Caraka Putra Bhakti, M.Pd yang memaparkan tentang tugas pokok seorang konselor sebaya dalam mendukung dan membimbing mahasiswa baru. Beliau menekankan pentingnya membangun hubungan positif dengan mahasiswa angkatan 2023, dapat menyampaikan informasi valid tentang layanan akademik maupun non-akademik yang berlaku di UAD, melakukan pendampingan kepada mahasiswa angkatan 2023, dan menjadi tempat berbagi untuk mahasiswa angkatan 2023. Materi kedua dipaparkan oleh Dr. Dody Hartanto, M.Pd yang membagikan wawasan mengenai berbagai permasalahan dan tantangan yang kerap dihadapi oleh mahasiswa baru, seperti adaptasi lingkungan baru, manajemen waktu, dan tekanan akademik. Beliau menekankan pentingnya memahami permasalahan tersebut untuk dapat memberikan dukungan yang tepat.
Materi ketiga disampaikan oleh Dr. Wahyu Nanda Eka Saputra, M.Pd., Kons. dengan judul “Karakteristik Konselor Sebaya”. Beliau memulai materinya dengan memberikan simulasi mengangkat botol minum yang berisi air dan diangkat terus-menerus akan menyebabkan kelelahan jika diangkat semakin lama. Beliau menekankan bahwa ini sama seperti menahan masalah yang ada, semakin lama masalah ditahan, maka akan semakin berat beban dalam hidup. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga etika dan batasan dalam menjalankan peran sebagai konselor sebaya. Selanjutnya, Dr. Suwarjo, M.Si. memaparkan dan memberikan contoh tentang keterampilan-keterampilan dasar konseling bagi seorang konselor sebaya seperti attending, keterampilan bertanya, dan keterampilan berempati.
Setelah sesi penyampaian materi oleh para narasumber, dilanjutkan sesi kedua yaitu praktik konseling bersama mentor yang dibagi kelas kelas kecil. Pada sesi praktik ini, para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dan mendapatkan umpan balik dari mentor untuk meningkatkan keterampilan mereka. Kegiatan pelatihan secara berkelanjutan diadakan selama 4 kali pertemuan secara periodic untuk menguatkan kompetensi konselor sebaya.