DISTRIBUSI SPASIAL DAN FAKTOR RISIKO STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEPUS II GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA TAHUN 2018
Oleh: Elfri Ramandany & Sulistyawati
Abstrak:
Stunting menjadi masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia. Masalah stunting bukan hanya persoalan perawakan pendek, tetapi juga berhubungan dengan gangguan kognitif sehingga dapat menurunkan Intelligence Quotient (IQ) dan penurunan kekebalan tubuh pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial dan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Tepus II Gunungkidul Yogyakarta. Penelitian observasional analitik berdesain cross sectional dengan dukungan analisis deskriptif pendekatan Sistem Informasi Geografis. Sampel penelitian adalah balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tepus II Gunungkidul. Analisis data menggunakan analisis spasial, univariat dan bivariat. Variabel yang belum tentu menjadi faktor risiko stunting adalah sanitasi lingkungan (RP= 1,179;95%CI= 0,557-2,497), perilaku cuci tangan (RP= 1,103;95%CI= 0,613-1,987), riwayat penyakit infeksi (RP= 1,697;95%CI= 0,908-3,171) dan status ekonomi keluarga (RP= 1,292;95%CI= 0,638-2,615). Variabel yang belum tentu menjadi faktor protektif stunting adalah akses air bersih keperluan sehari-hari (RP= 0,745;95%CI= 0,448-1,240), riwayat ASI eksklusif (RP= 0,718;95%CI= 0,305-1,689), jumlah anggota rumah tangga (RP= 0,844;95%CI= 0,474-1,505) dan pendidikan terakhir ibu (RP= 0,982;95%CI= 0,564-1,710).
Kata Kunci: Spasial; faktor-faktor risiko; stunting