
Kita mahasiswa adalah orang-orang yang beruntung dapat merasakan mengejar ilmu hingga bangku kuliah. Di luar sana banyak saudara-saudara kita yang tidak punya kesempatan, dan impian-impiannya hanya sebatas angan. Kawan, pernahkah tahu tentang kisah si lintang, seorang anak jenius dalam laskar pelangi, tiap pagi berangkat sekolah, dia mengayuh sepeda yang ukurannya lebih besar dari tubuh mungilnya, melewati puluhan kilometer, melewati hutan dan sungai yang berpenghuni buaya, hanya untuk satu tujuan, dia ingin duduk belajar, sesampainya di sekolah dia kan selalu menebarkan senyum indahnya kepada para sahabatnya di kelas, dia merasa bahagia, dia bisa sekolah. Namun, pada akhirnya dia hanya bisa diam melepaskan mimpi-mimpinya, berhenti sekolah waktu kelas 6 SD dan rela bekerja menjadi tulang punggung keluarga karena ayahanda tercintanya meninggal dunia. Kisah lintang merupakan secuil potret perjuangan meraih ilmu yang akhirnya kandas begitu saja, impian hanya impian, masih banyak lintang-lintang yang lain. Kita bukanlah lintang, kita adalah orang-orang yang telah dititipkan oleh Allah amanah untuk menjadi mahasiswa, kita seharusnya bersyukur dan menjalankan amanah yang banyak orang berharap kepada kita.
“Kepada para mahasiswa yang merindukan kejayaan,
Kepada rakyat yang kebingungan di persimpangan jalan..”
Mahasiswa adalah pemuda yang dapat merubah dunia dengan segala semangat dan tekadnya (Ir.Soekarno). Sehingga tidak salah kalau masyarakat berharap banyak akan kontribusinya kepada negara dan warganya.
Kini mahasiswa telah jauh dari kondisi ideal. Predikat “agent of change” pun hanya tinggal nama. Tulang punggung rakyat mungkin hanya sekedar harapan. Mahasiswa oh mahasiswa, dimana kau mahasiswa, dimanakah suaramu mahasiswa?. Kini kekritisan pun telah luntur perlahan, mahasiswa tiap hari dikejar-kejar tugas dan hasilnya adalah mahasiswa yang “study oriented”. Pada kenyataannya di lapangan, ternyata IPK bagus saja tidak cukup menjamin seorang mahasiswa bisa survive di dunia kerja, dibutuhkan juga soft skills. Idealnya soft skills bisa didapatkan melalui organisasi, namun kondisinya pun memprihatinkan, organisasi yang diharapkan bisa menumbuhkan idealisme mahasiswa justru menjadi wadah untuk menambah pengalaman dalam melakukan berbagai kegiatan saja, atau lebih-lebih membentuk organisatoris yang piawai bicara dengan lantang mengkritisi kekurangan kampus, mengkritisi ini itu namun kurang solusi yang konstruktif, semacam tidak ada bedanya dengan infotainment yang suka membuka aib-aib para artis tanpa solusi.
Iklim kritis pun semakin luntur akibat virus hedonis yang juga mewabah di kalangan sahabat mahasiswa. Wabah hedonis ini tidak hanya kronis di kampus kita saja, namun juga di kampus-kampus lain. “style gue beda-jilbab berponi, fashionholic, caffeholic, shopping, looking-looking for preety girls or cool boys and finally “I love you, you love me?” (bahasa Indonesia againmode: on), dugem, dan berakhir dengan aborsi, naudzubillahimindzalik..
Jika hati kita tergerak melihat potret nyata sahabat-sahabat kita mahasiswa, baiknya kita bertanya, bagaimana caranya menghidupkan kembali power mahasiswa dan mengantar sahabat mahasiswa kembali pada garis orbitnya. Sesuai dengan visi kampus kita tercinta: moral and intelectual integrity, bagaimana menjadi mahasiswa yang mempuyai integritas moral dan keilmuan, sehingga setelah keluar dari kampus ini idealnya kita bisa menjadi sosok yang bermanfaat bagi peradaban.
Sebelum membenahi kondisi sahabat mahasiswa, kiranya yang perlu dibenahi terlebih dahulu adalah motor penggerak di kampus. Dalam hal ini adalah pihak kampus dan kawan-kawan ormawa kampus. Seharusnya kita bersatu menciptakan iklim “mahasiswa yang sebenarnya”, bukan malah sibuk dengan kepentingannya masing-masing, yang kemudian menjadi terkotak-kotak antar ormawa yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini, pihak kampus pun perlu berperan dalam membangun kembali spirit kawan-kawan ormawa dan memberikan kesempatan kepada ormawa untuk berekspresi mengupayakan kembali paradigma “mahasiswa yang sebenarnya” ditengah kondisi paradigma “study oriented” yang terlanjur terbentuk akibat sistem yang ada. Baiknya masing-masing ormawa mulai memiliki paradigma kesamaan bukan paradigma perbedaan, kesamaan dimana almamater yang dikenakan sama warnanya, kesamaan bahwa masing-masing ormawa punya tujuan dan cita-cita yang baik untuk mahasiswa, kesamaan bahwa masing-masing ormawa ingin memberikan yang terbaik untuk kampus, dsb. Permasalahan yang terjadi selama ini seperti sudah mengkronis, namun belum ada upaya yang sungguh-sungguh untuk mengobatinya secara bersama-sama. Perubahan ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kini bukan saatnya lagi untuk menunjuk siapa yang salah, siapa yang benar, siapa yang paling bertanggungjawab, karena semuanya punya porsi yang sama untuk berperan sesuai dengan perannya masing-masing, pilihannya hanya ada dua: menjadi bagian dari solusi atau menjadi bagian dari masalah.
“Wahai kalian yang rindu kemenangan,
Wahai kalian yang turun ke jalan,
Demi mempersembahkan jiwa dan raga,
Untuk negeri tercinta.”
Demi mahasiswa, demi almamater orange, demi Merah Putih, dan rakyat yang sedang menunggu.. Bangkitlah mahasiswa!
Wassalam..
——————————————————————————————————————————————-
Lafi Munira
FKM UAD, Gubernur BEM FKM UAD 2009
Saat ini: Koord. Dewan Pengawas Nasional ISMKMI, Monitoring & Evaluation HPEQ Student Dikti]]>
Daftar Penerima BPPA & BBBM 2012 yang belum mengumpulkan Fotokopi Buku Rekening
Daftar Penerima BPPA 2012 yang belum mengumpulkan Fotokopi Buku Rekening
Mahasiswa yang belum mengumpulkan diharap segera mengumpulkan secepatnya.
NO
NIM
NAMA_MHS
1
08004349
Armin ardaninggar
2
08007005
Bayu indriarto
3
08007051
Desi titi ariyani
4
09016023
Dhyta wheni ari nugroho
5
08029005
Diah ika rahmawati
6
08024004
Dwi lestari
7
08008011
Dwi rahayu
8
08013185
Dyah aridha wardyani
9
08012002
Farida hayati
10
08007077
Femila amor nurdila
11
07016001
Hasby zhuhud munajad
12
08009009
Ida diana
13
08019020
Ikhsan zainudin
14
08008031
Indriani ika puspitasari
15
09004368
Meita triwidyastuti
16
09018144
Muhammad ridwan ramadhan
17
10013022
Nanda ratih utami
18
09012124
Nanda riyana atthorik
19
08004276
Novita dewi
20
09012071
Novita melyantika utami
21
08004296
Nurfitriana lestari
22
08018152
Nurtika fitria reni
23
08006131
Rina nur jannah
24
10018005
Rino abdurrozak
25
08029017
Risa rahmawati utami
26
08007076
Rizki agung
27
08004407
Rizqi rohmawati
28
08003240
Rohmat prayogi
29
08006183
Sholihah wiwit mulyosari
30
09029029
Sonia ameilia dewi jaikishin
31
10029146
Sri rahmadani
32
10024014
Supian hadi
33
08004362
Transpina rumi agustin
34
08004236
Tri cahyanti
35
08007056
Tunut rochmaniyah
36
08023022
Wima anggitasari
37
08008077
Yayan triyantoro
38
08029069
Yusup maulana
NO
NIM
NAMA_MHS
1
09012105
Anna aprili yanti
2
08012094
Dewi septiana
3
08012030
Eka sulistyani
4
08012093
Lia patmasari
5
08012090
Marsuking
6
09012073
Novi azari
7
09012074
Tri ratnaningsih
8
08023112
Elfira yulianti
9
09010003
Reny tinta rosita
10
08024065
Sam’an rohim
11
08011091
Eni purnasari
12
08011097
Fendi kurniawanto
13
08004261
Sri rahayu
14
09004510
Windi nurhidayati
15
08003070
Erniati nur khasanah
16
08003035
Istiyani
17
09003130
Jasman
18
08003032
Risa anggraeni
19
08003105
Sri subekti
20
08003217
Tri wahyu
21
08008085
Diah harmawati
22
08007050
Endang fatmawati
23
08007047
Ngadimin
24
08006008
Arifiani
25
08006116
Epa yuliana
26
08006048
Nur alizzatun sugiarti
27
08006106
Nur chayati
28
08006090
Nurul kuriati mahmudah
29
08006099
Vika rosana alpha
30
08006076
Yunita sari
31
08009068
Ina maraliana
32
08009016
Joko susanta
33
09009050
Vivit marganiati
34
09013072
Iffa dwi hikmawati
35
09026031
Ira dwijayani
36
08026001
Rohmadi
37
08019023
Daiqun bishoum
38
09018211
Chandra noor rachman
39
08018157
Muhammad nurul imam
40
08012087
Andri cahyono
41
10012058
Novia sari wati story
42
10012098
Siti mubiroh
43
08001045
Cucu arumsari
44
10001137
Linda istina
45
08001089
Nugraheni pratiwi
46
10023035
Dian novitasari
47
10023001
Nurma susilawati
48
10023235
Rifki fauziah
49
08023062
Utami aninda rosni
50
10010014
Renik david warisman
Ucapan dari hati: “Terimakasih Panitia dan Tim Kesehatan”
Beginilah kondisi ruang kesehatan kampus 3 di siang hari, hari itu menurut sumber yang kami dapatkan, ada 6 orang maba FKM, dan 1 orang maba Farmasi yang dirawat di ruang kesehatan. Beberapa diantaranya pingsan saat di ruang kelas. Menurut tim KSR PMI yang kami wawancarai, maba-maba tersebut mengalami sakit maag, dikarenakan mereka tidak sarapan saat harus berangkat pagi-pagi sekali untuk mengikuti P2K, dan juga malamnya kurang makan atau bahkan hanya memakan roti saja karena disibukkan dengan tugas barang bawaan yang ditugaskan oleh panitia. “Terimakasih kakak-kakak panitia dan tim KSR yang telah menolong dan merawat saya”, mungkin itu kalimat yang diucapkan oleh para maba yang jatuh pingsan saat P2K berlangsung. Siang itu ada maba FKM yang terjatuh dan pingsan saat sedang melakukan penampilan di depan kelas 217 bersama kelompoknya, beberapa panitia dengan sigap membopong adik maba yang pingsan saat di kelas, bisa dibilang bobotnya cukup berat, sehingga tangan, dan kaki panitia kesakitan menanggung beban bobot maba yang pingsan tadi. Di ruang kesehatan rekan-rekan tim KSR PMI pun tidak kalah professionalnya dalam merawat maba-maba yang sakit. (Lafi Munira) Selasa, 4/9/2012
]]>Maba yang pandai menyanyi
Saat sedang berkeliling, reporter menemukan sebuah ruangan di FKM dimana ada maba yang menyanyi sangat bagus untuk menghibur maba lainnya. Ilham Manafi namanya, maba asal Palembang ini ternyata memang memiliki banyak prestasi dalam dunia tarik suara, Ilham merupakan juara 1 lomba menyanyi se kabupaten Lahat, dan juara 2 lomba menyanyi yang diadakan oleh Pemkab Lahat. Ilham mengaku bahwa dia memang suka menyanyi sejak kecil dan tidak pernah mengikuti kursus menyanyi apapun selama ini. Selama P2K ini Ilham menjadi artis diantara maba-maba FKM, Ilham sering diminta menyanyi oleh para panitia yang kelelahan di ruang panitia, tentu saja untuk menghibur, panitia pun merasa terhibur sampai bertepuk tangan karena suara ilham benar-benar bagus, Ilham juga sering menghibur maba lainnya dengan menyanyi di depan kelas. “saya ingin masuk PSM UAD” ucap ilham. (Lafi Munira) Selasa, 4/9/2012
]]>Susahnya jadi pendatang, kemana-mana nyasar
Inilah sepenggal kisah P2K di UAD, yang mungkin juga dialami oleh beberapa maba lainnya dari prodi lain. Sony Hendiyani, Kelompok 8 Maba FKM ini berasal dari Kepulauan Natuna. Reporter menemukan Sony sedang tertidur di ruang kelas, seketika reporte menghampiri dan menanyakan apakah maba tersebut sakit. Nyatanya sony sedang tidak sakit, namun mengantuk karena tidak tidur semalaman, “saya tidak tidur karena takut kesiangan” mengingat pengkondisian dimulai pukul 5 pagi. Selain itu Sony mengaku bahwa dia cukup kesusahan sebagai pendatang dari luar Jawa, dia tidak memiliki keluarga disini ataupun kenalan. “Kendaraan kurang, sehingga saya sering jalan kaki, saya bingung gak tahu jalan, sehingga saya nyasar saat mencari barang bawaan”. Saking bingungnya, maba ini hanya makan 2 kali sehari sejak pagi sampai malam hari selama P2K ini. (Lafi Munira) Selasa, 4/9/2012
]]>Potret Mahasiswa dari Indonesia Timur Yang Berkuliah di UAD
Dua orang maba manis ini berasal dari timur Indonesia, mereka bernama Fitriani dan Anisa Putri, mereka merupakan maba dari FKM. Fitri berasal dari Ambon, Maluku, dan Anisa berasal dari Ternate. Mereka mempunyai saudara yang juga berkuliah di yogyakarta, jadi tidak sulit bagi mereka sebagai pendatang baru untuk beradaptasi di kota pelajar ini. “Saya ingin menjadi sekretaris dinas kesehatan Ternate setelah lulus dari FKM nanti”ucap Anisa. Menurut Fitri, di Ambon permasalahan kesehatan yang paling tinggi yakni HIV/AIDS dikarenakan pergaulan bebas remaja, begitu pula dengan Anisa yang mengatakan bahwa permasalahan lingkungan dan pergaulan bebas pun menjadi trend di Ternate sana. Jadi tidak salah mereka menjatuhkan pilihan untuk berkuliah di kampus yang memiliki satu-satunya fakultas kesehatan masyarakat yang juga memiliki akreditasi B di kota yogyakarta ini. “Awalnya saya mendaftar di kedokteran UGM, tapi tidak diterima, dan lalu mendaftar di Farmasi UAD tapi juga tidak diterima, dan pada akhirnya memilih FKM yang sama-sama berbasis kesehatan” ucap Anisa. Bisa berkuliah pun merupakan suatu keberuntungan, jadi dimanapun kita berkuliah, apabila kita bersungguh-sungguh, insyaAllah nantinya dapat bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain. (Lafi Munira) Selasa, 4/9/2012
]]>Penerima Beasiswa Bank Syariah Mandiri Tahun 2012
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bagi mahasiswa yang namanya tersebut dalam daftar Penerima Beasiswa Bank Syariah Mandiri Tahun 2012 sebagaimana daftar terlampir, diharap hadir pada:
Hari, tanggal : Rabu, 12 September 2012
Pukul : 08.30 WIB
Tempat : Ruang Sidang Rektorat
Dengan ketentuan:
1. Datang tepat waktu
2. Pakaian rapi, bersepatu, mengenakan jaket almamater
3. Tidak dapat diwakilkan
4. Membawa Kartu Mahasiswa Aktif
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
DAFTAR PENERIMA BEASISWA BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN 2012
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
No
NPM
KDPTI
NAMA_MHS
JK
KODE_PRODI
JENJANG
SMT
1
10004357
051013
Wiwit Andiyati
P
PBI
S1
4
2
09003201
051013
Eri Emawati
P
PBSI
S1
6
3
10003235
051013
Febriyani Kartika Dewi
P
PBSI
S1
4
4
10003001
051013
Kurnia Laelasari
P
PBSI
S1
4
5
10003198
051013
Mita Septiana
P
PBSI
S1
4
6
09003206
051013
Wihana Nuraini
P
PBSI
S1
6
7
09008015
051013
Eko Sutrisno
L
Pend. Biologi
S1
6
8
10008105
051013
Haris Setiawan
L
Pend. Biologi
S1
4
9
09008127
051013
Juli Astuti
P
Pend. Biologi
S1
6
10
10008096
051013
Parni Astuti
P
Pend. Biologi
S1
4
11
10008061
051013
Tuti Mey Nariyati
P
Pend. Biologi
S1
4
12
10007055
051013
Dwi Nurrokhyani
P
Pend. Fisika
S1
4
13
10006182
051013
Dewi Susanti
P
Pend. Matematika
S1
4
14
09006161
051013
Nur Hidayat
L
Pend. Matematika
S1
6
15
09006039
051013
Rismiyati
P
Pend. Matematika
S1
6
16
09006034
051013
Yuliani
P
Pend. Matematika
S1
5
17
10009050
051013
Rianny Puspita
P
PPKn
S1
4
18
09009089
051013
Tumtum Kurniasih
P
PPKn
S1
6
19
09013041
051013
Aulia Sabrina
P
Psikologi
S1
6
20
09013044
051013
Dwi Widarna Lita Putri
P
Psikologi
S1
6
21
10013182
051013
Hamida Fajrin Kusumawanti
P
Psikologi
S1
4
22
10016001
051013
Iksan Nur Hidayat
L
Sistem Informasi
S1
3
23
10018081
051013
Siti Eka Chotimah
P
T. Informatika
S1
4
24
08018142
051013
Muhammad Ari Sulestiyo
L
T. Informatika
S1
8
25
08018124
051013
Tri Agtaviana
L
T. Informatika
S1
8
Yogyakarta, 7 September 2012
]]>Lowongan Kerja Pertamina
Gemastik 5 2012
[/caption]
Tim Informatika UAD masuk semi finalis Gemastik 2012, dan masuk dalam 20 Besar.
Aplikasi 20 Besar : http://gemastik.itb.ac.id/ShortlistAplikasi20Besar.pdf
]]>Mahasiswa: Harapan dan Kenyataan, Sebuah Refleksi
Kita mahasiswa adalah orang-orang yang beruntung dapat merasakan mengejar ilmu hingga bangku kuliah. Di luar sana banyak saudara-saudara kita yang tidak punya kesempatan, dan impian-impiannya hanya sebatas angan. Kawan, pernahkah tahu tentang kisah si lintang, seorang anak jenius dalam laskar pelangi, tiap pagi berangkat sekolah, dia mengayuh sepeda yang ukurannya lebih besar dari tubuh mungilnya, melewati puluhan kilometer, melewati hutan dan sungai yang berpenghuni buaya, hanya untuk satu tujuan, dia ingin duduk belajar, sesampainya di sekolah dia kan selalu menebarkan senyum indahnya kepada para sahabatnya di kelas, dia merasa bahagia, dia bisa sekolah. Namun, pada akhirnya dia hanya bisa diam melepaskan mimpi-mimpinya, berhenti sekolah waktu kelas 6 SD dan rela bekerja menjadi tulang punggung keluarga karena ayahanda tercintanya meninggal dunia. Kisah lintang merupakan secuil potret perjuangan meraih ilmu yang akhirnya kandas begitu saja, impian hanya impian, masih banyak lintang-lintang yang lain. Kita bukanlah lintang, kita adalah orang-orang yang telah dititipkan oleh Allah amanah untuk menjadi mahasiswa, kita seharusnya bersyukur dan menjalankan amanah yang banyak orang berharap kepada kita.
“Kepada para mahasiswa yang merindukan kejayaan,
Kepada rakyat yang kebingungan di persimpangan jalan..”
Mahasiswa adalah pemuda yang dapat merubah dunia dengan segala semangat dan tekadnya (Ir.Soekarno). Sehingga tidak salah kalau masyarakat berharap banyak akan kontribusinya kepada negara dan warganya.
Kini mahasiswa telah jauh dari kondisi ideal. Predikat “agent of change” pun hanya tinggal nama. Tulang punggung rakyat mungkin hanya sekedar harapan. Mahasiswa oh mahasiswa, dimana kau mahasiswa, dimanakah suaramu mahasiswa?. Kini kekritisan pun telah luntur perlahan, mahasiswa tiap hari dikejar-kejar tugas dan hasilnya adalah mahasiswa yang “study oriented”. Pada kenyataannya di lapangan, ternyata IPK bagus saja tidak cukup menjamin seorang mahasiswa bisa survive di dunia kerja, dibutuhkan juga soft skills. Idealnya soft skills bisa didapatkan melalui organisasi, namun kondisinya pun memprihatinkan, organisasi yang diharapkan bisa menumbuhkan idealisme mahasiswa justru menjadi wadah untuk menambah pengalaman dalam melakukan berbagai kegiatan saja, atau lebih-lebih membentuk organisatoris yang piawai bicara dengan lantang mengkritisi kekurangan kampus, mengkritisi ini itu namun kurang solusi yang konstruktif, semacam tidak ada bedanya dengan infotainment yang suka membuka aib-aib para artis tanpa solusi.
Iklim kritis pun semakin luntur akibat virus hedonis yang juga mewabah di kalangan sahabat mahasiswa. Wabah hedonis ini tidak hanya kronis di kampus kita saja, namun juga di kampus-kampus lain. “style gue beda-jilbab berponi, fashionholic, caffeholic, shopping, looking-looking for preety girls or cool boys and finally “I love you, you love me?” (bahasa Indonesia againmode: on), dugem, dan berakhir dengan aborsi, naudzubillahimindzalik..
Jika hati kita tergerak melihat potret nyata sahabat-sahabat kita mahasiswa, baiknya kita bertanya, bagaimana caranya menghidupkan kembali power mahasiswa dan mengantar sahabat mahasiswa kembali pada garis orbitnya. Sesuai dengan visi kampus kita tercinta: moral and intelectual integrity, bagaimana menjadi mahasiswa yang mempuyai integritas moral dan keilmuan, sehingga setelah keluar dari kampus ini idealnya kita bisa menjadi sosok yang bermanfaat bagi peradaban.
Sebelum membenahi kondisi sahabat mahasiswa, kiranya yang perlu dibenahi terlebih dahulu adalah motor penggerak di kampus. Dalam hal ini adalah pihak kampus dan kawan-kawan ormawa kampus. Seharusnya kita bersatu menciptakan iklim “mahasiswa yang sebenarnya”, bukan malah sibuk dengan kepentingannya masing-masing, yang kemudian menjadi terkotak-kotak antar ormawa yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini, pihak kampus pun perlu berperan dalam membangun kembali spirit kawan-kawan ormawa dan memberikan kesempatan kepada ormawa untuk berekspresi mengupayakan kembali paradigma “mahasiswa yang sebenarnya” ditengah kondisi paradigma “study oriented” yang terlanjur terbentuk akibat sistem yang ada. Baiknya masing-masing ormawa mulai memiliki paradigma kesamaan bukan paradigma perbedaan, kesamaan dimana almamater yang dikenakan sama warnanya, kesamaan bahwa masing-masing ormawa punya tujuan dan cita-cita yang baik untuk mahasiswa, kesamaan bahwa masing-masing ormawa ingin memberikan yang terbaik untuk kampus, dsb. Permasalahan yang terjadi selama ini seperti sudah mengkronis, namun belum ada upaya yang sungguh-sungguh untuk mengobatinya secara bersama-sama. Perubahan ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kini bukan saatnya lagi untuk menunjuk siapa yang salah, siapa yang benar, siapa yang paling bertanggungjawab, karena semuanya punya porsi yang sama untuk berperan sesuai dengan perannya masing-masing, pilihannya hanya ada dua: menjadi bagian dari solusi atau menjadi bagian dari masalah.
“Wahai kalian yang rindu kemenangan,
Wahai kalian yang turun ke jalan,
Demi mempersembahkan jiwa dan raga,
Untuk negeri tercinta.”
Demi mahasiswa, demi almamater orange, demi Merah Putih, dan rakyat yang sedang menunggu.. Bangkitlah mahasiswa!
Wassalam..
——————————————————————————————————————————————- Lafi Munira FKM UAD, Gubernur BEM FKM UAD 2009 Saat ini: Koord. Dewan Pengawas Nasional ISMKMI, Monitoring & Evaluation HPEQ Student Dikti]]>Jadwal Program Pengenalan Kampus 2012
]]>