HEALTH SEEKING BEHAVIOUR KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA JALANAN DI KOTA YOGYAKARTA

Oleh: Arif Mahmudi, Ratu Matahari

Abstract:

Health seeking behavior (health seeking behavior) is the behavior of people or people who are experiencing pain or other health problems, to obtain treatment so that they recover or overcome their health problems. Street adolescents in seeking treatment behavior have problems in accessing health services because they are hampered by legalities such as Citizen Identity Card (KTP) and health insurance. The type of research used is descriptive qualitative, with a case study approach. The subjects in this study were street teenagers, Harapan Fian’s caregivers and Health Officers in Yogyakarta. The research tool uses observation and interviews. Data analysis was carried out in a descriptive qualitative manner, to ensure the validity of the data the data was collected using triangulation of sources. Based on the results of research using observational methods and interviews show that in the treatment seeking behavior of street adolescents to the vulnerability of reproductive health problems in street adolescents, the seriousness of sexually transmitted infections, obstacles / obstacles in seeking treatment behavior, driving street adolescents towards healing efforts, the benefits perceived treatment seeking behavior, and confidence in the treatment seeking behavior that was done.

Key Words:

Health seeking behavior; reproductive health; street youth.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP K3 DENGAN PERILAKU SELAMAT DI BAGIAN PRODUKSI PT. MANDIRI JOGJA INTERNASIONAL

Oleh: Anis Satul Muthoharoh & Julian Swi Saptadi

Abstract:

PT. Mandiri Jogja International is handicraft industry which uses leather as a production material. This industry able to compete in the national and international arena. The production process uses production tools and machinery that can cause work accidents ecpecially in several aspects such as knowledge about occupational health and safety, the importance of using PPE, compliance, attitudes and behavior that is not cinsidered by worker which cause negligence while working resulting in work accidents. Knowledges about OSH is needed to see the extent to which worker understand the appication of OSH and the apply it in the form of attitudes and behavior of survivor at work. The study aims to determaine the relationship between knowledges and attitudes of OSH with safety behavior in the production department at PT. Mandiri Jogja International. This research is a quntitative analytic study with cross sectional design. Research subjects were workers in the production section of PT. Mandiri Jogja Internasional numbered 54 workers. The research instrument is a questionnaire. Data analysis with unvariate and biavariate analysis. The bivariate analysis showed that there was a relationship between OHS knowledges and safety behavior in the production department PT. Mandiri Jogja International p-value = 0,034. There is a relationship between OHS attitudes and safety behavior in the production department PT. Mandiri Jogja International p-value = 0,006.

Key Words: Knowledge; Attitudes; OHS; Safety Behavior.

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI KEFIR SUSU SAPI DAN KEFIR SUSU KAMBING PADA Escherichia coli

Oleh: Sugito Pranayasa & Nanik Sulistyani

Abstrak:

Antibakteri merupakan sifat dari suatu bahan yang menunjukkan efek penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri, salah satu jenis antibakteri adalah kefir. Kefir mampu menghambat bahkan membunuh bakteri patogen seperti Escherichia coli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lamanya fermentasi terhadap aktivitas antibakteri kefir susu sapi dan kefir susu kambing pada bakteri Escherichia coli serta mengetahui waktu optimal penggunaan kefir susu sapi dan kefir susu kambing yang baik untuk dikonsumsi sebagai antibakteri. Pada penelitian ini, formula kefir susu sapi dan kefir susu kambing yang dibuat adalah dengan konsentrasi kefir 1%, 2%, 3% dengan variasi waktu fermentasi yaitu 3 hari dengan pengambilan setiap 8 jam. Kemudian uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode Kirby Bauer atau disk cakram, dan diuji nilai pH tiap konsentrasi kefir. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pada aktivitas antibakteri kefir susu sapi maupun kefir susu kambing konsentrasi 1%, 2%, dan 3% dengan lama fermentsi 8 – 72 jam, menghasilkan zona hambat sebesar 1,00 – 19,67 mm untuk kefir susu sapi dan zona hambat kefir susu kambing sebesar 1,67 – 20,67 mm. Berdasarkan kisaran pH kefir 3,8 – 4,6, maka waktu fermentasi yang baik untuk kefir susu sapi dengan konsentrasi biji kefir 1%, 2% dan 3% adalah 48 – 72 jam. Sedangkan untuk kefir susu kambing dengan konsentrasi 1% adalah 48 – 72 jam, 2 % dan 3% adalah 40 – 72 jam.

Kata Kunci: Lama Fermentasi; Antibakteri; Kefir; Escherichia coli; Susu Sapi; Susu Kambing.

PENGETAHUAN APOTEKER DAN PENATAAN OBAT-OBAT LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE) DI APOTEK KECAMATAN UMBULHARJO DAN KOTAGEDE YOGYAKARTA

Oleh: Sri Eny Rahayu Ningsih & Muhammad Muhlis

Abstrak:

LASA (Look Alike Sound Alike) adalah obat-obat yang memiliki nama, rupa dan ucapan yang mirip dan perlu diwaspadai agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan obat (Dispersing Error) oleh Apoteker. Salah satu tugas Apoteker di Apotek adalah melakukan penataan obat LASA dengan baik untuk mencegah terjadinya medication errors. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan Apoteker dan penataan obat-obat LASA, serta untuk mengetahui hubungan antara lama bekerja Apoteker dengan pengetahuannya dan hubungan antara pengetahuan Apoteker dengan penataan obat-obat LASA. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 17 Apoteker Penanggung Jawab Apotek atau Apoteker Pendamping yang bekerja pada 17 lokasi Apotek yang berbeda. Data yang diperoleh dilakukan skoring dan dianalisis menggunakan uji chi square untuk melihat hubungan antara hubungan antara lama bekerja Apoteker dengan pengetahuannya dan hubungan antara pengetahuan Apoteker dengan penataan obat-obat LASA. Hasil penelitian ini menunjukkan 59% pengetahuan yang baik, 41% kurang baik. 35% melakukan penataan dengan baik, 65% kurang baik, Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan penataan (p=0,129) serta tidak terdapat juga hubungan antara lama bekerja dengan pengetahuan (p=0,115).

Kata Kunci: Pengetahuan; Penataan; Apoteker; LASA

TINJAUAN YURIDIS UPAYA BALAI BESAR PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN (BBPOM) DALAM MENGAWASI PEREDARAN PRODUK KOSMETIK ILEGAL

Oleh: Uci Kenangan

Abstrak:

Perawatan tubuh untuk tujuan mempercantik diri saat ini menjadi kebutuhan sebagian masyarakat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimanfaatkan oleh produsen maupun distributor untuk mengedarkan kosmetika tanpa izin edar Pemerintah berperan penting dalam upaya untuk melindungi konsumen kosmetik yakni melalui pembinaan dan pengawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (i) upaya BBPOM dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran kosmetik ilegal di Kota Yogyakarta (ii) strategi BBPOM dalam menangani peredaran kosmetik ilegal di Kota Yogyakarta agar berjalan efektif. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat yuridis empiris.. Metode pengumpulan data primer dengan wawancara, sedangkan data sekunder dengan dokumen yang dikumpulkan dan dikaji untuk menjawab permasalahan dalam peneliian yang diteliti. Keseluruhan data dianalisis secara deskriptif normatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya BBPOM dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran kosmetik ilegal di Kota Yogyakarta sudah dilakukan secara optimal melalui pemeriksaan sarana produksi, pemeriksaan sarana distribusi dan inspekti mendadak (sidak). Ketidakoptimalan BBPOM dalam menjalankan pengawasan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan karena adanya pelaku usaha kosmetik dalam hal ini disebut sebagai distributor, agen, dan pengecer yang membeli kosmetik tanpa izin edar serta mengadung bahan kimia berbahaya dari luar kota Yogyakarta dan kemudian dijual di wilayah kota Yogyakarta menyebabkan kosmetik ilegal mudah didapatkan secara bebas di masyarakat. Strategi BBPOM dalam menangani peredaran kosmetik ilegal di Kota Yogyakarta agar berjalan efektif mengalami peningkatan yang baik. Hal ini dibuktikan dengan BBPOM Kota Yogyakarta gencar melakukan edukasi, pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kosmetik memiliki izin edar.

Kata Kunci: Konsumen, Kosmetik, Ilegal

PENELISIRAN KANDUNGAN BAHAN KIMIA OBAT SIBUTRAMIN HIDROKLORIDA DALAM PRODUK PELANGSING HERBAL

Oleh: Rizkiyanti Wulandari & Any Guntarti

Abstrak:

Sibutramin hydrochlorida adalah obat keras yang memiliki mekanisme menekan nafsu makan. Sibutramin hidroklorida sering dijadikan sebagai campuran Bahan Kimia Obat (BKO) pada produk pelangsing herbal. Sibutramin Hidroklorida sebagai bahan tambahan pada produk pelangsing herbal dilarang oleh Kementerian Kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 007 tahun 2012 tentang Registrasi Obat Tradisional. Tujuan dari review ini adalah untuk mengetahui adanya kandungan sibutramin hidroklorida dalam produk pelangsing herbal serta mengetahui metode analisis yang dapat digunakan untuk identifikasi sibutramin hidroklorida. Metode yang digunakan adalah tradisional sistematik review dengan kriteria inklusi berupa tahun publikasi jurnal dengan jangka waktu 10 tahun terakhir. Review artikel menunjukkan 52,17% (36) produk pelangsing herbal dari lokasi penelitian yang berbeda mengandung sibutramin hidroklorida. Metode yang digunakan dalam analisis sibutramin hidroklorida bervariasi seperti KLT- Densitometri, Spektrofotometri UV-Vis, HPLC, dan GC-MS. Sediaan produk pelangsing herbal dengan kadar tertinggi berasal dari kota Depok dengan kadar 26.24 mg/ pil dan negara Cina dengan kadar 78 mg/ kapsul.

Kata Kunci: Obesitas; Pelangsing Herbal; Sibutramin Hidroklorida; Review; Artikel

PENDAMPINGAN KELUARGA MISKIN DAN RENTAN MISKIN BERDASARKAN PERATURAN MENTERI SOSIAL NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI KECAMATAN CANGKRINGAN

Oleh Liana Yunita Sari dan Triwahyuningsih

Abstract:

This research is motivated by the fact that there are still many recipients of the benefits of the social assistance program, the hope familly has not been able to unitilize the assistance for long-term and productive activities. This study aims to describe the implementation of the assistance program familly hope in Cangkringan sub-district. This study uses a qualitative approach with descriptive research type, the subject in this study is Adelisa as a companion familly program in Cangkringan, Suharti and Sukapti as beneficiary families in the singles village Cangkringan sub-district. Data collection techniques in this study through interviews, observation, and documentation. While the techniques used in data analysis use data reduction, data display, and conclusions/Verification. Data collection was carried out in September. Based on the results of research conducted in Cangkringan sub-district the implementation of assistance in Cangkringan sub-district has been going quite well and in accordance with operational standards namely Social Minister Regulation No. 1 of 2018 concerning the Familly Hope Program. However there are still many beneficiaries who have not been able to be independent and have not been able to take advantage of long-term assistance and productive activities. The development of the implementation of the family hope assestance program in Cangkringan sub-district was quite well proven by the large number of independent graduation participants and the existence of book program for the use of funds given to beneficiary families as a means of monitoring the use of social assostance funds. The hope family program in its implementation collaborates with several partnerships including the ministries of education, health, banking,social services, the population and civil registration service, babin, village and sub-district. The provinsion of social assistance is provided through means provided by the government to beneficiary falilies such as the ATM orrice and BPJS.

Key Words: Assistance, development, partnership, asvice.

Hubungan Antara Profil Lipid Dengan Hipertensi Pada Calon Jamaah Haji Di Kabupaten Purworejo Tahun 2017 Dan 2018

Oleh Amalia Hikhmah Nurhidayati dan Trisno Agung Wibowo

Abstrak:

Prevalensi Penyakit Tidak Menular saat ini terus meningkat. Kemenkes RI menyatakan bahwa tercatat jamaah dengan risiko tinggi sebesar 67,46%, dengan didominasi penyakit darah tinggi (hipertensi) pada tahun 2017. Salah satu faktor yang menyebabkan hipertensi yaitu gangguan profil lipid. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara profil lipid dengan hipertensi pada calon jamaah haji di Kabupaten Purworejo tahun 2017 dan 2018. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah calon jamaah haji di Kabupaten Purworejo tahun 2017 dan tahun 2018 sebanyak 1344 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling. Data penelitian diambil dari data pemeriksaan tahap II calon jamaah haji yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus – September 2019. Hasil analisis Pearson Correlation menunjukkan LDL dan hipertensi memiliki hubungan yang sangat lemah dengan arah yang sama, semakin tinggi LDL, semakin tinggi hipertensi (r=0,034; arah korelasi positif; p-value=0,375), namun tidak bermakna secara statistik. HDL dan hipertensi memiliki hubungan yang sangat lemah dengan arah yang berlawanan (nilai r=0,015; arah korelasi negatif; p-value= 0,589). Trigliseride memiliki hubungan signifikan dengan hipertensi (nilai r=0,087; arah korelasi positif; p value=0,001), semakin tinggi trigliseride semakin tinggi hipertensi. Ada hubungan antara LDL dan HDL dengan hipertensi pada jamaah haji di Kabupaten Purworejo tahun 2017 dan 2018, namun secara statistik tidak bermakna. Sedangkan pada kadar trigliseride memiliki hubungan dengan hipertensi dan secara statistik bermakna.

Kata kunci: Profil lipid, Low Density Lipoprotein, High Density Lipoprotein, Trigliserida, Hipertensi

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa PGSD Universitas Ahmad Dahlan Pada Pembelajaran IPAOleh Lailatul Nikmah, Ika Maryani, dan iwi Purwanti

Oleh Lailatul Nikmah, Ika Maryani, dan iwi Purwanti

Abstract:

Undergraduate student faces many challenges in 21th era. One of thekey to succeded it is by having high order thinking skill. This paper is want to know the competencies of undergraduate student in accomplishing natural high order thinking skill (HOTS) type science subject test . This paper subjects are UAD’s undergraduate students who take natural science subject. This paper uses descriptive-qualitative studies with ex-post facto survey-based test. The result of this paper is the high order thinking skill level of UAD’s 1st semester of undergraduate students is 38,67% (medium). The skill of 1st semester of udergraduate students accomplishing analitic test subject is 41,33% (low) and evaluation test subject is 37,33% (medium). For 5th semester of undergraduate students, their high order thinking skill level is 38,67% (medium) with their skill on analitic test subject is 41,77% (high) and on evaluation test suject is 32,91% (medium). The conclusion is that UAD’s undergraduate students of Education of Elementary School Teacher study program need to upgrade their high order thinking skill in natural science subject test, especially on C5 level.

Key Words: HOTS, HOTS Science Questions

 

 

 

 

Hubungan Antara Empati dan Dukungan Sosial dengan Perilaku Altruistik pada Remaja

Oleh Maria Ulfiyana dan Purwadi

Abstrak:

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara empati dan dukungan sosial dengan perilaku altruistik. Subjek penelitian ini adalah remaja SMA kelas X dan XI. Jumlah sampel penelitian yang diambil sebanyak 80 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur skala perilaku altruistik, skala empati dan skala dukungan sosial. Analisis data penelitian ini mengunakan teknik analisis regresi linear berganda, dengan menggunakan program komputer Statistical Product and Service Sollution (SPSS) 16.0 for Windows. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa : (1) terdapat hubungan yang sangat signifikan antara empati dan dukungan sosial dengan perilaku altruistik remaja; (2) terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara empati dengan perilaku altruistik pada remaja; (3) terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan perilaku altruistik pada remaja. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel empati dan dukungan sosial memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan perilaku altruistik, empati dan dukungan sosial bersama-sama memberikan sumbangan efektif sebesar 53.8% terhadap perilaku altruistik.

Kata kunci: dukungan sosial, empati, perilaku altruistik