FACTORS RELATED TO FARMERS’S HEALTH COMPLAINTS DUE TO PESTICIDES IN THE GONDOSULI MUNTILAN VILLAGE

Oleh: Dani Aulia Rahmasari & Musfirah

Abstrak:

Pestisida merupakan senyawa substansi kimia yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan berbagai hama pada tanaman. Petani mengharapkan hasil dari produksi pertanian meningkat sehingga petani menggunakan pestisida untuk menunjang produksi hasil pertanian. Akan tetapi, penggunaan pestisida memiliki efek samping yang negatif baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek pada kesehatan petani, keanekaragaman hayati dan dapat membunuh makhluk yang bukan sasarannya, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan prinsip 5T, masa kerja dan penggunaan alat perlindungan diri (APD) dengan keluhan kesehatan petani di Desa Gondosuli Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Jawa-Tengah. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah petani Desa Gondosuli yang berjumlah 240 petani. Instrumen penelitian yaitu lembar kuesioner dan checklist. Analisis data dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil analisis bivariat menunjukan tidak ada hubungan antara penerapan prinsip 5T dengan keluhan keseahatan petani p value = 0791, ada hubungan antara penggunaan alat perlindungan diri (APD) dengan keluhan kesehatan petani p value = 0,000, tidak ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan kesehatan petani p value = 0,278 di Desa Gondosuli Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Jawa-Tengah.

Kata Kunci: Penerapan prinsip 5T; masa kerja; penggunaan alat perlindungan diri (APD); keluhan kesehatan

EVALUASI PROGRAM TUBERKULOSIS DI KABUPATEN SLEMAN

Oleh: Ajeng Safitri

Abstract:

The number of new TB cases in Indonesia was 420,994 cases in 2017. Discovery of new cases of AFB (+) in the Special Province of Yogyakarta (DIY) was 992 with a total number of suspects of 20,260 people. Based on the Integrated Tuberculosis Information System (SITT) data obtained from the Yogyakarta Provincial Health Office it was found that based on TBC Discovery and Treatment (APP) in 2018 In 2018 Sleman Regency experienced a decline in the discovery and treatment is as much as 122,5 %. This shows that the Tuberculosis program in Sleman Regency has not been running optimally and needs to be evaluated. This type of research is a type of exploratory sequential mixture design method. Sample selection is done by purposive sampling. Samples for quantitative data are 25 puskesmas in Sleman Regency. The instruments used were interview guides and questionnaire. the input aspects namely human resources, infrastructure facilities and funds for Sleman Regency as a whole have met the requirements, and in accordance with TB control guidelines. Process aspects for health promotion, TB surveillance & information, risk factor control, case finding, immunization and prevention, TB laboratory management, network coordination & partnerships are underway and implemented at each puskesmas. In the output aspect, TB case finding in all Sleman district health centers has not reached the determined target

Key Words: Tuberculosis Program; Evaluation; Input Aspects; Process Aspects; Output Aspects.

PENGARUH WORKPLACE INTERNET LEISURE, WORKPLACE INTERNET LEISURE POLICY, WORKPLACE AUTONOMY ORIENTATION TERHADAP KEPUASAN KARYAWAN KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KULON PROGO D.I YOGYAKARTA

Oleh Nadia Pundan Novendriana

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Workplace Internet Leisure, Workplace Internet Leisure Policy, Workplace Autonomy Orientation Terhadap Kepuasan Karyawan Kantor Pertanahan Kabupaten Kulon Progo D.I Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Kantor Peratanahan Kabupaten Kulon Progo D.I Yogyakarta yang berjumlah 82 orang dan sampel yang digunakan 82 orang karyawan dengan menggunakan metode sampel jenuh. Data yang digunakan adalah data primer dan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Workplace Internet Leisure, Workplace Internet Leisure Policy, Workplace Autonomy Orientation berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Karyawan Kantor Pertanahan Kabupaten Kulon Progo D.I Yogyakarta. Workplace Internet Leisure dengan nilai B (bernilai positif) sebesar 0,321 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Workplace Internet Leisure Policy memiliki nilai B (bernilai positif) sebesar 0,201 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, dan Workplace Autonomy Orientation memiliki nilai B (bernilai positif) sebesar 0,232 dan nilai signifikansi sebesar 0,006.

Kata kunci: Workplace Internet Leisure, Workplace Internet Leisure Policy, Workplace Autonomy Orientation, Kepuasan Karyawan.

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA OPERATOR SPBU AMBARKETAWANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Oleh: Agus Siswanto & Muhammad Rifai

Abstrak:

kelelahan kerja merupakan suatu keadaan ketika seseorang merasa sangat lelah, letih, atau mengantuk akibat kurang tidur, kerja fisik dan mental yang berkepanjangan, atau perasaan stress dan kecemasan yang berlebihan ataupun pekerjaan yang berulangulang. Pekerjaan sebagai operator SPBU merupakan pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang dan termasuk pekerja yang monoton yang dapat menimbulkan kelelahan kerja pada pekerja operator SPBU tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara umur dan kelelahan kerja pada pekerja operator SPBU Ambarketawang Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional. Pengambilan data priemer diperoleh dengan melakukan pengukuran denyut nadi dan menggunakan alat ukur reaction timer test kepada 31 pekerja operator SPBU. uji statistik bivariat yang digunakan aadalah uji chi-square dengan tingkat signifikan a=0,05. Berdasarkan hasil uji chi-square didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara umur dengan kelelahan kerja dengan p-value (0,17). Tidak terdapat hubungan antara beban kerja fisik dengan kelelahan kerja dengan p-value (1,00) pada pekerja operator SPBU di SPBU Ambarketawang Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kata Kunci: Umur; Beban Kerja; Kelelahan Kerja; Operator SPBU

ANALISIS KRIMINOLOGI TENTANG TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DIDAHULUI PERKOSAAN

Oleh: WAHYUDI SUTEJA

Abstrak:

Pembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa atau merenggut seseorang dengan cara melanggar hukum, maupun yang tidak melanggar hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya tindak pidana pembunuhan yang didahului pemerkosaan dan upaya penanggulangan kejahatan terhadap tindak pidana pembunuhan yang didahului pemerkosaan. Metode penelitian yang digunakan bersifat normative legal research, yakni dengan menelusuri dan mengkaji bahan-bahan keperpustakaan khususnya yang berkaitan dengan Analisis Kriminologis Kebijakan Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Pembunuhan yang didahului Perkosaan dengan cara mempelajari sumber-sumber data, baik primer maupun sekunder. Data-data yang ada sebagian digunakan sebagai pedoman dan sebagian yang lain digunakan sebagai kutipan untuk menarik kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tindakan kejahatan sudah diatur dalam pasal 338 kitab undang-undang hukum pidana yaitu tentang pembunuhan dan pasal 285 kitab undang-undang hukum pidana yaitu tentang perkosaan.

Kata Kunci: Analisis Kriminologi, Tindak Pidana, Pembunuhan dan Perkosaan

Penerapan Ekstrakulikuler Pramuka Sebagai Upaya Melatih Kedisiplinan Siswa Kelas 3 Di SD Negeri Kenaran 1 Prambanan

Oleh Muhammad Bachrur Razaq dan Ika Maryani

Abstract:

This type of research is descriptive qualitative. The subject of this research is SD Negeri Kenaran 1 Prambanan. Data collection techniques are observation, in-depth interviews, and document study. Data analysis was carried out in three stages, namely; data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The data validity test used was the triangulation of sources and techniques. The results showed that the process of implementing scout extracurricular activities at SD N Kenaran 1 Prambanan has carried out social functions, reactive functions, and career preparation functions. The school implements programs such as PBB, Persami, Exploring Nature. The process of forming disciplinary character in students in paramuka activities uses the learning-by-doing method, a group system. Schools use habituation steps, examples or examples, giving punishment, awareness, and supervision in shaping the character of discipline in students. Schools have supporting factors, namely coaches synergize with each other, the availability of facilities and infrastructure. Inhibiting factors, there are internal factors, for example, lack of parental support, while external factors are the influence of friends at play. Strategies and solutions to overcome obstacles are through sanctions and reprimands in the form of memorizing Dasa Dharma and Dwi Satya Pramuka, giving examples and examples.

Key Words: Ectracurricular activites; Scouts; Character; Discipline

 

Implementasi Pendidikan Krakter Tanggung Jawab Melalui Program Satgas Literasi di SD Muhammadiyah Karangkajen II

Oleh Intan Anggraini dan Suyitno

Abstract: Character education must be realized and implemented from an early age, namely when entering the elementary school level. Because, the primary school level is the basis of education and the formation of students. The literacy task force is a task force for the manifestation of integrity values ​​in KDP. This study aims to describe the implementation of the character of responsibility through the literacy task force program and to determine the supporting and inhibiting factors for the literacy task force program at SD Muhammadiyah Karangkajen II. This research is included in qualitative research with a qualitative descriptive approach. Data collection techniques in this study were interviews and documentation. Testing the validity of the data in this study is by using the triangulation technique. The results showed that there were several activities in the program such as always providing direction, motivation for their younger siblings at school in reading activities, every morning doing storytelling activities in the library, providing socialization, understanding and understanding about school, training for members of the literacy task force. Specific and structured There are several supporting factors for the literacy task force program, the involvement of students, teachers and parents, adequate library facilities, support from the school principal, complete literacy sources and supported by an internet network. The inhibiting factors for the literacy task force program are different competencies and understanding of school residents, low literacy culture, lack of student response.

Key Words: Character Education; Responsibilities; Literacy Task Force

Self Disclosure Melalui Media Sosial pada Ibu Muda

Oleh Jihan Nur Retno Apsari dan Siti Muthia Dinni 

Abstrak:

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran, faktor yang mempengaruhi dan juga dampak self disclosure melalui media sosial pada ibu muda. Subjek penelitian ini adalah perempuan yang sudah menikah dan memiliki satu anak serta aktif menggunakan media sosial.Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan strategi studi kasus. Sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan studi dokumentasi. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah analisis isi. Validasi penelitian yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan metode.Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran self disclosure subjek I yaitu ukuran dan jumlah self disclosure, valensi self disclosure, kecermatan dan kejujuran, maksud dan tujuan, dan keakraban. Faktor yang mempengaruhi subjek I yaitu besaran kelompok, perasaan menyukai, efek diadik, dan kompetensi. Dampak yang dirasakan subjek I yaitu sedih ketika postingannya tidak mendapatkan komentar dari orang lain. Kemudian gambaran self disclosure pada subjek II meliputi ukuran dan jumlah self disclosure, valensi self disclosure, kecermatan dan kejujuran, maksud dan tujuan, dan keakraban. Faktor yang mempengaruhi subjek II yaitu, besaran kelompok, perasaan menyukai, efek diadik, dan topik. Dampak yang dirasakan subjek II yaitu kecewa ketika postingannya diberi komentar negatif.Kesimpulan penelitian ini, subjek I memiliki gambaran self disclosure yaitu mengungkap lima postingan dengan waktu ungkap tidak menentu, pesan yang diungkap yaitu pesan positif, melakukan pengecekan dalam setiap postingannya dan subjek juga berharap mendapatkan komentar dari orang lain. Faktor yang mempengaruhi subjek I yaitu, besaran kelompok, perasaan menyukai, efek diadik, dan kompetensi. Dampak yang dirasakan subjek I yaitu merasa sedih ketika  postingannya tidak mendapatkan komentar dari orang lain. Kemudian subjek II memiliki gambaran self disclosure yaitu mengungkap lima postingan dengan waktu ungkap tidak menentu, pesan yang diungkap yaitu pesan positif dan negatif, subjek cermat sebelum memposting dan subjek juga berharap agar orang yang disindir dapat sadar diri. Faktor yang mempengaruhi subjek II yaitu besaran kelompok, perasaan menyukai, efek diadik, dan topik. Dampak yang dirasakan subjek II yaitu akan merasa kecewa ketika postingannya diberi komentar negative.

Kata kunci: Ibu Muda, Keterbukaan Diri, Media Sosial

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. SOLUSI BANGUN INDONESIA (SEMEN INDONESIA GRUP) TBK

Oleh: Uswatun Khasanah

Abstract:

Companies engaged in building materials, by utilizing non-renewable natural resources, have consequences for damaging environmental ecosystems, especially if they do not have appropriate spatial policies and environmental standards. PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk. Cilacap Plant consciously implements Corporate Social Responsibility in accordance with the regulations of Law No. 47 of 2007 article 4 paragraph 1,2 3 and 4 and ISO 2600 Corporate Social Responsibility, Sponsorship and Donation policy, second revision of 2008. This research uses a qualitative approach with study methods. cases, in the data collection process carried out by means of in-depth interviews, observation and documentation. The data validity technique in this study used source triangulation. The implementation of the Corporate Social Responsibility program is carried out to minimize conflict, increase a positive image and contribute to society in sustainable economic development. In its implementation, the Corporate Social Responsibility program has planning, implementation and evaluation stages. The Corporate Social Responsibility program implemented in Kutawara and Jangrana Villages has succeeded in forming community development that is sustainability in nature.

Key Words: PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk, Corporate Social Responsibility, Community Development.

REPRESENTASI TOLERANSI DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “WUJUDKAN TOLERANSI HARGAI PERBEDAAN” PADA CHANNEL YOUTUBE SLEMAN TV

Oleh: Selawati

Abstrak:

Iklan layanan masyarakat selalu berkembang sesuai dengan perkembangan peradaban masyarakat, teknologi, dan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. Salahsatunya permasalahan sosial tentang intoleransi. Kurangnya rasa toleransi dan rasa saling menghormati, dibutuhkan sebuah media yang bisa mengingatkan kembali kepada masyarakat akan pentingnya toleransi dalam kehidupan masyarakat. Salah satu media massa yang bisa digunakan dalam menyebarkan informasi  kepada  khalayak  adalah  iklan  layanan  masyarakat.  Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana toleransi direpresentasikan dalam iklan layanan masyarakat “Wujudkan Toleransi Hargai Perbedaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif dan menggunakan analisis isi serta menggunakan teori semiotika Ferdinand Saussure, Ferdinand mengkategorikan teori semiotika yang terdiri dari penanda (signifier) dan petanda (signified). Peneliti melakukan analisis terhadap pemilihan visual dan audio yang berkaitan dengan toleransi keberagaman antar ras dan etnis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Iklan layanan masyarakat “Wujudkan Toleransi Hargai Perbedaan” mengandung toleransi berupa kebersamaan, saling menghargai dan menghormati, menerima perbedaan, dan saling mengerti.

Kata Kunci: Representasi, Toleransi, Iklan Layanan Masyarakat, Semiotika.