Pengorganisasian Perpustakaan Sebagai Pusat Literasi SD Muhammadiyah Condongcatur

Oleh Dita Nur Istiqomah dan Vera Yuli Erviana

Abstract: The lack of literacy skills that students affect the learning process and outcomes. This is  the background for library management research at SD Muhammadiyah Condongcatur which received accreditation A from the National Library of Indonesia. This study aims to determine the organization of the SD Muhammadiyah Condongcatur library in running the library as a student literacy center. The type of research to be carried out is qualitative using a qualitative descriptive method. The subjects in this study were the principal and two librarians. Data collection techniques are in the form of interviews and observation of library locations, while data analysis is carried out by reducing, displaying and verifying data so that the research results have a proven level of truth. The result of this research is that the management of the library “HAMKA” SD Muhammadiyah Condongcatur has complete organizational components which have an organizational structure with clear positions and duties and tenure. Organizational members are school administrators who have educational backgrounds in library science and other sciences in accordance with the fields covered in the library organizational structure. Library organizing activities include work plans, division of labor, coordination, monitoring and reorganization. The work system that has been established with various library facilities makes the organizing process run well. Organizational components that have been fulfilled have a major influence in turning on the function of the library as a student literacy center.

Key Words: Literacy Skills, Library Organizing

EFEKTIVITAS PEMBENTUKAN DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN DALAM MEWUJUDKAN CHECK AND BALANCES MENURUT UU NOMOR 19 TAHUN 2006

Oleh: Oka Pramana Putra

Abstrak:

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis perbandingan Tugas dan Fungsi antara Dewan Pertimbangan Presiden dengan Dewan Pertimbangan Agung sebelum Amandemen UUD 1945 serta Efektivitas Fungsi Dewan Pertimbangan Presiden sebagai mekanisme Check and Balances dalam penyelenggaraan pemerintahan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normative (normative legal research) yaitu penelitian yang difokuskan untuk mengkaji kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif. Sumber data primer yaitu Undang-Undang Dasar 1945, dan Undang-Undang, sedangkan data sekunder yaitu bahan hukum primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan. Metode analisis data yang diperoleh menggunakan metode yuridiskualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaannya terlihat bahwa, Dewan Pertimbangan Presiden secara tegas disebut “bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan”. Hal tersebut berbeda dengan Dewan Pertimbangan Agung disebut “berkewajiban memberi jawaban atas pertanyaan Presiden dan berhak memajukan usul kepada pemerintah”. Selain itu, pemberian nasihat dan juga pertimbangan kepada Presiden masih tetap diperlukan, dan dilakukan oleh suatu Dewan Pertimbangan Presiden. Tetapi segala bentuk nasihat dan pertimbangan itu seharusnya tidak semua harus dirahasiakan ada beberapa nasihat yang publik harus mengetahuinya terutama yang tidak berkaitan langsung dengan strategi negara dalam menghadapi negara lain.

Kata Kunci: efektivitas, dewan pertimbangan presiden, nasihat

PERANAN BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DALAM PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DI INDONESIA

Oleh: Muhammad Anwar Soleh

Abstrak:

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dibentuk melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, dibentuknya Badan ini untuk membantu Presiden menjaga dan menanamkan Ideologi Pancasila. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana kedudukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam sistem ketatanegaraan di Republik Indonesia dan peranan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam melakukan pembinaan ideologi pancasila di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi kepustakaan, keseluruh data dianalisis dengan analisis kuantitatif. Sumber data penelitian ini yaitu sumber data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Hasil penelitian ini menujukan bahwa Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam hal ini bertindak sebagai lembaga pembantu dibawah rumpun eksekutif atau eksekutive power. Kedudukan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ialah lembaga penunjang atau state auxiliary organs yang berada di lapis ketiga dalam sistem tata negara di Indonesia. Untuk melaksanakan perananya, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila berkerjasama dengan TNI memberikan pemahaman Pancasila hingga ke Pelosok desa, serta bekerjasama dengan Perguruan Tinggi membentuk Pusat Studi Pengamalan Pancasila. Pusat studi ini menjadi penggerak pengamalan pancasila dilingkungan kampus.

Kata Kunci: Peranan, Badan, Pembinaan, Ideologi, Pancasila

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP ANGGOTA MILITER YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)

Oleh: KRISTIYANTO

Abstrak:

Tindak pidana dalam rumah tangga diatur didalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Kekerasan dalam wilayah domestik ini terjadi ketika menggunakan ancaman dan atau berbuat kekerasan secara fisik dalam rangka mengontrol dan mengintimidasi korbannya. Seringkali tindak kekerasan ini disebut hidden crime (kejahatan yang tersembunyi). Disebut demikian, karena baik pelaku maupun korban berusaha untuk merahasiakan perbuatan tersebut dari pandangan publik Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penegakan hukum pidana militer terhadap anggota militer yang melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga, dan sanksi hukum militer terhadap anggota militer yang melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga.Metode penilitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah yuridis sosiologis. Yuridis Sosiologis adalah yang secara umum bersifat deskriptif dengan menjelaskan tentang penegakan hukum pidana terhadap anggota militer yang melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Jenis Penelitian yang digunakan adalah normatif empiris. Normatif Empiris yaitu penelitian hukum yang mempunyai obyek atas sasaran peraturan perundang-undangan, dan bahan hukum lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah penegakan hukum terhadap delik pidana ini berarti berbicara tentang suatu sistem peradilan pidana di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dilakukan dengan beberapa tahapan, Sanksi dari Anggota Militer yang melakukan Tindak Pidana KDRT yang diatur dalam Pasal 9 UU No. 25 Tahun 2014 tentang Disiplin Militer terdiri atas: a. Teguran, b. Penahanan disiplin ringan paling lama 14 (empat belas) hari; atau c. Penahanan disiplin berat paling lama 21 (dua puluh satu) hari.

Kata Kunci: Penegakan Hukum, Militer, Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Implementasi Guru Terhadap Proses Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah Domban 3 Yogyakarta

Oleh Arzy Genta Fatwa Pamungkas dan Nurul Hidayah

Abstract:

This research use desciptive qualitative approach. The subjects of this study were teachers, fourth grade students, and the principal of SD Muhammadiyah Domban 3 Sleman. The data collection techniques used were observation, interview and documentation. The main instrument is the researcher using the observation guide, interview guide, tool. Data were analyzed through data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The technique of checking the validity of the data uses member check and triangulation. The results showed that. In the implementation of curriculum 2013 learning, teachers have the perception that teachers feel their teaching administrative burden is lightened, namely in the preparation of RPP because it has been provided by the government. Even so, classroom teachers still compile lesson plans independently in order to develop existing lesson plans to suit the characteristics and needs of students. The preparation of the RPP in the 2013 Curriculum is also easier than the RPP KTSP. Teachers’ perceptions in the implementation of learning, teachers feel more practical and efficient in delivering material because of the existence of integrative thematic learning. However, classroom teachers still have difficulty linking material between subjects. In the implementation of the scientific approach, classroom teachers have the material and competencies to be achieved. So, not all learning experiences must be applied and also do not have to be sequential.

Key Words: Scientifical Approach, 2013 Curriculum, Elementary School

Peran Orangtua dalam Penggunaan Gawai pada Anak Usia Dini

Oleh Devi Widyandari

Abstrak:

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif jenis survey yang bertujuan untuk menggambarkan tinggi rendahnya peran orangtua khususnya ibu dalam penggunaan gawai pada anak usia dini di Yogyakarta. Pemilihan jenis penelitian ini dikarenakan ukuran populasi dan sampel yang cukup besar sehingga akan lebih efektif jika menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner. Penggunaan kuisioner dipilih atas pertimbangan luasnya daerah populasi penelitian yakni disebarkan pada 4 Kabupaten dan 1 Kota di Provinsi DIY. Responden yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 335 ibu yang memiliki anak usia 4-6 tahun. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif persentase dengan rumus persentase sehingga data yang disajikan dapat menunjukan tinggi rendahnya peran ibu terhadap penggunaan gawai pada anak. Hasil penelitian ini menunjukan peran ibu di Provinsi DIY berada pada kategori sedang dengan 44,8%, sementara peran ibu berdasarkan dimensi pengasuhan dibagi atas dua dimensi besar yaitu dimensi kontrol dan dimensi kehangatan. Pada dimensi kehangatan peran ibu berada pada kategori sedang dengan 34% kemudian diikuti kategori tinggi dengan 31%. Pada dimensi kontrol peran ibu berada pada kategori sedang dengan 41,2% kemudian diikuti dengan kategori rendah dengan 24,8. Peran ibu masuk dalam kategori sedang dilatarbelakangi oleh banyak hal seperti tingkat pendidikan terakhir ibu, persepsi ibu terhadap penggunaan gawai selama School From Home dan media hiburan anak.

Kata kunci: Ibu, Gawai, Anak Usia Dini

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN DENGAN DISIPLIN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Oleh: Puput Hutami, Ahmad Ahid Mudayana

Abstrak:

Motivasi adalah sebuah faktor yang lebih mengarah pada perilaku dalam organisasi. Di dalam diri seseorang selalu akan mempunyai motivasi yang digunakan untuk menggerakan perilakunya di dalam memenuhi tujuan tertentu. Motivasi kerja merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan disiplin kerja pegawai. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin kerja seorang pegawai dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya motivasi kerja dan kepemimpinan. Dengan menyiapkan kepemimpinan yang berkualitas dan memotivasi perawat, maka akan timbul peningkatan disiplin kerja, dengan disiplin kerja yang efektif dan efisien maka akan memberikan hasil yang maksimal sehingga organisasi berskala besar akan mampu mencapai target yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  hubungan antara motivasi kerja  dan kepemimpinan dengan disiplin kerja perawat di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitaif dengan dengan rancangan penelitian crossectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 82 sampel  yang diperoleh dengan dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam  dalam  penelitian  ini  menggunakan  lembar  kuesioner  yang  berisi  tentang pertanyaan tertulis. Ada hubungan antara motivasi kerja dengan disiplin kerja perawat p= 0,010. Ada hubungan antara kepemimpinan dengan disiplin kerja perawat p = 0,022.

Kata Kunci: Motivasi kerja, kepemimpinan, disiplin kerja

HUBUNGAN POSTUR KERJA DAN UMUR DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA PEMBUAT GERABAH DI INDUSTRI KERAMIK KASONGAN KABUPATEN BANTUL

Oleh: Maslyana & Muchamad Rifai

Abstrak:

Musculoskeletal Disorders (MSDs) adalah sekumpulan sakit pada otot, tendon, ligament dan syaraf. Keluhan yang dialami pada pekerja pembuat gerabah dapat terjadi karena melibatkan postur kerja yang tidak ergonomi yaitu postur kerja yang janggal seperti tubuh cenderung membungkuk dan leher menekuk dengan posisi duduk yang tidak memiliki sandaran kursi yang dilakukan secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 32 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampel. Instrument yang digunakan untuk menganalisis postur kerja dengan kejadian keluhan MSDs menggunkan lembar Rapid Upper Limb Assesment dan untuk melihat atau menilai keluhan MSDs menggunakan Nordic Body Map. Analisis data dengan uji Chi Square. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara postur kerja dengan keluhan MSDs pada pekerja pembuat gerabah di Industri Keramik Kasongan Kabupaten Bantul dengan nilai p value sebesar 0,030 (p value < α 0,05). Dan ada hubungan antara umur dengan keluhan MSDs pada pekerja pembuat gerabah di Indstri Keramik Kasongan Kabupaten Bantul dengan nilai p value sebesar 0,042 (p value < α 0,05).

Kata Kunci: Postur Kerja; Umur; Musculoskeletal Disorders; Pekerja Gerabah.

FAKTOR IBU (INISIASI MENYUSU DINI, ASI EKSKLUSIF DAN USIA IBU MELAHIRKAN) YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA (SYSTEMATIC REVIEW)

Oleh: Indah Sari Tanjung & Desi Nurfita

Abstrak:

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak jika tinggi badannya dibawah median panjang berdasarkan tinggi badan menurut usia hingga melampaui -2 SD dari standar WHO. Dampak stunting tidak hanya dirasakan oleh individu yang mengalami tetapi juga berdampak pada perekonomian dan pembangunan bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor Ibu yang berhubungan dengan stunting yaitu inisiasi menyusu dini, ASI Eksklusif, dan usia ibu melahirkan pada balita di Indonesia. Metode yang digunakan dalam systematic review ini yaitu meta sintesis dengan pendekatan meta agregasi. Ada hubungan yang signifikan antara IMD dengan kejadian stunting pada balita (p=0,043, p=0,006, p=0,000, p=0,014, p=0,000, p=0,033, p=0,000), tidak ada hubungan antara IMD dengan kejadian stunting (p=0,053, p=0,930). Ada hubungan ASI Eksklusif dengan kejadian stunting (p=0,000, p=0,028, p=0,003, p=0,001, p=0,002, p=0,011, p=0,033, p=0,021), tidak ada hubungan yang signifikan antara ASI Eksklusif dan kejadian stunting pada balita (p=0,985, p=0,327, p=0,17). Ada hubungan antara usia ibu melahirkan dengan kejadian stunting balita (p=0,001), tidak adanya hubungan antara usia ibu melahirkan dan kejadian stunting pada balita (p=0,304, p=0,438).

Kata Kunci: Stunting; IMD; ASI Eksklusif; Usia Ibu Melahirkan; Balita; Indonesia

HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA PRINTING PT. SPORT GLOVE INDONESIA DI KABUPATEN SLEMAN

Oleh: Harlina Putri Rahmadiani & Widodo Hariyono

Abstrak:

Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan penyakit yang menyerang bagian jaringan otot, sistem saraf, tendon, kartilago, struktur tulang ligament dan pembuluh darah. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan postur kerja dengan keluhan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja printing PT. Sport Glove Indonesia di Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 39 pekerja dalam penentuan sampel menggunakan metode totality sampling sebanyak 39 sampel. Analisis menggunakan uji statistik yaitu fisher dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan postur kerja dengan keluhan Muscukolkeletal Disorders (MSDs) nilai pvalue sebesar 0,008 (pvalue <0,05). Ada hubungan secara statistik antara postur kerja dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Hasil kesimpulan menunjukkan bahwa terdapat hubungan secara signifikan antara postur kerja dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs)

Kata Kunci: Postur kerja; Musculoskeletal Disorders (MSDs).