PELAKSANAAN PERDA KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2019 TENTANG PERPARKIRAN (STUDI PENGELOLAAN PERPARKIRAN OLEH DINAS PERHUBUNGAN KOTA YOGYAKARTA)

Oleh: MIFTAH MARWAA AYOGDA NUGROHO

Abstrak:

Pengelolaan perparkiran di Kota Yogyakarta telah diatur dalam Perda Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Perparkiran yang memberikan kewenangan penyelenggaraan parkir kepada Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta. Penyelenggaraan parkir dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dapat berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku dengan keterlibatan badan atau pengelola fasilitas parkir, juru parkir, pengguna fasilitas parkir. Skripsi ini mengangkat permasalahan bagaimana pelaksanaan PERDA Kota Yogyakarta No. 2 Tahun 2019 Tentang Perparkiran dan bagaimana kewenangan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dalam pengelolaan perparkiran berdasarkan PERDA Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Perparkiran. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif dan pendekatan empiris. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Dalam memperoleh data yang dibutuhkan penulis menggunakan teknik sensus dan random sampling dengan alat pengumpul data berupa observasi, penelusuran pustaka, wawancara. Hasil penelitian yang telah dibahas kemudian penulis simpulkan dengan teknik penarikan kesimpulan dengan cara kualitatf deskriptif. Hasil penelitian bahwa peraturan tersebut belum sepenuhnya ditaati, banyaknya parkir liar yang yang terjadi di Kota Yogyakarta, masih banyak terdapat Juru parkir yang memungut tarif parkir tidak sesuai PERDA Nomor 5 tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum, kurangnya peran aktif Satpol PP dalam penegakan sanksi pidana tidak memberikan efek jera kepada para pelanggar. Bahwa Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta telah menjalankan kewenangannya yaitu: melakukan pengelolaan fasilitas parkir, memberikan izin kepada pengelola fasilitas di dalam ruang milik jalan serta menetapkan badan pengelola fasilitas parkir di luar ruang milik jalan, melakukan pembinaan dan pengawasan kepada pengelola fasilitas parkir dan juru parkir, dan Dinas Perhubungan juga melaksankan sanksi pidana yang bukan menjadi kewenangannya.

Kata Kunci: PERDA Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Perparkiran, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta

UPAYA PENYELESAIAN SENGKETA ZONA EKONOMI EKSKLUSIF (ZEE) DI LAUT NATUNA UTARA (STUDI KASUS MASUKNYA CHINA COAST GUARD SECARA ILEGAL DI WILAYAH PERAIRAN INDONESIA DITINJAU DARI UNCLOS 1982)

Oleh: Luqman Hakim

Abstrak:

Republik Rakyat Tiongkok mengklaim secara historis wilayah laut Natuna utara menjadi wilayahnya. Tak heran jika sering sekali kapal Republik Rakyat Tiongkok melakukan kegiatan ilegal di wilayah tersebut, padahal berdasarkan UNCLOS 1982 laut Natuna utara merupakan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, persoalan tersebut menimbulkan sengketa yang tidak kunjung usai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya penyelesaian sengketa dan kebijakan yang dilakukan Pemerintah Indonesia atas klaim dari Republik Rakyat Tiongkok. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah metode yuridis normatif. Penelitian yuridis normatif merupakan penelitian hukum dengan melihat hukum yang tertulis dalam perundang-undangan dan Penulis juga menggunakan teori dari ahli Hukum Internasional untuk menganalisa rumusan masalah dalam skripsi ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, upaya penyelesaian sengketa laut Natuna utara berdasarkan UNCLOS 1982 adalah dengan cara win win solution (Negosiasi, Pencarian Fakta, Mediasi, Konsiliasi) jika win win solution solution tidak tercapai maka dengan win lose solution (Arbitrase Internasional dan Pengadilan Internasional). Kebijakan yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia adalah mengeluarkan UU No. 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan hingga melayangkan nota protes kepada Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 2020. Salah satu solusi dari ahli Hukum Internasional adalah memperbanyak nelayan dan petugas keamanan untuk eksploitasi dan penjagaan wilayah laut Natuna utara. Adapun kendala dihadapi Indonesia adalah jika reaksi Indonesia tidak tepat maka bisa merenggangkan hubungan diplomatik serta hubungan kerjasama perekonomian dengan Republik Rakyat Tiongkok.

Kata Kunci: Penyelesaian Sengketa, Perairan Natuna, UNCLOS 1982

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUNJUNGAN PASIEN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

Oleh: Nurrahmah Fitria, Ahmad Ahid Mudayana

Abstrak:

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Jenis penelitian adalah penelitan deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Teknik  pengambilan sampel  menggunakan  wawancara  dan  dokumentasi. Subjek  penelitian  terbagi menjadi manager keuangan, manager SDI, kepala perawat serta kepala pemasaran. Alat penelitian menggunakan panduan wawancara. Analisis data menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT menyebutkan bahwa RSU PKU Muhammadiyah Bantul sudah mampu bersaing dipasar persaingan yang kompetitif. Analisis SWOT di RSU PKU Muhammadiyah Bantul terdiri dari : (1) Strategi SO (Strength Opportunities) meliputi memperkuat kerjasama dengan instansi terkait, memperkuat hubungan dengan pemerintah serta memperluas pangan pasar. (2) Strategi WO (Weakness Opportunities) yakni meningkatkan loyalitas pasien, memperbaiki prosedur pelayanan dan menambah area parkir. (3) Strategi ST (Strength Treats) terdiri dari menjalin kerjasama dengan rumah sakit lain, meningkatkan kualitas pelayanan, dan meningkatkan mitra rumah sakit. (4) Strategi WT (Weakness Treats) yaitu menetapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisiensi dan meningkatkan promosi diberbagai media.

Kata Kunci: Strategi Pemasaran dan Analisis SWOT

GAMBARAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR JANUARI 2016 – JUNI 2019 DI KABUPATEN KULON PROGO

Oleh: Masturina Adani

Abstrak:

Masalah kesehatan telah beralih dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif. Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit atau kondisi medis yang tidak dapat ditularkan dari satu individu ke individu lainnya. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kasus Diabetes Melitus dan Hipertensi semakin meningkat di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran epidemiologi PTM Januari 2016 – Juni 2019 di Kabupaten Kulon Progo. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Januari 2016 – Juni 2019. Kasus hipertensi lebih didominasi golongan umur >70 tahun dan jenis kelamin perempuan. Kasus Hipertensi lebih banyak di wilayah kerja Puskesmas Kalibawang dengan penderita terus meningkat setiap tahunnya. Kasus Diabetes Melitus lebih didominasi golongan umur 60-69 tahun dan jenis kelamin perempuan. Kasus Diabetes Melitus lebih banyak di wilayah kerja Puskesmas Wates dengan penderita mulai mengalami penurunan setiap tahunnya.

Kata Kunci: Epidemiologi PTM; Hipertensi; Diabetes Melitus.

PERSONAL HYGIENE, FASILITAS SANITASI, DAN PENGELOLAAN ALAT MAKAN PADA WARUNG SOTO KAKI LIMA DI KAWASAN MALIOBORO YOGYAKARTA

Oleh: Ezyliea Rizka Septia & Dyah Suryani

Abstrak:

Foodborne disease merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang terus berkembang. Selain disebabkan oleh kontaminasi zat-zat kimia, foodborne disease juga bisa terjadi karena buruknya personal hygiene, sanitasi dan pengelolaan peralatan makan yang dilakukan oleh pedagang. Malioboro merupakan tempat wisata di Yogyakarta yang terkenal dengan banyaknya pedagang kaki lima. Salah satu makanan kaki lima yang paling diminati oleh wisatawan maupun penduduk lokal adalah soto. Hygiene dan sanitasi yang kurang baik pada warung soto kaki lima akan meningkatkan resiko terjadinya foodborne disease. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan penerapan pedagang tentang personal hygiene, fasilitas sanitasi dan pengelolaan peralatan makan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitan ini adalah seluruh jumlah populasi pedagang soto kaki lima yang berjumlah 16 orang pedagang. Instrumen yang digunakan adalah lembar checklist dan kuesioner. Analisis data dengan analisis univariat. Pengetahuan pedagang soto kaki lima di kawasan Malioboro tentang personal hygiene, fasilitas sanitasi dan pengelolaan alat makan termasuk dalam kategori baik karena beberapa pedagang pernah mengikuti kursus hygiene sanitasi makanan dan telah mendapat sertifikat dari Dinas Kesehatan, hal lain yg mempengaruhi pengetahuan pedagang adalah pengalaman kerja dan sumber informasi yang didapatkan.

Kata Kunci: Hygiene; Sanitasi; Alat makan; Pedagang soto kaki lima

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DENGAN PERILAKU PERAWATAN ORGAN REPRODUKSI PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 MERAKSA AJI KABUPATEN TULANG BAWANG LAMPUNG

Oleh: Dewi Asyanti & Suci Musyita Ayu

Abstrak:

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013, remaja perempuan di Indonesia berusia 15-19 tahun sebanyak 10.729.820 jiwa dan remaja berusia 20-24 tahun sebanyak 10.453.214 jiwa. Jumlah remaja perempuan di provinsi Lampung berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2015 sebanyak 1.047.528 jiwa dan di Kabupaten Tulang Bawang sebanyak 58.382 jiwa. Data Kementerian Kesehatan tahun 2015 menyatakan kurang lebih 43,3% remaja usia 15-24 tahun berperilaku hygiene tidak sehat, hal ini kemudian menjadi salah satu penyebab terjadinya keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sumber informasi dengan perilaku perawatan organ reproduksi pada remaja putri di SMA Negeri 1 Meraksa Aji, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode obsevasional analitik dengan desain Cross Sectional. Sampel berjumlah 70 siswi dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil pada penelitian ini hasil perhitungan p-value = 0,002 (p<0,05) (RP= 5,345; CI 95% = 1,385-4,490). Nilai p value = 0,002, dimana berarti p < α (0,05), serta nilai Confidence Interval (CI) menunjukkan nilai 1,385-4,490.

Kata Kunci: Sumber Informasi; Perilaku; Organ Reproduksi; Remaja Putri

Perancangan Ekstensometer Berbasis Potensiometer

Oleh: Endah Ariyanti

Abstrak:

Tanah longsor dapat terjadi kapan dan dimana saja tergantung kemiringan lereng, kandungan air dalam tanah, dan gempa bumi atau getaran. Maka perlu adanya alat monitoring pergeseran tanah. Ekstensometer merupakan alat yang digunakan dalam sistem peringatan dini terhadap bahaya tanah longsor. Penelitian ini melakukan perancangan desain ekstensometer berbasis potensiometer. Desain yang dibuat berasal dari bahan lokal, terjangkau, dan desain yang sederhana. Bahan yang digunakan adalah besi hollow dan kawat wire rope yang akan diuji karakteristiknya. Dari uji berdasarkan SNI, hasil yang didapat untuk karakteristik besi hollow yaitu besi dapat menahan beban dibawah tekanan 2700 kg. Sedangkan berdasarakan uji pada kawat wire rope kawat yang berdiameter 2 mm lebih tinggi nilai kuat tariknya dibandingkan dengan diameter 3 mm. Desain yang telah dibuat lebih sempurna dibandingkan dengan desain yang dibuat oleh BPPTKG sebelumnya. Ditunjukkan dari nilai sensitivitas 51,82 Ω/cm. Jenis tanah latosol dengan longsoran translasi diperoleh pergeseran ketika longsor 6,5 cm dan nilai potensiometernya 0,97 KΩ dan longsoran aliran bahan rombakan diperoleh pergeseran ketika longsor 3 cm dan nilai potensiometernya 0,70 KΩ.

Kata Kunci: Ekstensometer; Potensiometer; Besi hollow; dan Kawat wire rope

PERANAN BUDAYA HUKUM DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN SABUNG AYAM DAN PERJUDIAN KARTU DI DESA ADIWARNO KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMEN

Oleh: Aldila Rizky Widya Wardani

Abstrak:

Perjudian membahayakan bagi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara serta sangat bertentangan dengan agama, kesusilan dan moral. Beberapa macam bentuk-bentuk judi yang telah berkembang pada kehidupan sehari-hari, banyak yang melakukan baik bersifat terang- terangan maupun sembunyi-sembunyi. Masyarakat lebih berpandangan bahwa perjudian ialah suatu yang wajar, tidak melanggar hukum, dan tidak di permasalahkan oleh masyarakat setempat, dan beranggapan bahkan beranggapan sebuah pelanggaran kecil saja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif empiris. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan data sekunder yang diperoleh dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara dan pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Hasil penelitian menyatakan bahwa: (i) Masyarakat berpandangan bahwa perjudian dipandang sebagai perbuatan yang biasa, serta menjadi mata pencaharian keseharian. Masyarakat berpandangan dan bernilai bagi golongan yang senang dan menerima kehadiran judi, yang menitikberatkan pada keuntungannya saja, tanpa menghiraukan akibat negatifnya. (ii) Penanggulangan Perjudian Sabung Ayam dan Kartu ialah dengan melalui Pendekatan Ekonomi, Pendekatan Hukum, Pendekatan Sosial dan Pendekatan Agama. Masyarakat melakukan musyawarah bersama untuk memberikan himbauan/teguran secara langsung atau tidak langsung.

Kata Kunci: Budaya Hukum Penaggulangan perjudian

TINJAUAN YURIDIS PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SLEMAN DALAM MELINDUNGI KONSUMEN

Oleh Karina Raiza Abubakar dan Norma Sari

Abstrak:

Konsumen merupakan pihak yang lemah dan sering dirugikan oleh pelaku usaha yang curang. Pemerintah adalah perangkat daerah yang berperan penting dalam mengurus kegiatan perdagangan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui: (i) bentuk perlindungan hukum Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman dalam melindungi konsumen (ii) hambatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman dalam melindungi konsumen (iii) model kemitraan yang bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman dengan lembaga lain dalam melindungi konsumen. Penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris. Data yang digunakan di penelitian ini adalah data primer dan data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Data primer yaitu dengan melakukan wawancara, observasi dan data sekunder yaitu data yang didapatkan dari hasil pengumpulan dokumen atau arsip yang berhubungan dengan penelitian yang diteliti. Penelitian ini menunjukan peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman dalam melindungi konsumen dengan melakukan pembinaan berupa sosialisasi dan pengawasan berupa sidak terhadap produk dan alat-alat berdagang sekaligus memantau kegiatan perdagangan pelaku usaha. Hambatan yang dialami Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman dalam melindungi konsumen adalah kurangnya Sumber Daya Manusia dan Ketidakpatuhan pelaku usaha terhadap peraturan. Model kemitraan yang bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman dalam melindungi kosnumen adalah Ombdusman dan Lembaga lain berdasarkan laporan atau keluhan dari pihak yang melaporkan.

Kata kunci: Perlindungan Konsumen, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

HUBUNGAN PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI GOLONGAN ARB DAN KOMBINASI ARB-CCB TERHADAP KEPATUHAN TERAPI PASIEN HIPERTENSI DENGAN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Oleh: Ulfa Rizki Anggraini & Andriana Sari

Abstrak:

Hipertensi adalah gangguan kronis yang membutuhkan perawatan dan manajemen jangka panjang. Kepatuhan pasien terhadap rejimen terapi sangat penting untuk mencapai keberhasilan terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan antihipertensi golongan ARB dan kombinasi golongan ARB-CCB terhadap Kepatuhan pasien Hipertensi dengan Diabetes melitus rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 34 pasien, terdapat 15 (44,1%) pasien patuh dan 19 (55,9%) pasien tidak patuh. Hasil analisis Chi-square penggunaan antihipertensi dengan kepatuhan diperoleh nilai p = 1,000 OR (CI 95%) 0,831, dan hasil seluruh karakteristik dengan kepatuhan diperoleh nilai p >0,05. Hasil uji Mann-Whitney diperoleh nilai signifikansi p sebesar 0,793 (p > 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan pada penggunaan antihipertensi, karakteristik pasien, dan perbedaan yang signifikan antara kelompok pengguna antihipertensi golongan ARB dan Kombinasi ARB-CCB terhadap kepatuhan pada pasien hipertensi dengan DM rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Kata Kunci: Hipertensi; Antihipertensi; ARB; ARB-CCB; MARS; Kepatuhan