BIMAWA UAD Menggelar Sosialisasi dan Sharing Pembinaan GemasTIK 2021

Senin (7/6/2021) Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara sosialisasi dan sharing pembinaan Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (GemasTIK) 2021.

Acara tersebut dimoderatori oleh Guntur Maulana Zamroni, B.Sc., M.Kom. dosen Teknik Informatika UAD dan menghadirkan tiga pemateri diantaranya Wahyono, S.Kom, Ph.D tim penyusun pedoman kegiatan dan juri nasional GemasTIK, Dewi Pramudi Ismi, S.T., M.ComSc. dosen Teknik Informatika UAD, dan Eko Muhammad Rilo Pembudi mahasiswa Teknik Informatika UAD sekaligus ketua Tim Finalis GEMASTIK 2020.

Dewi menjelaskan GemasTIK merupakan acara pagelaran nasional mahasiswa bidang teknologi informasi dan komunikasi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. GemasTIK ditahun 2021 mengangkat tema “TIK untuk Indonesia Bangkit Menuju Kehidupan Bangsa yang Lebih Baik”.

“Peran Program Studi (Prodi) baik itu Teknik Informatik, Sistem Informasi, dan Teknik Elektro sangat penting dalam memotivasi mahasiswa untuk ikut dalam event GemasTIK2021, karena menurut pengamatan saya animo mahasiswa dalam mengikuti event ini masih cukup rendah, mungkin itu karena faktor ketidaktahuan dan ketidahpahaman mahasiswa mengenai event ini. Selain itu, peran prodi penting dalam melakukan pembinaaan (satu dosen pembimbung per tim), dan mensosialisasikan GemasTIK2021 kepada mahasiswa”, tambah Dewi.

Selain itu, Rilo ketua tim GemasTIK yang lolos sebagai finalis pada tahun 2020 berbagi pengalamannya dalam membuat perangkat lunak mengenai media pembelajaran untuk disleksia. Anggota tim yang terdiri dari dua mahasiswa Teknik Informatika dan satu mahasiswi Psikologi. Ia mengatakan setiap peserta harus membaca panduan proposal dengan teliti dan menyeluruh.

“Dalam sebuah tim hal yang perlu dijaga dengan baik ialah komunikasi. Dengan begitu, selama proses lomba kerjasama tim dapat berjalan dengan baik dan sesuai ekspektasi”, ujar Eko.

Sementara itu Wahyono sebagai pemateri ketiga menjelaskan bahwa dalam penilaian proposal harus memuat tingkat urgensi dan kebermanfaatan pada karya yang akan dibuat, karya harus original dan belum pernah dihasilkan sebelumnya, karya yang dibuat harus inovatif, setiap metode dan fitur harus dijelaskan lengkap dan tidak bertele-tele, dan kelengkapan proposal harus diperhatikan, jangan sampai kurang karena akan berdampak pada nilai. Penilaian tambahan pada pembuatan video atau poster, hal yang penting untuk diperhatikan ialah aspek visual dan jangan terlalu menjelaskan secara detail tapi fokus pada urgensi dan manfaat, originalitas, inovasi, dan data pendukung (jika ada).

“Ada tujuh tips menurut saya dalam pembuatan proposal yang perlu diketahui. Pertama, berikan highlight atau ringkasan eksekutif yang mencakup semua hal pada awal proposal. Kedua, lengkapi proposal dengan ilustrasi yang cukup untuk memberikan gambaran ke juri. Ketiga, klaim yang diberikan harus dilengkapi data agar lebih meyakinkan juri. Keempat, gunakan sitasi sesuai dengan standar penulisan proposal tugas akhir. Kelima, pastikan sudah memiliki target siapa yang akan memanfaatkan karya dengan jelas. Jika perlu tambahkan semacam testimoni atau kesepakatan bahwa karya tersebut akan digunakan. Keenam, jika karya sudah pernah diajukan lomba lain, berikan penjelasan terkait perubahan yang terjadi pada proposal yang akan diajukan (harus signifikan berbeda). Ketujuh, karya yang dibuat harus sesuai dengan tema Gemastik tahun ini”, tutur Wahyono.

Sementara itu, acara tersebut dihadiri oleh Dekan FAST, Wakil Dekan FTI, para Kaprodi, dosen dan mahasiswa Teknik Informatika serta Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube BIMAWA UAD.

Penulis: Annisa Maulida Ramadhani.