ANALISIS MAKNA SIMBOLIK KOSTUM PENARI JATHILAN KUDHO MANGGOLO NGESTIREJO, TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL
Oleh: Roziq Putra Bogianto
Abstrak:
Jathilan merupakan pertunjukan yang dikenal sebagai kuda kepang dan dilakukan oleh laki- laki yang menunggang kuda- kudaan pipih yang dibuat dari anyaman bambu. Komponen- komponen dalam pertunjukan jathilan merupakan sebuah bentuk komunikasi yang menggambarkan sebuah alur cerita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna simbolik yang ada di dalam kostum penari jathilan Kudho Manggolo di Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Lokasi penelitian berada di Paguyuban Jathilan Kudho Manggolo Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, DIY. Metode pengambilan data yaitu Wawancara tidak terstruktur dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan pendekatan kualitatif dan diuji dengan menggunakan validasi data. Hasil penelitian menunjukan Kostum jathilan Kudho Manggolo terdiri atas 13 kostum yang selalu dimunculkan saat pementasan. Pemaknaan tersebut akan diambil menjadi sebuah pelajaran dengan memaknai wujud kostum penari jathilan Kudho Manggolo di setiap babak yang dibawakan, sesuai dengan urutan penampilan jathilan Kudho Manggolo dalam pementasanya yaitu Kostum Penari Seri Putri dan Putra ( prajurit dengan kostum prajurit yang gagah berani), Kostum Bujang Ganong (Bujang Ganong membawakan solah tarian jenaka), Kostum Barongan (sosok yang menyeramkan, wujud dari energi negatif), Kostum Celengan (menabung atau menyimpan uang), Kostum Pawang atau Pamomong (gambaran seperti apa kita seharusnya ketika memasuki usia senja kelak).
Kata Kunci: Jathilan, Kostum Penari, Makna Simbolik