Posts

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 70 % DAUN JEMBIRIT (TABERNAEMONTANA SPHAEROCARPA (Bl) BURKE) DENGAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL)

Oleh: Murati Rohmah & Nina Salamah

Abstrak:

Penelitian medis telah menunjukan bahwa radikal bebas ikut terlibat dalam berbagai proses patologis. Oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel sehingga memunculkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit hati dan kardiovaskuler. Paparan zat kimia dan kontaminan secara terus menerus dapat menyebabkan stres oksidatif yang bersifat ireversibel. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun jembirit (Tabernaemontana sphaerocarpa (Bl) Burke melalui penangkapan radikal bebas. Penelitian ini bersifat eksperimental untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol berbagai konsentrasi yang ditetapkan dengan spektrofotometer UV-Visibel dengan menggunakan metode penangkapan radikal bebas DPPH yang dinyatakan dengan parameter ES50. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua konsentrasi kelompok mempunyai aktivitas sebagai penangkap radikal bebas. Harga ES50 kontrol positif kuersetin dan ekstrak etanol daun Jembirit adalah 2,224±0,045 μg/mL dan 557,71±34,585 μg/mL. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun Jembirit diklasifikasikan sebagai antioksidan sangat lemah sedangkan kuersetin merupakan antioksidan sangat kuat.

Kata Kunci: Ekstrak Etanol; Jembirit; Tabernaemontana sphaerocarpa (Bl) Burke; antioksidan; DPPH

ANALISIS KUANTITATIF PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA DENGAN METODE DDD (DEFINED DAILY DOSE) PADA PASIEN RAWAT INAP PARU RSUD CILACAP PERIODE JANUARI – JUNI 2019

Oleh: Muhammad Shoufi Islami

Abstrak:

Penyakit infeksi pada saluran pernafasan merupakan penyakit umum yang sering terjadi pada masyarakat. Salah satu infeksi paru yang banyak ditemukan di indonesia dan paling sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa adalah Tuberkulosis, Penyakit Obtruksi Paru Kronis, dan Infeksi Saluran Pernapasan Atas. Tingginya prevalensi dari ketiga penyakit tersebut serta dampak yang ditimbulkan membawa akibat pada tingginya konsumsi antibiotika. Penelitian ini dilakukan terhadap 148 pasien paru rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi. Dari penelitian ini menunjukkan terdapat 20 jenis antibiotika yang digunakan. Total nilai penggunaan antibiotika sebesar 28,516 DDD/100 patient-days. Kuantitas Penggunaan antibiotika tiga terbesar yaitu Ceftriaxone 11,180 DDD/100 patient-days, Azithromicin 4,667 DDD/100 patient-days, dan Cefixime 3,287 DDD/100 patient-days. Kesimpulan dari penelitian ini pola penggunaan antibiotika tertinggi adalah Ceftriaxone 11,180 DDD/100 patient-days dan penggunaan antibiotik terendah adalah Ampisillin 0,037 DDD/100 patient-days dengan total nilai penggunaan antibiotika sebesar 28,516 DDD/100 patient-days.

Kata Kunci: Antibiotica Analysis; Tubeculosis; Chronic Obstructive Pulmonary Disease; Acute Respiratory Infections (ISPA); ATC/DDD.

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIDIABETIK TUNGGAL DAN KOMBINASI DALAM MENGENDALIKAN GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Oleh: Monica Safitri

Abstrak:

Efektivitas antidiabetik merupakan seberapa jauh obat dapat mecapai target. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antara terapi monoterapi metformin dan kombinasi metformin-glimepirid dan mengetahui perbandingan kadar glukosa darah sebelum dan setelah diberi terapi. Penelitian ini adalah observasional analitik yang dilakukan secara retrospektif dengan rancangan penelitian cross-sectional. Efektivitas diukur dari selisih kadar glukosa darah. Sampel yang digunakan 95 orang pasien diabetes melitus yang mendapatkan terapi metformin, kombinasi metformin-glimepirid selama periode juli 2018- juni 2019. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas menderita diabetes melitus adalah perempuan. Pada usia mayoritas menderita diabetes melitus adalah kelompok ≥ 60 tahun. Beradasarkan tingkat pendidikan mayoritas menderita diabetes melitus adalah SMA. Pada tingkat pekerjaan mayoritas menderita diabetes melitus adalah wiraswasta. Hasil analisis efektivitas metformin dan kombinasi metformin-glimepirid menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p = 0,004) dan pada perbandingan kadar glukosa darah sebelum dan setelah penggunaan metformin menunjukkan terdapat perbedaan yang signifkan(p=0,000) dan pada kombinasi metformin-glimepirid juga terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,000).

Kata Kunci: Diabetes melitus tipe 2; efektifitas; metformin; glimepiride; perbandingan efektivitas

 

PENENTUAN KADAR SENYAWA FLAVONOID DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb)

Oleh: Monica Rifa Putri

Abstrak:

Gambir merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa antioksidan yaitu flavonoid. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa flavonoid merupakan senyawa yang mampu memimiliki kemapuan dalam menangkal radikal bebas. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan mampu mengetahui aktivitas antioksidan dari ektraksi etanol dan fraksi etil asetat dan melakukan skrining fitokimia serta mengetahui kadar flavonoid total. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan larutan penyari etanol 96%, dilanjutkan fraksinasi dengan etil asetat. uji skrining fitokimia dengan metode Uji Tabung dan KLT menunjukan sampel ekstrak etanol fraksi etil asetat mengandung senyawa flavonoid. Hasil penilitian menunjukan harga IC50 standar kuersetin sebesar 5,4887 ± 0,1758 μg/mL, ekstrak etanol sebesar 73,5282 ± 2,0307 μg/mL, dan fraksi etil asetat sebesar 80,4442 ± 0,6649 μg/mL. Penentuan kadar senyawa flavonoid total ekstrak etanol sebesar 8,5354 ± 0,1574 % b/b EK dan fraksi etil asetat sebesar 2,8901 ± 0,1272 % b/b EAG. Analisis data dengan uji non-parametrik mann whiteney menunjukkan hasil IC50 ekstrak etanol dan fraksi etil asetat berbeda bermakna, sehingga ekstrak etanol memiliki aktivitas antioksidan lebih baik dibandingkan fraksi etil asetat.

Kata Kunci: Antioksidan; Uncaria Gambir Roxb; DPPH; gambir

TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL MENGGUNAKAN METODE PILL-COUNT DAN MARS

Oleh: Miftahul Afwansyah & Haafizah Dania

Abstrak:

Penyakit tuberkulosis menjadi salah satu kasus kematian tertinggi sehingga perlu perhatian khusus dalam upaya pencegahan dan penanggulangannya agar menghentikan penularan. Kepatuhan meminum obat merupakan faktor penting dalam keberhasilan pengobatan TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan pengobatan pasien TB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Penelitian ini menggunakan desain observasional deskriptif yang dirancang secara studi cross-sectional yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dengan melihat kepatuhan pasien. Metode yang dilakukan yaitu wawancara menggunakan kuesioner Medication Adherence Rating Scale (MARS) dan Pill-count, dengan kriteria inklusi yaitu Pasien TB Paru dengan diagnosis ICD-10 kode A15.0. Hasil penelitian dari 30 subyek penelitian diketahui 50% adalah laki-laki dan 50% adalah perempuan dengan didominasi 83% berusia > 25 tahun. Hasil pengukuran kepatuhan menggunakan metode Pill-Count diketahui 100% pasien patuh dan hasil pengukuran tingkat kepatuhan menggunakan metode MARS diketahui 77% pasien memiliki tingkat kepatuhan tinggi, 23% pasien memiliki tingkat kepatuhan sedang dan 0% memiliki tingkat kepatuhan rendah. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pasien Tuberkulosis di RS PKU Muhammadiyah Bantul patuh, dengan tingkat kepatuhan tinggi dan sedang.

Kata Kunci: Tuberkulosis; Kepatuhan; MARS; Pill-Count

REVIEW: SEDIAAN GEL EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI

Oleh: Megah Resti Mawarni & Siti Fatmawati Fatimah

Abstrak:

Ekstrak daun kersen mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tanin yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri sehingga cocok diformulasikan menjadi sediaan gel. Tujuan review ini adalah mereview penelitian yang telah dilakukan tentang formulasi sediaan gel dari berbagai ekstrak sehingga diperoleh formula yang tepat dan konsentrasinya untuk formulasi sediaan gel ekstrak daun kersen sebagai antibakteri yang memenuhi syarat sifat fisik yang baik. Metode review yang digunakan adalah pencarian artikel melalui Google Scholar dan Microsoft Academic. Hasil penelusuran artikel diperoleh 17 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan hasil review, artikel-artikel tersebut menggunakan berbagai macam eksipien dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Sebagian besar sifat fisik sediaan gel yang dihasilkan cukup baik. Kesimpulan dari review ini adalah formula sediaan gel ekstrak daun kersen sebagai antibakteri terdiri dari ekstrak daun kersen 15% atau 20%, HPMC 0,5−10% sebagai gelling agent, gliserin ≤ 30% sebagai humektan, pengawet kombinasi metil paraben 0,02−0,3% dan propil paraben 0,01−0,6% serta aquadest sebagai pelarut.

Kata Kunci: Gel; daun kersen; antibakteri.

TRADISIONAL REVIEW ARTIKEL: KADAR KAFEIN DALAM KOPI YANG DIPENGARUHI OLEH PELARUT PADA PROSES DEKAFEINASI

Oleh: Liviani Noer Afifi & Aprilia Kusbandari

Abstrak:

Kafein merupakan salah satu kandungan pada kopi yang berfungsi sebagai stimulan syaraf pusat. Kadar kafein yang tinggi sering menimbulkan keluhan seperti rasa gugup, gelisah dan kejang sehingga dilakukan dekafeinasi. Dekafeinasi merupakan proses pengurangan kafein dalam biji kopi untuk menghasilkan kopi rendah kafein. Tujuan dari tradisional review artikel ini adalah untuk mengetahui penurunan kadar kafein dalam kopi terbesar setelah melalui proses dekafeinasi dan mengetahui pelarut yang dapat menghasilkan kopi terdekafeinasi dengan penurunan kadar kafein terbesar. Pada hasil artikel yang direview penggunaan air, pelarut organik dan protease pada proses dekafeinasi terbukti dapat menurunkan kadar kafein dalam kopi. Penurunan kadar kafein terbesar setelah melalui proses dekafeinasi yaitu 94,886% menggunakan diklorometana. Sedangkan penurunan kadar kafein terkecil yaitu 5,518% dengan proses steam. Kesimpulan dari tradisional review artikel ini yaitu penurunan kadar kafein terbesar setelah melalui penurunan kadar kafein dalam kopi terbesar setelah melalui proses dekafeinasi adalah 94,886%. Pelarut yang dapat menghasilkan kopi terdekafeinasi dengan penurunan kafein terbesar adalah diklorometana.

Kata Kunci: Kopi robusta; pelarut; proses dekafeinasi; kadar kafein

PELAYANAN OBAT SELAMA WABAH COVID-19 DI APOTEK DAN TOKO OBAT TEMANGGUNG PERIODE MARET-JUNI 2020

Oleh: Lailatul Muna

Abstrak:

Kasus covid-19 pada tanggal 17 Juni 2020 di Jawa Tengah terkonfirmasi positif sebanyak 7 kasus dan di Kabupaten Temanggung terkonfimasi positif sebanyak 164 kasus sehingga anjuran WHO dan Kementrian Kesehatan Indonesia agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan protokol kesehatan dan fasilitas di apotek serta pola konsumsi obat masyarakat selama wabah covid-19 di Temanggung periode Maret-Juni 2020. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan studi observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian terdiri dari 39 apotek dan 3 toko obat di Temanggung. Pada penerapan protokol kesehatan di apotek sudah dilakukan sebesar 68,64% dan toko obat sebesar 74,08%, pemberian fasilitas pencegahan covid-19 di apotek sebesar 70,07% dan toko obat 60,38%. Tingkat penerimaan resep di apotek selama wabah covid-19 mengalami penurunan sebesar 62%. Tingkat pendapatan di apotek dan toko obat mengalami penurunan sebesar 36%. Penggunaan obat yang sering digunakan selama wabah covid-19 adalah vitamin&suplemen sebesar 100% dan obat yang jarang digunakan adalah antibiotik sebesar 69,23% dan obat yang tidak pernah digunakan adalah antivirus dengan presentase sebesar 58,97%.

Kata Kunci: Covid-19; Pelayanan obat; Apotek dan Toko obat Temanggung.

AKTIVITAS ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DAN DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata) PADA TIKUS YANG DIINJEKSI STREPTOZOTOCIN

Oleh: Kukuh Rusdi Raharjo

Abstrak:

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit yang berhubungan dengan hormon endokrin pankreas, antara lain insulin dan glukagon dengan gangguan metabolisme lipid, karbohidrat, dan protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antidiabetes dari kombinasi ekstrak etanol daun jambu biji dan sambiloto pada tikus galur Wistar diinjeksi streptozotocin. Uji statistik glukosa darah yang digunakan adalah one way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% dilanjutkan dengan uji post hoc LSD.Kombinasi ekstrak etanol daun jambu biji dan daun sambiloto dengan perbandingan (2:1) dapat menurunkan kadar glukosa darah dan menghambat penurunan berat badan secara bermakna (p<0,05) dibandingkan pemberian secara tunggal yaitu dosis EEDJ 200mg/KgBB+EEDS100mg/KgBB.

Kata Kunci: Glukosa; jambu biji; sambiloto; diabetes.

EFEK GASTROPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL GANGGANG HIJAU (Ulva lactuca, L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS

Oleh: Khafizotun Hasanah

Abstrak:

Tukak lambung adalah penyakit kerusakan mukosa gastrointestinal yang dapat terjadi di daerah esofagus, lambung atau duodenum dan dapat meluas hingga ke mukosa. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai gastroprotektor adalah ganggang hijau Ulva lactuca, L. yang mempunyai komponen bioaktif seperti senyawa fenolik dan polisakarida sulfat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran histopatologi lambung tikus yang diinduksi ekstrak etanol 96% setelah pemberian ekstrak ganggang hijau (EEGH). Dalam penelitian ini dibuat 6 kelompok perlakuan dengan jumlah masing masing kelompok yaitu 6 ekor tikus galur Wistar usia 2-3 bulan. Hasil uji statistik menunjukan pada kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan EEGH. dosis 125 mg/kgBB dan 250 mg/kgBB memiliki nilai p > 0,05 yaitu 1 dan 0,317 sehingga tidak terdapat perbedaan secara signifikan, yang berarti EEGH Ulva lactuca, L. pada dosis 125 mg/kgBB dan 250 mg/kgBB belum dapat melindungi mukosa lambung, sedangkan pada kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan EEGH Ulva lactuca, L. dosis 500 mg/kgBB, hasil uji Mann-Whitney menunjukan nilai p < 0,05 yaitu 0,025, yang berarti bahwa EEGH Ulva lactuca, L. dosis 500 mg/kgBB memiliki efek perlindungan yang besar terhadap lambung.

Kata Kunci: Ulva lactuca L.; gastroprotektor; histopatologi lambung tikus.