Posts

DETERMINAN MIGRASI TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) KE LUAR NEGERI

Oleh: Rum Yulia Widiani & Dini Yuniarti

Abstrak:

Migrasi tenaga kerja menjadi sarana penting dalam menyelesaikan masalah ketidakmerataan antara ketersediaan lapangan kerja dan angkatan kerja yang akan masuk ke pasar. Indonesia termasuk pengirim TKI terbesar ke luar negeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang membuat TKI bermigrasi ke luar negeri. Variabel dependen yaitu Migrasi TKI, variabel Independen yaitu Upah Minimum Provinsi (UMP), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), Bencana alam dan Jumlah Penduduk Miskin. Jenis data yang digunakan adalah sekunder (kuantitatif), alat analisisnya yaitu regresi data panel dengan program pengolah data Eviews-10. Hasil penelitian menunjukan secara parsial Upah Minimum Provinsi (UMP), Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan jumlah penduduk miskin berpengaruh negatif dan signifikan terhadap migrasi TKI, sementara bencana alam berpengaruh positif dan signifikan terhadap migrasi TKI. Secara simultan Upah Minimum Provinsi (UMP), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), Bencana alam, dan Jumlah penduduk miskin berpengaruh terhadap migrasi TKI.

Kata Kunci: Migrasi; Upah Minimun Provinsi; Rata-rata Lama Sekolah; Bencana alam; dan Jumlah Penduduk Miskin.

Peran Lembaga Konsumen Yogyakarta dalam Melindungi Konsumen Jasa Keuangan yang Dirugikan

Oleh: Nurul Amaliah

Abstrak:

Jasa keuangan adalah sebuah bentuk layanan yang diberikan oleh penyedia jasa keuangan untuk pemenuhan berbagai kebutuhan konsumen, baik dalam rangka memenuhi kebutuhan investasi, produksi, dan konsumsi maupun sebagai sarana pengelolaan keuangan mereka untuk berbagai kebutuhan lainnya. Perlindungan konsumen adalah upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Lembaga Konsumen Yogyakarta adalah salah satu lembaga yang melindungi konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan menganalisis (1) Peran Lembaga Konsumen Yogyakarta dalam melindungi konsumen jasa keuangan dan (2) Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan LKY dalam melindungi konsumen yang dirugikan pada jasa keuangan. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian hukum normatif empiris. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan data sekunder yang diperoleh dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara dan pengumpulan data. Di analisis secara deskriptif kualitatif untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung. Hasil penelitian menunjukan peran Lembaga Konsumen Yogyakarta dalam melindungi konsumen jasa keuangan yang dirugikan antara lain: (1) Layanan Pengaduan dan (2) Layanan Advokasi. Pembinaan yang dilakukan LKY berupa program pendidikan konsumen antara lain: (1) Pembentukan Kelompok Konsumen Sadar, (2) Kampanye Publik, dan (3) Pelatihan Konsumen. Pengawasan dari LKY berupa pengawasan bersama pemerintah, masyarakat, dan Instansi terkait perlindungan konsumen bentuk pengawasan oleh LKY terhadap barang dan jasa keuangan dengan cara penelitian, pengujian, dan survei.

Kata Kunci: Jasa Keuangan, Perlindungan Konsumen, LKY

DISPARITAS PUTUSAN HAKIM DALAM TINDAK PIDANA PRAKTIK KEFARMASIAN TANPA MEMILIKI KEAHLIAN DAN KEWENANGAN OLEH ANAK SEBAGAI PELAKU

Oleh: NANDA PRATAMA

Abstrak:

Pelaku tindak pidana praktik kefarmasian tanpa memiliki keahlian dan kewenangan tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi jika melihat realitas yang terjadi dalam masyarakat, seorang anak juga menjadi pelakunya. Tindak pidana praktik kefarmasian tanpa memiliki keahlian dan kewenangan oleh anak sebagai pelaku sudah dilakukan penyelesaian melalui pengadilan dan sudah ada beberapa putusan Hakim terkait hal tersebut. Pada skripsi ini, penulis melakukan penelitian mengenai putusan Hakim terhadap kasus pidana oleh anak sebagai pelaku tindak pidana praktik kefarmasian tanpa memiliki keahlian dan kewenangan di Pengadilan Negeri Metro No. 17/Pid.Sus-Anak/2018/PN. Met dan No. 18/Pid.Sus-Anak/2018/PN. Met. Skripsi ini membahas rumusan masalah tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya disparitas putusan dan dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap tindak pidana praktik kefarmasian tanpa memiliki keahlian dan kewenangan oleh anak sebagai pelaku. Penelitian skripsi ini merupakan penelitian normatif, yaitu penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma. Metode pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan yuridis, yaitu suatu metode pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsepkonsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian ini. Putusan pertama No. 17/Pid.Sus-Anak/2018/PN. Met anak pelaku dijatuhi pidana berupa pelatihan kerja selama 3 (tiga) bulan di lembaga yang melaksanakan pelatihan kerja melalui Balai Pemasyarakatan Klas II Metro dan putusan No. 18/Pid.Sus-Anak/2018/PN. Met anak pelaku dijatuhi tindakan berupa dikembalikan kepada orang tua. Pada kedua putusan tersebut ditemukan adanya perbedaan penjatuhan sanksi yang mencolok bagi anak sebagai pelaku tindak pidana praktik kefarmasian tanpa memiliki keahlian dan kewenangan.

Kata Kunci: Disparitas putusan, Tindak pidana praktik kefarmasian tanpa memiliki keahlian dan kewenangan, Anak sebagai pelaku

PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA TERHADAP HAK CIPTA MELALUI MEDIA SOSIAL

Oleh: JUNAIDI RAHMAN

Abstrak:

Perkembangan zaman di era digital yang semakin pesat, revolusi media masa mengantarkan masyarakat kepada penggunaan media sosial secara integrasi, Kemajuan tekhnologi informasi, menjadikan karya digital terus menerus akan bertambah seiring dengan kebutuhan manusia, Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaanya atau memberi izin untuk itu dalam bidang pengetehuan, kesenian, dan kesastraan, Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan masih banyak ditemukan akun-akun yang menyalin atau memposting foto atau video berisikan konten-konten kreatif yang berasal dari akun-akun media sosial milik orang lain yang tanpa disadari oleh pemilik karya tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui penegakan hukum tindak pidana terhadap hak cipta melalui media sosial dan bentuk sanski-sanksi yang diberikan bagi pelaku tindak pidana hak cipta melalui media sosial. Sumber data dari penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara sedangkan data sekunder dengan studi pustaka. Keseluruhan data dianalisis dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, penegakan hukum tindak pidana hak cipta melalui media sosial: (i) dilakukan dengan cara pembinaan terhadap masyarakat untuk upaya penanggulangan terhadap pelanggaran hak cipta melalui media sosial, dengan cara sosialisasi. (ii) pihak kepolisian Republik Indonesia melakukan penindakan secara pemblokiran terhadap akun media sosial yang dimiliki oleh pelaku pelanggar hak cipta, dengan berkordinasi terhadap perusahaan media terkait. Bentuk sanksi-sanksi yang diberikan bagi pelaku tindak pidana hak cipta melalui media sosial: (i) sanksi administrasi diberikan kepada pelaku pelanggaran hak cipta berupa penghapusan karya yang telah dicatat di direktorat jendral Haki, (ii) sanksi pidan diberikan terhadap pelaku tindak pidana hak cipta melalui media sosial berupa pidana penjara maksimal 10 Tahun dan denda Maksimal Rp. 4.000.000.000. (empat milyar Rupiah), serta pelaku tindak pidana juga dapat dikenakan Pasal 362 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

Kata Kunci: Penegakan Hukum, Tindak pidana, Hak Cipta, Media Sosial

IDENTIFIKASI BAHAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) PADA PROSES PEMBUATAN DRUMBAND DI DESA CODE TRIRENGGO KABUPATEN BANTUL

Oleh: Sugesti Nur Khoiriyah, Machfudz Eko Arianto

Abstrak:

Secara umum kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor,  yaitu tindakan manusia yang tidak memenuhi keselamatan kerja (unsafe action) dan keadaan lingkungan yang tidak  aman (unsafe condition). Meminimalisir terjadinya kecelakaan tentu perlu dilakukan pengendalian faktor penyebab kecelakaan kerja. Salah satu cara mencegah  kecelakaan  kerja  yang  ada  di  tempat  kerja  yaitu  dengan  melakukan identifikasi bahaya, salah satunya dengan menggunakan teknik  Job Safety Analysis (JSA). Berdasarkan tahapan kerja yang ada di industri tersebut, dimungkinkan adanya potensi bahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi bahaya dengan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) pada proses pembuatan drumband di Desa Code Trirenggo Kabupaten Bantul. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi langsung. Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yang terdiri dari 4 pekerja dan 1 pemilik industri. Jenis pekerjaan dalam pembuatan drumband yaitu cutting, rolling, grinding dan welding. Proses cutting merupakan aktivitas memotong bahan baku berupa papan triplek, besi, dan lembaran besi, proses rolling untuk menggulung besi menjadi bentuk lingkaran, proses grinding untuk menghaluskan bagian besi yang tajam, serta proses welding untuk menyambung  rangka  besi  drumband.  Identifikasi  bahaya  dari  proses  pembuata drumband yaitu bahaya mekanik, bahaya ergonomi, bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya kelistrikan. Pengendalian bahaya yang mungkin dilakukan yaitu pengendalian substitusi, administrasi, dan APD. Proses  pembuatan  drumband  di  Desa  Code  teridentifikasi  terdapat bahaya mekanik, bahaya ergonomi, bahaya fisik, bahaya kimia dan bahaya kelistrikan.

Kata Kunci: Identifikasi bahaya, Job Safety Analysis (JSA), home industry

HUBUNGAN PERAN KADER JURU PEMANTAU JENTIK (JUMANTIK) TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) PADA KELUARGA DI DUSUN SOROGENEN II

Oleh: Lisa Maretta & Tri Wahyuni Sukesi

Abstrak:

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk terutama nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Upaya pengendalian penyakit DBD dapat dilakukan dengan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M-Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang dan lain-lain). Penerapan kegiatan PSN diperlukan partisipasi dan pengetahuan masyarakat yang bagus, oleh karena itu pemerintah membentuk petugas yang memantau jentik yang disebut dengan kader juru pemantau jentik (Jumantik). Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan survey Cross sectional. Populasi penelitian ini adalah Kepala Keluarga (KK) di Dusun Sorogenen II, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Cluster Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran kader jumantik terhadap pengetahuan PSN pada keluarga di Dusun Sorogenen II dengan nilai p-value 0,000, RP=6,431, CI 95%=3,367-12,285 dan ada hubungan antara peran kader jumantik terhadap perilaku PSN pada keluarga di Dusun Sorogenen II dengan nilai p-value 0,038, RP=1,774, CI 95%=1,039-3,030.

Kata Kunci: Peran Kader; Pengetahuan; Perilaku; Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

 

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN PERSONAL HYGIENE PENJAMAH MAKANAN DI KAWASAN WISATA KULINER LESEHAN MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA

Oleh: Apriani, Sulistyawati

Abstrak:

Hygiene perorangan yang tidak bersih dan perilaku penjamah yang tidak baik dalam mengolah makanan dapat menimbulkan kontaminasi terhadap makanan. Hasil Penelitian terdahulu terkait personal hygiene penjamah makanan pada pedagang angkringan alun-alun utara Kota Yogyakarta dengan sampel 27 responden. Hasilnya menunjukkan bahwa penjamah makanan yang tidak memakai celemek (100%), yang tidak memakai penutup kepala (74,1%), yang tidak memakai alat/perlengkapan saat menjamah makanan (63,0%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penerapan personal hygiene penjamah makanan yang ada di kawasan wisata kuliner lesehan malioboro kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode analitik observasional dan rancangan cross sectional. Sampel penelitian menggunakan total sampling berjumlah 32 responden dari 32 tempat makan lesehan. Instrument penelitian menggunakan kuesioner, lembar checklist. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan uji statistic Chi Square. Hasil Statistik menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p value=0,030), fasilitas (p value=0,002) dan tidak ada hubungan sikap penjamah makanan (p value=0,556) terhadap penerapan personal hygiene penjamah makanan

Kata Kunci: Personal hygiene; pengetahuan; sikap; fasilitas.

TRADITIONAL LITERATURE REVIEW: EFEKTIVITAS KOMBINASI TERAPI INSULIN DEGLUDEC/INSULIN ASPART (IDegAsp) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

Oleh: Siti Rahimah

Abstrak:

Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolik akibat penurunan sekresi insulin oleh sel β pankreas atau gangguan fungsi insulin (resistensi insulin) sehingga konsentrasi glukosa didalam darah meningkat. Terapi insulin dalam diabetes melitus tipe 2 dimulai pada pasien dengan kegagalan terapi oral dan kendali kadar glukosa yang buruk. Beberapa penelitian telah dilakukan pada IDegAsp, namun masih sedikit yang melakukan tinjauan tradisional literatur review. tradisional literatur review ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait terapi IDegAsp pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain studi non-eksperimental atau observasional metode tradisional literature review. Database yang digunakan untuk mengidentifikasi studi yang relevan yaitu PubMed, Science Direct dan Google Scholar. Penelusuran berbasis data elektronik menghasilkan 475 artikel, namun hanya 8 artikel yang sesuai dengan inklusi yang ingin ditinjau. Hasil review artikel menunjukkan bahwa penggunaan IDegAsp memberikan kontrol glikemik yang serupa dengan IGlar dan BIAsp. IDegAsp lebih unggul menurunkan glukosa darah puasa (FPG) dan episode hipoglikemik yang secara signifikan lebih rendah (terutama hipoglikemik nokturnal). Dari analisis artikel, IDegAsp bisa menjadi pilihan yang tepat untuk memulai terapi insulin pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang tidak terkontrol dengan dosis maksimal OAD.

Kata Kunci: Diabetes Melitus tipe 2; Efektivitas; Insulin Degludec; Insulin Aspart; IDegAsp.

PENCABUTAN HAK POLITIK DALAM PERSPEKTIF LEGAL SYSTEM LAWRENCE FRIEDMAN

Oleh: SUTRISNO

Abstrak:

Pidana pencabutan hak politik merupakan sanksi pidana tambahan bagi pelaku tindak pidana korupsi, dan sudah terdapat peraturan yang mengatur tentang penjatuhan pidana pencabutan hak politik bagi pelaku tindak pidana korupsi, akan tetapi angka tingkat korupsi di Indonesia masih cukup tinggi. Hal tersebut mendorong penulis melakukan penelitian yang mencari tahu bagaimana rumusan pidana pencabutan hak politik dalam peraturan perundang-undangan dan bagaimana pengaturan pencabutan hak politik bagi pelaku koruptor dalam perspektif legal system Lawrence M. Friedman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sanksi pidana pencabutan hak politik bagi pelaku tindak pidana korupsi merupakan solusi untuk mencegah tindak pidana korupsi dan memberi efek jera. Dan untuk mengetahui pengaturan pencabutan politik dalam kaca mata Lawrence M. Friedman. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kepustakaan (library research) dengan metode analisis data deskriptif-analisis, serta menggunakan pisau analisis teori legal system Lawrence M. Friedman. Sumber dan bahan dalam penelitian ini menggunakan bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik pengumpulan bahan-bahan yang digunakan melalui dokumentasi ialah segala bentuk data literatur serta mengambil dan mencari sumber dengan membaca, memahami bahan-bahan tertulis baik dari buku-buku, skripsi dan karya-karya lainnya. Hasil penelitian dalam skripsi ini adalah pertama, sanksi pidana pencabutan hak politik dalam pasal 35, 38 KUHP dan pasal 18 UU No.31 Tahun 1999 telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001, merupakan dasar penjatuhan sanksi pidana pencabutan hak politik. Kedua pengaturan pencabutan hak politik bagi pelaku koruptor berdasarkan perspektif Friedman, secara substansi hukum (legal substance), substansi hukum yang perlu adanya pembaharuan. Secara struktur (legal structure) belum adanya konsistensi dalam penjatuhan sanksi pidana pencabutan hak politik. Secara kultur hukum (legal culture), masyarakat menghendaki adanya hukuman pemberat untuk mencegah tindak pidana korupsi yang semakin parah, namun pidana pencabutan hak politik sebagai hukuman pemberat masih perlu dikaji kembali dan mungkin diganti atau diubah dengan hukuman lainnya yang lebih tepat.

Kata Kunci: Pidana Pencabutan Hak Politik, Koruptor, Legal System Lawrence M. Friedman

OPTIMASI PERBANDINGAN PENYARI ETANOL DAN AIR PADA EKSTRAKSI DAUN MURBEI (Morus alba L.) DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 25923

Oleh: Risca Kusuma Devi & Sri Mulyaningsih

Abstrak:

Daun murbei mengandung senyawa golongan flavonoid dan polifenol yang berpotensi memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar flavonoid total dari masing-masing ekstrak daun murbei dari berbagai perbandingan penyari dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari masing-masing penyari dengan perbandingan air dan etanol yang berbeda dan perbandingan optimal penyari etanol dan air untuk mengekstraksi daun murbei dengan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus paling tinggi. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi (sumuran) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan diukur diameter zona hambat. Kadar flavonoid total ditetapkan secara spektrofotometri. Hasil uji antibakteri dan kadar flavonoid total dianalisis menggunakan program SPSS versi 22.2 one sample kolmogrov-smirnov. Korelasi antara kadar flavonoid total dengan diameter zona hambat dianalisis dengan metode Pearson dengan nilai (p<0,05). Perbandingan optimal penyari etanol-air pada ekstrak daun murbei dengan zona hambat yang paling tinggi adalah penyari I dengan kadar flavonoid total 11,14%. Kadar flavonoid tertinggi pada daun murbei terdapat pada perbandingan penyari I dengan kadar flavonoid total 11,14 % dengan zona hambat sebesar 10,66 mm.

Kata Kunci: Daun Murbei (Morus alba. L); optimasi pelarut; aktivitas antibakteri; Staphylococcus aureus.