Posts

HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) PADA KARYAWAN BAGIAN PENJAHIT DI PT MATARAM TUNGGAL GARMENT KABUPATEN SLEMAN

Oleh: Anita Pertiwi & Widodo Hariyono

Abstrak:

Salah satu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan adalah nyeri punggung bawah. Nyeri punggung bawah adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan yang disebabkan oleh posisi duduk yang salah saat bekerja. Posisi tempat duduk yang buruk dan desain kursi yang tidak ergonomis dapat menyebabkan kekakuan dan rasa sakit pada punggung. Sikap kerja dan frekuensi lama duduk di kursi yang kurang ergonomis juga dapat menyebabkan masalah kesehatan pada pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah ada hubungan antara  posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah, dan apakah ada hubungan masa kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah di PT Mataram Tunggal Garment. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional dengan sampel sebanyak 87 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah dan ada hubungan yang signifikan antara posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah pada karyawan bagian penjahit PT.Mataram Tunggal Garment Kabupaten Sleman.

Kata Kunci: Masa Kerja; Posisi Duduk; Nyeri Punggung bawah

Analisis Yuridis Kasus Tinda Pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Melalui Rekaman Elektronik Ditinjau dari Asas Keadilan

Oleh Catur Adiputra Noor

Abstrak

Pengaruh globalisasi dengan penggunaan sarana teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah pola hidup masyarakat, dan berkembang dalam tatanan kehidupan serta dan mendorong terjadinya perubahan sosial, ekonomi, budaya, pertahanan, keamanan, dan penegakkan hukum. Perbuatan melawan hukum di dunia maya merupakan fenomena yang sangat mengkhawatirkan mengingat tindakan carding, hacking, penipuan, terorisme, dan penyebaran informasi destruktif telah menjadi bagian dari aktivitas pelaku kejahatan di dunia maya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (i) Pertimbangan Hakim dalam penjatuhan pidana pada putusan No. 265/Pid.Sus/2017/PN.Mtr (ii) Pemenuhan Asas Keadilan oleh Hakim pada putusan No. 265/Pid.Sus/2017/PN.Mtr Tindak Pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Kasus Baiq Nuril dalam Putusan No. 265/Pid.Sus/2017/PN.Mtr). Penelitan ini menggunakan jenis penelitian normatif dengan metode pendekatan yuridis dan menggunakan metode analisis kualitatif yaitu menggunakan data primer berupa putusan hakim No. 265/Pid.Sus/2017/PN.Mtr. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaku tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik tidak bersalah berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan. Pada pertimbangan Hakim dalam dakwaan Penuntut Umum pelaku tidak memenuhi unsur pasal 27 ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 yang berbunyi Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan. Putusan hakim tersebut telah memenuhi asas keadilan berdasarkan Pancasila sesuai dengan amanat sila ke-1 “Ketuhanan yang Maha Esa” dan sila ke-5 “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Kata Kunci: Tindak Pidana ITE, Pertimbangan Hakim, Asas Keadilan

 

Unsur-Unsur Materiil Pemenuhan Hak Korban Kecelakaan dalam Melakukan Klaim Asuransi Pada PT Jasa Raharja

Oleh Bayu Surya Nugroho

Abstrak

Produk asuransi yang beredar di Indonesia sangat beragam, mulai dari asuransi pendidikan, asuransi mobil, asuransi kesehatan, hingga asuransi jiwa. Salah satu yang memulai menarik perhatian masyarakat adalah asuransi jiwa. Salah satu asuransi terkait dengan jiwa adalah asuransi kecelakaan lalu lintas yang dikelola oleh PT. Jasa Raharja. Pelaksanaan dalam menjalankan penjaminan yang dilakukan oleh Jasa Raharja pada prinsipnya tidak hanya dilihat semata-mata asuransi dalam hal kecelakaan penumpang angkutan umum akan tetapi juga terkait dengan kecelakaan lalu lintas jalan secara umum, namun ada beberapa kecelakaan yang tidak ditangani dan ditanggung yaitu salah satunya kecelakaan tunggal. Berdasarkan inilah kewenangan yang ditelaah pertimbangan terkait dengan kecelakaan tunggal. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris dengan deskripsi analisis dengan menelaah fokus pada kegiatan perjanjian asuransi yang terdapat di PT. Jasa Raharja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui unsur-unsur materiil yang termasuk syarat dalam melakukan klaim asuransi kecelakaan lalu lintas di PT. Jasa Raharja, serta mengetahui tentang keterkaitan kecelakaan tunggal termasuk salah satu premi dalam asuransi PT. Jasa Raharja. Hasil penelitian bahwa syarat meteriilnya dalam pengajuan asuransi PT. Jasa Raharja adalah Setiap orang yang berada di luar alat angkutan lalu-lintas jalan yang menimbulkan kecelakaan, yang menjadi korban akibat kecelakaan dari penggunaan alat angkutan lalu-lintas, maka apabila korban tersebut dalam keadaan meninggal dunia, luka- luka, dan cacat akibat kecelakaan, maka baginya mendapatkan santunan asuransi. Terkait dengan tindak masuknya kecelakaan tunggal dalam tanggungan PT. Jasa Raharja dengan asuransi kecelakaan disebabkan bahwa proses dari kecelakaan tunggal sebenarnya sudah diketahui resiko yang diambil apabila mengendarai kendaraan bermotor bersiko terjadi kecelakaan, sehingga pelaksanaan ini jelas tidak bisa dibenarkan dalam mengajukan klaim asuransi terhdap PT. Jasa Raharja tindakan-tindakan yang sudah diketahui risko yang diambil apabila terjadi kecelakaan yaitu seperti mabuk, sakit kejiwaan secara jasmani atau rohani, cacat.

Kata Kunci:Unsur-Unsur Mataeril, Hak Korban, PT. Jasa Rahaja

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DENGAN PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG PENYAKIT DIARE DAN SWAMEDIKASI DIARE PADA BALITA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Oleh: Siwi Retnaning Dyahayu & Faridah Baroroh

Abstrak:

Diare pada anak merupakan salah satu penyebab kematian dengan angka kejadian yang masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan orangtua terhadap penyakit dan swamedikasi diare, serta untuk mengetahui hubungan antara sosial ekonomi meliputi tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pendapatan dengan pengetahuan orangtua tentang penyakit dan swamedikasi diare pada balita di Kabupaten Gunungkidul. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Subjek pada penelitian ini adalah ibu balita di lima posyandu di Kabupaten Gunungkidul. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari 100 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, sebanyak 66 responden (66%) memiliki pengetahuan penyakit diare baik, dan 55 responden (55%) memiliki pengetahuan swamedikasi diare baik. Pengetahuan orangtua terhadap penyakit diare 66% baik dan swamedikasi diare 55% baik. Terdapat hubungan signifikan (p<0,05) antara sosial ekonomi (tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan) dan tidak terdapat hubungan signifikan (p>0,05) antara sosial ekonomi (pekerjaan) dengan pengetahuan orang tua tentang penyakit dan swamedikasi diare pada balita di Kabupaten Gunungkidul.

Kata Kunci: Sosial Ekonomi; Pengetahuan; Swamedikasi; Diare; Balita.

PENYALAHGUNAAN OBAT UNTUK ABORSI OLEH ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA ABORSI DALAM PRESPEKTIF KRIMINOLOGI DAN HUKUM PIDANA

Oleh: TOMI IRAWAN

Abstrak:

Praktik aborsi semakin meluas, seiring dengan budaya pergaulan bebas dan adanya praktik prostitusi bagi anak (usia remaja). Tindak pidana aborsi yang dilakukan oleh anak (usia remaja) akibat dari hubungan seks bebas akan mencari beberapa cara, salah satunya dengan cara penyalahgunaan obat. Kasus tindak pidana dalam penelitian ini terjadi di Sentolo, Kulon Progo dan telah dijatuhi putusan Hakim dari Pengadilan Negeri Wates. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab dan pertanggungjawaban pidana terhadap anak sebagai pelaku penyalahgunaan obat dalam tindak pidana aborsi. Metode dalam penelitian ini adalah normatif empiris yaitu penelitian hukum yang mempunyai objek atas sasaran peraturan peraturan perundangan dan bahan hukum lainnya dengan menggunakan jenis metode pendekatan yuridis sosiologis. Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat dijelaskan faktor anak sebagai pelaku tindak pidana aborsi, yaitu terjadinya krisis moral baik secara agama ataupun pergaulan membuat anak yang hamil di luar nikah, berupaya untuk menggugurkan kandungannya (aborsi). Pertanggungjawaban pidana terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana aborsi diselesaikan melalui proses peradilan pidana. Anak yang melakukan, turut serta melakukan tindak pidana aborsi terhadap janin yang masih dalam kandungan dilakukan dengan alasan dan tata cara yang tidak dibenarkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan, maka telah memenuhi syarat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut. Penyalahgunaan obat oleh anak sebagai pelaku tindak pidana aborsi dijatuhi pidana Pasal 77A ayat (1) jo. Pasal 45A Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dengan hukuman penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan denda sejumlah Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), subsider 3 (tiga) bulan kurungan.

Kata Kunci: Penyalahgunaan Obat, Anak, Tindak Pidana Aborsi

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KEFIR SUSU KAMBING ETAWA DENGAN KOMBINASI BUAH KURMA (Phoenix dactylifera) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli

Oleh: Risti Vita Nurrochma

Abstrak:

Kefir diperoleh melalui proses fermentasi susu yang dipasteurisasi menggunakan starter (kefir grain / kefir granule). Buah kurma dianggap sebagai sumber polifenolik alami yang baik senyawa dan memiliki potensi antioksidan dan antibakteri yang tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh penambahan kurma (Phoenix dactylifera L.) terhadap sifat fisik dan aktivitas antibakteri kefir susu kambing etawa terhadap bakteri Escherichia coli. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu kefir susu kambing etawa dengan konsentrasi 4% dengan kombinasi buah kurma 2%, 1%, 0,5% b/v, dan tanpa kombinasi. Selain sampel tersebut digunakan sampel susu dengan kombinasi buah kurma 2%, 1%, 0,5% b/v sebagai kontrol negatif, dan amoxicillin konsentrasi 1 mg/ml sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan buah kurma akan meningkatkan aktivitas antibakteri kefir susu kambing etawa pada bakteri Echerichia coli. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu semakin besar konsentrasi penambahan buah kurma maka semakin besar kadar total asam dan semakin kecil pH yang didapatkan. Aktivitas antibakteri pada kefir susu kambing etawa dengan penambahan buah kurma 0,5%, 1%, dan 2% lebih besar dibandingkan dengan kefir susu kambing etawa tanpa penambahan kurma.

Kata Kunci: Kefir; antibakteri, Escherichia coli; susu kambing etawa; kurma; Pheonix dactylifera

Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Konsep Diri Pada Mantan Pengguna Narkoba Yang Direhabilitasi

Oleh Yudita Widyatami A dan Erlina Listyanti Widuri

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan konsep diri pada mantan pengguna narkoba  yang sedang di rehabilitasi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 50 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Skala yang digunakan yaitu skala dukungan keluarga dan skala konsep diri dengan teknik analisis korelasi product moment. Hasil analisi data penelitian pada subjek sebanyak 50 mantan pengguna narkoba menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan konsep diri dengan nilai F linieritas sebesar 1,575 dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0,145 (p > 0,01). Hasil analisis koefisien korelasi sebesar 0,000 ( p < 0,01 ) berdasarkan analisis data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungankeluarga dengankonsep diri. Artinya, semakin tinggi dukungan keluarga maka konsep diri semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah dukungan keluarga maka konsep diri semakin rendah.

Kata kunci: Dukungan Keluarga, Konsep Diri, Mantan Pengguna Narkoba

Antara Fanatisme Fandom K-Pop Dengan Kecenderungan Perilaku Cyberbullying Pada Remaja Pengguna Twitter

Oleh Wahyuningsih Virginia Taniyo  dan Triantoro Safaria

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara fanatisme fandom K-Pop pada kecenderungan perilaku cyberbullying pada remaja pengguna Twitter. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja yang bergabung di dalam fandom K-Pop yang berjumlah 100 orang dengan batasan usia 14-24 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Alat pengumpulan data menggunakan skala kecenderungan perilaku cyberbullying dan skala fanatisme fandom K-Pop. Alat analisis data menggunakan teknik korelasi pearson’s product moment dengan bantuan program SPSS 17.00 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif dan sangat signifikan antara fanatisme fandom K-Pop dengan kecenderungan perilaku cyberbullying pada remaja pengguna Twitter. Semakin tinggi fanatisme fandom K-Pop pada remaja pengguna Twitter, maka semakin tinggi kecenderungan perilaku cyberbullying pada remaja pengguna Twitter. Cyberbullying sebagai salah satu wujud perilaku agresi verbal yang didorong oleh fanatisme merupakan perilaku berbalas pesan atau gambar yang terjadi antar fandom dalam upaya membela idola dan mempertahankan keyakinan yang ada di dalam fandom, yang pada umumnya pesan dan gambar yang ditinggalkan berkonotasi negatif (mengandung kalimat ancaman, mengejek, atau mengasut menghasut). Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa fanatisme fandom K-Pop memberikan sumbangan efektif sebesar 73% terhadap kecenderungan perilaku cyberbullying).

Kata kunci: fanatisme, fandom K-Pop, cyberbullying

Hubungan Antara Konformitas dan Self Efficacy dengan Identitas Diri

Oleh Titik Soviyana dan Purwadi 

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat hubungan antara konformitas dan self efficacy dengan identitas diri. Subjek penelitian ini adalah siswa SMK N 2 Yogyakarta. Metode pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala konformitas, skala self efficacy dan skala identitas diri. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik regresi berganda dan dibantu dengan program Statistical Product and Service Sollution (SPSS) versi 20.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara konformitas dan self efficacy dengan identitas diri, dengan R=0,590, taraf signifikansi p=0,003 (p<0,01). Korelasi antara konformitas dengan identitas diri sebesar 0,465 dengan taraf signifikansi p=0,005 (p<0.01) dan korelasi antara self efficacy dengan identitas diri remaja sebesar 0,466 dengan taraf signifikansi p=0,005 (p<0.01). Dari analisis ini diperoleh bahwa konformitas dan self efficacy memberikan kontribusi terhadap identitas diri sebesar 34,8%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang sangat signifikan antara konformitas dan self efficacy dengan identitas diri pada siswa SMK N 2 Yogyakarta, Artinya hipotesis mayor dalam penelitian ini diterima

Kata kunci: konformitas, self efficacy, identitas diri

 

Gambaran Perilaku Seksual Pada Remaja Putri Yang Berpacaran

Oleh Suwartini dan Fuadah Fakhruddiana

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku seksualdan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pada remaja yang berpacaran. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang memiliki rentang usia 15-19 tahun dan memiliki pacar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitiatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara semi-terstruktur. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis isi. Peneliti menggunakan triangulasi sumber dengan significant person sebagai data pendukung untuk memenuhi syarat validitas data. Hasil temuan menunjukkan bahwa ketiga subjek dapat mengekspresikan rasa cintanya kepada pacar subjek. Ketiga subjek selama pacaran pernah melakukan berpegangan tangan, berpelukan, hingga berciuman.   Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu, ketiga subjek pacaran karena ingin memenuhi kebutuhan akan rasa cinta, ketiga subjek selama pacaran pernah melakukan perilaku seksual seperti berpegangan tangan, berpelukan, hingga berciuman. Ketiga subjek memiliki banyak teman yang memiliki pacar, sehingga di lingkungan subjek pacaran terlihat wajar dilakukan. Ketiga subjek berpacaran karena mendapatkan dukungan sosial dari orang tuanya yang memperbolehkan pacaran dan juga dari teman-temannya yang berpacaran sehingga subjek terdorong untuk berpacaran. kurangnya kepedulian masyarakat yang meganggap perilaku pacaran wajar dilakukan remaja, menjadi salah satu penyebab banyaknya perilaku seksual yang dilakukan remaja pacaran

Kata kunci:berpacaran, perilaku seksual, remaja