Posts

EFEKTIVITAS PEMBENTUKAN DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN DALAM MEWUJUDKAN CHECK AND BALANCES MENURUT UU NOMOR 19 TAHUN 2006

Oleh: Oka Pramana Putra

Abstrak:

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis perbandingan Tugas dan Fungsi antara Dewan Pertimbangan Presiden dengan Dewan Pertimbangan Agung sebelum Amandemen UUD 1945 serta Efektivitas Fungsi Dewan Pertimbangan Presiden sebagai mekanisme Check and Balances dalam penyelenggaraan pemerintahan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normative (normative legal research) yaitu penelitian yang difokuskan untuk mengkaji kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif. Sumber data primer yaitu Undang-Undang Dasar 1945, dan Undang-Undang, sedangkan data sekunder yaitu bahan hukum primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan. Metode analisis data yang diperoleh menggunakan metode yuridiskualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaannya terlihat bahwa, Dewan Pertimbangan Presiden secara tegas disebut “bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan”. Hal tersebut berbeda dengan Dewan Pertimbangan Agung disebut “berkewajiban memberi jawaban atas pertanyaan Presiden dan berhak memajukan usul kepada pemerintah”. Selain itu, pemberian nasihat dan juga pertimbangan kepada Presiden masih tetap diperlukan, dan dilakukan oleh suatu Dewan Pertimbangan Presiden. Tetapi segala bentuk nasihat dan pertimbangan itu seharusnya tidak semua harus dirahasiakan ada beberapa nasihat yang publik harus mengetahuinya terutama yang tidak berkaitan langsung dengan strategi negara dalam menghadapi negara lain.

Kata Kunci: efektivitas, dewan pertimbangan presiden, nasihat

PERANAN BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DALAM PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DI INDONESIA

Oleh: Muhammad Anwar Soleh

Abstrak:

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dibentuk melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, dibentuknya Badan ini untuk membantu Presiden menjaga dan menanamkan Ideologi Pancasila. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana kedudukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam sistem ketatanegaraan di Republik Indonesia dan peranan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam melakukan pembinaan ideologi pancasila di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi kepustakaan, keseluruh data dianalisis dengan analisis kuantitatif. Sumber data penelitian ini yaitu sumber data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Hasil penelitian ini menujukan bahwa Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam hal ini bertindak sebagai lembaga pembantu dibawah rumpun eksekutif atau eksekutive power. Kedudukan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ialah lembaga penunjang atau state auxiliary organs yang berada di lapis ketiga dalam sistem tata negara di Indonesia. Untuk melaksanakan perananya, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila berkerjasama dengan TNI memberikan pemahaman Pancasila hingga ke Pelosok desa, serta bekerjasama dengan Perguruan Tinggi membentuk Pusat Studi Pengamalan Pancasila. Pusat studi ini menjadi penggerak pengamalan pancasila dilingkungan kampus.

Kata Kunci: Peranan, Badan, Pembinaan, Ideologi, Pancasila

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP ANGGOTA MILITER YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)

Oleh: KRISTIYANTO

Abstrak:

Tindak pidana dalam rumah tangga diatur didalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Kekerasan dalam wilayah domestik ini terjadi ketika menggunakan ancaman dan atau berbuat kekerasan secara fisik dalam rangka mengontrol dan mengintimidasi korbannya. Seringkali tindak kekerasan ini disebut hidden crime (kejahatan yang tersembunyi). Disebut demikian, karena baik pelaku maupun korban berusaha untuk merahasiakan perbuatan tersebut dari pandangan publik Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penegakan hukum pidana militer terhadap anggota militer yang melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga, dan sanksi hukum militer terhadap anggota militer yang melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga.Metode penilitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah yuridis sosiologis. Yuridis Sosiologis adalah yang secara umum bersifat deskriptif dengan menjelaskan tentang penegakan hukum pidana terhadap anggota militer yang melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Jenis Penelitian yang digunakan adalah normatif empiris. Normatif Empiris yaitu penelitian hukum yang mempunyai obyek atas sasaran peraturan perundang-undangan, dan bahan hukum lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah penegakan hukum terhadap delik pidana ini berarti berbicara tentang suatu sistem peradilan pidana di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dilakukan dengan beberapa tahapan, Sanksi dari Anggota Militer yang melakukan Tindak Pidana KDRT yang diatur dalam Pasal 9 UU No. 25 Tahun 2014 tentang Disiplin Militer terdiri atas: a. Teguran, b. Penahanan disiplin ringan paling lama 14 (empat belas) hari; atau c. Penahanan disiplin berat paling lama 21 (dua puluh satu) hari.

Kata Kunci: Penegakan Hukum, Militer, Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Peran Orangtua dalam Penggunaan Gawai pada Anak Usia Dini

Oleh Devi Widyandari

Abstrak:

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif jenis survey yang bertujuan untuk menggambarkan tinggi rendahnya peran orangtua khususnya ibu dalam penggunaan gawai pada anak usia dini di Yogyakarta. Pemilihan jenis penelitian ini dikarenakan ukuran populasi dan sampel yang cukup besar sehingga akan lebih efektif jika menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner. Penggunaan kuisioner dipilih atas pertimbangan luasnya daerah populasi penelitian yakni disebarkan pada 4 Kabupaten dan 1 Kota di Provinsi DIY. Responden yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 335 ibu yang memiliki anak usia 4-6 tahun. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif persentase dengan rumus persentase sehingga data yang disajikan dapat menunjukan tinggi rendahnya peran ibu terhadap penggunaan gawai pada anak. Hasil penelitian ini menunjukan peran ibu di Provinsi DIY berada pada kategori sedang dengan 44,8%, sementara peran ibu berdasarkan dimensi pengasuhan dibagi atas dua dimensi besar yaitu dimensi kontrol dan dimensi kehangatan. Pada dimensi kehangatan peran ibu berada pada kategori sedang dengan 34% kemudian diikuti kategori tinggi dengan 31%. Pada dimensi kontrol peran ibu berada pada kategori sedang dengan 41,2% kemudian diikuti dengan kategori rendah dengan 24,8. Peran ibu masuk dalam kategori sedang dilatarbelakangi oleh banyak hal seperti tingkat pendidikan terakhir ibu, persepsi ibu terhadap penggunaan gawai selama School From Home dan media hiburan anak.

Kata kunci: Ibu, Gawai, Anak Usia Dini

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN DENGAN DISIPLIN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Oleh: Puput Hutami, Ahmad Ahid Mudayana

Abstrak:

Motivasi adalah sebuah faktor yang lebih mengarah pada perilaku dalam organisasi. Di dalam diri seseorang selalu akan mempunyai motivasi yang digunakan untuk menggerakan perilakunya di dalam memenuhi tujuan tertentu. Motivasi kerja merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan disiplin kerja pegawai. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin kerja seorang pegawai dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya motivasi kerja dan kepemimpinan. Dengan menyiapkan kepemimpinan yang berkualitas dan memotivasi perawat, maka akan timbul peningkatan disiplin kerja, dengan disiplin kerja yang efektif dan efisien maka akan memberikan hasil yang maksimal sehingga organisasi berskala besar akan mampu mencapai target yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  hubungan antara motivasi kerja  dan kepemimpinan dengan disiplin kerja perawat di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitaif dengan dengan rancangan penelitian crossectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 82 sampel  yang diperoleh dengan dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam  dalam  penelitian  ini  menggunakan  lembar  kuesioner  yang  berisi  tentang pertanyaan tertulis. Ada hubungan antara motivasi kerja dengan disiplin kerja perawat p= 0,010. Ada hubungan antara kepemimpinan dengan disiplin kerja perawat p = 0,022.

Kata Kunci: Motivasi kerja, kepemimpinan, disiplin kerja

HUBUNGAN POSTUR KERJA DAN UMUR DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA PEMBUAT GERABAH DI INDUSTRI KERAMIK KASONGAN KABUPATEN BANTUL

Oleh: Maslyana & Muchamad Rifai

Abstrak:

Musculoskeletal Disorders (MSDs) adalah sekumpulan sakit pada otot, tendon, ligament dan syaraf. Keluhan yang dialami pada pekerja pembuat gerabah dapat terjadi karena melibatkan postur kerja yang tidak ergonomi yaitu postur kerja yang janggal seperti tubuh cenderung membungkuk dan leher menekuk dengan posisi duduk yang tidak memiliki sandaran kursi yang dilakukan secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 32 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampel. Instrument yang digunakan untuk menganalisis postur kerja dengan kejadian keluhan MSDs menggunkan lembar Rapid Upper Limb Assesment dan untuk melihat atau menilai keluhan MSDs menggunakan Nordic Body Map. Analisis data dengan uji Chi Square. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara postur kerja dengan keluhan MSDs pada pekerja pembuat gerabah di Industri Keramik Kasongan Kabupaten Bantul dengan nilai p value sebesar 0,030 (p value < α 0,05). Dan ada hubungan antara umur dengan keluhan MSDs pada pekerja pembuat gerabah di Indstri Keramik Kasongan Kabupaten Bantul dengan nilai p value sebesar 0,042 (p value < α 0,05).

Kata Kunci: Postur Kerja; Umur; Musculoskeletal Disorders; Pekerja Gerabah.

FAKTOR IBU (INISIASI MENYUSU DINI, ASI EKSKLUSIF DAN USIA IBU MELAHIRKAN) YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA (SYSTEMATIC REVIEW)

Oleh: Indah Sari Tanjung & Desi Nurfita

Abstrak:

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak jika tinggi badannya dibawah median panjang berdasarkan tinggi badan menurut usia hingga melampaui -2 SD dari standar WHO. Dampak stunting tidak hanya dirasakan oleh individu yang mengalami tetapi juga berdampak pada perekonomian dan pembangunan bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor Ibu yang berhubungan dengan stunting yaitu inisiasi menyusu dini, ASI Eksklusif, dan usia ibu melahirkan pada balita di Indonesia. Metode yang digunakan dalam systematic review ini yaitu meta sintesis dengan pendekatan meta agregasi. Ada hubungan yang signifikan antara IMD dengan kejadian stunting pada balita (p=0,043, p=0,006, p=0,000, p=0,014, p=0,000, p=0,033, p=0,000), tidak ada hubungan antara IMD dengan kejadian stunting (p=0,053, p=0,930). Ada hubungan ASI Eksklusif dengan kejadian stunting (p=0,000, p=0,028, p=0,003, p=0,001, p=0,002, p=0,011, p=0,033, p=0,021), tidak ada hubungan yang signifikan antara ASI Eksklusif dan kejadian stunting pada balita (p=0,985, p=0,327, p=0,17). Ada hubungan antara usia ibu melahirkan dengan kejadian stunting balita (p=0,001), tidak adanya hubungan antara usia ibu melahirkan dan kejadian stunting pada balita (p=0,304, p=0,438).

Kata Kunci: Stunting; IMD; ASI Eksklusif; Usia Ibu Melahirkan; Balita; Indonesia

HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA PRINTING PT. SPORT GLOVE INDONESIA DI KABUPATEN SLEMAN

Oleh: Harlina Putri Rahmadiani & Widodo Hariyono

Abstrak:

Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan penyakit yang menyerang bagian jaringan otot, sistem saraf, tendon, kartilago, struktur tulang ligament dan pembuluh darah. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan postur kerja dengan keluhan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja printing PT. Sport Glove Indonesia di Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 39 pekerja dalam penentuan sampel menggunakan metode totality sampling sebanyak 39 sampel. Analisis menggunakan uji statistik yaitu fisher dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan postur kerja dengan keluhan Muscukolkeletal Disorders (MSDs) nilai pvalue sebesar 0,008 (pvalue <0,05). Ada hubungan secara statistik antara postur kerja dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Hasil kesimpulan menunjukkan bahwa terdapat hubungan secara signifikan antara postur kerja dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs)

Kata Kunci: Postur kerja; Musculoskeletal Disorders (MSDs).

FACTORS RELATED TO FARMERS’S HEALTH COMPLAINTS DUE TO PESTICIDES IN THE GONDOSULI MUNTILAN VILLAGE

Oleh: Dani Aulia Rahmasari & Musfirah

Abstrak:

Pestisida merupakan senyawa substansi kimia yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan berbagai hama pada tanaman. Petani mengharapkan hasil dari produksi pertanian meningkat sehingga petani menggunakan pestisida untuk menunjang produksi hasil pertanian. Akan tetapi, penggunaan pestisida memiliki efek samping yang negatif baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek pada kesehatan petani, keanekaragaman hayati dan dapat membunuh makhluk yang bukan sasarannya, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan prinsip 5T, masa kerja dan penggunaan alat perlindungan diri (APD) dengan keluhan kesehatan petani di Desa Gondosuli Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Jawa-Tengah. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah petani Desa Gondosuli yang berjumlah 240 petani. Instrumen penelitian yaitu lembar kuesioner dan checklist. Analisis data dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil analisis bivariat menunjukan tidak ada hubungan antara penerapan prinsip 5T dengan keluhan keseahatan petani p value = 0791, ada hubungan antara penggunaan alat perlindungan diri (APD) dengan keluhan kesehatan petani p value = 0,000, tidak ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan kesehatan petani p value = 0,278 di Desa Gondosuli Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Jawa-Tengah.

Kata Kunci: Penerapan prinsip 5T; masa kerja; penggunaan alat perlindungan diri (APD); keluhan kesehatan

EVALUASI PROGRAM TUBERKULOSIS DI KABUPATEN SLEMAN

Oleh: Ajeng Safitri

Abstract:

The number of new TB cases in Indonesia was 420,994 cases in 2017. Discovery of new cases of AFB (+) in the Special Province of Yogyakarta (DIY) was 992 with a total number of suspects of 20,260 people. Based on the Integrated Tuberculosis Information System (SITT) data obtained from the Yogyakarta Provincial Health Office it was found that based on TBC Discovery and Treatment (APP) in 2018 In 2018 Sleman Regency experienced a decline in the discovery and treatment is as much as 122,5 %. This shows that the Tuberculosis program in Sleman Regency has not been running optimally and needs to be evaluated. This type of research is a type of exploratory sequential mixture design method. Sample selection is done by purposive sampling. Samples for quantitative data are 25 puskesmas in Sleman Regency. The instruments used were interview guides and questionnaire. the input aspects namely human resources, infrastructure facilities and funds for Sleman Regency as a whole have met the requirements, and in accordance with TB control guidelines. Process aspects for health promotion, TB surveillance & information, risk factor control, case finding, immunization and prevention, TB laboratory management, network coordination & partnerships are underway and implemented at each puskesmas. In the output aspect, TB case finding in all Sleman district health centers has not reached the determined target

Key Words: Tuberculosis Program; Evaluation; Input Aspects; Process Aspects; Output Aspects.