Konferensi Mahasiswa Jenjang Sarjana Multidisplin Ilmu (Undergraduate Conference of Multidisciplinary Science)

ANALISIS HIGHER ORDER THINKING SKILLS DALAM SOAL TES MATEMATIKA KELS IV DI SD MUHAMMADIYAH BANTUL KOTA

Oleh Ardian Cahya Ramadan dan Vera Yuli Erviana

Abstract:

This study aims to see more about the 4th grade mathematics test and the point of view of the HOTS (Higher Order Thinking Skills) standardized mathematics test with indicators of analyzing (C4), learning (C5), and creating (C6). This research is a qualitative research with the type of research is descriptive. The subjects of this study were daily test questions, midterm test questions, and final semester test questions. The data analysis technique used is descriptive qualitative analysis of the type of content analysis or content analysis. The results of the research on the analysis of High-Level Thinking Skills on the 4th grade math test questions from the total number of questions showed that mathematics problems with the cognitive domain of High-Level Thinking Skills or higher-order thinking skills on twenty items. Of the twenty items that indicate the cognitive domain questions are Higher Order Thinking Skills Skills (C4) and indicators (C5), while the creating indicator (C6) is not included in the 4th grade math test items. The remainder of the total items, which are ninety-nine items, are in the cognitive domain of Lower Order Thinking Skills which consists of eleven items of memory (C1), twelve (C2) comprehension and seven (C3) applications. sixty six items. Mathematics test questions consist of forty-eight multiple choice test items and seventy-one description questions.

Key Words: Math Test Questions, HOTS

STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL LKP RESTIA SETIR MOBIL DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN

Oleh: Chandra Bestari Herlisna Putri

Abstrak:

Penelitian ini berjudul “Strategi Komunikasi Interpersonal LKP Restia Setir Mobil dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan”. Komunikasi merupakan salah satu komponen penting dalam dunia ini untuk bersosialisasi dengan masyarakat dalam dunia nyata. Dalam dunia ini,manusia perlu untuk saling berkomunikasi antara manusia dengan manusia lainnya. Komunikasi juga sangat berperan penting dalam susksesnya sebuah usaha dibidang jasa, usaha jual beli maupun perusahaan. Disini, LKP (Lembaga Keterampilan & Pelatihan) Restia Setir Mobil menggunakan komunikasi interpersonal dalam menghadapi,  melayani mapun bertemu dengan pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna komunikasi interpersonal yang ada dan digunakan dalam LKP Restia Setir Mobil.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif yang merupakan metode untuk menganalisis menggunakan data primer yang bersumber dari data primer penelitian lapangan dan data sekunder melalui studi kepustakaan. Dalam jenis penelitian ini diusahakan untuk memberi suatu uraian yang deskriptif mengenai suatu kolektivitas dengan syarat bahwa representativitas harus terjamin. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang bersumber dari pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi, dan sumber data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan, informasi media massa yang berhubungan dengan objek penulisan ini. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa komunikasi interpersonal merupakan startegi tepat  yang  digunakan  oleh  LKP  Restia  Setir  Mobil  untuk  melancarkan  dan  mensukseskan lembaga tersebut. Ditinjau dari startegi komunikasi yang digunakan, komunikasi interpersonal merupakan pilihan yang tepat untuk dijadikan sebagai acuan komunikasi dari instruktur kepada siswa   dan   sebaliknya.   Peneliti   menemukan   bahwa   yang   dimaksud   dalam   komunikasi interpersonal di dalam LKP Restia Setir Mobil adalah terjadinya komunikasi dua arah yang baik antara siswa kepada  instruktur dan siswa  yang  menjadikan pelatihan dapat  berjalan dengan lancar dengan suasana yang nyaman dan positif.

Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, LKP Restia Setir Mobil, komunikasi

Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis dan Self Efficacy Dengan Self Regulated Learning Pada Siswa SMP N 7 Arut Selatan

Oleh Naufan Risqianto Diastu dan Yuzarion

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pola asuh demokratis dan self efficacy dengan self regulated learning  pada siswa SMP N 7 Arut Selatan. Subjek yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 59 orang.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah skala pola asuh demokrasi, skala self efficacy, skala self regulated learning. Data yang diperoleh  dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda dua prediktor dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) for windows 20.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh demokrasi dan self efficacy dengan self regulated learning pada siswa SMP N 7 Arut Selatan. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai R sebesar 0,679, dengan taraf signifikan 0,000 (< 0,01 ) dan sumbangan efektif 3,98%. Tidak signifikan antara pola asuh demokratis dengan self regulated learning, hal tersebutditunjukkan dengan nilai koefisien r sebesar 0,131 dengan taraf signifikan 0,325 (p ≤ 0,01). Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara self efficacy dan self regulated learning. Berdasarkan hasil analisis penelitian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis mayor terdapat hubungan yang positif signifikan antara antara pola asuh demokrasi dan self efficacy dengan self regulated learning, hipotesis minor 1 terdapat hubungan positif tidak signifikan antara pola asuh demokratis denga self regulated learning, hipotesis minor 2 terdapat hubungan  positif yang sangat signifikan antara self efficacy dengan self regulated learning.

Kata kunci: pola asuh demokratis, self efficacy, dan self regulated learning

PROSES KOMUNIKASI TENAGA MEDIS KHITAN DALAM MENGHADAPI RASA TAKUT PASIEN ANAK DI KLINIK PRATAMA AS-WAJA SLEMAN YOGYAKARTA

Oleh: Anas Eka Saputra

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses komunikasi yang digunakan pihak tenaga medis khitan di Klinik Pratama As-Waja Sleman Yogyakarta untuk meminimalisir  rasa takut  kepada pasien  anak  saat  prosesi  khitan.  Pasien  anak  di Klinik Pratama As-Waja masih menunjukkan rasa takutnya sebelum dilaksanakan proses  khitan.  Oleh  karena  itu  Klinik  Pratama  As-Waja  Sleman  Yogyakarta melakukan proses komunikasi kepada pasien  anak agar dapat meminimalisir rasa takut sebelum prosesi pelaksanaan khitan sehingga pesan komunikasi yang diberikan oleh pihak tenaga medis khitan bisa di mengerti oleh pasien anak tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai cara kerja pihak tenaga medis Klinik Pratama As- Waja Sleman Yogyakarta dalam menyampaikan proses komunikasi. Penelitian ini mengambil 6 (enam) orang responden yang terdiri tiga dari pihak Klinik Pratama As- Waja dan tiga dari pihak pasien anak. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses komunikasi yang dilakukan oleh pihak tenaga medis Klinik Pratama As-Waja mampu meminimalisir rasa takut pasien anak sebelum dilakukan proses khitan saat pasien anak menunjukan rasa takutnya. Dari proses komunikasi yang sudah disampaikan, seperti memberikan sugesti-sugesti kepada pasien anak, keramahan, kesabaran, dan memberikan media komunikasi seperti handphone untuk bermain game dan menonton video di youtube.

Kata Kunci: Proses Komunikasi, Rasa Takut, Pasien Khitan

SIFAT FISIK SEDIAAN KRIM BODY SCRUB DENGAN VARIASI KOMPOSISI EKSTRAK ETANOL DAUN KOPI ROBUSTA DAN SERBUK BERAS MERAH

Oleh: Abiyu Suryo Pratitha

Abstract:

Body scrub cream cosmetics is the product of skin containing scrub. In this research scrub material that was used is powder from the brown rice in a cream containing extracts of ethanol leaves coffee robusta. The purpose of this research was to discover the influence comparison composition variation extracts leaves coffee robusta and the brown rice powder in preparation for the physical properties of preparation cream body scrub and to discover the best composition variation extracts leaves coffee robusta and brown rice powder in preparation for the physical properties preparation cream body scrub. Data is collected in the form of descriptive and quantitative then quantitative data processed with SPSS Version 16.0. Test results on organoleptic test acquired that extract affect color of the cream body scrub and all cream are homogeneous. On pH analysis cream body scrub with ratio 1:2; 1:1 and 2:1 on consecutively have pH 8,13; 7,81; and 7,45; dipersive power analysis cream 5,61 cm; 5,54 cm; and 5,07 cm; adhesive power analysis cream 5,29 second; 5,66 second; and 6,08. Viscosity analysis body scrub cream resulting pseudoplastic flowchart and all formula body scrub cream did not fulfill the viscosity criteria.

Key Words: Coffea canephora; Oryza nivara; body scrub; sifat fisik krim

TANGGUNG JAWAB PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH ATAS BATAS MAKSIMAL HIBAH HAK ATAS TANAH DI KABUPATEN KLATEN

Oleh: Salma Valentina Siwi

Abstrak:

PPAT memiliki beberapa kewenangan untuk membuat akta perbuatan hukum tertentu salah satunya hibah hak atas tanah. Berdasarkan fakta dilapangan banyak terjadi pembatalan akta hibah tanah karena hibah tersebut dinilai tidak memberi keadilan kepada para pihak. Permasalahannya antara lain kurang mengertinya masyarakat terkait prosedur dan tata cara melakukan hibah yang benar serta kurangnya tanggung jawab PPAT baik formill dan materiil sebagai pejabat yang berwenang untuk membuat akta hibah hak atas tanah. Tujuan penelitian ini mengetahui bagaimana tata cara dan prosedur hibah serta bagaimana pertanggungjawaban PPAT jika terjadi hibah yang melampaui batas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif ialah penelitian yang digunakan penulis untuk meneliti menggunakan riset kemudian dilakukan analisis dengan metode kualitatif diskriptif adalah analisa data berdasarkan pada apa yang diperoleh dikepustakaan dan data lapangan baik secara lisan maupun tertulis. Data yang digunakan ialah data primer, tersier dan sekunder. Metode pengumpulan data primer dengan wawancara, sedangkan data sekunder dengan dokumen yang dikumpulkan dan dikaji untuk untuk disimpulkan menjadi solusi bagi permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hibah harus memenuhi syarat formiil dan materiil suatu akta, jika hibah yang dilakukan melampaui batas hibah yang disebabkan oleh para pihak, maka PPAT bertanggung jawab secara formiil tidak secara materiil, jika kesalahan tersebut dilakukan PPAT maka PPAT dapat bertanggung jawab secara administrasi, perdata maupun pidana sesuai dengan kesalahan yang dilakukan oleh PPAT.

Kata Kunci: Tanggung Jawab, PPAT, Hibah.

EFEKTIVITAS PEMBENTUKAN DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN DALAM MEWUJUDKAN CHECK AND BALANCES MENURUT UU NOMOR 19 TAHUN 2006

Oleh: Oka Pramana Putra

Abstrak:

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis perbandingan Tugas dan Fungsi antara Dewan Pertimbangan Presiden dengan Dewan Pertimbangan Agung sebelum Amandemen UUD 1945 serta Efektivitas Fungsi Dewan Pertimbangan Presiden sebagai mekanisme Check and Balances dalam penyelenggaraan pemerintahan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normative (normative legal research) yaitu penelitian yang difokuskan untuk mengkaji kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif. Sumber data primer yaitu Undang-Undang Dasar 1945, dan Undang-Undang, sedangkan data sekunder yaitu bahan hukum primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan. Metode analisis data yang diperoleh menggunakan metode yuridiskualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaannya terlihat bahwa, Dewan Pertimbangan Presiden secara tegas disebut “bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan”. Hal tersebut berbeda dengan Dewan Pertimbangan Agung disebut “berkewajiban memberi jawaban atas pertanyaan Presiden dan berhak memajukan usul kepada pemerintah”. Selain itu, pemberian nasihat dan juga pertimbangan kepada Presiden masih tetap diperlukan, dan dilakukan oleh suatu Dewan Pertimbangan Presiden. Tetapi segala bentuk nasihat dan pertimbangan itu seharusnya tidak semua harus dirahasiakan ada beberapa nasihat yang publik harus mengetahuinya terutama yang tidak berkaitan langsung dengan strategi negara dalam menghadapi negara lain.

Kata Kunci: efektivitas, dewan pertimbangan presiden, nasihat

PERANAN BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DALAM PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DI INDONESIA

Oleh: Muhammad Anwar Soleh

Abstrak:

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dibentuk melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, dibentuknya Badan ini untuk membantu Presiden menjaga dan menanamkan Ideologi Pancasila. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana kedudukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam sistem ketatanegaraan di Republik Indonesia dan peranan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam melakukan pembinaan ideologi pancasila di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi kepustakaan, keseluruh data dianalisis dengan analisis kuantitatif. Sumber data penelitian ini yaitu sumber data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Hasil penelitian ini menujukan bahwa Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam hal ini bertindak sebagai lembaga pembantu dibawah rumpun eksekutif atau eksekutive power. Kedudukan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ialah lembaga penunjang atau state auxiliary organs yang berada di lapis ketiga dalam sistem tata negara di Indonesia. Untuk melaksanakan perananya, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila berkerjasama dengan TNI memberikan pemahaman Pancasila hingga ke Pelosok desa, serta bekerjasama dengan Perguruan Tinggi membentuk Pusat Studi Pengamalan Pancasila. Pusat studi ini menjadi penggerak pengamalan pancasila dilingkungan kampus.

Kata Kunci: Peranan, Badan, Pembinaan, Ideologi, Pancasila

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP ANGGOTA MILITER YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)

Oleh: KRISTIYANTO

Abstrak:

Tindak pidana dalam rumah tangga diatur didalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Kekerasan dalam wilayah domestik ini terjadi ketika menggunakan ancaman dan atau berbuat kekerasan secara fisik dalam rangka mengontrol dan mengintimidasi korbannya. Seringkali tindak kekerasan ini disebut hidden crime (kejahatan yang tersembunyi). Disebut demikian, karena baik pelaku maupun korban berusaha untuk merahasiakan perbuatan tersebut dari pandangan publik Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penegakan hukum pidana militer terhadap anggota militer yang melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga, dan sanksi hukum militer terhadap anggota militer yang melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga.Metode penilitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah yuridis sosiologis. Yuridis Sosiologis adalah yang secara umum bersifat deskriptif dengan menjelaskan tentang penegakan hukum pidana terhadap anggota militer yang melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Jenis Penelitian yang digunakan adalah normatif empiris. Normatif Empiris yaitu penelitian hukum yang mempunyai obyek atas sasaran peraturan perundang-undangan, dan bahan hukum lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah penegakan hukum terhadap delik pidana ini berarti berbicara tentang suatu sistem peradilan pidana di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dilakukan dengan beberapa tahapan, Sanksi dari Anggota Militer yang melakukan Tindak Pidana KDRT yang diatur dalam Pasal 9 UU No. 25 Tahun 2014 tentang Disiplin Militer terdiri atas: a. Teguran, b. Penahanan disiplin ringan paling lama 14 (empat belas) hari; atau c. Penahanan disiplin berat paling lama 21 (dua puluh satu) hari.

Kata Kunci: Penegakan Hukum, Militer, Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Peran Orangtua dalam Penggunaan Gawai pada Anak Usia Dini

Oleh Devi Widyandari

Abstrak:

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif jenis survey yang bertujuan untuk menggambarkan tinggi rendahnya peran orangtua khususnya ibu dalam penggunaan gawai pada anak usia dini di Yogyakarta. Pemilihan jenis penelitian ini dikarenakan ukuran populasi dan sampel yang cukup besar sehingga akan lebih efektif jika menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner. Penggunaan kuisioner dipilih atas pertimbangan luasnya daerah populasi penelitian yakni disebarkan pada 4 Kabupaten dan 1 Kota di Provinsi DIY. Responden yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 335 ibu yang memiliki anak usia 4-6 tahun. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif persentase dengan rumus persentase sehingga data yang disajikan dapat menunjukan tinggi rendahnya peran ibu terhadap penggunaan gawai pada anak. Hasil penelitian ini menunjukan peran ibu di Provinsi DIY berada pada kategori sedang dengan 44,8%, sementara peran ibu berdasarkan dimensi pengasuhan dibagi atas dua dimensi besar yaitu dimensi kontrol dan dimensi kehangatan. Pada dimensi kehangatan peran ibu berada pada kategori sedang dengan 34% kemudian diikuti kategori tinggi dengan 31%. Pada dimensi kontrol peran ibu berada pada kategori sedang dengan 41,2% kemudian diikuti dengan kategori rendah dengan 24,8. Peran ibu masuk dalam kategori sedang dilatarbelakangi oleh banyak hal seperti tingkat pendidikan terakhir ibu, persepsi ibu terhadap penggunaan gawai selama School From Home dan media hiburan anak.

Kata kunci: Ibu, Gawai, Anak Usia Dini