Sistem Pendidikan Berbasis Multikultural Untuk Mengembangkan Karakter Toleransi Siswa
Oleh Panji Nur Fitri Yanto
Abstrak:
Tujuan penulisan artikel ini sebagai referensi strategi layanan berbasis multikultural untuk meningkatkan toleransi siswa di era distrupsi melalui bimbingan konseling. Era distrupsi ditandai dengan perkembangan teknologi, termasuk media massa yang telah menggeser penyampaian informasi dari konvensional ke digital. Hal itu menyebabkan konflik “SARA” dan kebencian tidak lagi disampaikan di dunia nyata melainkan ke dunia virtual. Untuk alasan ini, dirasakan pentingnya menanamkan toleransi siswa awal sebagai generasi yang potensial. Multikultural berbasis sistem pendidikan dapat menjadi strategi serta program pendidikan yang tepat untuk membentuk sikap multikulturalisme dengan mengeksploitasi keragaman latar belakang budaya siswa, serta mengembangkan kebanggaan terhadap warisan budaya dan membuat kesadaran bahwa konflik nilai sering menyebabkan konflik antar masyarakat. Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam mewujudkan program ini dengan memberdayakan konselor sekolah melalui layanan Konseling Lintas Budaya yang dilakukan baik secara klasik maupun kelompok. Strategi yang akan digunakan adalah pembelajaran kooperatif yang terintegrasi dengan pencapaian konsep dan analisis nilai yang diterapkan dengan seni tradisional. Dari sini, siswa diharapkan dapat mengembangkan rasa hormat dan toleransi terhadap budaya yang berbeda lainnya, mengembangkan kebanggaan terhadap warisan budaya mereka, sambil melestarikan budaya lokal sehingga tidak luntur oleh era gangguan.
Kata Kunci: pendidikan multikultural, pengembangan karakter, bimbingan konseling
Selengkapnya