AUTENTIKASI LEMAK TIKUS WISTAR DENGAN METODE GCMS (GAS CHROMATOGRAPHY MASS SPECTROMETRY) DIKOMBINASI KEMOMETRIKA

Oleh: Nadia Miftahul Jannah & Any Guntarti

Abstrak:

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia dan memiliki jumlah penduduk mayoritas muslim. Hal ini yang mendasari bahwa Indonesia selalu mempertimbangkan terkait dengan kehalalan suatu produk. Dalam beberapa kasus ditemukan penyalahgunaan produk non-halal, yaitu daging tikus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asam lemak dalam lemak tikus wistar menggunakan metode GCMS yang dikombinasikan dengan kemometrika principal component analysis (PCA) dengan lemak hewan lain (anjing, babi, dan sapi). Ekstrak lemak tikus wistar, lemak hewan lain (anjing, babi, dan sapi), dan sampel (bakso) dipasaran diekstraksi dengan cara rendering menggunakan oven pada suhu 90-100°C selama 1-1,5 jam. Kemudian masing-masing lemak hasil ekstraksi didervatisasi dengan ditambahkan larutan NaOCH3 dan BF3 untuk mengubah lemak menjadi senyawa metil ester, selanjutnya diinjeksikan ke sistem instrumen GCMS. Kesimpulan dari penelitian ini analisis GCMS menunjukan komponen asam lemak tikus wistar antara lain miristat (0,14±0,00)%, palmitoleat (0,67±0,08)%, palmitat (19,32±1,82)%, linoleat (32,97±2,35)%, oleat (45,28±11,93)%, stearat (1,40±0,09)%. Total kandungan asam lemak tak jenuh pada tikus wistar adalah 78,93% dan asam lemak jenuh adalah 20,87%. Analisis kemometrika PCA berhasil mengelompokkan lemak tikus wistar, lemak hewan lain, dan sampel di pasaran (bakso).

 

Kata Kunci: Tikus; metil ester; GCMS, kemometrika PCA.