SELEKSI INTERNAL PEKSIMINAS XV UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN TH 2020

SELEKSI INTERNAL UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

DALAM RANGKA PEKAN SENI MAHASISWA NASIONAL (PEKSIMINAS) XV

TAHUN 2020

“PRESTASI ADALAH TRADISI KAMI”

PEKSIMINAS merupakan kegiatan dua tahunan yang berkesinambungan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal PendidikanTinggi melalui organisasi Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) guna memberikan wadah bagi mahasiswa dalam meningkatkan kualitas dan kemampuan praktis mahasiswa dalam bidang seni, baik seni suara, seni pertunjukan, seni sastra, maupun seni rupa. Melalui kegiatan ini diharapkan para mahasiswa mampu meningkatkan dan mengembangkan prestasi dan kreasi seninya untuk memperkaya budaya bangsa berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika. Keanekaragaman seni dan budaya daerah yang ada di Negara kita perlu kita lestarikan karena melalui seni dan budaya kita dapat meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi persaingan global.

PEKSIMINAS juga dimaksudkan sebagai ajang memupuk rasa persaudaraan,kerjasama, dan menjalin persaudaraan dan kesatuan antar mahasiswa dari berbagai daerah dalam rangka memperkokoh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mahasiswa sebagai generasi muda calon pemimpin bangsa perlu melengkapi dirinya dari segala aspek, termasuk aspek seni dan budaya, yang mengandung segi-segi kepekaan sosial, rasa disiplin, kekompakan, kebersamaan, kepercayaan diri dan lain-lain.

Program kemahasiswaan di Universitas Ahmad Dahlan diprioritaskan pada kegiatan yang dapat mengembangkan softskills mahasiswa. Oleh karena itu, dalam rangka untuk mencapai prestasi yang baik dalam PEKSIMINAS XV maka POKPRESMA BIMAWA UAD akan menyelenggarakan Seleksi Internal. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya sekedar kegiatan lomba untuk mencari kemenangan, tetapi juga diharapkan mampu menumbuhkan kemampuan mahasiswa dari segala segi, khususnya bakat dan minat. Ajang lomba sebagai wahana untuk menumbuhkan jiwa kompetisi, mengembangkan kreativitas, melatih kejujuran dan sportivitas, memperluas jaringan, menambah pengalaman, menumbuhkan sikap pantang menyerah. Dalam masa pandemi Covid-19 ini, tentu membutuhkan kreativitas dan inovasi-inovasi baru yang akan menumbuhkan pengalaman dan ilmu-ilmu baru.

A. KATEGORI LOMBA

No	Kategori Lomba	Keterangan
1.	Tari	Perorangan, Tari Modern
2.	Vokal Grup	Grup
3.	Nyanyi Tunggal Pop (Putra dan Putri)	Perorangan, kategori Putra dan Putri
4.	Nyanyi Tunggal Dangdut (Putra dan Putri)	Perorangan, kategori Putra dan Putri
5.	Nyanyi Tunggal Keroncong (Putra dan Putri)	Perorangan, kategori Putra dan Putri
6.	Nyanyi Tunggal Seriosa (Putra dan Putri)	Perorangan, kategori Putra dan Putri
7.	Penulisan Puisi	Perorangan
8.	Penulisan Cerpen	Perorangan
9.	Penulisan Lakon	Perorangan
10.	Baca Puisi (Putra dan Putri)	Perorangan, kategori Putra dan Putri
11.	Monolog	Perorangan
12.	Lukis	Perorangan
13.	Desain Poster	Perorangan
14.	Fotografi (Hitam-Putih dan Warna)	Perorangan
15.	Komikstrip	Perorangan

B. TIME LINE

Pendaftaran UAD dan Unggah Karya	29 September 2020 – 12 Oktober 2020
Seleksi/Penjurian	14 – 15 Oktober 2020
Pengumuman	16 Oktober 2020
Pendaftaran Nasional	17 – 20 Oktober 2020
Pembinaan	17 Oktober 2020 – 9 November 2020
Pengiriman Karya	10 – 20 November 2020

C. FASILITAS

Uang Pembinaan
Sertifikat
Pembinaan bagi peserta terbaik untuk dikirimkan ke Peksiminas

D. CONTACT PERSON

Jannah : 087866843817
Fendy : 089679247076

E. TEKNIS DAN KETENTUAN

Teknis dan Ketentuan klik Tab di bawah ini :

KETENTUAN UMUM KETENTUAN KHUSUS dan PENDAFTARAN NASKAH PUISI

Peserta adalah mahasiswa UAD
Peserta diperbolehkan memilih maksimal 3 cabang lomba
Pendaftaran dengan mengisi Google Form yang sudah disediakan panitia menggunakan email webmail UAD

Lomba Tari

Tema: Keberagaman Budaya / Modern

Waktu penyajian tari minimal Lima (5) menit dan maksimal Tujuh (7) menit (termasuk teks/creadit title) dan dibuat dalam format rekaman video.
Karya tari di tarikan secara tunggal/solo, boleh laki-laki ataupun perempuan
Pengambilan gambar secara one shot (long take) dengan menggunakan kamera statis atau bergerak sehingga ruang gerak penari terlihat jelas dan utuh dari awal sampai akhir karya.
Pengambilan gambar harus mempertimbangkan cahaya yang dapat mendukung kebutuhan ekspresi karya tari.
Format video adalah MP4 dengan ukuran minimal 720 pixels
Rekaman video karya tari harus menjadikan koreografi sebagai fokus utama yang ditampilkan secara utuh dalam satu ruang dan atau tempat (indoor atau outdoor), tidak berganti ruang dan atau tempat, serta tanpa ada rekayasa gerak maupun usnsur-unsur artistik lainnya melalui media digital.
Peserta dapat menggunakan atau menggarap aspek tata rupa: rias, properti, busana, setting, cahaya.
Rias dan busana menyesuaikan konsep garapan tari.
Musik tari boleh diciptakan oleh koreografer (mahasiswa)
Pelaksanaan proses penggarapan harus mengikuti standar protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Peserta bertanggung jawab penuh terhadap penggunaan materi dalam karya yang berasal dari pihak ketiga (soundtrack musik maupun video).
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<

Lomba Vokal Grup

Vokal Grup ditampilkan dalam bentuk putera semua, puteri semua, atau campuran (putra dan putri).
Jumlah anggota vokal grup minimal 5 (lima) orang dan maksimal 12 (dua belas) orang, termasuk pengiring (apabila menggunakan iringan alat musik).
Setiap peserta vokal grup membawakan satu lagu wajib dan satu lagu pilihan

Lagu Wajib :

YURA YUNITA – Harus Bahagia
Afgan – Lenggang Puspita ( https://youtu.be/k855a2o1QL4 )
Potret – Bagaikan Langit ( https://youtu.be/LdVf_rmrlw8 )
Sal Priadi & Nadin Amizah – Amin Paling Serius ( https://youtu.be/ZRMDxjRdJV8 )
Weird Genius – Lathi (ft. Sara Fajira) (https://youtu.be/8uy7G2JXVSA)
LALAHUTA – Tunggu Apa Lagi ( https://youtu.be/op3m-KdDNVk )
Afgan – Panah Asmara ( https://youtu.be/_k26hgS-50Y )
Fiersa Besari- Pelukku untuk Pelikmu (https://youtu.be/L2XSg_8vNBE )
Cokelat – Karma ( https://youtu.be/aNUAY1Mgv1w )
Indonesian Voices – Rumah Kita ( https://youtu.be/doXixfVbhFA )
Chrisye – Untukku ( https://youtu.be/iMJwnC2YhlA )

Aransemen Lagu :

Setiap peserta vokal grup diberi kebebasan untuk membuat aransemen lagu wajib dan lagu pilihan dengan tidak mengubah melodi aslinya. Lagu tersebut, wajib dan pilihan disajikan dalam gaya dan karakter berbeda (seperti dalam tempo cepat, lambat, gmbira, dan liris ).
Apabila akan dikembangkan olahan yang bervariasi, melodinya asli harus pernah ditampilkan.
Aransemen lagu dapat bersifat tanpa iringan (a-capella) atau dengan iringan.
Apabila menggunakan iringan, peserta diiwajibkan menggunakan instrumen musik akustik (non-elektrik).
Panjang pendeknya aransemen lagu (durasinya) disesuaikan dengan waktu penyajian yang telah ditentukan, yaitu 5 menit.
Aransemen lagu diserahkan kepada panitia (penanggung jawab lomba vokal grup) pada waktu technical meeting
Peserta mengirimlan rekaman dalam bentuk video dengan maksimum waktu 5 menit
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<

Kriteria Penilaian

Teknik: vokal, homogenitas, harmonisasi, sonoritas, attack dan release, frasering, tempo/ritme, dan intonasi.
Interpretasi: keselarasan musik dan lagu, dinamika, aransemen.

Lomba Nyanyi Tunggal Pop (Putra dan Putri)

Peseta menyanyikan salah satu lagu yang disediakan oleh panitia
Durasi 3-5 menit
Musik iringan bebas (karaokean Youtube, Mp3, Minus one, diiringi oleh orang lain)
Merekam video bernyanyi. Pengambilan video statis , posisi kamera landscap. Video tidak boleh diedit. Tidak diperbolehkan rekam audio terpisah dengan video.
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<

Lagu Peserta Pria :

Monokrom (Tulus)
Terimakasih (Afghan)
Cukup Tahu (Rizky Febian)
Aku Milikmu (Judika)
Cinta Luar Biasa (Admesh)

Lagu Peserta Wanita :

Tetap Dalam Jiwa (Isyana Saravati)
Mantan Terindah (Raisa)
Aku Wanita (Bunga Citra Lestari)
Tak Sanggup Lagi (Rosa)
Satu Yang Tak Bisa Lepas (Reza Artamevia)

Kriteria Penilaian :

Materi Suara.
Teknik (ekspresi, dinamika).
Penampilan.

Lomba Nyanyi Tunggal Dangdut (Putra dan Putri)

Setiap peserta membawakan salah satu lagu yang telah dipersiapkan oleh panitia
Setiap peserta diberikan kesempatan membawakan lagu sesuai dengan durasi original dari lagu wajib yang dinyanyikan. Waktu yang dianjurkan minimum 4 Menit maksimum 6 Menit.
Diperbolehkan mengaransemen musik atau midi musik tetapi tidak boleh merubah keaslian dari lagu yang original. Nada dasar boleh diubah sesuai dengan kemampuan peserta. Genre musik yang dibawakan tidak boleh keluar dari Genre Dangdut Klasik. Misalnya, beat dangdut diubah menjadi koplo dan diperbolehkan mengambil karaoke dari youtube.
Video diharuskan posisi Center (Tengah) tidak boleh diubah atau diedit.
Disarankan kostum sesuaikan dengan karakter lagu.
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<

Kriteria Penilaian:

Teknik: Dinamika, Tempo, Intonasi, Improvisasi, Penjiwaan (Rasa),

Penampilan: Kostum, Koreografi, Atitude

Judul Lagu:

No	Kategori	Judul Lagu	Pencipta / Penyanyi
1	Dangdut Putera	Gadis Pantura	Mansyur S (Original Dangdut Klasik)
		Baca	Rhoma Irama (Original Dangdut Klasik)
		Masih Adakah Cinta	Muchsin Alatas (Original Dangdut Klasik)
		Tak Sebening Hati	Leo Waldy (Original Dangdut Klasik)
		Tanda Cinta	Meggy Z (Original Dangdut Klasik)
		Sebujur Bangkai	Rhoma Irama (Original Dangdut Klasik)
2	Dangdut Puteri	Dua Pilihan	Yunita Ababil (Original Dangdut Klasik)
		Goyah	Rita Sugiarto (Original Dangdut Klasik)
		Bimbang	Elvy Sukaesih (Original Dangdut Klasik)
		Trauma	Yunita Ababil (Original Dangdut Klasik)
		Semakin Sayang Semakin Kejam	Rita Sugiarto (Original Dangdut Klasik)
		Ada Dia	Super Emak (Original Dangdut Klasik)

Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan:

Merubah Aransemen Musik Original
Vokal tidak boleh di Auto Tune
Dilarang Keras Melakakukan Lypsinc

Hal Yang Diperbolehkan:

Vokal boleh di Mixing dan Diberi Delay / Reverb
Diperbolehkan Meng-improvisasi Vokal

Lomba Nyanyi Tunggal Keroncong (Putra dan Putri)

Masing-masing peserta menyanyikan salah satu lagu yang disediakan oleh panitia
Merekam video bernyanyi. Pengambilan video statis , posisi kamera landscap. Video tidak boleh diedit. Tidak diperbolehkan rekam audio terpisah dengan video.
Rekaman video diambil seluruh badan.
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<

Kriteria Penilaian :

Materi: Kualitas, Pitch (8 lagu) 1 lagu wajib, 4 lagu pilihan
Teknik: Intonasi, Phrasering, dinamika, improvisasi (sesuai teknik keroncong), penjiwaan (rasa)
Penampilan

Judul Lagu :

Untuk Peserta Putri:

Nusantara Indah Cipt: Kelly Puspito
Sampul Surat Cipt: Ismail Mardjuki
Biarkan Malam Gelap berlalu Cipt: Budiman, BJ
Harapanku Cipt: Sapari / W.S Nardi
Tinggal Kenangan Cipt: Budiman, BJ

Untuk Peserta Putra:

Kidung Cinderamata Cipt : Imoeng Mulyadi,Cr
Tiga Biola Cipt: Maladi
Tembang Malam Cipt: Manthous
Roda Dunia Cipt: Gesang
Dewa Dewi Cipt: S. Padimin

Ketentuan :

Peserta mengirimkan rekaman lagu dalam bentuk video.
Durasi lagu: tanpa ulangan, 1 lagu 4 menit, 2 lagu 10 menit sudah rata2
Originalitas notasi lagu
Untuk persipan peserta bisa dilihat dari notasi lagu dan youtube

Lomba Nyanyi Tunggal Seriosa (Putra dan Putri)

Peseta menyanyikan salah satu lagu yang disediakan oleh panitia
Durasi 3-5 menit
Musik iringan bebas (karaokean Youtube, Mp3, Minus one, diiringi oleh orang lain)
Merekam video bernyanyi. Pengambilan video statis , posisi kamera landscap. Video tidak boleh diedit. Tidak diperbolehkan rekam audio terpisah dengan video.
Rekaman video diambil seluruh badan.
Perekaman suara dan gambar dilakukan bersamaan (tidak boleh ada proses editing).
Perekaman suara dan gambar tidak boleh menggunakan microphone (pelantang suara).
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<

Lagu Peserta Wanita:

Kisah mawar di malam hari (Ciptaan Iskandar) – Tanpa Pengulangan
Setitik Embun (Ciptaan Mohctar Embut)
Elegie (Ciptaan FX Sutopo)

Lagu Peserta Laki-laki

Fadjar Harapan (Ciptaan Ismail Marzuki)
Srikandi (Ciptaan Mochtar Embut)
Wanita (Ciptaan Ismail Marzuki)

Penilaian

Materi Suara: warna suara/timbre (berpengaruh pada penyesuaian pemilihan lagu).
Teknik vocal: pernapasan, produksi suara, artikulasi, improvisasi, akurasi nada (pitch/intonasi).
Ekspresi dan penghayatan: pembawaan dan penjiwaan
Penampilan (performance secara keseluruhan)

Lomba Penulisan Puisi

Bentuk puisi adalah puisi bebas, baik epik maupun lirik
Tema dibebaskan
Teknik pengungkapan bebas, bisa berupa narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, atau gabungan berbagai bentuk tersebut.
Panjang naskah antara 1 sampai dengan 5 halaman.
Penilaian : kesegaran ungkapan, keutuhan dan keselarasan, pemilihan dan penggunaan kata (diksi) yang tepat, penggunaan bahasa yang khas.
Karya cipta ditulis pada komputer dan di unggah dalam bentuk pdf
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<

Lomba Penulisan Cerpen

Naskah tidak mengandung unsur sara
Naskah diketik menggunakan ukuran A4 dengan huruf Calibri 12 pt dalam spasi 1,5
Panjang Naskah 10.000 Characters with spacers
Penilaian : Otentisitas dan kesegaran pengungkapan bahasa, kemampuan mengolah tema,karakter, dan membangun konflik, keutuhan, impresi, dan keselarasan seluruh cerita.
Karya cipta di unggah dalam bentuk pdf
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<

Lomba Penulisan Lakon

Tema dibebaskan
Naskah ditulis dengan huruf arial (12), 1,5 spasi, Kertas A4
Ditulis dengan sebaik baiknya memenuhi kaidah-kaidah naskah drama yang standar seperti judul dramatik personae, sinopsis, plot, struktur dramatik, penokohan (protagonis dan antagonis), serta tokoh lainnya.
Karya difoto dan diunggah.
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<

Lomba Baca Puisi (Putra dan Putri)

Tiap peserta harus membawakan 1 puisi yang disediakan panitia.
Pengambilan gambar menampilkan seluruh tubuh pembaca dengan pakaian yang sopan .
Seluruh penampilan baca puisi tidak diperkenankan diiringi ilustrasi suara atau musik apapun.
Video baca puisi tiap peserta harus dalam sekali pengambilan gambar, Tidak boleh diedit, di-dubbing, dan teknik lain di dalam studio.
Durasi seluruh rekaman penampilan pembacaan puisi maksimal 7 menit.
Penilaian : Interpretasi, Penghayatan, Vokal, Penampilan
Video tidak boleh diedit
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<

Daftar Judul Puisi

Di Pemakaman karya Sapardi Djoko Damono
Elegi karya Toeti Heraty
Padamu Jua karya Amir Hamzah
Kepada Peminta-minta karya Chairil Anwar
Gerilya karya W.S. Rendra
Aku Berikan karya Abdul Hadi WM
Walau karya Sutardji Calzoum Bachri
Sebuah Jaket Berlumur Darah Karya Taufiq Ismail
Ibu karya D. Zawawi Imron
Datanglah Ke Negeriku karya Jose Rizal Manua
Le Nausee karya Acep Zamzam Nor
Pandemi karya Ahmadun Yosi Herfanda

Lomba Monolog

Jumlah pemain 1 orang
Pemain peserta memilih salah satu dari 10 naskah monolog yang sudah dipilih panitia.
Durasi pertunjukan maksimal 12 menit
Tempat pertunjukan bebas
Perlengkapan pertunjukan (set dan prop) disesuaikan dengan interpretasi naskah
Boleh menggunakan Ilustrasi music dengan tetap memperhatikan HAKI
Dalam persiapan produksi harus tetap memperhatikan protokol kesehatan
Video dokumentasi pertunjukan dibuat dalam sekali pengambilan dan dengan kualitas gambar yang bagus
Peserta menyerahkan; video karya, foto profil, biodata peserta, sinopsis, dan konsep garapan, kepada panitia melalui laman yang ditentukan.
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<
Gaya pementasan bebas
Kostum pementasan bebas, dan tidak bertentangan dengan nilai dan etika budaya bangsa Indonesia
10 (sepuluh) judul Naskah Monolog pilihan, yaitu;

No	Judul	Pengarang
1	Aeng/Alimin	Putu Wijaya
2	Sphinx Triple X	Benny Yohanes
3	Prodo Limitation	Arthur S. Nalan
4	Lugu Kayu Bakar	Budi Ros
5	Tikus ! Tikus ! Tikus !	Ari Nurtanio
6	Patih Nguntalan	Nur Sahid
7	Tolong	N. Riantiarno
8	Kasir Kita	Arifin C. Noor
9	Balada Sumarah	Tentrem Lestari
10	Pidato	Putu Fajar Archana

Kriteria penilaian :

Keaktoran (penghayatan, vokal, kelenturan komunikatif, dan kerjasama)
Penyutradaraan (interpretasi naskah dan keutuhan konsep)
Tata ruang sesuai dengan interpretasi naskah

Lomba Lukis

Tema : tema lomba lukis bebas
Materi : seni lukis dua dimensi , menggunakan kanvas ukuran minimal 40 x 60 cm dan maksimal 200 x 200 cm (kanvas disediakan pesert sendiri)
Teknik melukis bebas
Alat dan bahan disediakn peserta sendiri
Karya disertai label yang berisi : judul, tahun, media, ukuran, konsep penciptaan atau deskripsi karya singkat.
Penilaian : ide dan konsep, pengelolaan elemen visual, penguasaan teknis
Peserta yang sudah punya karya, diperbolehkan memfoto karya tersebut
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<

Lomba Desain Poster

Poster merupakan karya orisinal mahasiswa dan belum pernah dipublikasikan;
Tema bebas
Setiap individu diperbolehkan mengirimkan maksimal 1 (satu) poster;
Karya harus dibuat dengan menggunakan komputer, boleh menggabungkan karya foto (scanning) dengan teks;
Komputer disediakan oleh peserta dengan sistem operasi Windows dengan software desain grafis yang tersedia (Freehand, Coreldraw, Photoshop, Illustrator, dan Indesign);
Ukuran : 50×70 cm, resolusi minimal 300 ppi dengan format PNG dan atau (1080×1080 px), dengan format PNG, resolusi 72 ppi. (pilih salah satu)
Karya tidak mengandung unsur SARA
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<

Lomba Fotografi (Hitam - Putih dan Warna)

Ada dua kategori : kategori realita dan kategori kreatif (pilih salah satu)
Pengambilan gambar dengan menggunakan kamera analog dan digital kecuali kamera yang terpadu dalam telepon genggam, bebas menggunakan segala macam merk kamera.
Editing hanya diperbolehkan sebatas pengaturan kontras, cropping, dan konversi foto berwarna menjadi hitam putih hanya untuk kategori realita. Foto mantage dan kolage dilarang penggunaannya.
Tema Pandemi
Peserta mengirimkan hasil karya dalam bentuk file jpeg (sisi terpendek 2000 pixel).
Peserta yang sudah punya karya, diperbolehkan memfoto karya tersebut
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<

Lomba Komik Strip

Tema: Covid19- New Normal
Menggunakan kertas karton putih dengan ukuran 40 x 60 cm (boleh vertikal atau horisontal).
Komik dibuat minimal 2 (dua) panel.
Teknik gambar bebas.
Konten komik tidak mengandung unsur SARA
Media gambar (alat dan bahan) bebas, disiapkan oleh masing-masing peserta, bisa hitam putih atau berwarna.
Karya difoto/discan dan diunggah.
Pendaftaran dan unggah karya di >>Form Pendaftaran Peksiminas UAD<<

Di Pemakaman karya Sapardi Djoko Damono

DI PEMAKAMAN

Karya Sapardi Djoko Damono

Kaukah yang menyapaku selamat pagi? Kita menundukkan kepala

di depan kapal-kapal yang terdampar, elang yang lelah,

Angin berhenti. Aku pun membalasmu selamat pagi

dengan lirih

dan menundukkan kepala kembali. Kita tidak berhak tengadah

ke matahari

kita hanya akan menyihir alam: matahari akan menjelma api,

bau kembang akan membusuk, suara burung akan menjelma

terompet

dari lembah orang mati. Kita adalah tukang sihir, menunduklah,

kita tak berhak tengadah ke matahari.

Kini, saat ini, kau dan aku adalah orang-orang asing, terkucil

dari alam. Kita bukan bagian dari suara dan warna,

dan mesti menunduk. Pengembara-pengembara tak dikenal,

dan tidak juga mau mengerti. Selamat pagi, katamu.

1963

Elegi karya Toeti Heraty

Elegi

Karya Toeti Heraty

Kau gelisah sayang, katakan itu cinta

tampaknya malam akan menyingkirkan awan

tetapi pucuk-pucuk mendung

memercikkan getar.

Pohon tegak-tegak

rumput semak dan riuh kota telah lelap

bersembunyi dalam satu nada sunyi

menunggu adalah pembunuhan lambat

yang sedang berlalu

dan semangat hidup hilang melewati

lobang-lobang dalam kelam.

Kau gelisah sayang, katakan itu cinta

kau membuang muka tak mau melihat

bulan dilingkari sepi.

Sepi dan detak jantung dua-duanya menjadi

degup lambat dan semakin berat

menunggu taufan selesai.

April, 1969

Padamu Jua karya Amir Hamzah

Padamu Jua

Karya Amir Hamzah

Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu

Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia, selalu

Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa

Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati

Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas

Nanar aku, gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara di balik tirai

Kasihku sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu—bukan giliranku
Mati hari—bukan kawanku

Kepada Peminta-minta karya Chairil Anwar

Kepada Peminta-minta

Karya Chairil Anwar

Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.

Jangan lagi kau bercerita
Sudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari luka
Sambil berjalan kau usap juga.

Bersuara tiap kau melangkah
Mengerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah.

Mengganggu dalam mimpiku
Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku.

Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dari segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.

Juni 1943

Gerilya karya W.S. Rendra

Gerilya

Karya W.S. Rendra

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling di jalan

Angin tergantung
terkecap pahitnya tembakau
bendungan keluh dan bencana

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling di jalan

Dengan tujuh lubang pelor
diketuk gerbang langit
dan menyala mentari muda
melepas kesumatnya

Gadis berjalan di subuh merah
dengan sayur-mayur di punggung
melihatnya pertama

Ia beri jeritan manis
dan duka daun wortel

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling di jalan

Orang-orang kampung mengenalnya
anak janda berambut ombak
ditimba air bergantang-gantang
disiram atas tubuhnya

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling di jalan

Lewat gardu Belanda dengan berani
berlindung warna malam
sendiri masuk kota
ingin ikut ngubur ibunya.

1955

Aku Berikan karya Abdul Hadi WM

AKU BERIKAN

Karya Abdul Hadi W.M.

Aku berikan seutas rambut padamu untuk kenangan

Tapi kau ingin merampas seluruh rambutku dari kepala

Ini musim panas atau bahkan tengah musim panas

Langkahmu datang dan pergi antara ketokan jam yang berat

Mengapa jejak selalu nyaring menjelang sampai

Daun-daun kering risik di pohon ingin berdentuman

Ke air selokan yang deras

Langkahmu datang dan pergi antara ketokan jam yang berat

Aku berikan sepotong jariku padamu untuk kau bakar

Tapi kau ingin merampas seluruh tanganku dari lengan

Ini musim panas atau akhir musim panas aku tak tahu

Burung-burung kejang di udara terik seakan penatku padamu

Maka kujadikan hari esokku rumah

Tapi tak sampai rasanya hari ini ku untuk berjumpa

1974

Walau karya Sutardji Calzoum Bachri

Walau

Karya Sutardji Calzoum Bachri

walau penyair besar
takkan sampai sebatas allah

dulu pernah kuminta tuhan
dalam diri
sekarang tak

kalau mati
mungkin matiku bagai batu tamat bagai pasir tamat
jiwa membumbung dalam baris sajak

tujuh puncak membilang bilang
nyeri hari mengucap ucap
di butir pasir kutulis rindu rindu

walau huruf habislah sudah
alifbataku belum sebatas Allah

1979

Sebuah Jaket Berlumur Darah Karya Taufiq Ismail

Sebuah Jaket Berlumur Darah

Karya Taufiq Ismail

Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah pergi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun.

Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja

Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’
Berikrar setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang.

Pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
LANJUTKAN PERJUANGAN.

1966

Ibu karya D. Zawawi Imron

Ibu

Karya D. Zawawi Imron

kalau aku merantau lalu datang musim kemarau

sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting

hanya mataair airmatamu ibu, yang tetap lancar mengalir

bila aku merantau

sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku

di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan

lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar

ibu adalah gua pertapaanku

dan ibulah yang meletakkan aku di sini

saat bunga kembang menyemerbak bau sayang

ibu menunjuk ke langit, kemundian ke bumi

aku mengangguk meskipun kurang mengerti

bila kasihmu ibarat samudera

sempit lautan teduh

tempatku mandi, mencuci lumut pada diri

tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh

lokan-lokan, mutiara, dan kembang laut semua bagiku

kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan

namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu

lantaran aku tahu

engkau ibu dan aku anakmu

bila aku berlayar lalu datang angin sakal

Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal

ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala

sesekali datang padaku

menyuruhku menulis langit biru

dengan sajakku.

Datanglah Ke Negeriku karya Jose Rizal Manua

Datanglah ke Negeriku

Karya Jose Rizal Manua

Datanglah ke negeriku

Akan kau jumpai di sana

Sambutan hangat

Dari keramahan rakyatnya

Dari keragaman budayanya

Musim panas akan mengubah

Gunung-gunung jadi benderang

Menyilaukan pancaindera

Musim hujan akan mengubah

Sawah-ladang jadi gemilang

menyejukkan jiwaraga

Datanglah ke negeriku

Akan kau jumpai di sana

Pohon kelapa

Pohon rotan

Pohon beringin

Bunga anggrek

Bunga kamboja

Bunga alamanda

Pisang

Nanas

Kangkung

Petai dan jengkol;

Yang akan mengharumkan udara

Datanglah ke negeriku

Akan kau jumpai di sana

Kisah-kisah yang dilisankan

Sejarah-sejarah yang dilukiskan

Datanglah ke negeriku

Akan kau jumpai di sana

Orang yang bekerja menurut kemampuannya

Orang yang berusaha menurut kebutuhannya

Datanglah ke negeriku

Akan kau jumpai di sana

Pemimpin yang mempunyai satu tujuan besar

Dalam meningkatkan taraf hidup

Dalam meningkatkan kebudayaan

Pemimpin yang senantiasa

Menjinakkan sungai-sungai yang mengamuk

Dalam nafas perdamaian yang kekal dan abadi

Mei, 2015

Le Nausee karya Acep Zamzam Nor

Le Nausee

(Buat Wing Kardjo)

Karya Acep Zamzam Nor

Jejak bulan telah hapus

Bumi tinggal rawa peradaban

Kata-kata menjadi belantara nilai

Tak terbaca. Bencana demi bencana

Bahkan pertikaian antar sesama

Telah membunuh bahasa. Sungai-sungai

Yang mengalirkan lumpur dan lahar

Sumbernya berasal dari kemarahan

Tahun-tahun lindap, abad-abad gelap

Mengekalkan kesumat. Langit merendah

Berkaca pada lembaran sejarah

Yang penuh darah. Harimau dan ular

Mengaum dan menjalar

Tak tertahan. Naik-turun gunung

Keluar-masuk hutan

Merambah dunia tanpa peta.

1983

Pandemi karya Ahmadun Yosi Herfanda

Pandemi

Karya Ahmadun Yosi Herfanda

Kau datang tanpa mengetuk pintu

Tanpa ragu mengaduk-aduk luka hatiku

Perih. Segera kukenali wajahmu. Kau bawa

Kabar tentang saudara-saudaraku yang kehilangan

Kusut wajah mereka. Nyaris putus asa

Dan kau sendiri suntuk menduplikasi diri

Di paru-paru. Membuat dada sesak

Nafas tersumbat. Dan maut pun mendekat

Kukenali namamu, tapi tak kutahu maumu

Benarkah kau malaikat Tuhan, yang mau menata

kembali kehidupan. Atau rekayasa penjahat

kemanusiaan, yang sembunyi di balik kematian?

Yang kutahu kau telah ciptakan petaka

Dan kelaparan bagi saudara-saudaraku

Yang kutahu kau ciptakan ketakutan

Dan kecemasan yang menyebalkan

Kau datang tanpa mengetuk pintu

Memaksa masuk. Menyusup bagai hantu

Aku ingin mengusirmu. Tapi kau melekat

Bagai virus laknat. Tidur di dada saudaraku

Ngompol dan mendengkur!

April 2020

Post Views: 268

HUBUNGI KAMI

Fakultas

Link Terkait