UAD Borong Juara PSM PTM Tahun 2019

Tim dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menorehkan prestasi di ajang Pekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PSM-PTM) yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, tanggal 13 s.d. 15 Agustus 2019. Dari 19 cabang yang dilombakan di PSM-PTM, UAD mengikuti 17 cabang dan berhasil menorehkan prestasi di 11 cabang lomba, yaitu  Juara 1 Kaligrafi Lukis, Juara 1 Lukis, Juara 1 Cipta Lagu, Juara 1 Penulisan Cerpen, Juara 2 Baca Puisi Putri, Juara 2 Monolog, Juara 3 Kaligrafi Dekorasi, Juara 3 Vocal Tunggal Putri, Juara 3 Baca Puisi Putra, Harapan 1 Vocal Grup, Harapan 1 Vocal Tunggal Putra.

Persiapan UAD untuk mengikuti PSM-PTM ini cukup matang, mulai dari seleksi internal, pembinaan, hingga mengikuti gladih (uji panggung) sebelum menuju perlombaan yang sesungguhnya

Perguruan Tinggi yang mengikuti ajang PSM-PTM sebanyak 54 PTM, dengan total peserta sebanyak 400 peserta. Semoga PSM-PTM selanjutnya, mahasiswa UAD bisa mempertahankan dan meningkatkan prestasi sehingga bisa mengharumkan nama baik Universitas Ahmad Dahlan.

Surat Edaran Tentang Manajemen Administrasi Kemahasiswaan UAD, Prosedur Pengajuan Izin Tempat, dan Tata Tertib Penyerahan LPJ

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kami informasikan kepada seluruh ORMAWA dan ORTOM di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan, bahwa untuk menjamin tertib administrasi di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), maka perlu dibuatkan surat edaran.

Surat Edaran dapat diunduh disini atau melalui menu Unduhan pada website Bimawa

Terimakasih.

 

  1. Edaran Manajemen Administrasi Kemahasiswaan
  2. Edaran Pengajuan Peminjaman Tempat
  3. Edaran Tata Tertib Penyerahan LPJ

Pelaksanaan Pelatihan Soft Skills Bagi Angkatan 2013 s.d. 2018

Diumumkan kepada Mahasiswa Angkatan 2013 s.d. 2018  yang sudah mendaftar Pelatihan Soft Skills, bahwa Pelatihan Soft Skills akan dilakasanakan pada;

 

Hari        : Ahad

Tanggal : 5 Januari 2020

Tempat : Lantai 3 Gedung Perkuliahan Kampus Utama/4 UAD

 

Jadwal pembagian kelas setiap prodi silakan klik dibawah ini:

Klik: https://bit.ly/36ipsI6

 

Implementasi Penanganan Stunting di Indonesia dengan Perbaikan Dimensi Multisektor oleh Alfia Husna dkk

Stunting adalah kondisi di mana balita mengalami gagal tumbuh yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa berdasarkan SSGBI angka stunting di Indonesia pada tahun 2019 telah mengalami penurunan menjadi 27,67%. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mengalami perbaikan status gizi. Meskipun begitu, angka tersebut masih berada di atas ambang batas menurut World Health Organization (WHO) yaitu sebesar 20%. Faktor risiko yang dapat menjadi indikasi stunting antara lain dari anak itu sendiri, ibu, maupun dalam proses persalinan yang didukung dari berbagai sektor kehidupan. Dengan metode studi pustaka melalui artikel ilmiah dan data terbaru yang relevan dikumpulkan, dikaji, serta dianalisis sehingga dapat disimpulkan menjadi gagasan yang utuh. Berdasarkan analisis artikel ilmiah tersebut, salah satu upaya penanganan stunting adalah dengan membenahi hal konkret dari berbagai sektor atau multisektor. Beberapa hal multisektor tersebut dapat kita fokuskan pada sektor pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Dari hal tersebut, maka perbaikan dari multisektor ditujukan sebagai langkah dalam upaya penanganan stunting yang efektif.

Selengkapnya :

  1. Cover Seminar Nasional
  2. Paper Seminar Nasional
  3. Dokumentasi
  4. Sertifikat
  5. Surat Undangan Presentasi R. Serbaguna_Alfia Husna

A Systematic Literature Review of Stunting by Agung Zikri Safutra

Stunting merupakan masalah pertumbuhan yang akan diketahui setelah anak berusia 2 tahun yang diakibatkan kekurangan gizi pada saat dalam kandungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor dominan penyebab stunting di Indonesia. Metode yang digunakan yaitu literatur review dari berbagai jurnal dan buku. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan stunting yaitu faktor status gizi buruk selama masa pra kehamilan dalam kaitannya dengan perekonomian keluarga, akses menuju pusat layanan kesehatan, kandungan zat gizi makanan rendah, dan infeksi

 

Selengkapnya :

  1. Cover Seminar Nasional
  2. Paper Seminar Nasional
  3. Dokumentasi
  4. Surat Undangan 
  5. Sertifikat

Faktor – Faktor Penyebab Pendidikan Tidak Merata di Indonesia oleh Zulkarnaen dkk

Pendidikan merupakan salah satu proses transformasi pembangunan yang mendasar yang berperan penting dalam pergerakan pembangunan bangsa.Tulisan ini dimaksud untuk memberikan gambaran mengenai faktor-faktor penyebab pendidikan di Indonesia tidak merata.Langkah yang di tempuh untuk mengetahui faktor-faktornya menggunakan metode literatur review.Padahal sudah jelas dalam pasal 31 UUD 1945 dan UU Nomor 39 Tahun 1999 telah memberikan dasar untuk menjamin,memberikan,dan melindungi Hak-Hak warga Negara,khususnya dalam dunia pendidikan.

Selengkapnya :

  1. Cover Seminar Nasional
  2. Paper Seminar Nasional
  3. Dokumentasi Zulkarnaen
  4. Sertifikat
  5. Surat Undangan Presentasi R. Serbaguna_Zulkarnaen

Problem Posing Education Method : Sebuah Upaya Memperbaiki Kualitas Pendidikan Indonesia Melalui Metode Nalar Kritis oleh Tedy Firdaus dkk

Pendidikan, merupakan salah satu aspek Penting dalam upaya perubahan secara Fundamental (dasar) terhadap permasalahan-permasalahan bangsa seperti kemiskinan, penggangguran, ketimpangan, perilaku intoleran Dsb. Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa upaya perubahan dan pengembangan dalam bidang Pendidikan tidak secepat perubahan dalam bidang teknologi yang dalam beberapa tahun saja sudah sedemikian berkembang pesat. Latar belakang penulisan ini karena Indonesia adalah negara yang memiliki kualitas pendidikan rendah. Ini terjadi karena banyaknya masalah yang belum diperbaiki oleh pemerintah Indonesia. Meskipun pemerintah telah meluncurkan berbagai Program Pendidikan, hingga kini jumlah masalah di Indonesia masih terjadi, misalnya, tidak ada partisipasi dalam kualitas pendidikan, kurangnya kesadaran guru dan siswa. Sejumlah besar Program Pendidikan Indonesia yang dilaksanakan belum mampu mengatasi masalah yang terjadi. Di sini upaya pemerintah dan juga kebutuhan masyarakat harus sesuai dengan masalah yang ada. Melalui Problem Posing Education, yaitu Metode pembelajaran pada penanaman nilai nilai Berfikir kritis serta proses pembelajan Inside-Out atau pola mengeluarkan potensi/bakat peserta didik dari dalam diri. Hingga pada akhirnya, pendidikan bukan hanya menjadi cara untuk Indonesia lebih maju dari segi pembangunan manusianya saja. Lebih dari itu, pendidikan seperti proses belajar-mengajar menjadi way of life yang selalu dijaga masyarakat Indonesia dalam membangun negara menuju manusia Indonesia Unggul.

Selengkapnya :

  1. Cover Seminar Nasional
  2. Paper Seminar Nasional
  3. Dokumentasi Tedy Firdaus
  4. Sertifikat
  5. Surat Undangan 

Media Teknologi sebagai Pemerataan dan Acuan Kemajuan Pendidikan Society 5.0 oleh Tedi Baharsyah

In Article 31 paragraph 1 of the 1945 Constitution, all citizens have the right to education, which means that all aspects of community life are entitled to adequate education. Indonesia’s PISA (Program for International Students Assessment) data is in the literacy, mathematics and science level still below the average OECD (The Organization for Economic Co-operation and Development) country every 3 years. However, even distribution of education benefits only a portion of the upper class community. Such as the existence of tutoring institutions that have high enough rates that can only be enjoyed by people who have an economy above average. This resulted in a gap in education enjoyed only by the upper classes in Indonesia. The progress of time makes it easier for humans to overcome life problems. By utilizing the media and technology of ideas create online application tutoring applications to find study guides such as Gojek. It means that students play a role or as volunteers because they are only able to balance the progress of media and technology. Maybe so far there has been a teacher’s room as an online tutoring, but this study guidance is the problem of learning the absence of face-to-face,or society value 5.0.

Selengkapnya :

  1. Cover Seminar Nasional
  2. Paper Seminar Nasional
  3. Dokumentasi Tedi Baharsyah
  4. Sertifikat
  5. Surat Undangan

Meningkatkan Kualitas Guru Sekolah Dasar di Indonesia Secara Berkelanjutan Menuju Society 5.0 oleh Asyharina Maghfiroh dkk

This article discusses the Industry 4.0 and Society 5.0 which considerably advances every sector in our lives unexceptionally education. The new concept of education adopted by the government by emphasizing the minimum competency assessment, literacy, and numerical competence becomes the government’s main focus to achieve Indonesia’s superior education goal. Nonetheless, in reality, there’s a big gap regarding the student’s competence in understanding the advancement of technology which is more eminent compared to the teachers’. Consequently, it becomes a crucial issue related to the teacher’s quality in Indonesia besides the lack of teacher’s readiness and understanding of the lesson considering that the good quality of education can only be answered with the good quality of the teacher itself. Eventually, the teachers are still in need of sustainable workshop and mentoring which will come to the final aim to increase the teacher’s quality in Indonesia and quality of educational resources.

Selengkapnya :

  1. Cover Seminar Nasional
  2. Paper Seminar Nasional
  3. Dokumentasi
  4. Sertifikat
  5. Surat Undangan 

Upaya Rekonstruksi Sekularisasi pada Indonesia untuk Menghadapi 100 Tahun Indonesia Merdeka oleh Abdul Majid Utama dkk

Starting from the 19th century, the word secularization emerged, the term underwent a long conceptual development, so that it has various meanings and meanings. While in Indonesia the word secularization or secularism is a sensitive thing to talk about. In Indonesia, the issue of secularization was first raised by Nurcholish Majid in 1970 and reaped the pros and cons of the present. Secularism has a meaning as an ideology or understanding that separates religious and state affairs. While secularization is defined as an effort to separate or escape from the authority of religious institutions in various aspects. Therefore a process is needed, called secularisation. Indonesia is a pluralistic country, it has a Muslim majority population although other religions grow and develop dynamically in Indonesia. So it is very difficult to make an effort or secularization movement in Indonesia. In various perspectives many compare secularisation with atheism, while this is very different, so we write an idea to make secularization as a movement to change perspective in Indonesia itself without disturbing the basic ideology of this nation, namely Pancasila. Because in fact, various countries that interfered with religious affairs with the state always clashed with each other’s religious beliefs.

Selengkapnya :

  1. Cover Seminar Nasional
  2. Paper Seminar Nasional
  3. Dokumentasi 
  4. Sertifikat
  5. Surat Undangan