TIM P2MB UAD LATIH IBU-IBU PKK OLAH BIJI DURIAN MENJADI BERBAGAI JENIS MAKANAN
Universitas Ahmad Dahlan mengadakan monitoring dan evaluasi internal Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) Himpunan Mahasiswa Program Studi Bisnis Jasa Makanan (P2MD HMPS BISMA) yang mengangkat judul “Optimalisasi Durian Minor Berbasis Teknologi Zero Waste” di Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo pada Selasa, 24 Oktober 2023. Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan agenda pemaparan program kerja yang sudah terlaksana oleh ketua tim, sambutan-sambutan, wawancara pemonev UAD kepada peserta pendampingan Ibu-Ibu Kelompok Desa Prima termasuk tanggapan adanya program serta keterlibatan masyarakat.
Produk-produk hasil pelatihan dan pendampingan P2MD ditampilkan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut. Hasil kegiatan tersebut berupa tepung biji durian, dikombinasikan dengan daging buah durian menjadi produk pie susu durian dan dodol durian, dan dikemas menjadi produk siap jual. Pemanfaatan biji durian dan kulit durian sebagai pupuk tanaman untuk meningkatkan kesuburan tanah dilakukan dalam rangka penerapan teknologi zero waste.
Danang Sukantar M.Pd. selaku Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa UAD menuturkan bahwa monitoring dan evaluasi yang dilakukan UAD untuk mengetahui progress kinerja tim P2MD dan luaran dari program yang telah berjalan. “P2MD HMPS BISMA yang telah melakukan program di Kalurahan Banjarharjo Kulon Progo menghasilkan produk-produk dari durian dan membantu hingga ke pemasarannya. Biji durian atau pongge yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi produk yang baru dan memberikan manfaat yang luar biasa. Ibu-Ibu Desa Prima (peserta pelatihan dan pendampingan P2MD) memberikan apresiasi yang luar biasa, mereka akan melanjutkan program ini bahkan bersemangat untuk menjual produk (sebagai oleh-oleh khas Banjarharjo) di YIA (Yogyakarta International Airport).”
Retnosyari Septiyani S.T.P., M.Sc. selaku pemonev menyampaikan apresiasi serta rasa bangga terhadap tim P2MD HMPS BISMA yang telah menerapkan ilmu dari perkuliahan serta transfer knowledge ke masyarakat. Beliau mengatakan bahwa berdasarkan literatur, ternyata tepung biji durian yang tinggi akan fosfor dan kalsium sehingga sangat bagus untuk diolah kembali menjadi alternatif bagi pencegahan osteoporosis. Berkaitan dalam keberlanjutan program sampai kepada penjualan produk terdapat tiga faktor yaitu ketersediaan bahan (durian), proses pengolahannya (termasuk pada perhitungan harga pokok produksi yang tepat dengan pembagian hasil atau upah dari produksi yang dilakukan), serta pemasaran (menentukan target penyebaran produk di berbagai lokasi sesuai dengan target konsumen, seperti contohnya di pusat oleh-oleh). Inovasi pengembangan produk yang dihasilkan dari durian sangat beragam dan dapat diaplikasikan juga oleh ibu-ibu di Banjarharjo seperti egg roll durian, bolen durian, cookies durian, pancake durian, dan lain sebagainya.
Pemerintah Kalurahan Banjarharjo yang diwakili oleh sekretaris desa, Suwandi menyampaikan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa dari UAD karena masyarakat bisa terlibat langsung dalam produksi berbagai olahan dari durian yang pertama kali dilakukan melalui pengabdian ini. Selain itu, beliau berharap bahwa setelah kegiatan pelatihan dan pendampingan ini kolaborasi bersama tetap dapat dilakanakan untuk mengoptimalkan potensi pangan lokal di Banjarharjo sampai kepada pemasaran produk-produk unggulan sehingga dapat memajukan perekonomian masyarakat.
Oleh: Atika Silma Daima